Anda di halaman 1dari 27

Gangguan

Somatoform

Dr. TRI RINI. Sp KJ


Gangguan Somatoform
 Definisi
Suatu kelompok gangguan jiwa yg memiliki
gejala fisik (spt : nyeri, mual , pusing) ttp
tidak dapat ditemukan penjelasan medis yg
adekuat.
 Pengertian
 Gejala n keluhan somatik yg cukup serius
shg menyebabkan penderitaan emosional yg
bermakna dan penurunan fungsi sosial.
 Gg somatoform secara klinis ada faktor
psikologis berkaitan dg onset,keparahan n
lamanya gg fisik.
 Gangguan Somatoform :
1. Gangguan somatisasi
2. Gangguan nyeri psikogenik
3. Gangguan Hipokondriasis
4. Histeria konversi
Prevalensi
 Di Amerika gg somatoform prev rendah 0,1%
pd populasi sampel
 Gangguan Somatisasi 24% dari total
gangguan somatoform.
 Prev Hipokondri 26% total gg somatoform
 Prev Konversi 15% total gg somatoform
 Prev Histeria konversi 18% total gg
somatoform
1.Gangguan Somatisasi
 Definisi:
Gangguan jiwa yang ditandai dengan gejala
somatik berupa berbagai keluhan dari
beberapa sistem organ yang tidak dapat
dijelaskan secara adekuat pd pemeriksaan
fisik n laboratorium dan bersifat kronis
(dengan gejala diketemukan selama
beberapa tahun dan dimulai sebelum umur
30 tahun)
Prevalensi
Prevalensi gg somatisasi pd populasi umum
0,1-0,2 %
Wanita lebih banyak 5-20 X dr laki2.
Ratio wanita : pria = 5:1
Gejala gangguan somatisasi:
a. Adanya keluhan nyeri pd minimal 4
sistem organ
b. Dua gejala gastrointestinal
c. Satu gejala seksual
d. Satu gejala pseudoneurologis
(paralisis,afonia,lemah)

Tanda
Tidak ditemukan tanda seperti yang
dikeluhkan
Kriteria diagnostik
a. Riwayat byknya keluhan fisik , tdk dpt
dijelaskan adanya kelainan fisik , dimulai
sebelum umur 30 tahun berlangsung minimal
2 th.
b. Penderita tidak mau menerima penjelasan
dokter ttg tidak adanya kelainan fisik yang
berkaitan dg keluhan.
c. Terdapat disabilitas fungsi di keluarga dan
masyarakat.
d. Tiap kriteria berikut hrs diketemuka:
1. Beberapa keluhan nyeri min pd 4
sistem organ
2. Dua gejala gastrointestinal
3. Satu gejala seksual
4. Satu gejala pseudoneurologis

Terapinya adalah:
 Psikofarmaka
 Psikoterapi: terapi perilaku dan
kognitif
psikofarmaka
 Anticemas kelompok benzodiasepin , spt
alprasolam , lorasepam
 Antidepresan , kelompok ssri , spt sertralin ,
fluoxetin .
B. Gangguan Nyeri Psikogenik

Definisi
Suatu gangguan jiwa yang ditandai dengan
keluhan utama nyeri hebat pd satu tempat
atau lebih yang tidak seluruhnya
disebabkan oleh kondisi medis atau
neurologis nonpsikiatri.
Prevalensi
 Gangguan nyeri psikogenik pada wanita 2x
pria.
 Usia puncak onset adalah pada dekade 40-
50 tahun.
 Pola familial, adanya anggota keluarga yang
terkena
 Dijumpai pada 10 % populasi penderita
nyeri.
Gejala
 Kumpulan nyeri yang heterogen

(contohnya: nyeri punggung bawah, nyeri


kepala, nyeri wajah atipikal dan nyeri pelvis
kronis).
 Tidak adanya sumber disfori emosi.

