Anda di halaman 1dari 27

Manfaat dan Kerugian

PINANG

Oleh: Rosalia D. Waromi


Pembimbing: drg. Meiske Paoki, Sp.BM
PENDAHULUAN Biji Buah Pinang mengandung
alkaloid, seperti: arekolin,
arekolidine,arekain, guvakolin,
guvasine dan isoguvasine,
proantosianidin
Pinang
(Betel Nut) Proantosianidin:
Suatu Tannin terkondensasi yang termasuk
dalam golongan flavonoid.
Efek: antibakteri, antivirus, antikarsinogenik,
anti inflamasi, anti alergi, dan vasodilatasi
Buah Pinang dapat digunakan dengan teknik
berdasarkan jenis pembuatan, antara lain

Di jemur
Direbus dikeringkan
utuh
Patofisiologi
 Faktor yang disebabkan oleh kegiatan mengunyah
pinang mengakibatkan reaksii inflamasi
juxtaepithelial pada mukosa mulut yang dikenal
sebagai fibrosis oral

 Faktor yang menyebabkan fibrosis oral tersebut


antara lain 
 mengunyah pinang
 konsumsi cabai
 proses genetik dan imunologi
 defisiensi nutrisi, dan faktor lainnya.
Metabolisme
Metabolisme 
Oral
Leukoplakia
 Pinang meningkatkan fibrosis
 Meningkatkan produksi kolagen, yaitu:
pengurangan degradasi oleh proteinase
dan aktivasi jalur regulasi TGF-β.
 Leukoplasia dibawah mikroskrop
 Hiperkeratosis
 Displasia ringan
 Displasia sedang
 Displasia berat
 Ca in Situ
 Squamous sel Ca
Abrasi Gigi
 Dapat terlihat dari arah depan dengan
memperhatikan pola gigi Perynthymal dan gigi
maxilary cingulum anterior
 Tatalaksana
 Mengkonsumsi suplemen tinggi kalsium
Sindrom Disfungsi
Temporomandibular joint
 Konsumsi Pinang yang intens dalam waktu lama
mengakibatkan Sindrom disfungsi temporomandibular
Junction
 Gejala 
 Sakit atau nyeri pada rahang .
 Nyeri pada salah satu atau kedua sendi temporomandibular.
 Sakit di dalam dan sekitar telinga .
 Kesulitan mengunyah atau nyeri saat mengunyah.
 Sakit pada wajah.
 Sendi terkunci, sehingga sulit membuka atau menutup mulut
Oral Linchen Planus
 Korelasi saat ini dari transaminase, bilirubin total, alkali
fosfatase, dan titer antibodi HCV-RNA di OSMF dan
OSMF dengan lesi lichenoid menunjukkan kerusakan
hati.
 Kerusakan hati ini disebabkan oleh alkaloid buah
pinang dan infestasi buah pinang dengan Aspergillus
flavus. 
 Efek sinergis dan aditif gabungan dari alkaloid dan
aflatoksin bertanggung jawab untuk memperburuk
kerusakan hati dan imunosupresi
Oral submucous fibrosis
(OSF) 
 Reaksi inflamasi juxta-epitel diikuti dengan perubahan
kronis pada fibro-elastisitas lamina propria dan
berhubungan dengan atrofi epitel.

 Sensasi terbakar di rongga mulut, pucat, dan kaku pada


mukosa mulut dan orofaring, mengakibatkan
pembukaan mulut terbatas

 Konsumsi makanan terbatas,  


 Mengganggu kemampuan berbicara.
Oral squamous
cell carcinoma
(OSCC)
 Sadari adanya ulkus tunggal, tumor, plak merah atau
putih, terutama jika ada yang menetap selama lebih
dari dua minggu

 Merupakan manifestasi keganasan.


 Biopsi dari lesi yang mencurigakan diperlukan. 

 Analisis molekuler dari noda sitologi atau sampel air


liur.
Pinang menginduksi peningkatan produksi
PGE-2 dan 6-keto-PGF1β dari keratinosit
gingiva, IL-1 dan penurunan glutathione
intraseluler, yang memicu peradangan.

