Anda di halaman 1dari 12

NOOR HALIMAH (20592612190001)

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Modul 2 Aljabar Dan Program Linear
Judul Kegiatan Belajar 1. Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan Linear
(KB) 2. Matriks dan Vektor pada bidang dan bangun ruang
3. Program Linear
4. Pembelajaran Aljabar
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta KB 1 Bentul Aljabar dan Sistem Persamaan Linier
konsep (istilah
dan definisi) di
modul ini

1. Bentuk aljabar
Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang
dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili
bilangan yang belum diketahui.
a) Variabel (peubah) adalah nilai yang dapat berubah-ubah,
biasa disimbolkan dengan huruf.
b) Faktor adalah bilangan yang membagi bilangan lain atau
hasil kali.
c) Koefisien adalah faktor bilangan pada hasil kali dengan
suatu peubah.
d) Konstanta adalah lambang yang menyatakan bilangan
tertentu (bilangan konstan / tetap)
e) Suku adalah bagian dari bentuk aljabar yang dipisah
dengan tanda -atau +. Teridiri dari suku tunggal, suku dua
(binom), suku tiga (trinom) dan suku banyak (polynom)
f) Suku sejenis adalah suku yang memiliki peubah dan
pangkat dari peubah yang sama
g) Suku tidak sejenis adalah suku yang memiliki peubah
dan pangkat yang berbeda
NOOR HALIMAH (20592612190001)

h) Operasi bentuk aljabar terdiri dari


▪ Penjumlahan Cara : jumlah/ kurang
▪ Pengurangan koefisien antara suku sejenis.
▪ Perkalian Berlaku sifat : komutatif,
▪ Pembagian. asosiatif, dan distributif.
i) Perkalian antar suku bentuk aljabar dapat
menggunakan sifat distributif sebagai konsep dasarnya.
• suku satu dengan suku dua/ lebih
𝒂 ( 𝒃 + 𝒄)
• suku dua dengan suku dua
(𝒂 + 𝒅) ( 𝒃 + 𝒄)
• selisih dua kuadrat
(𝒂 − 𝒅) ( 𝒃 + 𝒄)
j) Pemfaktoran bentuk aljabar dapat dilakukan dengan
menggunakan hukum distributif. Langkah awal yang
dilakukan yaitu mencari FPB dari setiap suku.

2. Persamaan dan pertidaksamaan


a) Persamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan
tanda hubung”=” sama dengan.
b) Persamaan linier satu variabel (PLSV) adalah suatu
persamaan yang memiliki satu variabel dan pangkat
tertingginya satu.
c) Penyelesaian (solusi) dari suatu PLSV adalah
bilangan yang menggantikan variabel sehinnga
persamaan tersebut menjadi bernilai benar.
d) Persamaan linier dua variabel (PLDV) adalah
persamaan yang memiliki dua variabel dan panggkat
tertingginya satu.
e) Penyelesaian (solusi) dari suatu PLDV adalah
bilangan terurut (X1,Y1) sedemikian hingga jika
disubstitusikan X1 untuk X dan Y1 untuk Y
mengakibatkan persamaan menjadi bernilai benar.
f) Pertidaksaman adalah kalimat matematika yang
dibangun dengan menggunakan satu atau lebih simbol
(<,>,≤,≥) untuk membandingkan kuantitas.
g) Penyelesaian pertidaksamaan adalah nilai dari
variable yang membuat pertidaksamaan menjadi kalimat
yang benar.
h) Himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear terdiri
dari titik-titik pada salah satu sisi garis.
i) Paruh Bidang adalah grafik garis ax+by=c yang
merupakan bentukan dari pertidaksamaan ax+by < c
dan membatasi himpunan penyelesaian pertidaksamaan.

