Novitasari
406182103
Ligamentum falciformis
Ligamentum teres hepatis = round ligament
Ligamentum gastrohepatica dan ligamentum
hepatoduodenalis
Ligamentum Coronaria Anterior dan Posterior (kiri dan
kanan)
Ligamentum
triangularis
(kiri dan kanan)
FISIOLOGI HEPAR
AKUT
Hepatitis A
Hepatitis B
KRONIK
Hepatitis C
Hepatitis D
Hepatitis E
HEPATITIS A
Virus RNA tidak berselubung, berbentuk
kubus simetrik dan tahan terhadap
cairan empedu
Ukuran 27 – 32 nm
Sifat : resisten panas, asam, dan eter
Menular melalui jalur fekal – oral
terutama minuman dan makanan yang
terkontaminasi.
Virus ini memiliki masa tunas sekitar
empat minggu
Stabil dalam lingkungan selama 1 bulan
Dapat diinaktivasi dengan pemanasan
dengan suhu minimal 85°C selama 1
menit atau dengan pengenceran natrium
hipoklorit dalam air dengan kadar 1:100.
MANIFESTASI KLINIS
Tanda-tanda dan gejala:
Fase preikterus: gejala-gejala seperti influenza (hilang nafsu
makan, mual, lelah, dan rasa tidak enak badan) Hilang nafsu
makan, mual, muntah, lelah, rasa tidak enak badan, demam,
sakit kepala, dan nyeri abdomen bagian kanan atas.
Fase ikterus : sklera dan kulit berwarna kuning, urin
berwarna gelap, feses berwarna terang (acholic), kulit
gatalgatal, dan gejala-gejala sistemis yang memburuk
DIAGNOSIS TERAPI
Sklera, kulit, dan sekresi ikterik
Penurunan berat badan ringan (2-5
Tujuan terapi:
kg) pemulihan kondisi
Hepatomegali
Tes laboratorium pasien.
IgM anti HAV positif Terapi umumnya
Peningkatan kadar bilirubin, γ-
globulin, dan transaminase hepatik bersifat suportif.
(alanine transaminase dan aspartate
transaminase) 2 kali lipat dari
normal pada penyakit anikterik
akut.
Peningkatan kadar alkali fosfatase,
γ-glutamil transferase, dan bilirubin
total pada pasien kolestatik.
HEPATITIS B
Virus DNA dan termasuk dalam famili Hepadnaviridae.
DNA ini mengkode 3 protein permukaan: antigen permukaan
(HBsAg), antigen inti (HBcAg), protein pra-inti (HBeAg);
protein polimerase aktif yang besar; protein transaktivator
Masa inkubasi virus ini 1-6 bulan.
Hepatitis B Virus (HBV) ditularkan secara seksual,
parenteral, dan perinatal.
Penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan
cairan tubuh penderita, terutama darah dan komponen
darah.
HBV tidak patogenik terhadap sel, tetapi respons imun
terhadap virus ini yang bersifat hepatotoksik.
Kerusakan hepatosit menyebabkan peningkatan kadar
ALT.
MANIFESTASI KLINIK
Tanda-tanda dan gejala:
Mudah lelah, cemas, tidak nafsu makan, dan rasa tidak
enak badan.
Asites, jaundice (kuning), perdarahan variseal, dan
ensefalopati hepatik dapat timbul bersama
dekompensasi hati.
Ensefalopati hepatik sering dikaitkan dengan
hipereksitabilitas, gangguan mental, obtundation,
bingung, dan koma.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik Tes laboratorium:
Sklera, kulit, dan sekresi Adanya Hepatitis B
ikterik. surface antigen
Penurunan bunyi usus (HBsAg) minimal
besar, peningkatan selama 6 bulan.
lingkar abdomen, dan Peningkatan
adanya pergerakan transaminase hati
cairan. (alanine transaminase
dan aspartate
transmaninase) dan
DNA HBV >105
kopi/mL.
Biopsi hati
TERAPI
Tujuan terapi: meningkatkan seroklirens, mencegah perkembangan penyakit
ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien.
• Non Farmakologi
Terapi • Farmakologi
HEPATITIS D
Virus RNA
Membutuhkan bantuan HBV
HDV dapat menginfeksi seseorang bersamaan dengan HBV (ko-
infeksi) atau menginfeksi seseorang yang sudah terinfeksi HBV
(superinfeksi)
HEPATITIS E
Virus RNA berbentuk sferis, tidak memiliki selubung,
memiliki diameter 27 -34 nm
Ditularkan melalui fecal-oral
Perbedaan Jenis Hepatitis
Diagnosis Jenis Hepatitis
Patofisiologi Hepatitis
Manifestasi Klinis Hepatitis