Anda di halaman 1dari 46

Sediaan

Serbuk dan
Kapsul
Our member :
005 Dzihni Nahdliyati
055 Tri Yoga Wicaksono
071 Alfira Maulidyah Rahmah
106 Natasha Febiani
107 Galuh Laksatrina Pide

132 Syeila Rahmadina

142 Maulidya Nur Hafidah

170 Farhan Athallah Rafif


189 Syafa Revita Maheswari

230 04
Yuniar Gusrianti A.
Contents
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. I hope and I believe that this Template will your Time.
Sediaan
Serbuk
Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
Definisi sediaan beautifully designed.

serbuk

Sediaan Serbuk
Menurut Farmakope Indonesia edisi V, serbuk
merupakan campuran kering bahan obat atau
zat kimia yang dihaluskan , ditujukan untuk
pemakaian oral atau untuk pemakaian luar

Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
beautifully designed.
Get a modern

Macam sediaan PowerPoint


Presentation that is
beautifully designed.
serbuk
Serbuk Terbagi Serbuk Tabur
( pulveres ) ( pulvis )
• Dosis tunggal • Dosis ganda
• Rute pemakaian • Rute pemakaian
oral oral dan topikal
• Pada umumnya
dibungkus
menggunakan
kertas perkamen

Contoh : Puyer Jenis serbuk :


1. Pulvis adspersorius
2. Pulvis dentriticius
3. Pulvis sternutatoris Get a modern
PowerPoint
4. Pulvis effervescent
Presentation that is
beautifully designed.
Macam sediaan Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
serbuk beautifully designed.

• Pulvis adspersorius merupakan sediaan dengan rute


topikal dan biasanya dikemas dalam wadah yang bagian
atasnya berlubang. Contoh bedak
• Pulvis dentriticius merupakan serbuk yang digunakan
untuk gigi, mengandung carmin sebagai pewarna yang
dilarutkan terlebih dahulu dalam kloroform atau entanol
90%
• Pulvis effervescent merupakan serbuk dimana harus
dilarutkan dalam air dingin atau air hangat sebelum
diminum. Serbuk ini merupakan campuran
antarasenyawa asam (asam sitrat atau asam tartrat )
dengan senyawa basa(natrium karbonat atau natrium
bikarbonat
Get a modern
• Pulvis sternutatoris merupakan serbuk untuk rute PowerPoint
pemakaian nasal sehingga penggunaanya harus dihisap Presentation that is
melalui hidung. beautifully designed.
Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
beautifully designed.
Persyaratan

1. Halus, mempunyai derajat kehalusan


tertentu.
2. Homogen, setiap bagian campuran serbuk
harus mengandung bahan-bahan yang
sama dan dalam perbandingan yang sama
pula.
3. Kering, sediaan serbuk tidak boleh
menggumpal atau mengandung air.
4. Untuk serbuk terbagi/dosis
tunggal/pulveres harus memenuhi uji Get a modern
keseragaman bobot. PowerPoint
Presentation that is
beautifully designed.
Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
beautifully designed.
Tujuan pemberian

1. Ditujukan untuk pemakaian oral atau luar


2. Serbuk mempunyai permukaan yang luas,
sehingga mudah terdispersi dan lebih
larut dari pada bentuk sediaan yang
dipadatkan.
3. Serbuk dibuat untuk pasien tertentu yang
sulit menelan tablet atau kapsul (misal:
anak-anak dan lanjut usia)
4. Dapat dibuat dengan dosis dan kombinasi
bahan aktif sesuai kebutuhan pasien. Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
beautifully designed.
Keuntungan dan kerugian
Keuntungan Kerugian
Lebih stabil dibandingkan sediaan cair Rasa yang tidak enak tidak tertutupi
(pahit, kelat, asam, lengkeh di lidah )

Serbuk lebih mudah terdispersi dan Untuk bahan obat higroskopis, mudah
mudah larut daripada sediaan yang terurai jika lembab
dipadatkan
Pembuatan serbuk lebih sederhana Perlu waktu peracikan relatif lama

Dokter lebih leluasa memilih dosis yang Pada penyimpanan, bisa menjadi lembab
sesuai kebutuhan pasien