Dapat berkontribusi pada fibrosis sub-


mukosa dan kanker mulut
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
 Anamnesis: Inspeksi, Palpasi, Perkusi
dan Auskultasi
 Berdasarkan keluhan Pasien seperti
nyeri saat mastikasi
 Kesulitan menelan
 Adanya pembengkakan
 Terdapat lesi yang terlihat langsung
oleh pemeriksa
Panoramic view of x-ray mandible showing infiltration of
the 
left 3 molar
Pemeriksaan Penunjang
Sistem Saraf Pusat

Arecoline memiliki sifat Pasien skizofrenia menunjukkan


parasimpatomimetik yang
merangsang reseptor muskarinik & penurunan gejala yang bersifat
nikotinik. positif 
Sistem Kardiovaskular

Memblokir reseptor lipoprotein densitas tinggi Terjadi peningkatan suhu wajah 0,5-2 ° C secara cepat pada konsumsi pinang. 

Menurunkan penyerapan lipoprotein densitas rendah oleh hati yang menyebabkan peningkatan aterogenesis

Konsumsi pinang memicu sel adrenal cromaffin untuk melepaskan peningkatan katacholamain

Efek parasimpatomimetiknya yang menyebabkan kejang arteri koroner & keduanya adalah
predisposisi penyakit arteri koroner.
Sistem Gastrointestinal dan metabolisme makanan

Bersifat hepatotoksik: cedera hati tipe campuran:  kolestatik dan hepatoseluler

Penurunan kolesterol plasma hingga


25% : penghambatan acetyl coenzyme
acyltransferase (ACAT) & esterase
kolesterol pankreas (pACE).
Meningkatkan transaminase serum dan alkali fosfatase. 
Sistem Reproduksi

Penurunan aktivitas enzim


Terjadi penurunan antioksidan secara
signifikan & menyebabkan
motilitas, jumlah & kemandulan pada Defisiensi Vitamin D
kelainan sperma penggunaan jangka
panjang.
Terhadap Jalur arachidonic dan acid  leukotrines

Menginduksi peningkatan produksi PGE-2 & 6-keto-PGF1β dari keratinosit gingiva, IL-1 

Pinang memiliki sifat analgesik,


anti inflamasi dan antioksidan
Penurunan g lutathione intraseluler yang memicu peradangan & d apat memicu fibrosis sub-mukosa & kanker mulut
Sistem Respirasi

Terjadi penyakit Selain itu, angka rawat


asthamatic dengan Menurunkan volume
inap lebih tinggi pada
meningkatkan ekspirasi paksa dalam
penderita
bronkokonstriksi dengan 1 detik (FEV1)
cara yang bergantung pada asthamaticyang
sebesar 30%
dosis mengunyah pinang
Terhadap Fetus

Peningkatan dosis
Dosis yang lebih rendah
BBLR, panjang lahir menyebabkan
menyebabkan pelebaran
rendah dan bayi terhentinya diferensiasi
prematur lebih tinggi. pembuluh darah pusar
sel endotel dan
melalui eNOS selanjutnya disfungsi.
Efek Buah Pinang

Merasa
 Euphoria
waspada

Tekanan
Takikardi
Penanganan
 Kemoterapi 
 Pembedahan
• Radiasi merupakan pengobatan yang digunakan dengan sinar ion. 
• Terapi radiasi menghasilkan energi yang bisa menghancurkan sel-sel kanker. Radiasi
sering digunakan untuk mengecilkan sel kanker sebelum dilakukan pembedahan dan
mencegah sel kanker timbul kembali. 
• Waktu yang digunakan untuk terapi radiasi ini antara 10-15 menit.  Terapi ini
dilakukan antara 2-8 minggu agar sel yang baru dapat tumbuh dan meminimalkan efek
yang timbul akibat radiasi.
 Rekontruksi
Penanganan
 ➢Kemoterapi merupakan bentuk
terapi paliatif digunakan apabila sel
kanker timbul kembali atau telah
terjadi metastase.

 ➢Terdapat 6 jenis bahan yang


digunakan untuk
kemoterapi: alkilating agen
nitrosoureas, anti metabolite, anti
tumor antibiotik, plant alkaloid dan
steroid hormon.
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai