Anda di halaman 1dari 8

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : Apriwanto, S.Pd

Judul Modul Modul 2. Aljabar dan Program


Linear
Judul Kegiatan Belajar (KB) KB1: Bentuk Aljabar dan Sistem
Persamaan Linear.
KB 2 : Matriks dan Vektor pada
Bidang dan Ruang.
KB 3: Program Linear.
KB 4: Pembelajaran Aljabar.

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah dan Kegiatan Belajar 1 : Bentuk Aljabar dan
definisi) di modul ini Sistem Persamaan Linear
1. Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk
matematika yang dalam penyajiannya
memuat huruf-huruf untuk mewakili
bilangan yang belum diketahui (peubah).
2. Koefisien adalah faktor bilangan pada
hasil kali dengan suatu peubah.
3. Konstanta adalah lambang yang
menyatakan bilangan tertentu (bilangan
konstan / tetap) .
4. Faktor adalah bilangan yang membagi
bilangan lain atau hasil kali.
5. Suku adalah bagian dari bentuk aljabar
yang dipisah dengan tanda - atau +
6. Penyebutan untuk satu suku disebut suku
tunggal, untuk dua suku disebut binom,
untuk tiga suku disebut trinom, sedangkan
suku banyak dinamai dengan polinom.
7. Suku sejenis memiliki peubah dan
pangkat dari peubah yang sama. Jika
berbeda, disebut dengan suku tidak sama
atau suku tidak sejenis.
8. Operasi hitung pada bentuk aljabar tidak
berbeda dengan operasi hitung pada
bilangan bulat, yakni penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan
pembagian.
9. Operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan suku aljabar dilakukan
dengan cara menjumlahkan atau
mengurangkan koefisien antara suku-suku
yang sejenis.
10. Operasi hitung perkalian dan pembagian
suku aljabar dilakukan dengan
menggunakan sifat-sifat operasi hitung
pada bilangan riil.
11. Pada perkalian antarsuku bentuk aljabar,
kita dapat menggunakan sifat distributif
sebagai konsep dasarnya.
12. Untuk memfaktorkan bentuk aljabar dapat
dilakukan dengan menggunakan hukum
distributif. Langkah pertama yang harus
dilakukan adalah mencari faktor
persekutuan terbesar dari setiap suku
aljabar.
13. Persamaan adalah kalimat terbuka yang
menggunakan tanda hubung ” = ” (sama
dengan).
14. Persamaan linear dengan satu variabel
(PLSV) adalah suatu persamaan yang
memiliki satu variabel (peubah) dan
pangkat tertingginya satu.
15. Penyelesaian (solusi) dari suatu PLSV
adalah bilangan real yang menggantikan
variabel sehingga persamaan tersebut
menjadi bernilai benar.
16. Persamaan linear dengan dua variabel
(PLDV) adalah persamaan yang memiliki
dua peubah dan pangkat tertingginya satu.
17. Suatu PLDV dapat bernilai benar atau
salah bergantung pada nilai yang
digantikan ke variabelnya. Oleh karena itu,
dalam suatu PLDV dikenal pula yang
namanya penyelesaian atau solusi.
18. Pertidaksamaan adalah kalimat
matematis yang dibangun dengan
menggunakan satu atau lebih simbol (>, <,
≥, ≤) untuk membandingkan 2 kuantitas.
19. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
linear satu variabel adalah himpunan
bilangan yang membuat pertidaksamaan
linear satu variabel menjadi kalimat yang
benar.
20. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
linear dua variabel adalah himpunan titik-
titik yang membuat pertidaksamaan linear
dua variabel menjadi kalimat yang benar.
21. SPL Homogen, jika SPL tersebut
memiliki konstanta nol.
22. SPL Non Homogen, jika SPL tersebut
memiliki konstanta tidak sama dengan nol.
23. SPL konsisten (consistent), jika SPL
tersebut mempunyai solusi.
24. SPL tak konsisten (inconsistent), jika
SPL tersebut tidak mempunyai solusi.
25. Beberapa cara (metode) yang sering
digunakan untuk menentukan solusi dari
suatu SPL, seperti metode grafik, metode
eliminasi, metode substitusi, metode
gabungan (eliminasi dan substitusi) serta
melalui OBE (Operasi Baris Elementer)
pada matriks yang diperbesar dari SPL

