Anda di halaman 1dari 21

MATERI KULIAH BIOSTATISTIK

ANOVA
(One Way ANOVA)

Disusun Oleh :

DIAH PRIHATININGSIH, S.Si, M.Si


diahciprik@gmail.com

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
2018
STATISTIK PARAMETIK
satu Lebih dari dua
Jumlah Sampel
dua

Uji t Hubungan
Uji ANOVA
Satu sampel sampel
Tidak berpasangan berpasangan

Jumlah faktor
Uji t dua Uji t dua
Sampel independen Sampel berpasangan
Satu faktor Dua faktor

One way ANOVA Two way ANOVA


PROSEDURE ONE-WAY ANOVA dipakai untuk menganalisis perbedaan rerata lebih dari dua sampel bebas.

CONTOH, akan menganalisis efek ekstrak seredelai terhadap serum Fe.


Penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap dimana terdapat tiga kelompok percobaan, yaitu
kelompok kontrol, ekstrak seredelai dosis 50% dan seredelai dosis 75%.
Untuk menganalisis perbedaan efek dilakukan dengan membandingkan rerata serum Fe antara ke tiga
kelompok.
Analisis perbedaan rerata serum Fe dari ketiga kelompok dilakukan dengan uji One-way Anova.

Uji One-way ANOVA adalah bagian dari uji parametrik yang memiliki asumsi data bedistribusi normal dan
antar kelompok memiliki varian yang sama (homogen).
Hipotesis:
Ho. 1 = 2 = 3 (tidak terdapat perbedaan serum Fe antara perlakuan dengan kontrol)
Ha. Paling sedikit terdapat dua kelompok yang memiliki rerata serum Fe berbeda

Uji Statistik
Uji Statistik
Uji statistik pada analisis variance menggunakan uji Variance Ratio atau uji F dengan rumus
Uji statistik pada analisis variance menggunakan uji Variance Ratio atau uji F dengan rumus
statistik sbb:
statistik sbb:
Varian antar kelompok
Varian antar kelompok
F = -------------------------------------
F = -------------------------------------
Varian dalam kelompok
Varian dalam kelompok
Varian antar kelompok: Varian dalam kelompok
Varian kelompok menggambarkan variasi antar Menggambarkan variasi individu di dalam kelompoknya
kelompok. terhadap rerata kelompok.
Varian antar kelompok = jumlah kwadrat antar Varian dalam kelompok = jumlah kwadrat dalam kelompok
kelompok/db / db.
 
y 1. , y 2. , y 3.
 yi . j  y i. 
k n


2
Kalau adalah rerata Y kelompok eksperimen 1, Jumlah kwadrat dalam kelompok = i j
2 dan 3 dan
dimana i = 1 s/d k dan j =1 s/d n
y adalah grand mean, n1, n2, n3 adalah jumlah
Derajat bebas dalam kelompok = n – k, maka:
Varian dalam kelompok =   yi. j  y i.  /  n  k 
sampel di setiap kelompok dan k adalah k n
2

jumlah kelompok, maka: i j

Jumlah kwadrat antar kelompok =  nk  y k  y 


k 2

Derajat bebas kelompok = k – 1, maka:

Varian antar kelompok =


k

n
1
k  y  y  / k  1
k
2
Berdasarkan uraian di atas, maka RESUME perhitungan analisis
varian pada One-Way Anova dapat disajikan sebagai berikut.
Cara membuat kesimpulan uji Anova
Kesimpulan dibuat berdasarkan nilai p dari statistik F.
Varian
Jumlah Kwadrat
(Mean Ho diterima bila nilai p > , berarti tidak ada
Sumber Variasi Derajat Bebas Varian Ratio
(Sum Square) Square kelompok yang berbeda
)

MSG =
F= Ho ditolak bila nilai p ≤ , berarti ada kelompok yang
MSG
Between groups SSG=
n
k