3. Sistem persamaan linear


a) Persamaan linear dengan satu variabel (PLSV) adalah
suatu persamaan yang memiliki satu peubah dan pangkat
tertingginya satu.
NOOR HALIMAH (20592612190001)

b) Persamaan linear dengan dua variabel (PLDV) adalah


persamaan yang memiliki dua peubah dan pangkat
tertingginya satu
c) Sistem Persamaan Linear homogen adalah SPL jika
AX=B maka B=0
d) Sistem Persamaan Linear non homogen adalah SPL
jika AX=B maka B≠0
e) SPL konsisten adalah SPL yang memiliki solusi
f) SPL tak konsiten adalah SPL yang tidak mempunyai
solusi
g) Metode yang digunakan untuk menyelesaikan SPL
yaitu:
▪ metode grafik, lebih tepat digunakan untuk
SPLSV
▪ metode eliminasi
▪ metode substitusi
▪ metode gabungan (eliminasi dan substitusi)
▪ Operasi Baris Elementer (OBE) adalah operasi
yang memiliki langkah mengalikan sebuah baris
dengan bilangan real tak nol, menukar dua baris,
menambah kelipatan dari suatu baris pada yang
lain.

KB 2 Matriks dan Vektor pada bidang dan ruang

1. Matriks dan determinan


Matriks adalah susunan persegi panjang dari bilangan-
bilangan. Bilangan bilangan pada susunan tersebut disebut
entri atau komponen atau elemen dari matriks.
NOOR HALIMAH (20592612190001)

a) Jenis-jenis matriks:
Jika A = [aij]
a11, a22,…, ann disebut komponen diagonal utama A
▪ Matriks persegi adalah berorder n jika A
mempunyai n baris dan n kolom.
▪ Matriks segitiga bawah adalah jika semua
komponen di atas diagonal utama nol.
▪ Matriks segitiga atas adalah jika semua komponen
di bawah diagonal utama nol.
▪ Matriks segitiga adalah jika matriks A merupakan
matriks segitiga atas atau segitiga bawah.
▪ Matriks skalar adalah jika A merupakan matriks
diagonal dan komponen pada diagonal utama sama.
▪ Matriks identitas adalah jika A merupakan matriks
persegi yang semua komponen pada diagonal utama
adalah 1 dan komponen lainnya 0.
▪ Matriks diagonal adalah jika A merupakan matrik
segitiga atas dan matriks segitiga bawah.
▪ Matriks nol adalah jika semua komponennya 0.
▪ Matriks kolom adalah jika hanya mempunyai satu
kolom.
▪ Matriks baris adalah jika hanya mempunyai satu
baris.
b) Penjumlahan matriks adalah jika matriks A dan B
berukuran sama sama A+B merupakan matriks yang
diperoleh dengan menjumlahkan komponen komponen
yang bersesuaian
c) Perkalian Skalar adalah jika A sebarang matriks dan
α sebarang scalar matriks akan diperoleh dengan
mengalikan setiap komponen dari A dengan α.
d) Perkalian Matriks adalah jika A=[Aij] dan B=[Bij],
maka hasil kali matriks AB merupakan matriks
berukuran pxr yang komponennya
(AB)ij=∑𝑞𝑘=1 𝑎𝑖𝑘 𝑏𝑘𝑗 . Banyak kolom pada A harus
sama dengan banyak baris pada B.
e) Invers matriks adalah Jika A persegi dan terdapat
matriks B sedemikian sehingga AB = BA = I maka A
dikatakan invertibel dan B dikatakan invers A. Jika A
invertibel, maka inversnya dinyatakan dengan simbol
𝐴−1 .
f) Transpose matriks adalah Jika A matriks p x q, maka
transpos A, ditulis 𝐴𝑇 , didefinisikan sebagai matriks q
x p yang diperoleh dari menukar baris dan kolom A,
yaitu kolom pertama dari 𝐴𝑇 merupakan baris pertama
matriks A, kolom kedua dari 𝐴𝑇 merupakan baris kedua
dari A, dan seterusnya.
NOOR HALIMAH (20592612190001)

Sifat transpos matriks:


