Pengetahuan Dasar Tentang Pencegahan HIV AIDS
Pengetahuan Dasar Tentang Pencegahan HIV AIDS
PENCEGAHAN
HIV & AIDS
DI SEKTOR KONSTRUKSI
Tujuan
pembelajaran
• Setelah mengikuti pelatihan ini peserta
diharapkan mampu melaksanakan penerapan
Pengetahuan Dasar Tentang Pencegahan HIV
& AIDS di lingkungan kerjanya.
2
HIV = AIDS ????
HIV
Human Immunodeficiency Virus
Virus merusak/menurunkan kekebalan tubuh
Belum bisa disembuhkan.
AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome
Kumpulan gejala penyakit akibat infeksi HIV
ODHA Orang dengan HIV/AIDS rendah kekebalannya
Belum dapat disembuhkan
Penularan lewat cairan
PEKERJA
MOBILE KONSTRUKSI MACHO
BERISIKO
MONEY
KM 6 8 Kedai Karoke & Miras&ada WPS (@ 3 -5) Contoh Situasi:
Pemetaan KPAN - 2011
PetaFisikPerawang- Tualang- Siak- Riau
Jembt. Minas
PT. Indah Kiat&Sekitarnya
3 Kedai WPS
Simpang cewek
Lokalisasi KM15
Kedai siNur @150 WPS
Cafe2 spr tLokalissi TmpUrut
Kedai2 WPS
Jl. Nasional
Tmp. Mangkal WPS
Km,11, singgahsopirtruk
Cafe2 nyediakan WPS
Tempattinggal WPS
Belakang pipa (30 petak)
Camp.Peremp
Pt. Indah Kiat
Trend penularan HIV
90.00%
80.00% 81.90%
70.00%
60.00% 54.42%
50.00%
40.00% 2006
38.50% 2012
30.00%
20.00%
10.00% 7.20%
0.00%
Penasun
Hubungan Seksual
Sektor Konstruksi
70-80%
5,4 Juta Orang 96% Laki-laki Domestic
Pekerja 20-40 thn Migrant
Workers
Hasil Survey
Ditjen Bina Konstruksi
• Membeli seks merupakan hal biasa terjadi
saat melakukan pekerjaan konstruksi
• 18% pernah membeli seks
• 3% membayar untuk hubungan seks di proyek
tersebut
• 7% pernah berhubungan seks dalam
pengaruh alkohol
Rapid Assesment oleh LSM Peduli AIDS di 7
lokasi, sumber dana EINRIP (2011)
INDIKATOR STAF PEKERJA
Pernah mendengar 71,40% – 100 % 39,1 %– 86,2%
tentang HIV & AIDS
antibiotik dapat 30,4 - 63% 41,7 - 63,5%
mencegah penularan
HIV
berhubungan seks bukan 10,7 - 25,9% 12,5 - 18,5%
dengan istri.
berhubungan seks tanpa 33,3– l00% 35 – 82 %
menggunakan kondom.
Pernah mengkonsumsi 0 – 11,1% 0 – 7,4%
narkoba suntik.
Assesment oleh LSM Peduli AIDS di 1
Proyek , sumber dana JICA
INDIKATOR Hasil Survey
responden adalah pekerja migran 40 – 42%
berhubungan seks dengan Pekerja Seks. 11 – 25%
1) Mayoritas Pria;
2) Tinggal jauh dari pasangan mereka untuk jangka waktu lama di satu
lokasi dan kemudian pindah ke lokasi lain;
3) Terlibat dalam kondisi yang terisolasi dan pekerjaan yang sulit dengan
jadwal yang ketat;
4) Kemudahan akses dan tersedianya pekerja seks dekat dengan lokasi
konstruksi;
5) Budaya macho: berdasarkan norma sosial masih menerima pria untuk
memiliki banyak pasangan seks;
6) Tekanan dari rekan kerja: Ajakan untuk mengunjungi pekerja seks
yang tinggi dalam beberapa kelompok pria.
C. Rencana Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS di
Sektor Konstruksi (2)
2) 4 Pilar Program Pencegahan HIV & AIDS di Sektor
Konstruksi:
a. Peningkatan pengetahuan & kesepahaman pada semua
level (di sektor konstruksi).
b. Ketentuan pada dokumen Procurement & Contract dan
Project Design Phase (khususnya pada kontrak yang
berbantuan luar negeri).
c. Integrasi pada sistem Kesehatan & Keselamatan Kerja
(K3).
d. Intervensi program untuk perubahan perilaku bagi
pekerja yang beresiko.
C. Rencana Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS di
Sektor Konstruksi (3)
3) Untuk mewujudkan 4 pilar tersebut diperlukan:
a. Kebijakan kementerian PU (National, Industry, & Project
Level)
b. Peningkatan kapasitas SDM Kementerian Pekerjaan
Umum untuk setiap tingkatan manajemen (Top, Middle
dan Lower Management))
c. Integrasi pada sistem Kesehatan & Keselamatan Kerja
(K3).
d. Intervensi program untuk perubahan perilaku bagi
pekerja yang beresiko.
D. Rencana Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
1. Milestones &Jadwal Pelaksanaan 2010 – 2014
?