1
k y k y  2
 k  1 SSG/(k
-1)
/MS
E
berbeda

MSE =
  y  n  k
k n
Within Groups 2
SSE=  y i. SSE/(n  
(Error) i. j
i j -k)
UJI
UJI POST
POST HOC
HOC merupakan
merupakan analisis
analisis lanjutan
lanjutan dari
dari analisis
analisis variance
variance bila
bila Ho
Ho pada
pada analisis
analisis varian
varian
ditolak.
Uji post hoc dipakai untuk menguji kelompok mana yang berbeda dengan cara melakukan
perbandingan terhadap semua kelompok (multiple comparasion).
Uji uji statistik untuk Post Hoc Test dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu jenis uji Post
Hoc bila semua kelompok memiliki variance yang sama (homogen) dan bila varian tidak
homogen.
Jenis uji Post Hoc untuk variance homogen antara lain LSD, Scheffe, Duncan, dll dan untuk
variance tidak homogen adalah Thamhane, Dunnet, dll.
Bila terdapat 3 kelompok yang dibadingkan, maka akan terdapat 3 perbandingan antar kelompok, yaitu:
1) Antara kelompok 1 vs kelompok 2 dengan Ho: 1 = 2
2) Antara kelompok 1 vs kelompok 3 dengan Ho: 1 = 3
3) Antara kelompok 2 vs kelompok 3 dengan Ho: 2 = 3
Dari perbadingan antar kelompok ini akan dapat diketahui kelompok mana yang berbeda dengan kelompok yang
mana.
CONTOH KASUS
Satu penelitian eksperimen laboratorium akan menganalisis efek pemberian ekstrak seredelai terhadap
serum Fe pada tikus. Penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap dimana terdapat tiga
kelompok percobaan, yaitu: kelompok kontrol, ekstrak seredelai dosis 50% dan seredelai dosis 75%.
Untuk menganalisis perbedaan efek dilakukan dengan membadingkan rerata serum Fe antara ke tiga
kelompok. Data hasil pengukuran serum Fe setelah percobaan pada ke tiga kelompok adalah sbb.

Data serum Fe kelompok kontrol dan eksperimen

Kontrol Ekstrak Seredelai Ekstrak Seredelai


dosis 50% Dosis 75%
30,662 35,765 54,604
25,037 28,169 52,914
25,473 35,211 96,993
34,121 51,042 47,178
37,447 29,635 36,391
25,167 42,010 26,395
39,186 43,512 48,681
Procedure SPSS
Membuat struktur data
Jumlah variabel pada kasus di atas adalah 2, yaitu variabel bebas Perlakuan (kategori: 1=kontrol 2=dosis 50%
dan 3=dosis 75%) dan Serum Fe (numerik), maka struktur data file menjadi sbb:

No. Name Type Width Decimal Label Value


1 Dosis N 8 0 Dosis percobaan 1=kontrol
2=dosis 50%
3=dosis 75%
2 Serum_ N 8 3 Kadar serum Fe  
Fe
Cara membuat struktur datanya adalah sbb: •Aktifkan Variable View, dengan cara:
•Aktifkan SPSS, sehingga tampak SPSS Data Editor Klik “Variable View” yang ada dibagian kiri bawah
sbb: layar, maka akan tampak sbb:

•Ketik nama, tipe, lebar, desimal, label dan value label


seperti yang ada di struktur data ke jendela Variable
View, sehingga tampak sbb:
Merekam data
Rekam data hasil penelitian pada struktur data file
yang dibuat tadi dengan cara:
•Aktifkan Sheet Data View, dengan cara;
Klik “Data View”, maka akan tampak

1) Rekam data, dengan cara:


2) Rekam data kode Dosis “1” untuk kontrol pada
kolom “Dosis” sebanyak subjek (7 sampel), kode
Dosis “2” dibawahnya dan kode Dosis “3” di
bawahnya.
3) Rekam data Serum Fe mulai kelompok kontrol,
dilanjutkan kelompok dosis 50% dan terakhir untuk
dosis 75%, sehingga tampak sbb:
Analisis One-way ANOVA
•Klik menu “Analyze”, “Compare Mean”, dan “One-
Way ANOVA...” seperti contoh di bawah ini.

Setelah menu “One-Way ANOVA” diklik, maka aka tampak


kotak dialog “One-Way ANOVA” sbb:
•Memilih variabel
•Pilih variabel tergantung, pada kasus ini “Serum Fe” dan pindahkan ke kotak
“Dependent List” dengan klik tandan panah kanan

• Pilih variabel bebas, pada kasus ini “Klp_Perlakuan” dan pindahkan ke kotak
“Factor” dengan klik tandan panah kanan sehingga tampak sbb:
•Uji Post Hoc
Uji Post Hoc dipakai menguji perbedaan rerata antara kelompok (multiple comparisons). Uji Post Hoc dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu kelompok uji Post Hoc untuk equal variance assumed dan uji Post Hoc untuk equal
variance not assumed.
Cara pemilihan uji Post Hoc adalah sbb:
•Klik kotak “Post Hoc”, maka akan tampak kotak dialog “Post Hoc” sbb:

Uji Post Hoc untuk equal variances assumed terdiri dari: LSD, Bonferoni, Duncan, dll, sedangkan uji Post Hoc
untuk Equal variance non assumed terdiri dari: Tamhane’s T2, Dunnett’s T3, Games-Howell, dan Dunnett’s C,
seperti contoh di atas.
•Pilih satu uji Post Hoc untuk “Equal Variances
•Memilih “Option”
Assumed” misalnya “LSD” dan satu test untuk “Equal •Klik “Option”, maka akan tampak kotak dialog “One-
Variace Not Assumed” misalnya “Tamhane’s”, seperti
Way ANOVA: Options:” sbb:
contoh berikut.

Klik “Continue” untuk kembali ke kotak dialog “One-Way Pilih “Descriptive”, “Homogeneity of variace test” dan
ANOVA” “Means plot” seperti contoh di atas.
•Menjalankan program
Klik “OK” maka akan tampak output sbb:
Output 1: Statistik Descriptives

Descriptives

serum_Fe
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Kontrol 7 31.01329 6.035410 2.281171 25.43146 36.59511 25.037 39.186
dosis 50% 7 37.90629 8.122911 3.070172 30.39385 45.41873 28.169 51.042
dosis 75% 7 51.87943 22.231392 8.402677 31.31882 72.44004 26.395 96.993
Total 21 40.26633 16.065841 3.505854 32.95325 47.57942 25.037 96.993

Output 2: Test Homogenitas


Test of Homogeneity of Variances

serum_Fe
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.652 2 18 .219
Output 3
ANOVA

serum_Fe
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1582.369 2 791.184 3.978 .037
Within Groups 3579.856 18 198.881
Total 5162.225 20

Output 4: Hasil uji Post Hoc


Multiple Comparisons

Dependent Variable: serum_Fe

Mean
Difference 95% Confidence Interval
(I) klp_perlakuan (J) klp_perlakuan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Scheffe Kontrol dosis 50% -6.893000 7.538111 .665 -26.99181 13.20581
dosis 75% -20.866143* 7.538111 .041 -40.96495 -.76734
dosis 50% Kontrol 6.893000 7.538111 .665 -13.20581 26.99181
dosis 75% -13.973143 7.538111 .208 -34.07195 6.12566
dosis 75% Kontrol 20.866143* 7.538111 .041 .76734 40.96495
dosis 50% 13.973143 7.538111 .208 -6.12566 34.07195
Tamhane Kontrol dosis 50% -6.893000 3.824878 .268 -17.62990 3.84390
dosis 75% -20.866143 8.706820 .138 -48.13108 6.39879
dosis 50% Kontrol 6.893000 3.824878 .268 -3.84390 17.62990
dosis 75% -13.973143 8.946001 .405 -41.23554 13.28925
dosis 75% Kontrol 20.866143 8.706820 .138 -6.39879 48.13108
dosis 50% 13.973143 8.946001 .405 -13.28925 41.23554
*. The mean difference is significant at the .05 level.
serum_Fe

Subset for alpha = .05


klp_perlakuan N 1 2
Scheffea Kontrol 7 31.01329
dosis 50% 7 37.90629 37.90629
dosis 75% 7 51.87943
Sig. .665 .208
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 7.000.

Output 5: Plot Means


55.000

M e a n o f s e ru m _ F e
50.000

45.000

40.000

35.000

30.000

Kontrol dosis 50% dosis 75%

klp_perlakuan
Interpretasi
1) Statistik Deskriptif
Rerata serum Fe pada kontrol adalah 30,10, dosis 50% adalah 37,91 dan dosis 75% adalah 51,88 (lihat
Plot Means).
 
2) Uji Homogenitas Variance
Levene’s Test menunjukan ketiga kelompok memiliki variance homogen (P = 0,219)
 
3) Uji One-Way ANOVA
Nilai p = 0,037 maka Ho ditolak. Berati paling sedikit ada dua kelompok berbeda.
 
4) Uji Post Hoc
Uji Post Hoc yang dibaca adalah Scheffe (equal variance assumed).
Hasil analisis menunjukan bahwa dosis 50% tidak memberikan efek peningkatan serum Fe, sebaliknya
dosis 75% terbukti mempunyai efek meningkatkan serum Fe tikus.
Section Header
Layout
Subtitle

Anda mungkin juga menyukai