• (AT)T = A
• (A+B)T = AT + BT
• (kA)T = k (A)T
• (AB)T = BTAT
g) Matriks elementer adalah Suatu matriks n x n disebut
matriks elementer (E) jika dapat diperoleh dari matriks
identitas In berukuran nxn dengan melakukan satu
operasi baris elementer.
Jika A matriks nxn, maka pernyataan berikut ekivalen
(1) A invertible
(2) AX = 0 hanya mempunyai penyelesaian trivial
(3) Bentuk eselon baris tereduksi dari A adalah In
(4) A dapat dinyatakan sebagai hasil kali matriks
elementer
h) Metode mencari invers matriks yaitu tentukan
sejumlah OBE yang mereduksi A menjadi matriks
identitas kemudian dan gunakan OBE yang sama ke
matriks identitas In untuk memperoleh A-1
i) Permutasi adalah susunan bilangan – bilangan bulat
menurut suatu aturan tanpa menghilangkan atau
mengulangi bilangan tersebut.
j) Permutasi ganjil jika banyaknya inversi seluruhnya
adalah bilangan ganil
k) Permutasi genap jika banyaknya inversi seluruhnya
adalah bilangan genap.
l) Hasilkali elementer bertanda dari suatu matriks A=
[aij]nxn adalah hasil kali elementer aj1 aj2, …, ajn dikali
dengan 1 atau -1, dengan aturan dikalikan 1 jika aj1 aj2,
…, ajn adalah permutasi genap dan dikalikan (-1) jika aj1
aj2, …, ajn adalah permutasi ganjil.
m) Determinan adalah misalkan A matriks persegi, maka
determinan matriks A ditulis det(A) atau |A| dan
didefinisikan sebagai jumlah hasil kali elementer
bertanda dari A
n) Sifat-sifat determinan matriks:
(1) Jika A memuat baris nol maka det(A)=0
(2) Jika A matriks segitiga maka det (A) = a11, a22,…,
ann
(3) Jika B matriks yang diperoleh dari A dengan baris
ke i dari B sama dengan k kali baris ke i dari A atau
NOOR HALIMAH (20592612190001)

kolom ke j dari B sama dengan k kali kolom ke j


dari A, maka det(B)=k.det(A)
(4) Jika B matriks yang diperoleh dari A dengan
menukar dua baris atau dua kolom dari A maka
det(B) = -det(A)
(5) Jika B matriks yang diperoleh dari A dengan baris
ke i dari B sama dengan baris ke i dari A ditambah
k kali baris ke j dari A atau kolom ke i dari B sama
dengan kolom ke i dari A ditambah k kali kolom ke
j dari A, maka det(B) = det(A)
(6) det(A) = det (AT)
(7) jika C suatu matriks nxn maka
det(AC)=det(A).det(C)
o) Matriks kofaktor didefinisikan dari matriks [Cij]nxn
dengan bilangan Cij = (-1)i+j.Mij
p) Adjoin A didefinisikan dari matriks [Cij]T

2. Vektor pada bidang dan ruang


a) Panjang panah menyatakan besaran vector
b) Arah panah menunjukkan arah vector
c) Pangkal panah disebut titik pangkal vector
d) Ujung panah disebut titik ujung vektor
e) Penjumlahan vektor Jika v dan w dua vektor tak-nol
maka jumlah v + w adalah vektor yang ditentukan
sebagai berikut. Letakkan vektor w sedemikian
sehingga titik pangkalnya berimpit dengan titik ujung
v. Vektor v + w disajikan dengan panah dari titik
pangkal v ke titik ujung dari w
v+w
v

w
w
f) Pengurangan vektor, Jika v dan w sebarang dua
vektor maka pengurangan w dari v didefinisikan oleh
v – w = v + (-w)

v v+w

w
g) Hasil kali scalar vector adalah vector yang
panjangnya |k| kali panjang vector v dan arahnya sama
dengan vector v untuk k>0, sedangkan berlawanan
arah untuk k<0
NOOR HALIMAH (20592612190001)

h) Vektor pada sistem koordinat kartesius


Misal vector v dan w di bidang R2 sehingga didapat
koordinat (v1,v2) dan (w1,w2). Maka
(1) v dan w ekivalen jika dan hanya jika v1=w1 ,
v2=w2
(2) v+w = (v1+w1, v2+w2)
(3) kv= (kv1,kv2)
i) Norm vektor adalah Panjang vector v dan dapat
dinyatakan dengan ‖v‖
j) Hasil kali titik ( dot product)
Jika u = (u1, u2 , u3 ) dan v = (v1, v2 , v3) vektor-
vektor di R3
maka hasilkali titik

k) Dua vektor u dan v disebut ortogonal , ditulis u ⊥ 𝑣,


jika u.v=0
l) Hasil kali silang (cross product)
Jika u = (u1, u2 , u3 ) dan v = (v1, v2 , v3) vektor-
vektor di R3
maka hasilkali silang

