UNIVERSITAS JEMBER
2019
POLIMER BIODEGRADABEL
DAMPAK LINGKUNGAN POLIMER NON
BIODEGRADABEL
KONSEP BIODEGRADABILITAS
Controlled dug-delivery
Sustainable dan pulsatile release
Polymer-drug conjugation
Merupakan polimer yang memiliki ikatan kimia dengan sifat labil terhadap
proses hidrolisis.
Gugus fungsi yang mungkin mengalami hidrolisis antara lain ester, amida,
anhidrida, asetal, karbonat, uretan dan fosfat.
Secara umum, erosi polimer bisa terbagi menjadi bulk erosion atau
homogeneous erosion dan surface erosion atau heterogeneous erosion.
Hydrolytically Degradable Polymers
Bulk Erosion :
- penetrasi air lebih cepat daripada
degradasi polimer.
- laju erosi matriks yang tidak linier
- profil pelepasan yang tidak dapat
diprediksi
- menghasilkan burst effects
Surface erosion
- laju degradasi polimer lebih cepat
daripada penetrasi air.
- laju erosi matriks bersifat linier atau
tetap,
- pelepasan dapat terjadi mengikuti
kinetika orde nol
- pelepasan secara utama hanya
disebabkan difusi obat yang dekat
dengan permukaan
Hydrolytically Degradable Polymers
Poly(α-ester)
PGA memiliki titik lebur (Tm) pada 200oC, Tg pada 35-40oC, dengan degradasi
yang cepat.
PLLA
merupakan polimer dengan suhu transisi gelas (Tg) pada 60-65 oC dan titik
lebur (Tm ) pada 175oC.
Dalam bentuk tidak termodifikasi atau ketika digunakan secara tunggal, PLLA
banyak digunakan teknik tissue engineering (bone scaffolding).
Polylactide (PLA)
PDLLA
merupakan polimer amorf dengan suhu transisi gelas yang lebih rendah (55-
60oC) dan mechanical strength lebih rendah.
Sama halnya dengan PLLA, PDLLA juga banyak digunakan dalam tissue
engineering scaffold, dan akan dikombinasikan dengan polimer lain untuk
sistem penghantaran obat.
poly(D,L-lactide-co-glycolide) (PLGA)
Homopolimer PLA memiliki sifat yang kaku oleh karena sangat kristalin
Homopolimer PGA memiliki sifat yang lunak karena kristalinitasnya rendah.
PLGA kopolimer antara monomer asam laktat dan asam glikolat, polimorf
amorf yang lebih tidak stabil terhadap hidrolisis dibandingkan homopolimernya
Degradasi PLGA dipengaruhi oleh berat molekul dan rasio asam laktat-asam
glikolat.
Produk degradasi PLGA, yaitu asam laktat dan asam glikolat, merupakan
produk metabolisme tubuh, sehingga PLGA memiliki toksisitas rendah ketika
digunakan sebagai matriks sistem penghantaran obat maupun sebagai aplikasi
biomaterial.
Poly(ε-caprolactone) (PCL).
Merupakan aliphatic poly(α-hydroxy acid) dan polimer semikristalin dengan
kelarutan yang baik pada pelarut organik.
PCL memiliki sifat kaku, laju degradasi yang lambat, memiliki permeabilitas
tinggi untuk banyak obat, bersifat non toksik.
Poly(ε-caprolactone) (PCL).
- Merupakan kelompok surface eroding polymer, terdiri dari dua gugus karbonil
yang terikat bersama oleh ikatan eter.
Penggunaan polimer ini masih dalam tahapan penelitian, terdiri dari 4 macam
POE, yaitu POE I-IV. PEO IV menambahkan sedikit asam laktat atau asam
glikolat pada rantai polimer untuk mempercepat degradasi polimer. Hal
tersebut dikarenakan polimer POE I-III menghasilkan laju erosi yang terlalu lama
untuk digunakan dalam sistem penghantaran obat.
Sebagian besar polimer ini memiliki ikatan eter atau amida dengan laju
degradasi hidrolisis yang lebih rendah daripada Hydrolytically Degradable
Polymers.
Protein merupakan polimer dengan berat molekul tinggi yang tersusun atas
monomer asam amino dan terhubung melalui ikatan amida.
Secara umum, ikatan pada protein relatif stabil terhadap hidrolisis, akan tetapi
dalam tubuh terdapat enzim protease yang dapat mendegradasi protein.
- Kolagen alam tidak larut dalam air, akan tetapi dapat dimodifikasi untuk
meningkatkan kelarutan kolagen dalam air.
Salah satu kekurangan dari kolagen adalah munculnya reaksi imunologi setelah
penggunaan sistem.
Kolagen
- Profil pelepasan burst release oleh karena sifat erosi bulk erosion dari
kolagen.
- Pelepasan obat dari matriks kolagen dikontrol oleh derajat sambung silang
kolagen dan sifat fisikakimia yang lain yaitu porositas, densitas dan laju
degradasi oleh enzim.
Poli(asam amino) alam
- Dua jenis polimer yang banyak digunakan sebagai biomaterial antara lain
poli(γ-asam glutamate) dan poli(L-lisin).
Poli(asam amino) alam
Poli(γ-asam glutamate)
- Merupakan polimer yang larut dalam air, tersusun dari enantiomer D dan L
asam glutamate, dan dibentuk oleh bakteri.
- L-PGA terdiri dari polimer asam glutamate dengan ikatan amida pada α-
karbon, menyebabkan jarak ikatan amida dalam polimer yang lebih pendek
dan polimer lebih fleksibel daripada γ-PGA.
- Selain itu, sama halnya dengan γ-PGA, L-PGA memiliki rantai karboksilat
reaktif yang dapat dikonjugasikan dengan obat.
- Merupakan polimer ionic dengan kelarutan tinggi dalam air dan kandungan
gugus karboksilat reaktif yang lebih banyak dibandingkan γ-PGA dan L-
PGA.
- Secara umum gelatin diisolasi dari kulit/tulang sapi atau babi melalui
hidrolisis asam parsial (tipe A) atau hidrolisis basa parsial (tipe B).
- Gelatin memiliki titik isoelektrik atau isoelectric point (pI), yaitu pH dimana
muatan rata-rata oleh karena ionisasi gugus asam dan basa adalah nol.
- Titik isoelektrik untuk gelatin tipe A adalah 7,0-9,0 sedangkan untuk gelatin
tipe B adalah 4,7-5,4.
Dekstran
Merupakan polisakarida yang diproduksi oleh bakteri dari sukrosa, memiliki
biokompatibilitas baik, dan tidak bersifat imunogenik. Dalam tubuh, dekstran
didegradasi oleh enzim dekstran-(1,6)-glukosidasi dan dekstranase. Aplikasi
dekstran dalam sistem penghantaran obat banyak digunakan dalam rute
penggunaan intravena.
Kitosan
- Dalam kondisi fisiologis, kitosan didegradasi oleh enzim lisozim, dan laju
degradasi dipengaruhi oleh derajat asetilasi dan kristalinitas.