Obat yang terlalu besar volumenya untuk


dibuat tablet atau kapsul dalam ukuran
lazim, dapat dibuat dalam bentuk serbuk.
Formula umum
R/ Bahan obat (remidium cardinal)
Bahan pembantu/tambahan
mfla pulv. …..
 Bahan obat:
• Padat (serbuk, kapsul, tablet).
• Setengah padat (adeps lanae, ekstrak kental), dilarutkan dalam pelarut yang sesuai secukupnya dan diserbukkan
dengan pertolongan zat tambahan yang cocok.
• Cair (tingtur, ekstrak cair), diuapkan pelarutnya hingga hampir kering atau sampai kental dan diserbukkan
dengan pertolongan zat tambahan yang cocok.
 Bahan pembantu/tambahan
• Bahan pengisi, contoh: laktosa
• Corrigens
 Saporis, digunakan untuk memperbaiki rasa obat..
 Odoris, digunakan untuk memperbaiki bau dari obat.
 Coloris, digunakan untuk memperbaiki warna obat.
• Pelincir, contoh: Talk.
• Pelekat.
Contoh formula

Bahan Aktif
Bahan Aktif

Bahan tambahan

Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
beautifully designed.
Alat bantu peracikan

Timbangan (neraca) Anak Timbangan Mortar dan Stamper

Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
Kertas Perkamen Pengayak Berbagai macam sendok
beautifully designed.
Alat bantu peracikan

Beaker Glass Batang Pengaduk

Erlenmeyer

Gelas ukur
Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
Gelas Arloji beautifully designed.
Prinsip
Compounding
Compounding merupakan upaya untuk melakukan peracikan atau memadukan
bahan obat yang tersedia menjadi sediaan yang siap digunakan oleh pasien.
Compounding melibatkan pembuatan (preparation), pencampuran (mixing),
pemasangan (asembling), pembungkusan (packaging), dan pemberian label
(labelling) dari obat atau alat sesuai dengan resep dokter yang berlisensi atas
inisiatip yang didasarkan atas hubungan antara dokter-pasien- farmasis-
compounder dalam praktek profesional (USP, 2004).
Prinsip
Compounding
1. Memperkecil ukuran partikel bahan penyusun
 Penggerusan (Trituration) : menggerus bahan obat dengan cara penekanan dan
pengadukan menggunakan mortar dengan stamper
Penekanan : pengecilan ukuran partikel
Pengadukan : pencampuran agar homogen
 Penggilingan (Levigation) : dengan bantuan bahan kedua (cairan yang tidak
mudah menguap dan tidak melarutkan bahan tersebut). Contoh: gliserin dan
minyak mineral.
 Pulverization by intervention : proses memperkecil ukuran partikel dengan
bahan kedua/pelarut yang mudah menguap. Contoh: alkohol, eter.
Prinsip
Compounding
2. Mencampur bahan penyusun
 Spatulasi : dicampur di atas kertas/papan pil dengan bantuan sudip/spatel
 Untuk bahan dalam jumlah kecil dan halus
 Homogenitas kurang terjamin
 Ukuran partikel dan berat jenis hampir sama.
 Pengayakan (Sleving) : pemisahan berbagai campuran partikel padatan untuk
bahan yang ringan dan mudah mengalir.
 Penggulingan (Tumbling) : digunakan untuk mencampur bahan yang sangat
ringan.
Prinsip
Compounding
3. Mengayak serbuk untuk mendapatkan serbuk dengan derajat kehalusan tertentu.
• Serbuk yang mengandung lemak diayak dengan ayakan nomor 44.
• Serbuk yang tidak mengandung lemak diayak dengan ayakan nomor 60.
• Menurut Farmakope Indonesia IV pada umumnya serbuk tabur diayak dengan ayakan
nomor 100.
Berdasarkan buku farmasetika dasar yang dikeluarkan kemenkes RI, Nomor pengayak
menunjukkan jumlah-jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung searah dengan panjang kawat.
• Satu nomor: semua serbuk dapat melalui pengayak nomor tersebut (misal no. 85).
• Dua nomor: semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih
dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi (misal no. 44/85)
Prinsip
Compounding
4. Membagi serbuk
Bila dalam resep dikehendaki sediaan dalam dosis yang sudah terbagi-bagi (pulveres),
maka setelah seluruh bahan dicampur, sediaan dibagi sesuai dengan jumlah yang
diminta
 Cara Penimbangan
• Merupakan cara yang akurat dan tepat karena serbuk ditimbang satu-satu
• Kesulitan : selama penimbangan ada kemungkinan kehilangan bahan sehingga bobot
keseluruhan serbuk berkurang.