3. Matriks transformasi
a) Refleksi adalah transformasi pada 𝑅 2 atau 𝑅 3 yang
memetakan titik ke bayangan simetrisnya terhadap
garis atau bidang
▪ Refleksi terhadap sumbu x
▪ Refleksi terhadap garis y=x
▪ Refleksi terhadap garis y=-x
▪ Refleksi terhadap bidang xy
▪ Refleksi terhadap bidang xz
b) Rotasi adalah transformasi yang merotasikan setiap
vektor di𝑅 2 sebesar sudut tetap 𝜃disebut transformasi
rotasi pada 𝑅 2
c) Translasi adalah transformasi yang memindahkan
(menggeser) setiap titik di 𝑅 2 menurut besar dan arah
yang tetap
d) Dilatasi adalah jika koordinat xdari setiap titik pada
bidang dikalikan konstanta positif , maka efeknya
adalah memperkecil atau memperbesar setiap gambar
bidang pada arah-x
NOOR HALIMAH (20592612190001)

KB 3 Program Linier

Program linier adalah mempelajari masalah optimum (nilai


maksimum atau minimum) dari fungsi tujuan dengan
kendala/pembatas yang dinyatakan dalam bentuk persamaan atau
pertidaksamaan linier.
Masalah optimasi yang biasa muncul pada program linear:
• Usaha memaksimalkan fungsi, kita sebut fungsi tujuan/objektif
• Nilai variable harus memenuhi pembatas/kendala
• Nilai pada setiap variable dibatasi
Kendala/ pembatas masalah disebut fungsi kendala.
Untuk menyelesaikan masalah berkaitan program linear biasanya
dengan mengubahnya ke model matematika (terdiri dari fungsi
tujuan dan fungsi pembatas). Adapun langkah Menyusun model
matematika:
(1) Menentukan tipe masalah(makx atau min)
(2) Mendefinisikan variable
(3) Merumuskan fungsi tujuan
(4) Merumuskan fungsi kendala
(5) Menentukan prasyarat nonnegative.

Menyelesaikan program linear


Himpunan konveks adalah himpunan titik-titik yang dihubungkan
oleh ruas garis dimana sebarang titik berada pada himpunan tsb.
NOOR HALIMAH (20592612190001)

a) Metode Grafik adalah untuk menyelesaikan masalah


program linier yang melibatkan 2 variabel dan 2 atau lebih
pertidaksamaan digunakan metode grafik. Metode grafik
dibedakan 2 yaitu
• metode ekstrim (titik pojok)
nilai optimal fungsi tujuan dibandingkan berdasarkan
titik ekstrim pembentuknya
• garis selidik
garis-garis yang sejajar dengan garis fungsi tujuan.
Garis isoprofit adalah garis untuk masalah maksimum.
Garis isocost adalah garis untuk masalah minimum.
Dari masalah program linear, tidak semua dapat terselesaikan.
Adapun kasus yang muncul antara lain penyelesaian tidak
tunggal, ketidaklayakan, kelebihan pembatas, dan penyelesaian
tidak terbatas.
b) Metode Simpleks adalah langkah-langkah menyelesaikan
masalah program linier dengan metode simpleks dengan
langkah langkah:
▪ Buat model matematika
▪ Tambah variabel slack
▪ Diperoleh model matemaitka baru
▪ Susun kedalam tabel simpleks
▪ Pilih kolom kunci
▪ Pilih baris kunci
▪ Tentukan elemen kunci
▪ Transformasi baris kunci
▪ Transformasi baris yang lain
▪ Buat tabel simpleks baru
▪ Ulangi langakah sampai optimal
c) Dualitas adalah model maksimumnya, jika dianggap primal
maka model minimumnya sebagai dual. Begitu pula
sebaliknya, jika model maksimumnya sebagai dual maka
model minimumnya sebagai primal.
• Dualitas lemah

• Dualitas kuat
NOOR HALIMAH (20592612190001)