Kegiatan Belajar 2 : Matriks dan Vektor pada


Bidang dan Ruang
1. Matriks adalah susunan persegi panjang
dari bilangan – bilangan.
2. Jenis – jenis matriks terdiri matriks
persegi, matriks segitiga bawah, matriks
segitiga atas, matriks segitiga, matriks
diagonal,matriks skalar dll
3. Matriks A disebut matriks persegi
berorder n jika A mempunyai n baris dan n
kolom.
4. Matriks segitiga bawah adalah matriks
yang semua komponen di atas diagonal
utamanya nol.
5. Matriks segitiga atas adalah matriks yang
semua komponen di bawah diagonal
utamanya nol.
6. Matriks segitiga adalah matriks yang
merupakan segitiga atas atau segitiga
bawah.
7. Matriks diagonal jika A merupakan
matriks segitiga atas dan matriks segitiga
bawah.
8. Matriks skalar merupakan matriks
diagonal yang komponen pada diagonal
utama sama.
9. Matriks identitas merupakan matriks
persegi yang semua komponen pada
diagonal utama adalah 1 dan komponen
lainnya 0.
10. Matriks nol adalah matriks yang semua
komponennya 0.
11. Matriks kolom adalah matriks yang hanya
mempunyai satu kolom.
12. Matriks baris adalah matriks yang hanya
mempunyai satu baris.
13. Jika A dan B matriks yang berukuran sama,
maka jumlah A + B merupakan matriks
yang diperoleh dengan menjumlahkan
komponen-komponen matriks A dan B
yang bersesuaian.
14. Jika A sembarang matriks dan sembarang
skalar, maka hasil kali skalar A adalah
matriks yang diperoleh dengan mengalikan
setiap komponen dari A dengan .
15. Definisi perkalian matriks memerlukan
syarat banyaknya kolom dari matriks
pertama, yaitu A, sama dengan banyaknya
baris matriks kedua, yaitu B. Jika syarat ini
tidak dipenuhi maka perkaliannya tidak
terdefinisi.
16. Jika A matriks p × q, maka transpos A,
ditulis AT, didefinisikan sebagai matriks
q × p yang diperoleh dari menukar baris dan
kolom A, yaitu kolom pertama dari AT
merupakan baris pertama matriks A, kolom
kedua dari AT merupakan baris kedua dari
A, dan seterusnya.
17. Suatu matriks n × n disebut matriks
elementer jika dapat diperoleh dari matriks
identitas berukuran n × n dengan
melakukan satu operasi baris elementer.
18. Arah panah menentukan arah vektor dan
panjang panah menyatakan besarnya.
19. Pangkal panah disebut titik pangkal
vektor dan titik ujung panah disebut titik
ujung vektor.
20. Vektor-vektor yang panjang dan arahnya
sama disebut ekivalen.
21. Jika v dan w dua vektor tak-nol maka
jumlah v + w = w + v sehingga tampak
bahwa penjumlahan dua vektor bersifat
komutatif.
22. Jika v sebarang vektor tak-nol maka vektor
w yang memenuhi v + w = 0 adalah vektor
yang panjangnya sama dengan panjang
vektor v tetapi arahnya berlawanan,
dinotasikan dengan w = - v
23. Jika v dan w sebarang dua vektor maka
pengurangan w dari v didefinisikan oleh v
– w = v + (-w)
24. Jika v vektor tak-nol dan k skalar tak-nol
maka hasilkali skalar kv didefinisikan
sebagai vektor yang panjangnya kali
panjang vektor v dan arahnya sama dengan
arah v jika k>0 dan berlawanan arah
dengan vektor v jika k<0
25. Dua vektor u dan v disebut ortogonal,
ditulis u tegak lurus v , jika u.v = 0.
26. Perbedaan penting antara hasilkali titik dan
hasilkali silang adalah hasilkali titik
merupakan skalar, tetapi hasil kali silang
merupakan vektor.
27. Transformasi pada R2 atau R3 yang
memetakan titik ke bayangan simetrisnya
terhadap garis atau bidang disebut
transformasi refleksi.
28. Transformasi yang merotasikan setiap
vektor di R2 sebesar sudut tetap disebut
transformasi rotasi pada R2.
29. Transformasi yang memindahkan
(menggeser) setiap titik di R2 menurut
besar dan arah yang tetap disebut
translasi.
30. Jika koordinat x dari setiap titik pada
bidang dikalikan konstanta positif k , maka
efeknya adalah memperkecil atau
memperbesar setiap gambar bidang pada
arah x. Transformasi ini disebut
peregangan (dilatasi) pada arah-x dengan
faktor k.

