kofaktor dari A.
T
Matriks[ C ij ] disebut adjoin dari
A, ditulis adj(A).
KB 3 Program Linier
1. Program linier adalah mempelajari
masalah optimum (nilai maksimum atau
minimum) dari fungsi tujuan dengan
kendala/pembatas yang dinyatakan dalam
bentuk persamaan atau pertidaksamaan
linier.
2. Metode Grafik adalah untuk
menyelesaikan masalah program linier
yang melibatkan 2 variabel dan 2 atau
lebih pertidaksamaan digunakan metode
grafik. Metode grafik dibedakan 2 yaitu
metode ekstrim (titik pojok) dan garis
selidik
Definisi 3.1 himpunan konveks
S merupakan himpunan titik-titik. S
disebut himpunan konveks jika ruas
garis yang menghubungkan sebarang
titik di S berada di dalam S
Definisi 3.2 Definisi titik ekstrim
Pada sebarang himpunan konveks S,
titik P di S disebut sebagai titik
ekstrim jika setiap ruas garis yang
berada di dalam S dan memuat titik P
maka P merupakan titik akhir (ujung)
dari ruas garis tersebut.
3. Metode Simpleks adalah langkah-
langkah menyelesaikan masalah program
linier dengan metode simpleks dengan
langkah langkah:
Buat model matematika
Tambah variabel slack
Diperoleh model matemaitka baru
Susun kedalam tabel simpleks
Pilih kolom kunci
Pilih baris kunci
Tentukan elemen kunci
Transformasi baris kunci
Transformasi baris yang lain
Buat tabel simpleks baru
Ulangi langakah sampai optimal
4. Dualitas adalah model maksimumnya,
jika dianggap primal maka model
minimumnya sebagai dual. Begitu pula
sebaliknya, jika model maksimumnya
sebagai dual maka model minimumnya
sebagai primal.
Teorema 3.3 Teorema tentang
dualitas
a. Teorema Dualitas (lemah)
Jika LP1 merupakan program
linear masalah maksimum dalam
bentuk baku, LP2 merupakan
program linear masalah minimum
dalam bentuk baku, LP1 dan LP2
merupakan dual satu sama lainnya
maka:
1. Jika LP1 merupakan kasus
penyelesaian tidak terbatas
maka LP2 merupakan kasus
ketidaklayakan.
2. Jika LP2 merupakan kasus
penyelesaian tidak terbatas
maka LP1 merupakan kasus
ketidaklayakan
3. Jika LP1 dan LP2 keduanya
tertutup dan dapat
diselesaikan maka opt(LP1)
opt(LP2), (dibaca nilai
optimal (LP1) nilai optimal
(LP2))
b. Teorema Dualitas (kuat)
Jika LP1 atau LP2 dapat
diselesaikan dan tertutup maka
berlaku pula untuk pasangannya
dan opt (LP1) = opt LP2)
KB 4 Pembelajaran Aljabar
1. Teori Belajar
Menurut Bruner, untuk pengetahuan
dibentuk melalui tahapan enaktif, ikonik,
ddan simbolik.
2. Model Pembelajaran Discovery
Learning
Menurut Bruner, Discovery Learning
(DL) merupakan pendekatan
pembelajaran berbasis-inquiry dimana
siswa membangun pengetahuan baru
berdasarkan pengetahuan awal yang
dimilikinya dan pengalaman aktif.
Sintaks pembelajaran DL adalah:
Menciptakan stimulus/rangsangan
(stimulation)
Menyiapkan pernyataan masalah
(problem statement)
Mengumpulkan data (data collecting)
Mengolah data (data processing)
Memverifikasi data (verification)
Menarik kesimpulan (generalization)
3. Pembelajaran Abad 21
Pembelajaran abad 21 menggunakan
istilah yang dikenal sebagai 4Cs (critical
thinking, communication, collaboration,
and creativity), adalah empat
keterampilan yang telah diidentifikasi
sebagai keterampilan abad ke-21 (P21)
sebagai keterampilan yang sangat penting
dan diperlukan untuk pendidikan abad
ke-21. Keterampilan tersebut antara lain:
4. PPK
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) menempatkan nilai karakter
sebagai dimensi terdalam pendidikan
yang membudayakan dan
memberadabkan para pelaku pendidikan.
Nilai utama karakter yang perlu
dikembangkan sebagai prioritas
gerakan PPK yaitu:
1. Religius yaitu mencerminkan
keberimanan terhadap Tuhan
yang maha Esa yang diwujudkan
dalam perilaku melaksanakan
ajaran agama dan kepercayaan
yang dianut, menghargai
perbedaaan agama, menjunjung
tinggi sikap toleransi terhadap
pelaksanaan ibadah agama dan
kepercayaan lain, hidup rukun
dan damai dengan pemeluk
agama lain.
2. Nasionalis merupakan cara
berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan
yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan
kelompoknya.
3. Mandiri merupakan sikap dan
perilaku tidak bergantung pada
orang lain dan mempergunakan
segala tenaga, pikiran, waktu
untuk merealisasikan harapan,
mimpi dan cita-cita. Sub nilai
mandiri antara lain etos kerja
(kerja keras), tangguh, tahan
banting, daya juang, profesional,
kreatif, keberanian, dan menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong merupakan
mencerminkan tindakan
menghargai semangat kerajsama
dan bahu membahu
menyelesaikan persoalan
bersama, menjalin komunikasi
dan persahabatan, memberi
bantuan/pertolongan pada orang-
orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara
lain menghargai, kerja sama,
inklusif, komitmen atas keputusan
bersama, musyawarah untuk
mufakat, tolong-menolong,
solidaritas, empati, anti
diskriminasi, anti kekerasan, dan
sikap kerelawanan.
5. Integritas merupakan nilai yang
mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, memiliki komitmen
dan kesetiaan pada nilai-nilai
kemanusiaan dan moral
(integritas moral).
Gerakan PPK yang dapat
dilaksanakan yaitu:
1. Penguatan pendidikan karakter
berbasis kelas
2. Penguatan pendidikan karakter
berbasis budaya sekolah
3. Penguatan pendidikan karakter
berbasis masyarakat