KB 4 Pembelajaran Aljabar
a) Teori Belajar
Menurut Bruner, untuk pengetahuan dibentuk melalui
tahapan enaktif, ikonik, ddan simbolik.
b) Model Pembelajaran Discovery Learning
Menurut Bruner, Discovery Learning (DL) merupakan
pendekatan pembelajaran berbasis-inquiry dimana siswa
membangun pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan
awal yang dimilikinya dan pengalaman aktif.
Sintaks pembelajaran DL adalah:
▪ Menciptakan stimulus/rangsangan (stimulation)
▪ Menyiapkan pernyataan masalah (problem statement)
▪ Mengumpulkan data (data collecting)
▪ Mengolah data (data processing)
▪ Memverifikasi data (verification)
▪ Menarik kesimpulan (generalization)
c) Pembelajaran Abad 21
Pembelajaran abad 21 menggunakan istilah yang dikenal
sebagai 4Cs (critical thinking, communication,
collaboration, and creativity), adalah empat keterampilan
yang telah diidentifikasi sebagai keterampilan abad ke-21
(P21) sebagai keterampilan yang sangat penting dan
diperlukan untuk pendidikan abad ke-21. Keterampilan
tersebut antara lain:
1) Kreativitas berpikir dan inovasi
Peserta didik dapat menghasilkan, mengembangkan,
dan mengimplementasikan ide-ide mereka secara
kreatif baik secara mandiri maupun berkelompok.
2) Berpikir kritis dan pemecahan masalah
Peserta didik dapat mengidentifikasi, menganalisis,
menginterpretasikan, dan mengevaluasi bukti-bukti,
argumentasi, klaim dan data-data yang tersaji secara
luas melalui pengkajian secara mendalam, serta
merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.
3) Komunikasi
Peserta didik dapat mengkomunikasikan ide-ide dan
gagasan secara efektif menggunakan media lisan,
tertulis, maupun teknologi.
4) Kolaborasi
Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah
kelompok dalam memecahkan permasalahan yang
ditemukan.
d) PPK
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam
pendidikan yang membudayakan dan memberadabkan para
pelaku pendidikan.
Nilai utama karakter yang perlu dikembangkan sebagai
prioritas gerakan PPK yaitu:
1) Religius
NOOR HALIMAH (20592612190001)

2) Nasionalis
3) Mandiri
4) Gotong Royong
5) Integritas
Gerakan PPK yang dapat dilaksanakan yaitu:
1) Penguatan pendidikan karakter berbasis kelas
2) Penguatan pendidikan karakter berbasis budaya
sekolah
3) Penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat
e) Perangkat Pembelajaran Materi Bentuk Aljabar
1) Silabus
Penggalan Silabus berisi:
▪ Identitas satuan pendidikan
▪ Mata pelajaran
▪ Kelas/Semester
▪ Kompetensi inti
▪ Kompetensi dasar
▪ Nilai karakter
▪ Indikator pencapaian kompetensi
▪ Materi pokok
▪ Kegiatan pembelajaran
▪ Penilaian
▪ Alokasi waktu
▪ Sumber belajar
2) RPP
RPP berisi:
▪ Identitas satuan pendidikan
▪ Mata pelajaran
▪ Materi pokok
▪ Kelas/Semester
▪ Alokasi waktu
▪ Kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan
indikator pencapaian kompetensi (IPK)
▪ Tujuan pembelajaran
▪ Materi Pembelajaran
▪ Pendekatan, metode, dan model pembelajaran
▪ Media/alat
▪ Sumber belajar
▪ Kegiatan Pembelajaran
Dengan tahapan/sintak: memberi stimulus
(stimulation), mengidentifikasi masalah (problem
statement), mengumpulkan data (data collecting),
mengolah data (data processing), membuktikan
(verification), dan menarik kesimpulan
(generalization)
▪ Penilaian
3) Lampiran 1 Bahan Ajar
4) Lampiran 2 Materi Remedial
5) Lampiran 3 Materi Pengayaan
6) Lampiran 4 Media PPT
NOOR HALIMAH (20592612190001)

7) Lampiran 5 LKPD
8) Lampiran 6 Instrumen Penilaian
2 Daftar materi 1. OBE
yang sulit 2. Keekivalenan matriks elementer
dipahami di 3. Matriks transformasi
4. Metode Simpleks
modul ini
5. Dualitas

3 Daftar materi 1. OBE


yang sering 2. Keekivalenan matriks elementer
mengalami 3. Matriks transformasi
4. Metode Simpleks
miskonsepsi
5. Dualitas

Anda mungkin juga menyukai