NO MILESTONE 2010 2011 2012 2013 2014
TINGKAT NASIONAL
1 Formulasi Kebijakan HIV/AIDS
2 Penerbitan Peraturan Menteri tentang
Penerapan HIV/AIDS yang diinternalisasikan
dalam Dokumen Pengadaan Barang/Jasa
3 Pelaksanaan Training for Trainer HIV/AIDS
4 Peningkatan Kapasitas untuk Ahli dan Petugas
K3 Konstruksi
TINGKAT PROYEK
1 Adovakasi Penerapan Kebijakan Pencegahan
HIV/AIDS
2 Penerapan Kebijakan Pencegahan HIV/AIDS
pada Proyek Konstruksi di Kem. PUPR
SURAT EDARAN MENTERI PU NOMOR
13/SE/M/2012 perihal Program
Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Sektor
Konstruksi di Lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum tanggal 28 Desember
2012
Maksud dan Tujuan SE 13/2012
• Maksud: untuk menjadi acuan teknis bagi
pelaksanaan penanggulangan HIV dan AIDS pada
sektor kontruksi di Iingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum yaitu pada proyek-proyek
konstruksi bersumber dana APBN.
• Tujuan: agar program penanggulangan HIV dan AIDS
pada sektor konstruksi di lingkungan Kementerian
Pekerjaan umum dilaksanakan mengikuti langkah-
langkah dan upaya yang standar sesuai dengan Surat
Edaran ini.
Ruang Lingkup:
Program penanggulangan HIV dan AIDS dilaksanakan secara
terintegrasi dengan program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), meliputi upaya sbb:
a. Executiue Brief untuk Tim Pengelola Proyek (Satker, PPK
Konsultan, dan/atau Kontraktor.
b. Pertemuan Koordinasi Pra-Implementasi Program yang
dilaksanakan di lokasi proyek, dengan
menyertakan/mengundang Komisi Penanggulangan AIDS
(KPA), Dinas Kesehatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) setempat.
c. Orientasi tentang penanggulangan HIV dan AIDS bagi staf K3
dan staf proyek lainnya yang dilaksanakan oleh ahli K3 atau
jika tidak tersedia maka dapat memanfaatkan/melibatkan
KPA, Dinas Kesehatan atau LSM setempat.
Ruang Lingkup (lanjutan):
d. Orientasi tentang penanggulangan HIV dan AIDS bagi mandor
atau selected peer di lokasi proyek yang dilaksanakan oleh
ahli K3 atau jika tidak tersedia maka dapat
memanfaatkan/melibatkan KPA, Dinas Kesehatan atau LSM
setempat.
e. Safety falk/diskusi edukasi HIV dan AIDS oleh staf K3 dan
mandor /peer educator kepada pekerja di lokasi proyek.
f. Pemasangan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
berupa spanduk, poster dan pembagian leafletkepada pekerja
dan staf di lokasi proyek.
g. Monitoring, Evaluasi serta Pelaporan pelaksanaan
programpenanggulangan HIV dan AIDS di lokasi proyek oleh
PPK.
Ketentuan lainnya
• Segala pembiayaan terkait dengan pelaksanaan surat
edaran ini dibiayai oleh DIPA Satuan Kerja di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.
• Teknis Pelaksanaan diatur dan dimuat dalam
lampiran SE 13/2012
• Program Penanggulangan HIV dan AIDS yang sedang
berjalan diselesaikan berdasarkan ketentuan dan
pedoman yang sudah ada.
• Surat Edaran ini agar dilaksanakan pada semua
proyek yang berkenaan (eligible), paling lambat
enam bulan sejak ditetapkan.
Pencegahan pada kegiatan konstruksi
• Pendekatan Agama
• Edukasi, Sosialisasi
• Fasilitas olah raga/hiburan yang mendidik,
nonton bola bareng,
• Penyediaan Kondom sebagai upaya paling
akhir
Stage 1 - Primary
Short, flu-like illness - occurs one to six weeks after infection
no symptoms at all
Infected person can infect other people
Stage 2 - Asymptomatic
The immune
system weakens
The illnesses
become more
severe leading to
an AIDS diagnosis
Opportunistic Infections associated
Bacterial with AIDS
Tuberculosis (TB)
Strep pneumonia
Viral
Kaposi Sarcoma
Herpes
Influenza (flu)
4 cara melindungi diri
• A-Abstinence – tolak – katakan “No”
• B-Monogamous Relationship – satu/setia
• C-Protected Sex - pengaman
• D-Sterile needles – sterilisasi alat
A – Abstinence (tolak)
• It is the only 100 % effective method of not acquiring HIV/AIDS.
• Tolak hubungan yang belum SAH, hindari BAIK upaya coba-
coba… melalui gesekan: mulut, dubur, atau vaginal.
• Hindari nafza
B - be faithfull - Monogamous relationship
SETIA
• hanya satu pasangan/resmi berhubungan dengan
orang yang negatif HIV
• Jika jauh dari pasangan “Puasa” – tahan dulu –
cari kegiatan positif lain (pengalihan)
Hubungan yg aman - Pengaman