Anda di halaman 1dari 13

PERATURAN & PERUN

DANGAN K3
PERATURAN PEMERINTAH NO. 50 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM MANAJEMEN K3

KELOMPOK 6 :
RIEZKY FEBRIANTY DJABRIL ( 141 2018 0106)
ASRIANTI ASKAR (141 2018 0316 )
NUR ARDIANTY LATARISSA (141 2018 0209)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
SISTEM MANAJEMEN K3
PP 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 - Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah kebijakan nasional sebagai pedoman perusahaan untuk
penerapan K3 yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat


SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Dasar Hukum
Dasar hukum PP 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
adalah:
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenag
akerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2
003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik I
nndonesia Nomor 4279);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselama
tan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1
970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2918);
Ketentuan Umum
Pasal 1

1 2 3 4

Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja adalah setiap Audit SMK3 adalah
Kerja yang selanjutnya orang yang mampu Pekerja/Buruh adalah pemeriksaan secara sistematis
disingkat K3 adalah segala melakukan pekerjaan guna setiap orang yang dan independen terhadap
kegiatan untuk menjamin dan menghasilkan barang bekerja dengan pemenuhan kriteria yang telah
melindungi keselamatan dan dan/atau jasa baik untuk menerima upah atau ditetapkan untuk mengukur
kesehatan tenaga kerja melalui memenuhi kebutuhan imbalan dalam bentuk suatu hasil kegiatan yang telah
upaya pencegahan kecelakaan sendiri maupun untuk lain. direncanakan dan dilaksanakan
kerja dan penyakit akibat kerja. masyarakat. dalam penerapan SMK3 di
. perusahaan.
Lanjutan ….
Insert the title of your subtitle Here

5 Perusahaan adalah : 6 Pengusaha adalah :

1. setiap bentuk usaha yang 1. orang perseorangan, persekutuan, atau


berbadan hukum atau tidak, milik badan hukum yang menjalankan suatu
orang perseorangan, milik perusahaan milik sendiri;
persekutuan, atau milik badan 2. orang perseorangan, persekutuan, atau
hukum, baik milik swasta maupun badan hukum yang secara berdiri sendiri
milik negara yang menjalankan perusahaan bukan miliknya;
mempekerjakan pekerja/buruh 3. orang perseorangan, persekutuan, atau
dengan membayar upah atau badan hukum yang berada di Indonesia
imbalan dalam bentuk lain; mewakili perusahaan sebagaimana
2. usaha-usaha sosial dan usaha- dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang
usaha lain yang mempunyai berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
pengurus dan mempekerjakan
orang lain dengan membayar
upah atau imbalan dalam bentuk
lain.
Tujuan SMK3
Meningkatkan efektifitas
perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja yang terencana,
terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;

Mencegah dan mengurangi Menciptakan tempat kerja yang


kecelakaan kerja dan penyakit aman, nyaman, dan efisien untuk
akibat kerja dengan melibatkan mendorong produktivitas
unsur manajemen, pekerja/buruh,
dan/atau serikat pekerja/serikat
buruh; serta
Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan
kebijakan nasional tentang SMK3.

Penerapan Kebijakan nasional tentang SMK3 sebagai


pedoman perusahaan dalam menerapkan
SMK3..

SMK3
Instansi Pembina sector usaha dapat
mengembangkan pedoman penerapan SMK3
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Perusahaan yang
mempekerjakan pekerja/buruh
paling sedikit 100 (seratus)
orang;.

Perusahaan yang mempunyai tingkat


potensi bahaya tinggi. (Ketentuan
mengenai tingkat potensi bahaya tinggi
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan).

Penerapan SMK3 memperhatikan


ketentuan peraturan perundang-
undangan serta konvensi atau standar
internasional.

Kewajiban Penerapan SMK3


Penerapan SMK3 di Perusahaan :

Peninjauan dan Penetapan


Peningkatan Kebijakan K3
Kinerja K3

Pemantauan
Perencanaan
dan Evaluasi
K3
Kinerja K3
Pelaksanaan
Rencana K3
Penilaian SMK3
Pasal 16

1 3
Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh Penilaian sebagaimana dimaksud pada
lembaga audit independen yang ditunjuk ayat (1) dilakukan melalui Audit SMK3
oleh Menteri atas permohonan perusahaan.

2 4
Untuk Perusahaan yang memiliki potensi Penilaian penerapan SMK3 sebagaimana
bahaya tinggi wajib melakukan penilaian dimaksud pada ayat (3) tertuang dalam
penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan pedoman yang tercantum dalam lampiran II
peraturan perundang-undangan. sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Pemerintah ini.
Pengawasan
Pasal 18

Pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:

1. pembangunan dan terjaminnya


Pengawasan SMK3 dilakukan pelaksanaan komitmen;
oleh pengawas 2. organisasi;
ketenagakerjaan pusat, 3. sumber daya manusia;
provinsi dan/atau 4. pelaksanaan peraturan perundang-
kabupaten/kota sesuai undangan bidang K3;
dengan kewenangannya 5. keamanan bekerja;
6. pemeriksaan, pengujian dan
pengukuran penerapan SMK3;
7. pengendalian keadaan darurat dan
bahaya industri;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
dan
9. tindak lanjut audit..
Your Picture Here

Ketentuan Peralihan
Pasal 21
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Perusahaan
yang telah menerapkan SMK3, wajib menyesuaikan dengan
ketentuan Peraturan Pemerintah ini paling lama 1 (satu) tahun.

Your Picture Here

Ketentuan Penutup
Pasal 22
Peraturan Pemerintah mulai berlaku pada
tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya,


memerintahkan pengundangan Peraturan
Pemerintah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai