Anda di halaman 1dari 6

RESUME ERGONOMI

HUBUNGAN ANTARA ANATOMI DAN MEKANIKA TUBUH DENGAN


PEKERJAAN

OLEH :

RIEZKY FEBRIANTY DJABRIL

(141 2018 0106)

C6

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020

1
A. Anatomi Tubuh Manusia
Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem, di antaranya adalah sistem
rangka, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan, sistem
syaraf, sistem penginderaan, sistem otot, dll. sistem-sistem tersebut saling
terkait antara satu dengan yang lainnya dan berperan dalam menyokong
kehidupan manusia. Akan tetapi dalam ergonomi, sistem yang paling
berpengaruh adalah sistem otot, sistem rangka, dan sistem syaraf. Ketiga sistem
ini berpengaruh dalam ergonomik karena manusia yang memegang peran
sebagai pusat dalam ilmu ergonomik (person-centered ergonomics).

 Sistem Muskuloskeletal
Kerangka merupakan dasar bentuk tubuh sebagai tempat melekatnya
otot - otot, pelindung organ tubuh yang lunak, penentuan tinggi,
pengganti sel-sel yang rusak, memberikan sistem sambungan untuk
gerak pengendali dan untuk menyerap reaksi dari gaya serta beban
kejut. Rangka manusia terdiri dari tulang-tulang yang menyokong tubuh
manusia yang terdiri atas tulang tengkorak, tulang badan dan tulang
anggota gerak (Nurmianto, 2004).

Fungsi utama dari sistem muskuloskeletal adalah untuk mendukung dan


melindungi tubuh dan organ-organnya serta untuk melakukan gerak.
Agar seluruh tubuh dapat berfungsi dengan normal, masing-masing
substruktur harus berfungsi dengan normal. Enam substruktur utama
pembentuk sistem muskuloskeletal antara lain: tendon, ligamen, fascia
(pembungkus), kartilago, tulang sendi dan otot. Tendon, ligamen, fascia
dan otot sering disebut sebagai jaringan lunak, sedangkan tulang sendi
diperlukan untuk pergerakan antara segmen tubuh. Peran mereka
dalam sistem muskuloskeletal keseluruhan sangatlah penting sehingga
tulang sendi sering disebut sebagai unit fungsional sistem
muskuloskeletal.

Dalam kaitannya dengan ergonomi, sistem otot dan rangka merupakan


alat gerak pada manusia dan berperan dalam membentuk postur dalam
bekerja. Sistem ini berguna dalam mendesain atau merancang tempat
kerja, peralatan kerja dan produk baru yang harus disesuaikan dengan
karakteristik manusia. Sistem otot dan rangka berpengaruh dalam
kemampuan dan keterbatasan manusia dalam melakukan suatu
pekerjaan. Sedangkan sistem syaraf merupakan pengendali dari semua
kegiatan dan aktivitas termasuk gerakan sistem otot dan rangka.

 Tulang belakang merupakan bagian yang penting dalam ergonomi


karena rangka ini merupakan rangka yang menyokong tubuh manusia
bersama dengan panggul untuk mentransmisikan beban kepada kedua

2
kaki melalui sendi yang terdapat pada pangkal paha. Tulang belakang
terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Tulang belakang cervical; terdiri atas 7 tulang yang memiliki bentuk
tulang yang kecil dengan spina atau procesus spinosus (bagian
seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek kecuali tulang ke-2
dan ke-7. Tulang ini merupakan tulang yang mendukung bagian
leher.
2. Tulang belakang thorax; terdiri atas 12 tulang yang juga dikenal
sebagai tulang dorsal. Procesus spinosus pada tulang ini terhubung
dengan tulang rusuk. Kemungkinan beberapa gerakan memutar
dapat terjadi pada tulang ini.
3. Tulang belakang lumbal; terdiri atas 5 tulang yang merupakan
bagian paling tegap konstruksinya dan menanggung beban terberat
dari tulang yang lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi
dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat
yang kecil.
4. Tulang sacrum; terdiri atas 5 tulang dimana tulang-tulangnya
bergabung dan tidak memiliki celah atau intervertebral disc satu
sama lainnya. Tulang ini menghubungkan antara bagian punggung
dengan bagian panggul.
5. Tulang belakang coccyx; terdiri atas 4 tulang yang juga tergabung
tanpa celah antara 1 dengan yang lainnya. Tulang coccyx dan
sacrum tergabung menjadi satu kesatuan dan membentuk tulang
yang kuat.

Pada tulang belakang terdapat bantalan yaitu intervertebral disc


yang terdapat di sepanjang tulang belakang sebagai sambungan
antar tulang dan berfungsi melindungi jalinan tulang belakang.
Bagian luar dari bantalan ini terdiri dari annulus fibrosus yang
terbuat dari tulang rawan dan nucleus pulposus yang berbentuk
seperti jeli dan mengandung banyak air. Dengan adanya bantalan ini
memungkinkan terjadinya gerakan pada tulang belakang dan
sebagai penahan jika terjadi tekanan pada tulang belakang seperti
dalam keadaan melompat. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini
maka tulang dapat menekan syaraf pada tulang belakang sehingga
menimbulkan kesakitan pada punggung bagian bawah dan kaki.
Struktur tulang belakang ini harus dipertahankan dalam kondisi yang
baik agar tidak terjadi kerusakan yang dapat menyebabkan injuri/
cidera.

 Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Otot merupakan
alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit, dan rambut

3
setelah mendapat rangsangan. Otot mengubah energi kimia menjadi
energy mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi untuk
menggerakkan rangka (Helmi, 2012).
Otot terbentuk atas visber (fibre), dengan ukuran panjang dari 10-40
mm dan berdiameter 0,01-0,1 mm dan sumber energi otot berasal dari
pemecahan senyawa kaya energi melalui proses aerob maupun
anaerob. Kekuatan kerja otot bergantung pada, posisi anggota tubuh
yang bekerja, arah gerakan kerja, perbedaan kekuatan antar bagian
tubuh dan usia.

 Sistem Syaraf
Saraf – saraf otonom dan sensorik tersebar luas pada ligamen, kapsul
sendi, dan sinovium. Saraf – saraf ini berfungsi untuk memberikan
sensitivitas pada struktur – struktur ini terhadap posisi dan pergerakan.
Ujung – ujung saraf pada kapsul, ligamen, dan adventisia pembuluh
darah sangat sensitif terhadap peregangan dan perputaran (Helmi,
2012).

 Jaringan penghubung
Jaringan – jaringan penghubung yang terpenting pada sistem kerangka
otot adalah ligamen, tendon dan fasciae. Jaringan ini terdiri dari kolagen
dan serabut elastis dalam beberapa proporsi (Nurmianto, 2004 dalam
Westriani, 2014). Tendon merupakan suatu berkas (bundel) serat
kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya
yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. Serat kolagen dianggap
sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel – sel fibroblas. Ligamen
adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke tulang,
biasanya di sendi. Ligamen memungkinkan dan membatasi gerakan
sendi. Tendon dan ligamen tidak memiliki kemampuan untuk
berkontraksi seperti jaringan otot, tetapi dapat memanjang. Kedua
jaringan ini bersifat elastis dan akan kembali ke posisi panjang awalnya
setelah direnggangkan, kecuali bila direnggangkan melampaui batas
elastisitasnya (Helmi, 2012). Sedangkan Fasciae berfungsi sebagai
pengumpul dan pemisah otot, yang terdiri dari sebagian besar serabut
elastis dan mudah sekali terdeformasi.

B. Mekanika Tubuh Manusia


Mekanika tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskletal
dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur, dan
kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan melakukan
aktifitas sehari-hari. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi
resiko cidera pada sistem muskuloskletal. Selain itu, mekanika tubuh juga
berfungsi untuk mendukung pergerakan tubuh yang memungkinkan mobilisasi

4
fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energi otot yang berlebihan
(Potter & Perry, 2006).