Tanda
Nyeri pada tempat tak sesuai saraf
Kriteria diagnostik:

 Nyeri pada satu tempat atau lebih dan


gambaran klinis cukup parah , memerlukan
pengobatan klinis.
 Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna
secara klinis dan terjadi penurunan fungsi
sosial.
 Faktor psikologis berkaitan pd onset,
keparahan, eksaserbasi dan lamanya nyeri.
 Gejala tidak dibuat-buat (seperti gangguan
yang dibuat atau berpura-pura)
 Nyeri tidak dapat dikaitkan dengan
gangguan mood, kecemasan, gangguan
psikotik dan tidak memenuhi kriteria
dispareunia.
Terapi
 Psikofarmaka
 Psikoterapi:Program mengendalikan nyeri,
terapi perilaku.
C. Gangguan Histeria Konversi
Definisi
Suatu gangguan yang ditandai dengan
adanya satu atau lebih gejala neurologis
(contoh paralisis,kebutaan, parastesia)
yang tidak dapat dijelaskan oleh gangguan
neurologis atau medis.
Prevalensi
 Gangguan konversi terjadi pada sepertiga
populasi umum.
 Ratio wanita:pria= 2:1

 Onset pada semua umur (anak-dewasa),lebih


sering pada usia muda.
 Sering pada tingkat sosial ekonomi rendah dan
daerah perdesaan
 Tinggi pada tingkat pendidikan rendah

Insidensi
Insidensi tahunan gangguan konversi adalah 22
per 100.000 orang.
Gejala
 Sensorik: anastesi, parastesia, gangguan
indera spesifik (ketulian, kebutaan,
penglihatan).
 Motorik: Kelainan pergerakan, gaya
berjalan, kelemahan dan paralisis, termor
ritmik, astasia-abasia.
 Kejang: kejang semu
 Gejala psikologis

Tanda
Jalur sensorik tidak ada kelainan, utuh.
• Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja
atau dibuat-buat
• Gejala menyebabkan penderitaan yang
bermakna secara klinis dan terjadi
gangguan dalam fungsi sosial.
• Gejala tidak memenuhi kriteria diagnosa
gangguan yang lain.
Kriteria Diagnosis

a. Satu atau lebih gejala yang mengenai


fungsi motorik volunter atau sensorik yang
mengarahkan pada kondisi neurologis atau
kondisi medis yang lain.
b. Faktor psikologis berkaitan dengan
gejala , didahului stresor atau konflik lain.
Terapi
Biasanya sembuh spontan, bila tidak sembuh
dapat dengan terapi psikiatri yang berupa
terapi perilaku.
Psikofarmaka dipakai bila diperlukan.
D. Gangguan Hipokondriasis
Definisi
Gangguan yg terjadi karena interpretasi
pasien yang tidak realistik dan tidak akurat
terhadap gejala atau sensasi fisik, yang
menyebabkan preokupasi dan ketakutan
bahwa mereka menderita penyakit yang
serius, pada kenyataannya tidak
diketemukan masalah medis dan
mengganggu fungsi sosial.
Prevalensi
 Prevalensi 4-6 % pada sample populasi klinik
umum
 Onset usia 20-30 tahun

 Ratio wanita = pria.

Gejala
 Keyakinan adanya suatu penyakit tertentu.

 Keyakinan tsb menetap walaupun hasil


laboratorium adalah negatif
 Dpt disertai dengan depresi dan kecemasan
Kriteria diagnosa

a. Preokupasi menderita suatu penyakit


serius didasarkan pada interprestasi
keliru penderita tersebut terhadap
gejala-gejala tubuh.
b. Preokupasi menetap walaupun telah
dilakukan pemeriksaan medis.
c. Tidak adanya waham .
d. Preokupasi menyebabkan penderitaan
yang bermakna secara klinis dan terjadi
gangguan dalam fungsi sosial,pekerjaan,
dan fungsi penting yang lain.
e. Lamanya gangguan sekurangnya 6 bln.
f. Preokupasi tidak cukup untuk Dx gg
Kecemasan umum, gg obsesif kompulsif,
gang.panik, gg depresi berat, cemas
perpisahan.
Terapi:
 Psikoterapi
 Psikofarmaka

Anda mungkin juga menyukai