 Cara Blocking dan Dividing


Meletakkan campuran homogen diatas papan, diratakan lalu dibentuk menjadi segi
empat panjang lalu dibagi menjadi bagian yang sama menggunakan spatel sesuai
jumlah yang dibutuhkan. Masing-masing bagian dipindahkan ke kertas perkamen
dengan spatula.
Prinsip
Compounding
 Cara Visual
Timbang bahan yang sudah dicampur menjadi 2 bagian sama berat. Dari masing-masing
bagian tersebut dibagi lagi sesuai kebutuhan. Untuk menjamin keseragaman pembagian,
dalam sekali pembagian maksimal sebanyak 10-20 bagian. Bila pembagian lebih dari 20
bungkus, maka serbuk dibagi dua terlebih dahulu dengan cara penimbangan, kemudia
masing-masing dibagi secara visual menjadi maksimal 10-20 bagian
Prinsip Compounding
5. Membungkus serbuk
Di dunia farmasi, beberapa bahan dapat digunakan untuk membungkus serbuk. Bahan yang
umum digunakan adalah kertas perkamen. Selain itu juga dapat menggunakan kertas lilin
atau kertas perak. Yang terpenting bahan pembungkus harus memiliki sifat mudah dilipat
dan tidak mudah menyerap air.

Cara melipat kertas perkamen :


1. Lipat bagian atas kertas kurang lebih 1 cm. Bila akan membungkus dalam jumlah banyak,
susun membujur dan sedikit bertumpuk. Jangan ada space supaya obat tidak jatuh ke tempat
lain. Lalu letakkan obat ditengahnya.
Prinsip
Compounding

2. Lipat bagian bawah kertas dan masukkan sedikit ke lipatan atas tadi
3. Lipat bagian atas lagi dan pastikan obat terkumpul di tengah
4. Lipat sisi kanan dan kiri kertas. Pastikan posisi obat tetap ditengah dan tidak ada
obat yang keluar. Satukan keduanya untuk mengunci.
5. Susun kertas sejajar seperti gambar dan masukkan ke dalam kemasan yang
akan diberikan ke pasien
Prinsip Dispensing
WADAH
• Bentuk sediaan serbuk disimpan dalam wadah tertutup baik dan dijauhkan dari sinar
matahari langsung
• Jika perlu ditambahkan bahan pengering
• Simpan pada suhu ruang terkendali

ETIKET DAN LABEL


• Etiket putih / biru disesuaikan rute pemakaian obat
• Ukuran etiket menyesuaikan ukuran wadah
Prinsip
Conselling
CARA PENGGUNAAN
 Disesuaikan dengan rute pemakaian : oral atau topical
 Disesuaikan dengan bahan aktif obat, seperti tujuan penggunaaan obat, aturan pakai

CARA PENYIMPANAN
 Simpan di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung

CARA PEMUSNAHAN
 Dikeluarkan dari kemasan, dibakar atau dilarutkan sebelum dibuang
Tahap Penyiapan
Timbang balsam peru
Timbang ac. salic 170 menggunakan gelas
mg kemudian arloji sebanyak 80 mg
masukkan ke dalam alkohol 96% sampai
mortar + alkohol 96% tepat larut + talc
Siapkan alat dan bahan sampai tepat larut + talc secukupnya -> aduk
Setarakan timbangan Timbang talc secukupnya -> aduk ad ad kering dan
gram 18.860 mg kering dan homogen homogen

1 2 3 4
Campurkan ac. salic Timbang camphor 70 mg dan
Ayak ZnO dengan ayakan
dengan campuran di menthol 100 mg, lalu masukkan
no.100 kemudian timbang
mortar (camphor + ke dalam mortar sampai eutektik
Kemas dalam pot 720 mg lalu masukkan ke
menthol) sampai kemudian tambah talc sampai
dan beri etiket biru dalam mortar
homogen homogen

