Anda di halaman 1dari 20

MODEL MODEL CSR

Oleh
Hanny Djuanita
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti

(sem. Gasal dan genap 2014/2015)


MODEL MODEL CSR

A. Klasifikasi CSR Menurut Jenis Program


 Menurut Kotler dan Lee (2005), terdapat enam alternatif program CSR yang dapat
dipilih perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan, tipe program,
keuntungan potensial yang akan diperoleh, serta tahap-tahap kegiatan. Kotler dan
Lee dalam Solihin (2008) menyebutkan enam kategori program, diantaranya:
1. Cause Promotions
2. Cause Related Marketing
3. Corporate Societal Marketing
4. Corporate Philanthropy
5. Community Volunteering
6. Socially Responsible Business Practice
1. Cause Promotions
 Perusahaan yang menggunakan jenis program CSR Cause Promotions
menyediakan sejumlah dana sebagai bentuk kontribusi CSR atau sumber daya
lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat (awareness) terhadap suatu
masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari
masyarakat, atau dalam rangka merekrut relawan (volunteer) untuk mendukung
masalah sosial tersebut.
Tujuan:
• Building awareness and concern, perusahaan berusaha membangun
kesadaran dan kepedulian masyarakat dengan menampilkan data statistik
dan fakta seperti mempublikasikan angka gizi buruk di Indonesia
• Persuading people to find out more, perusahaan berusaha menarik minat
masyarakat untuk mengetahui masalah sosial yang diangkat lebih dalam
dengan web terkait, brosur, atau tool kit lainnya
Contoh: Program CSR Danone dengan program komunitas jangka panjang, 1
liter AQUA untuk 10 liter air bersih atau yang lebih dikenal dengan program
“Satu untuk Sepuluh”, merupakan salah satu program Aqua Lestari yang telah
dijalankan sejak 2006.
Keuntungan:
• Memperkuat brand positioning perusahaan
• Memberikan peluang kepada para karyawan perusahaan untuk terlibat dalam
suatu kegiatan sosial yang menjadi kepedulian mereka
• Menciptakan kerjasama antara perusahaan dengan pihak-pihak lain serta
meningkatkan citra perusahaan (corporate image)

Tahapan kegiatan Cause Promotions adalah sebagai berikut:


• Memilih isu masalah sosial yang memiliki keterkaitan dengan industri dan
produk yang dihasilkan perusahaan
• Memilih kegiatan yang memiliki keterkaitan dengan misi dan tujuan
perusahaan
• Mengembangkan kampanye yang bersifat jangka panjang atau berkelanjutan
• Memastikan keterlibatan stakeholders dalam kampanye masalah sosial yang
sedang diangkat oleh perusahaan
2. Cause Related Marketing (CRM)
 Perusahaan yang mengimplementasikan CSR dengan jenis program Cause
Related Marketing (CRM) berkomitmen untuk menyumbangkan presentase
tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya
penjualan produk.

Contoh: Bakrie Telecom melalui Bakrie untuk Negeri dengan menyerahkan


donasi 1,3 miliar yang disisihkan Rp. 10 ribu dari setiap hasil penjualan Hape
Esia Slank bagi masyarakat Sumatera Barat.

Contoh lainnya adalah program SMS Donasi Indosat. Dalam program SMS
Donasi ini, pelanggan Indosat dapat memberikan donasi dengan mengetik SG
dan mengirim ke nomor 5000, secara otomatis pulsa pelanggan terpotong
senilai Rp. 5.000 sebagai bentuk partisipasi terhadap program ini. Bila ingin
memberikan nilai donasi lebih, pelanggan tinggal mengulang pengiriman SMS
sesuai dengan nilai yang diinginkan.

