1
AMANAH PASAL 108
UU No. 36/ 2009
TENTANG KESEHATAN
(1) Praktik kefarmasiaan yang meliputi
pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PP No. 51 / 2009
Tentang Pekerjaan Kefarmasian
PMK No. 889 / 2011
3 Mei 2011
Tentang Tenaga Kefarmasian
2/18/2012 2
PP No. 51 / 2009
Tentang Pekerjaan Kefarmasian
Pasal 1
2/18/2012 3
11. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, yaitu apotek, instalasi farmasi rumah
sakit, puskesmas, klinik, toko obat, atau praktek bersama.
22. Surat Izin Praktik Apoteker selanjutnya disingkat SIPA adalah surat izin yang
diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian
pada Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit
2/18/2012 4
BAB II
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KEFARMASIAN
Bagian Kesatu
Pasal 5
2/18/2012 5
Pekerjaan Kefarmasian Dalam
Pengadaan Sediaan Farmasi
Pasal 6
2/18/2012 6
Pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian Pada
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
Pasal 19
c.Puskesmas;
d.Klinik;
f.Praktek bersama.
2/18/2012 7
Pasal 20
Dalam menjalankan Pekerjaan kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian,
Apoteker dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/ atau Tenaga Teknis
Kefarmasian.
Pasal 21
1.Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian,
Apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian.
2.Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh
Apoteker.
3.Dalam hal di daerah terpencil tidak terdapat Apoteker, Menteri dapat menempatkan
Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah memiliki STRTTK pada sarana pelayanan
kesehatan dasar yang diberi wewenang untuk meracik dan menyerahkan obat kepada
pasien.
4.Ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayanan kefarmasian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menurut jenis Fasilitas Pelayanan Kefarmasian ditetapkan oleh
Menteri
2/18/2012 8
Pasal 23
2/18/2012 9
Pasal 24
2/18/2012 10
Pasal 27
Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan dengan pelayanan farmasi pada
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian wajib dicatat oleh Tenaga
Kefarmasian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 29
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian
pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 diatur dengan Peraturan Menteri
2/18/2012 11
Rahasia Kedokteran Dan Rahasia Kefarmasian
Pasal 30
2/18/2012 12
Apoteker Indonesia (pasal 39)
1. Setiap Tenaga Kefarmasian yang melakukan
Pekerjaan Kefarmasian di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi.
2. Surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diperuntukkan bagi:
a. Apoteker berupa STRA; dan
b. Tenaga Teknis Kefarmasian berupa STRTTK.
2/18/2012 13
Pasal 40
Pasal 41
STRA berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun apabila memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 40 ayat (1).
2/18/2012 14
Pasal 52
1. Setiap tenaga kefarmasian yang melaksanakan pekerjaan kefarmasian di
Indonesia wajib memiliki surat izin sesuai tempat Tenaga Kefarmasian
bekerja
2. Surat izin sebagaimana yang dimasksud pada ayat (1) dapat berupa:
a. SIPA bagi apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian di
Apotek, puskesmas atau instalasi farmasi rumah sakit
b. SIPA bagi apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai
apoteker pendamping
c. SIK bagi apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian di fasilitas
kefarmasian diluar apotek dan RS → ( tahun 2016 penamaan izin
disamakan menjadi SIPA)
2/18/2012 16
STRA APOTEKER BARU LULUS
• Apoteker yang baru lulus pendidikan dapat memperoleh STRA
dengan mengisi aplikasi secara langsung (online)
• Pencabutan STRA
- Permohonan yang bersangkutan
- Tidak lagi memenuhi persyaratan fisik dan mental
- Melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian
- Melakukan pelanggaran hukum dibidang kefarmasian
Pasal 9
2/18/2012 18
Pasal 10
1.Bagi Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi dianggap telah lulus
uji kompetensi dan dapat memperoleh sertifikat kompetensi profesi
secara langsung → sudah tidak berlaku ( sekarang harus ikut ujian
kompetensi bagi yang baru lulus meliputi ujian UKAI : CBT dan OSCE)
Pasal 11
2/18/2012 19
Tata Cara Memperoleh STRA
Pasal 12
2/18/2012 20
Registrasi Ulang
(Perpanjangan STRA)
Pasal 15
2/18/2012 21
IZIN PRAKTIK DAN IZIN KERJA
Pasal 17
2/18/2012 22
Pasal 18
Pasal 19
2/18/2012 23
Pasal 35
Pasal 37
2/18/2012 24
Tata Cara Memperoleh SIPA
• Mengajukan permohonan kepada kepala Dinas Kesehatan
Kab/Kota melalui PTSP setempat dg melampirkan :
– -FC STRA yg dilegalisir KFN
– Surat pernyataan mempunyai tempat praktik profesi
– Rekomendasi dari IAI
– Pas foto
Untuk permohonan SIPA sebagai APP harus dinyatakan
secara tegas permintan SIPA untuk tempat pekerjaan
kefarmasian pertama,kedua atau ketiga.