Kegiatan Belajar 3 : Program Linear


1. Program linear adalah masalah yang
berkaitan dengan upaya menemukan nilai
optimal ( nilai maksimum atau minimum )
dari fungsi tujuan (fungsi linear) tergantung
pada kendala/pembatas masalahyang
dinyatakan dalam bentuk persamaan atau
pertidaksamaan linear.
2. Usaha untuk memaksimalkan (atau
meminimalkan) fungsi linear dari sejumlah
variabel keputusan. Fungsi yang
dimaksimalkan atau diminimalkan disebut
fungsi tujuan/fungsi objektif.
3. Metode Grafik dibedakan menjadi 2 yaitu
metode titik ekstrim ( titik pojok ) dan
metode garis selidik
4. Titik pojok adalah daerah penyelesaian
adalah titik pada daerah penyelesaian yang
merupakan perpotongan dua garis
pembatas.
5. Garis selidik adalah garis – garis yang
sejajar dengan garis pada fungsi tujuan.
6. Daerah penyelesaian fisibel (the feasible
region) atau disingkat DPF adalah
himpunan titik-titik yang memenuhi semua
fungsi kendala
7. Isoprofit lines adalah garis selidik untuk
masalah maksimum.
8. Isocost lines adalah garis selidik untuk
masalah minimum.
9. Metode simpleks
10. Hubungan dualitas dan Primal pada
program liniear.

11. Penyelesaian tidak tunggal (multiple


optimal solution) model matematika yang
nilai optimalnya tidak hanya di satu titik
ekstrim namun juga terjadi di titik-titik
lainnya
12. Ketidaklayakan (infeasible solution) tidak
ada daerah penyelesaian fisibel sehingga
disebut ketidaklayakan. Penyelesaian
optimalnya adalah .,
13. Kelebihan pembatas (redundant
constraint), Karakteristiknya adalah
adanya kendala tambahan yang tidak
mempengaruhi DPF sehingga penyelesaian
optimalnya tidak berubah
14. Penyelesaian tidak terbatas (unbounded
solution) adalah apabila dalam suatu tabel
simpleks dengan suatu penyelesaian fisibel
terdapat satu atau lebih kolom untuk
variabel bukan basis (misal kolom ke-j)
sehingga Zi-cj<0 dan aij 0 (i = 1. 2, ...,m),
maka ada penyelesaian fisibel dengan
(m+1) variabel yang tidak nol sehingga
nilai Z makin besar tak terbatas. Kasus ini
dibedakan menjadi 2 yaitu nilai Z yang
tidak terbatas dan penyelesaian optimal
yang tidak terbatas. Untuk nilai Z yang
tidak terbatas, karakteristik nya adalah
ketika kita menggunakan garis selidik
maka garis tersebut tidak pernah bertemu
dengan titik ekstrim.

Kegiatan Belajar 4 : Pembelajaran Aljabar.


1. Model pembelajaran Discovery Learning
merupakan pendekatan pembelajaran -
inquiry dimana siswa membangun
pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan
awal yang dimilikinya dan pengalaman
aktif.
2. Sintaks pembelajaran discovery learning
adalah: (1) stimulation; (2) problem
statement; (3) data collecting; (4) data
processing; (5) verification; dan (6)
generalization
3. Empat keterampilan abad 21 adalah critical
thinking, communication, collaboration,
dan creativity.
4. Lima nilai utama karakter yang saling
berkaitan membentuk jejaring nilai yang
perlu dikembangkan sebagai prioritas
gerakan PPK adalah religius, nasionalis,
mandiri, gotong-royong, integritas.

2 Daftar materi yang sulit dipahami Kegiatan Belajar 1 : Bentuk Aljabar dan
di modul ini Sistem Persamaan Linear
1. Sistem Persamaan Linear
2. Penyelesaian SPLTV

Kegiatan Belajar 2 : Matriks dan Vektor pada


Bidang dan Ruang
1. Operasi Matriks
2. Definisi matris elementer
3. Penerapan matriks elementer dalam soal
4. Transpos matriks
5. Hasil kali titik vektor vektor
6. Hasil kali silang
7. Matriks Transformasi

Kegiatan Belajar 3 : Program Linear


1. Garis Selidik
2. Metode Simplek
3. Penerapan Dualitas

Kegiatan Belajar 4 : Pembelajaran Aljabar


1. Pemilihan materi yang cocok untuk model
pembelajaran Discovery Learning
2. Menentukan indikator soal HOTS

3 Daftar materi yang sering Kegiatan Belajar 1 : Bentuk Aljabar dan


mengalami miskonsepsi Sistem Persamaan Linear
1. Sistem persamaan linear (SPL) yang terdiri
atas n persamaan dengan p variabel.

Kegiatan Belajar 2 : Matriks dan Vektor pada


Bidang dan Ruang
1. Matriks Elementer
Kegiatan Belajar 3 : Program Linear
1. Penyelesaian Soal menggunakan Garis
Selidik
2. Menyelesaikan Program Linear
menggunakan Metode Simpleks

Kegiatan Belajar 4 : Pembelajaran Aljabar


1. Pemilihan materi yang cocok untuk model
pembelajaran Discovery Learning
2. Menentukan indikator soal HOTS

Anda mungkin juga menyukai