OLEH :
C6
MAKASSAR
2020
1
A. Anatomi Tubuh Manusia
Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem, di antaranya adalah sistem
rangka, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan, sistem
syaraf, sistem penginderaan, sistem otot, dll. sistem-sistem tersebut saling
terkait antara satu dengan yang lainnya dan berperan dalam menyokong
kehidupan manusia. Akan tetapi dalam ergonomi, sistem yang paling
berpengaruh adalah sistem otot, sistem rangka, dan sistem syaraf. Ketiga sistem
ini berpengaruh dalam ergonomik karena manusia yang memegang peran
sebagai pusat dalam ilmu ergonomik (person-centered ergonomics).
Sistem Muskuloskeletal
Kerangka merupakan dasar bentuk tubuh sebagai tempat melekatnya
otot - otot, pelindung organ tubuh yang lunak, penentuan tinggi,
pengganti sel-sel yang rusak, memberikan sistem sambungan untuk
gerak pengendali dan untuk menyerap reaksi dari gaya serta beban
kejut. Rangka manusia terdiri dari tulang-tulang yang menyokong tubuh
manusia yang terdiri atas tulang tengkorak, tulang badan dan tulang
anggota gerak (Nurmianto, 2004).
2
kaki melalui sendi yang terdapat pada pangkal paha. Tulang belakang
terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Tulang belakang cervical; terdiri atas 7 tulang yang memiliki bentuk
tulang yang kecil dengan spina atau procesus spinosus (bagian
seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek kecuali tulang ke-2
dan ke-7. Tulang ini merupakan tulang yang mendukung bagian
leher.
2. Tulang belakang thorax; terdiri atas 12 tulang yang juga dikenal
sebagai tulang dorsal. Procesus spinosus pada tulang ini terhubung
dengan tulang rusuk. Kemungkinan beberapa gerakan memutar
dapat terjadi pada tulang ini.
3. Tulang belakang lumbal; terdiri atas 5 tulang yang merupakan
bagian paling tegap konstruksinya dan menanggung beban terberat
dari tulang yang lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi
dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat
yang kecil.
4. Tulang sacrum; terdiri atas 5 tulang dimana tulang-tulangnya
bergabung dan tidak memiliki celah atau intervertebral disc satu
sama lainnya. Tulang ini menghubungkan antara bagian punggung
dengan bagian panggul.
5. Tulang belakang coccyx; terdiri atas 4 tulang yang juga tergabung
tanpa celah antara 1 dengan yang lainnya. Tulang coccyx dan
sacrum tergabung menjadi satu kesatuan dan membentuk tulang
yang kuat.
Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Otot merupakan
alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit, dan rambut
3
setelah mendapat rangsangan. Otot mengubah energi kimia menjadi
energy mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi untuk
menggerakkan rangka (Helmi, 2012).
Otot terbentuk atas visber (fibre), dengan ukuran panjang dari 10-40
mm dan berdiameter 0,01-0,1 mm dan sumber energi otot berasal dari
pemecahan senyawa kaya energi melalui proses aerob maupun
anaerob. Kekuatan kerja otot bergantung pada, posisi anggota tubuh
yang bekerja, arah gerakan kerja, perbedaan kekuatan antar bagian
tubuh dan usia.
Sistem Syaraf
Saraf – saraf otonom dan sensorik tersebar luas pada ligamen, kapsul
sendi, dan sinovium. Saraf – saraf ini berfungsi untuk memberikan
sensitivitas pada struktur – struktur ini terhadap posisi dan pergerakan.
Ujung – ujung saraf pada kapsul, ligamen, dan adventisia pembuluh
darah sangat sensitif terhadap peregangan dan perputaran (Helmi,
2012).
Jaringan penghubung
Jaringan – jaringan penghubung yang terpenting pada sistem kerangka
otot adalah ligamen, tendon dan fasciae. Jaringan ini terdiri dari kolagen
dan serabut elastis dalam beberapa proporsi (Nurmianto, 2004 dalam
Westriani, 2014). Tendon merupakan suatu berkas (bundel) serat
kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya
yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. Serat kolagen dianggap
sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel – sel fibroblas. Ligamen
adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke tulang,
biasanya di sendi. Ligamen memungkinkan dan membatasi gerakan
sendi. Tendon dan ligamen tidak memiliki kemampuan untuk
berkontraksi seperti jaringan otot, tetapi dapat memanjang. Kedua
jaringan ini bersifat elastis dan akan kembali ke posisi panjang awalnya
setelah direnggangkan, kecuali bila direnggangkan melampaui batas
elastisitasnya (Helmi, 2012). Sedangkan Fasciae berfungsi sebagai
pengumpul dan pemisah otot, yang terdiri dari sebagian besar serabut
elastis dan mudah sekali terdeformasi.
4
fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energi otot yang berlebihan
(Potter & Perry, 2006).
5
2. Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.
3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
4. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
5. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.
Dengan mendefinisikan jenis pekerjaan dan postur tubuh di dalam
melakukan pekerjaan, dapat dihitung besarnya gaya dan momen yang
terjadi pada setiap link dan sendi melalui analisa mekanik. Baik pada saat
tubuh dalam posisi diam (biostatic) maupun pada saat bergerak
(biodynamic).
Prinsip dasar yang memandang tubuh sebagai sistem multiple link,
menyebabkan hasil perhitungan gaya dan momen pada suatu link akan
dipengaruhi link sebelumnya dan akan mempengaruhi link selanjutnya. Oleh
sebab itu link terakhir (link kaki) akan menahan beban yang berasal dari
berat seluruh link sebelumnya, baik beban eksternal maupun beban link itu
sendiri. Dalam menganalisis biomekanika perlu digambarkan secara
diagram segment-segment tubuh yang akan dianalisis yang bertujuan
memudahkan dalam menentukan gaya-gaya yang berpengaruh pada sistem
anatomi tubuh manusia.