Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA

Untuk Kelas VIII

BANGUN RUANG
SISI DATAR

1. Pengertian Bangun Ruang Sisi Datar


2. Macam-macam Bangun Ruang Sisi Datar

NAMA :..........................
KELAS :.........................
PENGERTIAN BANGUN RUANG SISI DATAR

Bangun ruang sisi datar ialah bentuk tiga dimensi dengan


ruang / volume / isi dan sisi-sisinya yang membatasinya.
Secara garis besar, kita dapat membagi bangun ruang
menjadi dua kategori, yaitu: ruang sisi datar dan ruang
sisi melengkung. Bangun ruang sisi datar meliputi kubus,
balok, prisma, dan piramida/limas. Sedangkan ruang sisi
melengkung terdiri dari kerucut, tabung dan bola.

MACAM-MACAM BANGUN RUANG SISI DATAR

Bangun ruang sisi datar yaitu suatu bentuk yang tersusun atas bentuk-bentuk datar
pada setiap sisinya. Jika hanya ada satu permukaan sisi yang melengkung dalam
suatu ruang, maka bentuk tersebut tidak dapat dikatakan sebagai ruang sisi yang
datar. Ada empat bangun ruang yang termasuk kedalam bangun ruang sisi datar,
sebagai berikut :

1. KUBUS 3. PRISMA

2. BALOK 4. LIMAS
KUBUS
Kubus adalah bentuk tiga
dimensi, dibatasi oleh enam
sisi persegi. Kubus juga
disebut bidang reguler keenam.
Kubus sebenarnya adalah bentuk
khusus dari prisma persegi
panjang karena tingginya sama
dengan sisi alasnya.

1. Sisi kongruen ada sebanyak 6


buah yang terdiri atas :
bidang alas kubus: ABCD
bidang atas kubus: EFGH
sisi tegak kubus: ABEF, CDGH,
ADEH, dan BCFG.
2. Rusuk sama panjang ada sebanyak
12 buah (AB = BC = CD = DA =
EF = FG = GH = HE = AE = BF
= CG = DH).
3. Titik sudut berjumlah 8 titik (A,
B, C, D, E, F, G, H). Bangun kubus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
4. Diagonal bidang yang sama 1. Semua sisi kubus adalah persegi dengan luas yang sama.
panjang sebanyak 6 buah (AC = 2. Semua sisi kubus memiliki panjang yang sama.
BD = EG = FH = AF = BE = CH 3. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki panjang yang sama.
= DG = AH = DE = BG = CF). Perhatikan segmen BG dan CF pada gambar di atas. Kedua garis
5. Diagonal ruang yang sama tersebut adalah diagonal bidang kubus ABCD.EFGH dengan
panjang sebanyak 4 buah (AG = panjang yang sama.
BH = CE = DF). 4. Panjang setiap diagonal pada kubus sama. Pada kubus
ABCD.EFGH pada gambar di atas terdapat dua buah ruang
6. Bidang diagonal kongruen
diagonal yaitu HB dan DF yang memiliki panjang yang sama.
berjumlah 6 buah (ABGH, EFCD,
5. Setiap bidang diagonal pada kubus adalah persegi panjang.
BCHE, FGDA, BFHG, dan AEGC). Perhatikan bidang diagonal ACGE pada gambar di atas.

Volume = s x s x s = s^3 Luas Permukaan = 6 s x a = 6 s^2


BALOK
Balok merupakan suatu bentuk
dengan tiga pasang sisi segi
empat. Setiap sisi memiliki
bentuk dan ukuran yang sama.
Ini berbeda dengan kasus di
mana semua sisi kubus sama
dengan kubus persegi, di mana
hanya sisi yang berlawanan
yang sama dan itu tidak persis
persegi, kebanyakan persegi
panjang.

BAGIAN-BAGIAN DARI BALOK :


1. Sisi berbentuk persegi dan juga persegi panjang sebanyak 6 buah, antara lain yaitu:
bidang alas kubus: ABCD
bidang atas kubus: EFGH
sisi tegak kubus: ABEF, CDGH, ADEH, dan BCFG
2. Rusuk sebanyak 12 buah yang dapat dibagi menjadi 3 kelompok, antara lain:
panjang (p) yakni rusuk terpanjang dari alas balok serta rusuk lainnya yang sejajar:
AB, DC, EF dan HG
lebar (l) adalah rusuk terpendek dari alas balok dan juga rusuk lainnya yang sejajar:
BC, AD, FG, dan EH
tinggi (t) adalah rusuk yang tegak lurus terhadap panjang dan lebar balok: AE, BF,
CG, dan DH.
3. Titik sudut berjumlah 8 titik (A, B, C, D, E, F, G, H).
4. Diagonal bidang sebanyak 6 buah (AC, BD, EG, FH, AF, BE, CH, DG, AH, DE, BG, dan
CF).
5. Diagonal ruang yang berjumlah 4 buah (AG, BH, CE, dan DF).
6. Bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang dengan jumlah 6 buah, antara lain:
ABGH, EFCD, BCHE, FGDA, BFHG, dan AEGC.
Balok juga mempunyai sifat-sifat,
sebagai berikut : Volume = p x l x t
1. Setidaknya satu blok memiliki dua
pasang sisi persegi panjang.
2. Tulang rusuk sejajar dengan
panjang yang sama: AB = CD =
Luas Permukaan = 2 (pl + pt + lt)
EF = GH, dan AE = BF = CG =
DH.
3. Setiap diagonal bidang pada sisi
yang berlawanan memiliki panjang
yang sama, yaitu: ABCD EFGH,
ABFE DCGH dan BCFG dari ADHE
memiliki panjang yang sama.
4. Setiap ruang diagonal pada balok
memiliki panjang yang sama.
5. Setiap bidang diagonal adalah
persegi panjang.
PRISMA

Prisma merupakan ruang tiga dimensi yang alas dan penutupnya bersudut-n dan
sejajar. Sisi vertikal prisma memiliki beberapa bentuk, antara lain: persegi, persegi
panjang, atau lajur. Dari sudut pandang prisma vertikal, prisma dibedakan menjadi
dua jenis : prisma tegak dan prisma miring. Prisma tegak adalah prisma yang
ujungnya tegak lurus dengan alas dan penutupnya. Sedangkan prisma miring adalah
prisma yang ujung vertikalnya tidak tegak lurus dengan alas dan penutupnya tidak
tegak lurus. Jika dilihat dari bentuk alasnya, ada beberapa jenis prisma, yaitu:
prisma segitiga, prisma segi empat, prisma segi lima dan sebagainya. Prisma dengan
alas dan penutup persegi disebut balok dan kubus. Pada saat yang sama, prisma
dengan dasar dan penutup melingkar disebut tabung.

Prisma terdiri dari


bidang alas dan
bidang yang sama
dan identik, sisi Volume = Luas alas x tinggi
vertikal, simpul, dan
tinggi. Tinggi prisma
adalah jarak antara
Luas Permukaan = (2 x Luas alas) + (Keliling alas x tinggi)
permukaan bawah
dan permukaan atas.
LIMAS

Limas adalah bentuk tiga dimensi, dan batasnya adalah alas berbentuk n (yang bisa
berupa segitiga, segiempat, segi lima, dll.) dan sisi vertikal segitiga yang
berpotongan pada suatu titik sudut. Ada banyak jenis piramida yang diklasifikasikan
menurut bentuk dasarnya, antara lain : piramida segitiga, piramida persegi panjang,
piramida pentagonal, dll. Piramida dengan dasar bundar disebut kerucut.

Bagian-bagian limas :
1. Ruang limas terdiri dari bidang alas,
sisi vertikal, tepi, simpul dan tinggi.
2. Jumlah sisi vertikal sama dengan
jumlah sisi alas. Jika alasnya
segitiga, ada 3 sisi vertikal; jika
alasnya segi lima, ada 5 sisi vertikal.
3. Jumlah rusuk merupakan kelipatan
dari bentuk dasarnya. Jika alasnya Volume = 1/3 luas alas x tinggi
segitiga, jumlah sisinya adalah 6.
Jika alasnya persegi panjang, jumlah
sisinya adalah 8.
4. Ketinggian limas adalah jarak
terpendek dari puncak limas ke bidang Luas Permukaan = Jumlah luas alas + Jumlah luas sisi tegak
alasnya. Ketinggian limas selalu tegak
lurus terhadap perpotongan sumbu
simetri pada bidang dasarnya.

Anda mungkin juga menyukai