8 7 6 5
Tahap Penyiapan
Siapkan alat dan bahan
Setarakan timbangan
milligram
Gerus vitamin Vitamin B6 120 mg + Aduk seluruh bahan
Siapkan kertas
perkamen di atas alas B12 lalu vitamin B1 + calc lactas sampai homogen
keluarkan dari + vitamin B12 yang hingga semua warna
timbangan kemudian
disetarakan mortar sudah digerus tercampur rata

1 2 3 4
Serbuk dibagi dua bagian sama banyak
Ambil selisih dari berat
menggunakan timbangan Lalu tambahkan
per-puyer dalam
Kemudian dua bagian dibagi 30 bungkus sama Glucosum sebagai bahan
pustaka (300mg)
banyak untuk menambahkan rasa
dengan berat puyer Timbang dan hitung
Bungkus serbuk dengan kertas perkamen lalu manis
yang dibuat seluruh berat puyer
masukkan ke dalam wadah dan diberi etiket putih

8 7 6 5
Sediaan
Kapsul
Definisi sediaan
kapsul

•  Menurut Farmakope Indonesia (FI) III


Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang
kapsul keras dan lunak.

• Menurut Farmakope Indonesia (FI) IV


Kapsul adalah sedian padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
Macam sediaan kapsul dan
perbedaannya
Kapsul Cangkang Keras Kapsul Cangkang Lunak
Terdiri atas tubuh (induk) dan tutup Berupa satu kesatuan

Tersedia dalam bentuk kosong Selalu sudah terisi

Umumnya berisi bahan padat ; dapat juga Umumnya berisi bahan cair
cair

Cara pakai per oral Bisa oral, vaginal, rectal, topikal

Bentuk hanya satu macam (silinder) , Bentuknya bermacam – macam (Round,


ukuran untuk manusia : 5, 4, 3, 2, 1, 0, 00, Oval, Oblong, Tube, Misc.)
000
Persyaratan
1. Keseragaman sediaan:
Keseragaman bobot, jika bahan obat minimal 50 mg atau
tidak kurang dari 50% bobot sediaan

2. Keseragaman kandungan bahan obat

3. Waktu hancur (disintegration test)

4. Waktu disolusi (dissolution test) : untuk kapsul


cangkang keras.
Tujuan Pemberian
1. Kapsul menutupi rasa tidak enak dari bahan obat
yang memiliki rasa dan bau tidak enak tetapi
dikehendaki pemberian oral.
2. Kapsul mudah ditelan dan cepat hancur didalam
tubuh manusia.
3. Sediaan kapsul dapat digunakan untuk bahan obat
yang sulit dikempa jadi tablet.
4. Cangkang kapsul dapat melindungi bahan obat yang
kurang stabil/ karena pengaruh lingkungan.
5. Pada kapsul cangkang keras, dapat disesuaikan
dosis dan kombinasi bahan aktifnya.
Keuntungan dan
kerugian sediaan kapsul

Keuntungan Kerugian
Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap karena
Bentuk menarik dan praktis
pori-pori cangkang tidak menahan penguapan

Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari


Tidak bisa dibagi
obat yang kurang enak
Kapsul dapat diisi dengan cepat, tidak memerlukan
bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau
Tidak bisa untuk zat yang higroskopis
kaplet yang mungkin memengaruhi absorpsi bahan
obatnya
Mudah ditelan dan cepat hancur sehingga obat bisa Tidak bisa untuk zat yang dapat bereaksi dengan
diabsorpsi dengan cepat cangkang kapsul
Formula umum
1. ISI KAPSUL
- Bahan obat: padat (serbuk, granul, kapsul,
tablet) ; setengah padat; cair
- Bahan pembantu:
a. Bahan pengisi (jika perlu)
b. Bahan pengikat, penghancur, pelicin,
pelincir (jika disiapkan menggunakan mesin

2. CANGKANG KAPSUL
- Gelatin keras (hardgels): gelatin + aqua
- Gelatin lunak (softgels): gelatin + plasticizer +
aqua
Contoh Formula umum

• Bahan Obat
• Bahan
Tambahan
Prinsip Compounding
1. Memperkecil ukuran partikel bahan penyusun
 Penggerusan (Trituration) : menggerus bahan obat dengan cara penekanan dan
pengadukan menggunakan mortar dengan stamper
Penekanan : pengecilan ukuran partikel
Pengadukan : pencampuran agar homogen
 Penggilingan (Levigation) : dengan bantuan bahan kedua (cairan yang tidak
mudah menguap dan tidak melarutkan bahan tersebut). Contoh: gliserin dan
minyak mineral.
 Pulverization by intervention : proses memperkecil ukuran partikel dengan
bahan kedua/pelarut yang mudah menguap. Contoh: alkohol, eter.
Prinsip Compounding
2. Mencampur bahan penyusun
 Spatulasi : dicampur di atas kertas/papan pil dengan bantuan sudip/spatel
 Untuk bahan dalam jumlah kecil dan halus
 Homogenitas kurang terjamin
 Ukuran partikel dan berat jenis hampir sama.
 Pengayakan (Sleving) : pemisahan berbagai campuran partikel padatan untuk
bahan yang ringan dan mudah mengalir.
 Penggulingan (Tumbling) : digunakan untuk mencampur bahan yang sangat
ringan.
Prinsip Compounding
3. Pemilihan ukuran cangkang kapsul keras (untuk bahan padat yang
disiapkan secara extemporaneous)
 Berdasarkan tabel (acuan: berat jenis bahan)
 Rule of sixes: ditentukan berdasarkan berat dan volume bahan yang mengisi kapsul
 Rule of seven: ditentukan berdasarkan berat bahan yang mengisi kapsul (lebih praktis)
a. Ubah berat bahan obat per kapsul menjadi satuan grain (berat dalam milligram dibagi
dengan 65 mg)
b. Kurangi 7 dengan hasil a ukuran cangkang kapsul.
Prinsip Compounding
4. Pengisian kapsul
a. Cangkang keras berisi bahan padat (serbuk)
Tanpa alat:
- Blocking and dividing: masing-masing bagian serbuk diisikan ke
dalam cangkang kapsul menggunakan spatel/sudip
- Punching: memasukkan serbuk ke bagian induk kapsul sampai ±2/3
volume, lalu dibalik dan ditekan-tekan pada sisa serbuk sampai
seluruh serbuk masuk ke induk kapsul

Dengan alat: Induk kapsul diletakkan berjajar dengan alat, kemudian


menuangkan campuran bahan obat ke permukaan alat dan
meratakan campuran tersebut dengan spatel atau sudip sampai
seluruh serbuk masuk ke dalam induk kapsul, lalu tutup kapsul.
Prinsip Compounding

b. Cangkang keras berisi bahan cair


i. Induk kapsul kosong ditara dengan cara meletakkan induk kapsul
tersebut di atas kotak karton yang telah dilubangi tengahnya sebagai
pijakan di atas timbangan
ii. Meneteskan campuran bahan obat cair ke satu induk kapsul sambil
dihitung jumlah tetesan sampai bobot yang diminta (misal n tetes)
iii. Pengisian kapsul selanjutnya dilakukan langsung dengan meneteskan
sejumlah n tetes
iv. Kapsul ditutup (sambil diputar-putar) dengan terlebih dahulu
mengoleskan sedikit mucilago gom arab di bagian atas induk kapsul)
Prinsip Compounding
c. Cangkang lunak
Tidak dapat dilakukan secara extemporaneous karena membutuhkan alat
untuk mengontrol tiga parameter, meliputi :
i. Suhu, diperlukan untuk pembentukan kapsul
ii. Waktu, diperlukan untuk pengendalian aliran jumlah bahan pengisi kapsul
iii. Tekanan, diperlukan untuk pengaturan bentuk kapsul
Untuk bahan obat dengan sifat khusus:
- Higroskopis & deliquescent : disekat dengan MgO atau MgCO3
- Campuran eutektik: masing-masing bahan disekat
- Larutan pekat: dibuat massa pil
- Kadar etanol <90%: dibuat massa pil
- Kadar fenol tinggi: dibuat massa pil atau diencerkan dengan minyak lemak sampai kadarnya
<40%
- Tidak tercampurkan: masing-masing bahan disekat/ dibuat massa pil atau dibuat kapsul dalam
kapsul
Prinsip Compounding

5. Pembersihan kapsul
Tujuan: Memperindah penampilan dan menghilangkan sisa bahan obat
yang menempel pada cangkang kapsul untuk mencegah rasa/bau
bahan yang tidak enak atau mencegah rusaknya cangkang kapsul
Cara:
- dengan kain kasa atau tissue kering
- dengan kain kasa atau tissue yang dibasahi alkohol
- dengan NaCl granuler kapsul
Prinsip Dispensing
1. Wadah
Wadah tertutup baik, melindungi isinya terhadap pemasukan bahan padat dari luar. Wadah
tidak tembus cahaya, dibuat dari bahan khusus yang mempunyai sifat menahan cahaya
matahari

2. Etiket dan label


• Etiket putih/biru, disesuaikan dengan rute pemakaian obat
Etiket putih : digunakan untuk memberi tanda pada obat dalam (obat yang masuk ke
dalam tubuh melalui kerongkongan dan mengikuti saluran pencernaan
Etiket biru : digunakan untuk memberi tanda pada obat luar (obat untuk pemakaian
luar tubuh/ luar saluran pencernaan)
• Ukuran etiket menyesuaikan ukuran wadah/kemasan
• Label menyesuaikan kerja/sifat bahan obat pengisi kapsul
Prinsip Conselling

1. Cara Penggunaan
Kapsul bisa dibuka cangkangnya untuk mengeluarkan serbuk obat dan dicampur
dengan air, biasanya untuk anak-anak yang sulit menelan obat.
 
2. Cara Penyimpanan
Disimpan di tempat kering dan sejuk pada suhu 15°C-25°C.
 
3. Cara Pemusnahan
Dikeluarkan dari wadah / kemasan, lalu dibakar, dilarutkan atau dihancurkan
sebelum dibuang.
Tahap Penyiapan
  • Siapkan alat dan bahan
• Perhitungan ukuran kapsul yang digunakan
Chlorpheniramin maleat = 90 mg
Dexamethasone (1 tablet = 200 mg) 8 x 200 = 1600 mg
Ascorbic acid = 1000 mg
Jadi, berat bahan obat per kapsul adalah 269 mg
• Menentukan nomor cangkang kapsul dengan cara :

= 4, 13 kemudian dibulatkan menjadi 4


• Memakai Rule of Seven: angka 7 dikurangi pembulatan 7 – 4 = 3
Jadi, nomor cangkang kapsul yang digunakan adalah nomor 3
Tahap Penyiapan
1. Setarakan timbangan milligram
2. Siapkan kertas perkamen diatas alas timbangan
3. Ambil semua bahan menggunakan sendok penyu, kemudian timbang semua bahan
4. Timbang semua bahan
5. Masukkan chloropheniramin ke dalam mortar
6. Masukkan 8 tablet dexamethasone 0,75 mg ke dalam mortar kemudian gerus dan aduk hingga
homogen
7. Masukkan ascorbic acid ke dalam mortar yang sama lalu aduk hingga homogen
8. Siapkan 10 kertas perkamen
9. Bagi campuran tersebut menjadi 10 bagian yang sama rata
10.Masukkan campuran tersebut ke dalam cangkang kapsul
11. Bersihkan kapsul dan masukkan ke dalam plastik klip
12.Beri etiket warna putih dan beri label
Daftar Pustaka
Athijah Umi, et al. 2011.Buku Ajar Preskripsi: Obat dan Resep Jilid 1. Surabaya: AirlanggaUniversity Press.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014.Farmakope Indonesia V. Jakarta: DirektoratJenderal
Pengawasan Obat dan Makanan.
Depertemen Kesehatan Republik Indonesia. 1961. Farmakope Indonesia (edisi III). Jakarta.
Marriott JF et al., 2010. Pharmaceutical compounding and dispensing, 2 nd ed. London: Pharmaceutical Press.
Murtini, gloria. 2016. Farmasetika Dasar. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan Kemenkes RI.
Murtini, gloria dkk. 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan Kemenkes RI.
Sediaan Serbuk. https://slideplayer.info/slide/2927919/ . Diakses tanggal 27 September 2020.
United State Pharmacopoeia 39, NF34.
Terimakasih 

04 Contents
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. I hope and I believe that this Template will your Time.

Anda mungkin juga menyukai