Mekanika tubuh meliputi kesejajaran tubuh, keseimbangan tubuh, dan


koordinasi gerakan tubuh. Kesejajaran tubuh (postur tubuh) mengacu pada
posisi sendi, tendon, ligamen dan otot selama berdiri, duduk dan berbaring,
dimana jika dilakukan dengan benar dapat mengurangi ketegangan pada
struktur muskuloskletal, mempertahankan tonus otot secara adekuat dan
menunjang keseimbangan. Keseimbangan tubuh diperlukan untuk
mempertahankan posisi, memperoleh kestabilan selama bergerak dari satu
posisi ke posisi lain, dan melakukan aktifitas sehari-hari. Koordinasi gerakan
tubuh merupakan fungsi yang terinteraksi dari sistem skletal, otot skelet, dan
sistem saraf (Potter & Perry, 2006).

Tujuan utama mekanika tubuh yaitu menfasilitasi penggunaan kelompok otot


yang tepat secara aman dan efisien guna menjaga keseimbangan, mengurangi
energi yang digunakan, menurunkan keletihan dan menurunkan resiko cedera.
Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat meningkatkan fungsi tubuh
terhadap susunan muskuloskeletal, mengurangi energy yang di keluarkan, dan
mengurangi kelelahan. Kebutuhan bergerak sangat dibutuhkan karena
pergerakan dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia dan melindungi diri dari
kecelakaan, seperti jatuh (Alimul A. Aziz.2006. p.96).
Menurut Alimul A. Aziz. (2006) Tujuan mekanika tubuh adalah sebagai berikut :
1. Menentukan perubahan fisiologis normal pada kesejajaran tubuh akibat
pertumbuhan dan perkembangan.
2. Mengidentifikasi penyimpangan kesejajaran tubuh yang disebabkan postur
yang buruk.
3. Memberi kesempatan pasien untuk mengobservasi posturnya.
4. Mengidentifikasi kebutuhan belajar pasien untuk mempertahankan
kesejajaran tubuh yang benar.
5. Mengidentifikasi trauma, kerusakan otot atau disfungsi saraf.
6. Memperoleh informasi mengenai faktor-faktor lain yang memengaruhi
kesejajaran yang buruk, seperti kelelahan, malnutrisi dan masalah
psikologis.

C. Hubungan Antara Anatomi dan Mekanika Tubuh dengan Pekerjaan


Tubuh manusia dipandang sebagai sistem yang terdiri dari link (penghubung)
dan joint (sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh tertentu dan
tiap joint menggambarkan sendi yang ada. Menurut Chaffin dan Anderson tubuh
manusia terdiri dari enam link, yaitu:
1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dan siku.

5
2. Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.
3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
4. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
5. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.
Dengan mendefinisikan jenis pekerjaan dan postur tubuh di dalam
melakukan pekerjaan, dapat dihitung besarnya gaya dan momen yang
terjadi pada setiap link dan sendi melalui analisa mekanik. Baik pada saat
tubuh dalam posisi diam (biostatic) maupun pada saat bergerak
(biodynamic).
Prinsip dasar yang memandang tubuh sebagai sistem multiple link,
menyebabkan hasil perhitungan gaya dan momen pada suatu link akan
dipengaruhi link sebelumnya dan akan mempengaruhi link selanjutnya. Oleh
sebab itu link terakhir (link kaki) akan menahan beban yang berasal dari
berat seluruh link sebelumnya, baik beban eksternal maupun beban link itu
sendiri. Dalam menganalisis biomekanika perlu digambarkan secara
diagram segment-segment tubuh yang akan dianalisis yang bertujuan
memudahkan dalam menentukan gaya-gaya yang berpengaruh pada sistem
anatomi tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai