DEFIN
ISI
Infeksi saluran pernapasan akut yg disebabkan oleh Bordetella pertussis
ETIOL
OGI
B.pertusissis, B. parapertussis (5 %), B. bronchiseptica (pd binatang)
Kokobasil,gram (-), aerob
Hanya B.pertussis yg mengeluarkan toksi perusis
EPIDEMIOL
OGI
Endemik, setiap 3-4 thn sekali,bln Juli-Oktober
Insidens subklinis : 50 %
MANIFESTASI
KLINIS
Dibagi 3 stadium : kataral, paroksismal dan konvalesen
Masa inkubasi 3 – 12 hr
Gejala kataral : tidak khas
- rhinorrea,demam,bersin,lakrimasi,
penutupan konjungtiva
Gejala : batuk pendek,iritatif,kering, intermitten,paroksismal yg tdk
berhenti ciri khas perussis
DIAGNOSA DAN DIGNOSA
BANDING
Klinis
Mycoplasa
Chlamydia trachomatis
Adenovirus
Lekosit (limfosit) khas pd stad.kataral-paroksismal
KOMPLIK
ASI
• Terutama umur < 6 bln
• Apnea, infeksi sekunder (OMP, pneumonia)
• Kelainan SSP
TATA
LAKSANA
• Istirahat
• Nutrisi optimal
• Eritromisin 40-50 mg/Kg BB/hr,p.o
• Ampisilin, rifampisin, Kotrimoksazole
PENCEGAH
AN
• Imunisasi DPT
DIPHTHERIA
DEFINISI
• Penyakit infeksi toksik akut
• Sangat menular
• Penyebab: corynebacterium diphtheriae
• Pembentukan pseudomembran pada kulit dan/atau mukosa
ETIOLOGI
• Corynebacterium diphtheriae:
• Batang gram positif, tidak bergerak, pleiomorphic, tdk berkapsul, tdk
membentuk spora, mati pd 60 C, tahan beku & kering
EPIDEMIOLOGI
• Tersebar Luas Di Seluruh Dunia
• Mortalitas 5-10%
• 80% Kasus <15 Tahun Tgt.Imunitas Populasi
• Penularan: Droplet Mell.Batuk, Bersin, Bicara
MANIFESTASI
KLINIK
• Variasi gejala: tanpa gejala hipertoksik & fatal
• Demam
• Gejala lain tgt lokalisasi penyakit
DIPHTHERIA
HIDUNG
• Mula-mula mirip common cold
• Sekret hidung berangsur jadi serosanguinous
mukopurulen lecet pada nares & bibir atas
• Membran putih pada septum nasi
• Absorpsi toksin lambat; gejala sistemik sedikit diagnosis
lambat
DIPHTHERIA TONSIL-
FARING
• Anoreksia, malaise, demam ringan, nyeri telan
• Membran melekat, putih-kelabu dalam 1-2 hari
menutup tonsil & dinding faring, meluas ke
uvula & palatum molle atau ke laring & trakhea
• Dpt terjadi lymphadenitis cervicalis &
submandibularis, bila + edema jar lunak leher
bullneck
• Kasus ringan: membran lepas dlm 7-10 hari
• Sedang: sembuh berangsur;
dpt+miokardiopati/neuropati
• Berat: gagal nafas/sirkulasi
DIPHTHERIA
LARING
• Perluasan difteri faring; bila primer gejala terutama obstruksi sal nafas
atas. Bila perluasan, disertai gejala toksemia
• Gejala infectious croup: nafas bunyi, stridor progresif, suara parau,
batuk kering. Bila berat: retraksi suprasternal, subcostal,
supraclavicular
• Pelepasan membran menutup jalan nafas ke-†
• Berat: membran meluas ke percab, trakheo-bronkhial
DIFTERI KULIT,VULVOVAG,KONJUNG,TELINGA
imunisasi DPT
Tetanus
pada bayi dan anak
DEFINISI
Penyakit dengan tanda utama :
• Kekakuan otot
• Kejang
EPIDEMIOLOGI
CLOSTRIDIUM TETANI
MANIFESTASI KLINIK
2 – 14 hari
Terbagi menjadi
1. Derajat I (tetanus ringan):
- trismus ringan-sedang
- kekakuan umum : kaku kuduk,opistotonus, perut papan
- disfagia ringan/-
- kejang (-)
- gg respirasi (-)
Risus sardonicus
– spasme otot mimik
– Alis terangkat
– Bibir sudutnya tertarik
kebawah
• Opisthotonus
• Spasme otot
penunjang
Neonatus Anak
- Penolong
- cara potong tali pusat - Adanya luka/benda asing
- perawatan tali pusat - imunisasi dasar/booster
- mulai kapan tdk bs menetek - period of onset
- imunisasi wanita subur/
ibu hamil
- Antibiotik : PP 50.000 IU/Kg BB/x IM tiap 12 j atau 100.000 IU/Kg BB/hr atau
- Ampicillin : 150 mg/kgBB/hr IV, dibagi 4 dosis atau
- Tetrasiklin 25-50 mg/kgBB/hr, dibagi 4 dosis, maks 2 g atau
- Metronidazol loading dose 15 mg/kgBB/j selanjutnya 7,5 mg/kgBB/6 j atau
- Eritromisin 40-50 mg/Kg BB/hr,dibagi 4 dosis
- Bila ada sepsis/pneumonia dpt ditambahkan sefalosporin
Mengatasi kejang
Neonatus Anak
•berikan diazepam 10 mg - Diazepam 0,1-0,3 mg/kg
• Imunisasi aktif segera dimulai pada saat penderita masuk rumah sakit,
dilanjutkan sampai imunisasi dasar selesai, dilanjutkan dengan
suntikan booster
• Vaksin TT (tetanus toxoid) diberikan pada setiap wanita usia subur dan
gadis mulai umur 12 tahun atau ibu yang sedang hamil
VARISELA
DEFINI
SI
• Penyakit infeksi VIRUS AKUT dan CEPAT MENULAR
• Ditandai oleh VESIKEL di KULIT dan SELAPUT LENDIR yang
disebabkan oleh VIRUS VARISELA
• Nama lain CHICKEN POX / cacar air
ETIOLO
GI
• Herpes Virus Varisela ( Virus V – Z )
• Dapat menyebabkan herpes zoster ( setelah sembuh dari varisela
virus tetap laten / persisten tanpa gejala )
• Manifestasi klinis keduanya berbeda
• Virus V – Z dapat ditemukan dalam cairan vesikel dan dalam darah
dengan sediaan apus secara Tzanck ( mikroskop elektron )
EPIDEMIOL
OGI
• Dapat mengenai semua gol . Umur
( mulai neonatus ) tersering pada anak
90 % anak dibawah 10 th , tertinggi pd 5 -9 th
jarang pd anak dibawah 3 bulan.
• Penularan melalui percikan ludah & kontak
• Penularan dimulai 24 jam sebelum keln kulit muncul s/d 6 – 7 hari
kemudian
• Diderita sekali seumur hidup
GEJALA KLINIS
• Masa inkubasi : 11 – 12 hr ( biasanya 13 – 17 hr )
* stad . PRODROMAL :
24 JAM sebelum UKK muncul :
panas ; malaise ; anoreksia
* stad ERUPSI :
dimulai macula >>papula merah muda kecil ( 2 – 4 mm ) berubah jadi vesikel isi
cairan jernih dengan dasar erithem berbentuk vesikel “ tear drop “ ( 3 -5 mm )
• keesokan harinya vesikel mengeruh , mengempis , mengering
keropeng akan terlepas dlm 1 minggu ( pd stad ini terdapat rasa
gatal)
vesikel menjadi kering sebelum jadi keruh
= erupsi dalam 3 – 4 hari menyebar scr sentripetal dari dada ,
muka , bahu ,anggota gerak ( tu bag prox ) , muka & kulit kepala
selalu kena
= pada suatu saat terdapat bermacam macam stadium erupsi.
= Lesi bisa pd mukosa pipi , conyunctiva
palpebra , pharynx & vulva .
DIAGNOSA BANDING
•Variola
• Impetigo bullosa
• Urtikaria papula
• Herpes Zoster
• Scabies
Variola (Cacar)
Impetigo Bulosa
Herpes Zoster
Scabies
PENGOBATAN
* ISOLASI PASIEN ; BED REST
* Simptomatik : - lokal salisilat talk 1 %
- anti piretik & antihist
* Antibiotika jika terdapat infeksi sekunder
* Acyclovir :
dosis : 15 – 30 mg / kbBB /hari
maksimum 800 mg / hari
diberikan selama 5 hari.