Anda di halaman 1dari 13

ISLAM DAN

GENDER
Oleh kelompok 5
Sesungguhnya Aku (Allah)  tidak menyia-
nyiakan amal orang-orang yang beramal di
antara kamu, baik laki-laki atau perempuan”.
(QS. Ali Imran  : 195)
Gender

Gender adalah pandangan atau keyakinan yang


dibentuk masyarakat tentang bagaimana
seharusnya seorang perempuan atau laki-laki
bertingkah laku maupun berpikir.
Dalam arti lain gender adalah pembagian peran sosial
yang dibuat oleh masyarakat berdasarkan status
biologisnya.
Berbeda dengan jenis kelamin yang merupakan sebuah
kodifikasi mutlak dari  Tuhan, seperti perempuan bisa
mengandung, melahirkan dan menyusui sementara laki-
laki tidak, yang tentunya kondisi ini  sudah ada sejak
dahulu kala dan bisa dibuktikan secara empiris.
Bagaimana Islam memandang hal ini???

Islam mendudukkan laki-laki dan perempuan dalam


posisi yang sama dan kemuliaan yang sama.
Contoh konkretnya adalah Islam tidak membedakan laki-
laki dan wanita dalam hal tingkatan takwa, dan surga
juga tidak dikhususkan untuk laki-laki saja.

  Tetapi untuk laki-laki dan perempuan yang bertakwa dan


beramal sholih.
Islam mendudukkan wanita dan laki-laki pada
tempatnya.
Tak dapat dibenarkan anggapan bahwa agama
menempatkan wanita pada derajat yang rendah atau di
anggap masyarakat kelas dua. Dalam Islam, wanita begitu
dimuliakan.

Banyak sekali ayat Al-Quran ataupun hadis nabi yang


memuliakan dan mengangkat derajat wanita. Baik sebagai
ibu, anak, istri, ataupun sebagai anggota masyarakat
sendiri.

Tak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan dalam


islam, akan tetapi yang membedakan keduanya adalah
fungsionalnya, karena kodrat dari masing-masing.
ِ ‫اشرُوهُنَّ ِب ْال َمعْ ر‬
١٩:‫ُوف ﴾ ﴿النساء‬ ِ ‫َو َع‬
Pergaulilah mereka (istrimu)
dengan baik (An-Nisa’:19)

Potongan ayat 19 surah An-Nisa’ di atas


merupakan kaidah robbani yang baku yang
ditujukan kepada kaum laki-laki yang di sebut
kaum bapak agar berbuat baik kepada kaum
wanita/ibu, baik dalam pergaulan domestik
(rumah tangga) maupun masyarakat luas.
‫وا ِم ْن أَ ْم َوالِ ِه ْم‬ ْ ُ‫ْض َو ِب َما أَنفَق‬ ٍ ‫ضهُ ْم َعلَى بَع‬ َ ‫ون َعلَى النِّ َساء بِ َما فَض ََّل هّللا ُ بَ ْع‬ َ ‫ال ِّر َجا ُل قَ َّوا ُم‬
‫ون نُ ُشو َزهُ َّن فَ ِعظُوهُ َّن‬ َ ُ‫ظ هّللا ُ َوالالَّتِي تَ َخاف‬ َ ِ‫ب بِ َما َحف‬ ِ ‫ات لِّ ْل َغ ْي‬
ٌ ‫ظ‬َ ِ‫ات َحاف‬
ٌ َ‫ات قَا ِنت‬ُ ‫فَالصَّا ِل َح‬
ْ ‫ط ْعنَ ُك ْم فَالَ تَ ْب ُغ‬
َ ‫وا َعلَ ْي ِه َّن َسبِيالً إِ َّن هّللا َ َك‬
ً ‫ان َع ِليّا‬ َ َ‫اج ِع َواضْ ِربُوهُ َّن فَإِ ْن أ‬ ِ ‫ض‬ َ ‫َوا ْه ُجرُوهُ َّن فِي ْال َم‬
٣٤:‫َكبِيراً ﴾ ﴿النساء‬

“kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh


karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki)
atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka
(laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka,
sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada
Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Wanita-
wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya maka nasehatilah
mereka dan pisahkanlah mereka dari tempat tidur mereka,
dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta’atimu,
maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi Lagi
Maha Benar.”(an-Nisa’/4:34)
Dari ayat tersebut, dapat kita ketahui bahwa
keistimewaan laki-laki dari pada wanita salah
satunya adalah karena tanggung jawabnya
dalam memberi nafkah pada keluarganya.
Maka ketika seorang laki-laki tidak menunaikan
tanggung jawab sebagai kepala keluarga, maka
boleh jadi kedudukannya tidak jauh berbeda.
Al-Qur’an tidak membedakan perempuan dan laki-laki dalam
konteks penciptaan dan proses selanjutnya sebagai
manusia. Tidak sebagaimana pandangan sebagian
pandangan kebanyakan orang selama ini (khususnya dalam
tradisi Nasrani dan Yahudi) bahwa perempuan diciptakan
dari laki-laki, tapi juga untuk laki-laki. Dalam pandangan al-
Qur’an, Allah menciptakan semuanya (perempuan dan laki-
laki) adalah “untuk satu tujuan” (Q.S. Al-Hijr/15 : 85) dan
“tidak untuk main-main” (Q.S. Al-Anbiya’/21 : 16).
sejumlah ayat al-quran yang lain:

“ Dan Tuhan …. memperkenankan permohonan mereka : “Tidak pernah aku


sia-siakan amal setiap kamu, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagian
kamu adalah turunan dari sebaian yang lain.” (Q.S. Ali Imran/3 : 195)

“ Siapapun yang berbuat kesalehan, baik laki-laki maupun perempuan, dan


mereka beriman, mereka akan masuk ke dalam surga. Dan tidaklah
ketidakadilan sekecilpun akan ditimpakan kerpada mereka.” (Q.S. An-
Nisa’/4 : 124)

“ Orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, adalah pelindung,


yang satu terhadap yang lain : mereka menyuruh kepada keadilan dan
mencegah berbuat kejahatan; mereka taat melakukan shalat, menunaikan
zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Atas mereka, akan Allah
limpahkan rahmat-Nya karena Allah.” (Q.S. At-Taubah/9 : 71)

“Siapapun yang berbuat kesalehan, laki-laki ataupun perempuan, dan


mereka beriman, sungguh, kepada mereka akan Kami berikan suatu
kehidupan baru, kehidupan yang baik dan suci, dan Kami akan memberikan
pahala yang terbaik atas apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. an-Nahl/16 : 97)
Ayat-ayat di atas mengisyaratkan konsep
kesetaraan laki-laki dan perempuan yang ideal
dan memberikan ketegasan bahwa prestasi
individu, baik dalam bidang spiritual maupun
urusan karier profesional, tidak mesti dimonopoli
oleh salah satu jenis kelamin saja. Laki-laki dan
perempuan memperoleh kesempatan yang
sama meraih prestasi yang optimal.
Terima kasih ….

Anda mungkin juga menyukai