Anda di halaman 1dari 27

PRISMA

Bidang Banyak
Jenis-jenis Prisma
Paralel Epipedum
Pendahuluan
Prisma merupakan salah satu bangun ruang yang Anda pelajari untuk
memantapkan konsep keruangan. Sehubungan dengan prisma, pada modul
ini Anda akan mempelajari definisi prisma, macam-macam prisma, irisan
bidang dengan prisma, volume prisma dan luas prisma.

Setelah mempelajarai materi ini, diharapkan mahasiswa mampu:

a. Membedakan bidang banyak teratur dan bidang banyak tidak teratur.

b. Menyebutkan berbagai jenis prisma

c. Menyebutkan batasan-batasan dari paralel epidedum

d. Menggambarkan irisan bidang dengan prisma

e. Menghitung volume prisma

f. Menghitung luas prisma.


Bidang Banyak
Definisi 4.1 (Bidang Banyak)

Suatu bangun ruang yang dibatasi oleh bidang-bidang datar disebut


bidang banyak atau polihedron.

Selanjutnya bidang-bidang pembatas berupa segibanyak disebut bidang


batas, atau bidang sisi. Bidang batas pada segi banyak dapat
berupa segitiga, segiempat, atau segibanyak yang lain.

Perpotongan antara dua biadang batas yang berdekatan dinamakan


rusuk,

Setiap rusuk yang berpotongan pada bidang banyak tersebut disebut


titik sudut.
Berilah tanda checklist () pada jawaban yang tepat!
Bukan Segi
No Nama Bangun Segi Banyak
Banyak
1.

2.

3.

4.
Bidang Empat

Bidang banyak pada gambar di samping dinamakan bidang


empat.

Bidang empat tersebut diberi nama menurut nama-nama titik


sudut, dengan mengambil salah satu urutan misalnya:
bidang banyak DABC, atau bidang banyak ABCD.

Bidang batasnya adalah bidang ABC, bidang ABD, bidang


BCD dan bidang ACD yang masing-masing berupa
segitiga.
Teorema Euler
Banyaknya sisi (F), titik sudut (V) dan rusuk (E) pada segi
banyak memiliki hubungan:

F+V=E+2

Contoh:

Pada kubus di samping diketahui:

F = 6; V = 8; E = 12

Berdasarkan rumus Euler:

F + V = E + 2  6 + 8 = 12 + 2
Bidang Banyak Beraturan
Definisi 4.2. (Bidang Banyak Beraturan)

Bidang banyak beraturan adalah bidang banyak yang bidang


sisinya berupa satu macam segibanyak beraturan yang
kongruen.

.
Bidang Banyak Beraturan
Beberapa bidang banyak beraturan yang dikenal adalah :
1. Bidang empat beraturan (tetrahedron),
2. Bidang enam beraturan (hexahedron/kubus),
3. Bidang delapan beraturan (octahedron),
4. Bidang duabelas beraturan (dodecahedron),
5. Bidang duapuluh beraturan (icosahedron).
Prisma

Definisi 4.3 (Prisma)

Prisma adalah bidang banyak yang dibatasi oleh dua bidang yang sejajar
dan beberapa bidang lain yang berpotongan menurut garis-garis yang
sejajar.

Pada gambar di samping, bidang ABCDE dan


bidang FGHIJ masing-masing terletak pada
bidang  dan bidang  yang keduanya sejajar.

Bidang ABCDE dan FGHIJ masing-masing


disebutsisi alas dan sisi atas.
Prisma

 Pada sisi alas, yaitu ABCDE terdapat ruas garis-ruas garis sebagai
pembatas, yaitu, AB, BC, CD, DE, dan EA disebut sebagai rusuk
alas. Sedangkan ruas garis pembatas pada sisi atas, yaitu FG, GH,
GI, IJ, JF, disebut rusuk atas.

 Bidang-bidang yang lain, yaitu berturut-turut bidang ABGF, bidang


BCHG, bidang CDIH,bidang DEJI dan EAFJ disebut sisi tegak.

 Garis-garis potong sisi tegak disebut rusuk tegak. Pada gambar


diatas, rusuk-rusuk tegak prisma adalah AF,BE, CH, DI, EJ.
Perhatikan bahwa rusuk-rusuk tegak prisma satu sama lain sejajar.
 Bidang-bidang sisi sebagai pembatas prisma berpotongan menurut
garis-garis yang sejajar.

 Dengan mudah kita dapat membuktikan bahwa sisi tegak prisma


berbentuk jajaran genjang. (Ingat Dalil : dua bidang yang sejajar bila
dipotong oleh bidang ketiga maka garis potongannya berupa dua
garis yang sejajar). Salah satu contoh, bidang bawah dan atas
(keduanya sejajar) dipotong oleh bidang ABGF, maka garis
potongnya, yaitu AB dan EF sejajar (Gambar 4.9).

