Anda di halaman 1dari 7

Lembar Kerja Modul 2 Aljabar Dan Program Linear

Nama : Ali Yusman


No. UKG : 202000762333

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 2 ALJABAR DAN PROGRAM LINEAR


Judul Kegiatan Belajar 1. Bentuk Aljabar Dan Sistem Persamaan Linear
(KB) 2. Matriks Dan Vektor Pada Bidang Dan Ruang
3. Program Linear
4. Pembelajaran Aljabar
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1. BENTUK ALJABAR DAN SISTEM PERSAMAAN
yang dipelajari LINEAR
1. Bentuk Aljabar
Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika
yangs dalam penyajiannya memuat hurufhuruf
untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.
Dalam suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur
aljabar, yang meliputi variabel (peubah), koefisien,
konstanta, faktor, dan suku (suku sejenis dan suku
tidak sejenis).
Istilah
a. Suku adalah bagian dari bentuk aljabar yang
dipisah dengan tanda – atau +
b. Faktor adalah bilangan yang membagi bilangan
lain atau hasil kali
c. Koefisien adalah faktor bilangan pada hasil kali
dengan suatu peubah
d. Konstanta adalah lambang yang menyatakan
bilangan tertentu (bilangan konstan/tetap)
e. Suku sejenis dan tidak sejenis Suku sejenis
adalah suku yang memiliki peubah dan pangkat
dari peubah yang sama.
f. Suku tidak sejenis adalah suku yang memiliki
peubah dan pangkat dari peubah yang tidak
sama
Operasi Bentuk Aljabar
Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
suku aljabar dilakukan dengan cara menjumlahkan
atau mengurangkan koefisien antara suku-suku
yang sejenis. Sifat-sifat operasi aljabar :
 Sifat komutatif penjumlahan, yaitu a + b = b + a
 Sifat asosiatif penjumlahan, yaitu a + (b + c) = (a
+ b) + c 
 Sifat komutatif perkalian, yaitu a × b = b × a
 Sifat asosiatif perkalian, yaitu a × (b × c) = (a ×
b) × c 
 Sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan,yaitu: a × (b ± c) = (a × b) ± (a × c)
Perkalian Antarsuku Bentuk Aljabar
Pada perkalian antarsuku bentuk aljabar, kita
dapat menggunakan sifat distributif sebagai konsep
dasarnya. Pemfaktoran Bentuk Aljabar Untuk
memfaktorkan bentuk aljabar dapat dilakukan
dengan menggunakan hukum distributif. Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah mencari
faktor persekutuan terbesar dari setiap suku
aljabar
2. Persamaan dan Pertidaksamaan
a. Persamaan adalah kalimat terbuka yang
menggunakan tanda hubung ” = ” (sama
dengan).
Persamaan linear dengan satu variabel (PLSV)
adalah suatu persamaan yang memiliki satu
variabel (peubah) dan pangkat tertingginya satu.
Bentuk umumnya: : sebagai variabel.
Persamaan linear dengan dua variabel (PLDV)
adalah persamaan yang memiliki dua peubah
dan pangkat tertingginya satu. Bentuk
umumnya: sebagai variabel.
b. Pertidaksamaan adalah kalimat matematis
yang dibangun dengan menggunakan satu atau
lebih simbol ( , ≤ , ≥ ) untuk memandingkan dua
kuantitas.
Pertidaksamaan linear adalah pertidaksamaan
yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
satu.
Pertidaksamaan linear 2 variabel adalah
pertidaksamaan yang memiliki dua peubah dan
pangkat tertingginya satu
3. Sistem Persamaan Linear (SPL)
Persamaan Linear dengan n variabel adalah
persamaan yang berbentuk a1, x1 + a2x2+ ….+
anxn= b dengan a1, a2,…, an, b bilangan – bilangan
riil dan a1, a2, …, an tidak semuanya nol.
4. Jenis-jens SPL
a. Persamaan linear dengan satu variabel (PLSV)
adalah suatu persamaan yang memiliki satu
peubah dan pangkat tertingginya satu.
b. Persamaan linear dengan dua variabel (PLDV)
adalah persamaan yang memiliki dua peubah
dan pangkat tertingginya satu
c. Sistem Persamaan Linear homogen adalah SPL
jika AX=B maka B=0
d. Sistem Persamaan Linear non homogen adalah
SPL jika AX=B maka B≠0
e. SPL konsisten adalah SPL yang memiliki solusi
f. SPL tak konsiten adalah SPL yang tidak
mempunyai solusi
5. Metode Penyelesaian SPL
a. Metode grafik
b. Metode eliminasi
c. Metode substitusi
d. Metode gabungan (eliminasi dan substitusi)
e. Operasi Baris Elementer adalah operasi yang
memiliki langkah mengalikan sebuah baris
dengan bilangan real tak nol, menukar dua
baris, menambah kelipatan dari suatu baris
pada yang lain.
KB 2. MATRIKS DAN VEKTOR PADA BIDANG DAN
RUANG

1. Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan persegi panjang dari
bilangan-bilangan. Bilanganbilangan pada susunan
tersebut disebut entri atau komponen atau elemen
dari matriks.
2. Jenis-jenis Matriks
Misalkan matriks A=( ai j )
a. Matriks persegi disebut matriks persegi berorder
n jika A mempunyai n baris dan n kolom.
b. Matriks segitiga atas.
Matriks A disebut matriks segitiga bawah jika
semua komponen di atas diagonal utama nol.
c. Matriks segitiga bawah.
Matriks A disebut matriks segitiga atas jika
semua komponen di bawah diagonal utama nol.
d. Matriks segitiga.
Matriks A disebut matriks segitiga jika matriks
A merupakan matriks segitiga atas atau segitiga
bawah
e. Matriks diagonal.
Matriks A disebut matriks diagonal jika A
merupakan matriks segitiga atas dan matriks
segitiga bawah.
f. Matriks skalar.
Matriks A disebut matriks skalar jika A
merupakan matriks diagonal dan komponen
pada diagonal utama sama.
g. Matriks identitas.
Matriks A disebut matriks identitas jika A
merupakan matriks persegi yang semua
komponen pada diagonal utama adalah 1 dan
komponen lainnya 0. Matriks identitas ditulis I.
h. Matriks nol
Matriks A disebut matriks nol jika semua
komponennya 0. Matriks nol ditulis O.
i. Matriks baris.
Matriks A disebut matriks baris jika hanya
mempunyai satu baris.
j. Matriks kolom.
Matriks A disebut matriks baris jika hanya
mempunyai satu kolom
3. Kesamaan matriks
Dua matriks dikatakan sama jika kedua matriks
tersebut berukuran sama dan komponen yang
bersesuaian sama.
4. Operasi Matriks
a. Penjulmlahan matriks adalah jika matriks A dan B berukuran
sama sama A+B merupakan matriks yang diperoleh dengan
menjumlahkan komponen komponen yang bersesuaian
b. Perkalian Matriks adalah jia A=[Aij] dan B=[Bij], maka hasil
kali matriks AB merupakan matriks berukuran pxr yang
q
komponennya (AB)ij= ∑ ❑a ik bkj
k =1
c. Invers matriks adalah Jika A persegi dan terdapat matriks B
sedemikian sehingga AB = BA = I maka is dikatakan invertibel
dan dikatakan invers A. Jika A invertibel, maka inversnya
dinyatakan dengan simbol A−1.
d. Transpose matriks adalah Jika A matriks p x q, maka transpos
A, ditulis AT , didefinisikan sebagai matriks q x p yang diperoleh
dari menukar baris dan kolom A, yaitu kolom pertama dari AT
merupakan baris pertama matriks A, kolom kedua dari AT
merupakan baris kedua dari A, dan seterusnya.
e. Matriks elementer adalah Suatu matriks n x n disebut matriks
elementer jika dapat diperoleh dari matriks identitas In berukuran
nxn dengan melakukan satu operasi baris elementer.
f. Dua matriks yang sama jika kedua matriks tersebut berukuran
sama dan komponen yang bersesuaian sama
g. Determinan adalah misalkan A matriks persegi, maka
determinan matriks A ditulis det(A) dan didefinisikan sebagai
jumlah hasil kali elementer bertanda dari A
5. Vektor pada bidang dan ruang
 Vektor pada bidang dan ruang dapat dinyatakan
secara geometris sebagai ruas-ruas garis
berarah.
 Arah panah menentukan arah vektor dan
panjang panah menyatakan besarnya.
 Pangkal panah disebut titik pangkal vektor dan
titik ujung panah disebut titik ujung vektor.
6. Matriks Transformasi
a. Refleksi transformasi pada 𝑅 2 atau 𝑅 3 yang
memetakan titik ke bayangan simetrisnya
terhadap garis atau bidang
b. Rotasi Transformasi yang merotasikan setiap
vektor di𝑅 2 sebesar sudut tetap 𝜃disebut
transformasi rotasi pada 𝑅 2
c. Translasi Transformasi yang memindahkan
(menggeser) setiap titik di 𝑅 2 menurut besar dan
arah yang tetap
d. Dilatasi Jika koordinat xdari setiap titik pada
bidang dikalikan konstanta positif , maka
efeknya adalah memperkecil atau memperbesar
setiap gambar bidang pada arah-x

KB 3. PROGRAM LINEAR
Program linier
Program linier mempelajari masalah optimum (nilai
maksimum atau minimum) dari fungsi tujuan dengan
kendala/pembatas yang dinyatakan dalam bentuk
persamaan atau pertidaksamaan linier.
1. Metode Grafik
Untuk menyelesaikan masalah program linier yang
melibatkan 2 variabel dan 2 atau lebih
pertidaksamaan digunakan metode grafik. Metode
grafik dibedakan 2 yaitu metode ekstrim (titik pojok)
dan garis selidik
2. Metode Simpleks
Memahami tabel simpleks secara umum dan
langkah-langkah menyelesaikan masalah program
linier dengan metode simpleks.
3. Dualitas
Perhatikan model maksimumnya, jika dianggap
primal maka model minimumnya sebagai dual.
Begitu pula sebaliknya, jika model maksimumnya
sebagai dual maka model minimumnya sebagai
primal.

KB 4. PEMBELAJARAN ALJABAR
1. Teori Belajar
Tokoh- tokoh teori belajar kontruktivisme dalam
pembelajaran matematika : Bruner, Dienes, Piaget,
Ausubel, Vygotsky.
Menurut Bruner, untuk pengetahuan dibentuk
melalui tahapan enaktif, ikonik, ddan simbolik.
2. Model Pembelajaran Discovery Learning (DL)
Menurut pakar konstruktivisme, Jerome Bruner, DL
merupakan pendekatan pembelajaran berbasis
inquiry dimana siswa membangun pengetahuan
awal yang dimilikinya dan pengalaman aktif. Siswa
membangun pengalaman menggunakan intuisi,
imajinasi, dan kreativitasnya; dan mencari informasi
baru untuk menemukan fakta, korelasi dan
kebenaran baru
Karakteristik utama DL adalah siswa menghasilkan
unit dan struktur pengetahuan abstrak seperti
konsep dan aturan menggunakan penalaran
induktif mereka tentang bahan belajar nonabstrak
yang disediakan lingkungan belajar.
Sintaks pembelajaran discovery learning adalah :
a. Menciptakan stimulus/rangsangan (stimulation)
b. Menyiapkan pernyataan masalah (problem
statement)
c. Mengumpulkan data (data collecting)
d. Mengolah data (data processing)
e. Memverifikasi data (verification)
f. Menarik kesimpulan (generalization)
3. Pembelajaran Abad 21
Pembelajaran abad 21 menggunakan istilah yang
dikenal sebagai 4Cs (critical thinking,
communication, collaboration, and creativity), adalah
empat keterampilan yang telah diidentifikasi sebagai
keterampilan abad ke-21 (P21) sebagai keterampilan
yang sangat penting dan diperlukan untuk
pendidikan abad ke-21. Keterampilan tersebut
antara lain:
a. Kreativitas berpikir dan inovasi
Peserta didik dapat menghasilkan,
mengembangkan, dan mengimplementasikan
ide-ide mereka secara kreatif baik secara
mandiri maupun berkelompok.
b. Berpikir kritis dan pemecahan masalah
Peserta didik dapat mengidentifikasi,
menganalisis, menginterpretasikan, dan
mengevaluasi bukti-bukti, argumentasi, klaim
dan data-data yang tersaji secara luas melalui
pengkajian secara mendalam, serta
merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari
c. Komunikasi
Peserta didik dapat mengkomunikasikan ide-ide
dan gagasan secara efektif menggunakan media
lisan, tertulis, maupun teknologi.
d. Kolaborasi
Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah
kelompok dalam memecahkan permasalahan
yang ditemukan.
4. PPK
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
mencanangkan penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) secara bertahap mulai 2016. Terdapat lima
nilai utama karakter yang saling berkaitan
membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan
sebagai prioritas gerakan PPK. Kelima nilai itu
adalah :
a. Religius
b. Nasionalis
c. Mandiri
d. Gotong Royong
e. Integritas
5. Perangkat Pembelajaran Materi Bentuk Aljabar
a. Silabus
b. RPP
c. Lampiran 1 Bahan Ajar
d. Lampiran 2 Materi Remedial
e. Lampiran 3 Materi Pengayaan
f. Lampiran 4 Media PPT
g. Lampiran 5 LKPD
h. Lampiran 6 Instrumen Penilaian
2 Daftar materi yang KB 1. Bentuk Aljabar Dan Sistem Persamaan linear
sulit dipahami di Aplikasi dalam soal
modul ini
KB 2. Matriks Dan Vektor Pada Bidang Dan ruang
1. Menggambar vektor resultan yang rumit,
2. Menentukan matriks transformasi

KB 3. Program Linear
1. Metode Simpleks
2. Dualitas

KB 4. Pembelajaran Aljabar
Mengintegrasikan Pendidikan Karakter (PPK) dalam
konsep pembelajaran matematika

3 Daftar materi yang KB 1. Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan Linear


sering mengalami Penggunaan notasi pertidaksamaan dalam
miskonsepsi menyelesaikan soal

KB 2. Matriks dan Vektor Pada Bidang dan Ruang


1. Determinan dan Invers
Penggunaan konsep determinan dan invers dalam
penyelesaian masalah
2. Matriks Transformasi
3. Penggunaan konsep transformasi dalam
penyelesaian masalah

KB 3. Program Linear
1. Program Linear
Penentuan model matematika dalam penyelesaian
soal cerita
2. Metode grafik
Penentuan arsiran daerah penyelesaian pada
grafik

KB 4 : Pembelajaran Aljabar
Aplikasi penggunaan model discovery learning dalam
pembelajaran matematika sering sulit digunakan,
karena pada pengaplikasiannya murid harus kembali
dijelaskan menggunakan metode konvensional baru
mereka lebih memahami konsep.

Anda mungkin juga menyukai