 Jarak bidang atas dengan bidang bawah prisma disebut tinggi


prisma.Perhatikan gambar 4.9., tinggi prisma ABCD.EFGH adalah t.
Prisma Tegak, Prisma
Condong, dan Prisma Teratur
Tinjauan prisma berdasarkan sisi alas:
Definisi 4.4 (Prisma Segi-n)
Prisma yang sisi alasnya berbentuk segi-n disebut Prisma segi-n.
Prisma Tegak, Prisma Miring

Tinjauan prisma dari kedudukan rusuk tegak terhadap bidang


atas dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Prisma tegak dan

2. Prisma condong atau prisma miring.


Prisma Tegak

Definisi 4.5 (Prisma Tegak)

Prisma tegak adalah prisma yang rusuk tegaknya tegak lurus


terhadap bidang alas.
Prisma Miring (Condong)
Definisi 4.6 (Prisma Condong)

Prisma condong adalah prisma yang rusuk tegaknya tidak tegak


lurus bidang alas.

Bila dari prisma tegak diketahui pula bahwa alasnya berupa


segibanyak beraturan, maka prisma tersebut dinamakan
prisma teratur.
Prisma Beraturan

Definisi 4.7 (Prisma Teratur atau Prisma Beraturan)

Prisma teratur adalah prisma tegak yang bidang alasnya berupa


segibanyak beraruran.
Paralel Epipedum

Definisi 4.8 (Paralel Epidedum)

Paralelepidedum adalah prisma yang bidang alasnya berupa


jajaran genjang.

Paralelepipedum tegak basisnya berupa persegipanjang 


Balok

Paralelepipedum tegak yang panjang rusuknya sama  Kubus


Berdasarkan definisi 4.8, yaitu paralelepidedum adalah prisma yang bidang alasnya

berupa jajaran genjang, maka semua bidang sisi suatu paralel epidedum berupa

jajaran genjang.

Pada setiap paralel epidedum terdapat tiga kelompok rusuk yang sejajar dan sama

panjang. Pada gambar 4.14 diatas:

AB # DC (karena ABCD jajaran genjang)

AB # FG (karena ABGF bidang sisi tegak prisma, jadi berupa jajaran genjang)

FG # EH (karena FGHE konkruen dengan bidang alas)

Kesimpulan :

AB,DC,FG dan EH adalah rusuk-rusuk yang sejajar dan sama panjang. Kelompok 4

rusuk lain yang sejajar dan sama panjang adalah (AD, BC, GH, FE) dan (AF, BG,

CH, DE).
Dalil 4.1

Suatu paralel epipedum tertentu oleh tiga rusuk yang bertemu di


satu titik.
Dalil 4.2

Setiap dua diagonal ruang suatu paralel epidedum, berpotongan di tengah-


tengah (saling membagi dua sama panjang).

Bukti :

Pada gambar 4.16, paralel epidedum ABCD.EFGH, memiliki diagonal ruang


DH dan DF.

Karena BF//DH, maka keduanya terletak pada satu bidang. Karena BG=DE,
maka BGED berupa jajaran genjang. Jadi diagonal BE dan DG juga
merupakan diagonal-diagonal jajaran genjang BGED. Sebagai akibat BE
dan DG berpotongan di tengah-tengah (yang satu membagi yang lain
menjadi dua sama panjang). Hal ini berlaku pula untuk pasangan
diagonal-diagonal ruang (BE, CF) , (BE, AH) , (DG, CF) , dan (DG, AH).
Dalil 4.3

Keempat diagonal ruang, suatu paralel epidedum berpotongan


si satu titik
Paralel Epipedum Tegak

Definisi 4.9 (Paralel epidedum Tegak)

Paralel epidedum tegak adalah paralel epidedum yang rusuk


tegaknua tegak lurus bidang alas.

Dari definisi tersebut mudah dipahami bahwa sisi tegak suatu


paralel epidedum tegak berupa persegi panjang.

Bidang alas paralel epidedum pada umumnya berbentuk jajaran


genjang.(Lihat gambar 4.15).
Definisi 4.10 (Balok atau paralel epidedum siku-siku)

Paralel epidedum tegak yang bidang alasnya berbentuk persegi


panjang disebut paraleleidedum siku-siku atau balok
Dari definisi paralelepidedum siku-siku atau balok mudah
diturunkan sifat berikut ini :

Kuadrat diagonal ruang suatu balok (paralel epidedum siku-


siku) sama dengan jumlah kuadrat rusuk-rusuk yang
bertemu di satu titik.

Bukti :
Bukti:
Definisi 4.11 (Rhomboeder)

Paralelepidedum yang tiga rusuknya bertemu di satu titiksama


panjang disebut rhomboeder.

Pada gambar 4.20.paralelepidedum ABCD.EFGH, rusuk AB,


AD, AF sama panjang, maka ABCD.EFGH merupakan
rhomboeder.

Dengan mudah dapat dibuktikan bahwa semua rusuk suatu


rhomboeder sama panjang (Ingat definisi rhomboeder dan
paralelepidedum).
Kubus

Definisi 4.12 (Kubus)

Paralelepidedum siku-siku yang tiga rusuknya bertemu di satu


titiksama panjang disebut kubus.

Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar 4.21

Karena tiga rusuk kubus yang bertemu di satu titik sama


panjang, maka kubus adalah termasuk rhomboeder. Jadi,
kubus tidak lain adalah rhomboeder siku-siku.

Anda mungkin juga menyukai