Keuntungan dari program CSR CRM adalah:


• Bergabungnya pelanggan baru melalui pelaksanaan CRM
• Terjangkaunya ceruk pasar (market niche) tertentu
• Dapat meningkatkan penjualan produk perusahaan
• Membangun identitas merek yang positif di mata pelanggan
Tahapan dalam mengimplementasikan program CRM sebagaimana dalam Kotler
(2005:111-112):
“... Beginning with a situation assessment, setting objectives and goals, selecting
target audiences, determining the marketing mix and developing budget,
implementation, and evaluation plans”.
(Diawali dengan melakukan assessment atau penilaian terhadap situasi,
kemudian menetapkan tujuan, memilih target audiens, dan pada akhirnya
melakukan perhitungan terhadap rencana pemasaran, rencana anggaran, serta
rencana implementasi dan evaluasi).
3. Corporate Social Marketing (CSM)
 Dalam program Corporate Social Marketing (CSM), perusahaan mengembangkan
dan melaksanakan kampanye untuk merubah perilaku masyarakat dengan tujuan
meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan
hidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 Kampanye CSM lebih banyak terfokus untuk mendorong perubahan perilaku yang
berkaitan dengan beberapa isu yakni isu kesehatan, perlindungan terhadap
kecelakaan/kerugian, lingkungan serta keterlibatan masyarakat (Kotler dalam
Solihin: 2009).
 Contoh CSM adalah program In Safe Hands dengan kampanye Nasional Cuci
Tangan Pakai Sabun yang diusung PT. Unilever untuk mendukung program
pemerintah melalui produk sabun Lifebuoy. Kampanye Nasional Cuci Tangan
Pakai Sabun ini juga didukung lembaga internasional seperti UNICEF dan USAID.
 Keuntungan yang diperoleh perusahaan melalui program CSM tersebut yaitu
• Meningkatnya brand positioning atau penguatan merek perusahaan di mata
konsumen
• Mendorong peningkatan penjualan
• Mendorong antusiasme partner perusahaan untuk mendukung program ini
• Memberikan dampak nyata pada perubahan sosial

 Adapun tahapan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan CSM secara garis


besar serupa dengan tahapan CRM yang telah dijelaskan sebelumnya.
4. Corporate Philanthropy
 Perusahaan dengan program Corporate Philanthropy memberikan kontribusi
langsung secara cuma-cuma (charity) dalam bentuk hibah tunai, sumbangan, dan
sejenisnya, sebagaimana dikemukakan oleh Kotler (2005: 144):
“Corporate Philanthropy is a direct contribution by a corporation to a charity or cause,
most often in the form of cash grants, donations, and or in kind services”.
 Corporate Philanthropy adalah tindakan perusahaan untuk memberikan kembali
kepada masyarakat sebagian dari kekayaannya sebagai ungkapan terima kasih atas
kontribusi masyarakat, seperti yang ditulis oleh Kakabadse, Nada Kakabadse dan
Rozuel (2000:26):
“Corporate philanthropy refers to the firm giving back to society some of wealth it has
created thanks to society’s input”.
 Bentuk Corporate Philanthropy, sebagai berikut:
• Providing Cash Donations, program CSR dalam bentuk donasi tunai seperti yang
dilakukan Telkomsel dengan menyalurkan dana Rp. 1,6 miliar untuk 55 yayasan
dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadan tahun 2010. Dari total itu, sejumlah Rp.
152,5 juta untuk lima yayasan mulai dari panti asuhan, jompo, dan lembaga
permasyarakatan.
• Offering Grants, dalam bentuk bantuan hibah seperti yang dilakukan PKBL
PT Petrokimia Gresik melalui Program Desa Model PKBL-CSR, dengan
memberikan bantuan hibah sarana pendukung usaha pertanian dan
peternakan berupa hand tractor dan alat pencacah rumput kepada wakil
masyarakat Desa Pinggir, Kecamatan Balongpang, Kabupaten Gresik.
• Awarding Scholarships, perusahaan memberikan beasiswa. Sebagai contoh
PT. Djarum dalam program Djarum Scholarship Plus. Beasiswa
menyediakan pelatihan soft skill dan mendorong pengembangan karakter
melalui seminar kepemimpinan dan kewirausahaan, sesi outbound, praktis
pelatihan keterampilan, dan kegiatan lainnya. Sejak awal program, lebih dari
6.000 penerima Beasiswa Djarum telah berhasil memperoleh gelar Sarjana
pada 71 universitas di seluruh Indonesia.
• Donating Products, berupa pemberian donasi produk yang diproduksi oleh
perusahaan sebagaimana yang dilakukan Tupperware Indonesia melalui
program CSR “Aku Anak Sehat 2009” dengan memberikan edukasi kepada
anak-anak Indonesia akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan
diri serta lingkungan. Dengan memperkenalkan lebih dekat produk
Tupperware ke anak-anak dan orang tua, yaitu penggunaan wadah
Tupperware untuk membawa bekal sehat dan bersih untuk anak-anak. Anak
sekolah yang mendapatkan kesempatan mendapatkan program ini
mendapatkan goody bag untuk dibawa pulang dan bounce back yang dapat
ditukarkan dengan 1 produk Tup Tumbler jika orang tua murid (Ibu)
menghadiri assembly di kantor distributor Tupperware.
• Donating Services, pemberian layanan oleh perusahaan seperti layanan
kesehatan yang dilakukan PT Indosat dengan program Mobil Klinik Sehat
Keliling di 8 wilayah Indonesia.
• Providing Technical Expertise and Offering Use Equipment, pemberian
kontribusi perusahaan dengan jasa keahlian dan pemakaian peralatan
secara cuma-cuma. Sebagai contoh Program Broadband Learing Center
(BLC) PT Telkom. BLC dapat dimanfaatkan sebagai tempat latihan teknologi
informasi bagi pelajar dan masyarakat, mulai dari playgroup, TK beserta
orang tuanya, serta pelajar SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Aktivitas
yang dapat dilakukan antara lain free warung internet dan pelatihan siswa-
siswa sekolah yang dibimbing trainer dan asisten.

 Keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dari pelaksanaan program


Corporate Philanthropy adalah:
• Meningkatkan reputasi perusahaan
• Memperkuat masa depan perusahaan melalui penciptaan citra yang baik di
mata publik
• Memberi dampak bagi penyelesaian masalah sosial dalam komunitas lokal
 Langkah-langkah yang harus ditempuh perusahaan pada saat menjalankan
aktivitas Corporate Philanthropy menurut Kotler dalam Solihin (2009) adalah
sebagai berikut:
• Memilih kegiatan amal yang akan didukung oleh perusahaan. Pemilihan ini
didasarkan kepada kesesuaian antara kegiatan yang akan didukung dengan
tujuan perusahaan, kepedulian para karyawan terhadap kegiatan yang akan
didukung, serta perhatian pelanggan perusahaan.
• Memilih mitra yang akan menjalankan kegiatan amal berserta pihak atau
komunitas yang akan menjadi sasaran kegiatan corporate philanthropy.
• Menetapkan besarnya sumbangan yang akan diberikan kepada suatu pihak
atau masyarakat yang akan menjadi sasaran kegiatan corporate
philanthropy.
• Mengembangkan rencana komunikasi untuk mengkomunikasikan kegiatan
amal yang sedang dilakukan oleh perusahaan kepada para karyawan
maupun pihak-pihak yang berkepentingan.
• Mengembangkan rencana evaluasi untuk menilai berhasil tidaknya
pelaksanaan program corporate philanthropy.
5. Community Volunteering
 Melalui program Community Volunteering, perusahaan mendukung serta
mendorong para karyawan, para pemegang franchise atau rekan pedagang
eceran untuk menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu
organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi
sasaran program.

 Salah satu contoh Community Volunteering adalah sebagaimana program Astra


Employee Volunteer, yaitu kegiatan CSR dengan melibatkan karyawan.
Tepatnya pada tanggal 20 Oktober 2010, 68 orang karyawan PT Astra
International Tbk Head Office, melakukan bedah sekolah dan mengajar selama
1 hari kepada siswa dan siswi SD SMP Remaja Kelurahan Sungai Bambu,
Tanjung Priok, Jakarta Utara.

 Keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan melalui kegiatan Community


Volunteering, adalah : terciptanya hubungan yang tulus antara perusahaan
dengan komunitas, memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan
perusahaan , serta meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.
6. Socially Responsible Business Practise (Community Development)
 Socially Responsible Business Practise (SRBP), menurut Kotler (2005: 208)
adalah:
“where the corporation adapts and conducts discretionary business practices
and investments that support social causes to improve community well being
and protect the environment”.
(praktik bisnis di mana perusahaan melakukan investasi yang mendukung
pemecahan suatu masalah sosial untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas
dan melindungi lingkungan).
 Perusahaan telah melakukan praktik bisnis melampaui standar etika yang telah
ditetapkan berdasarkan regulasi. Komunitas yang dimaksud diatas diantaranya
adalah
• Karyawan perusahaan
• Pemasok
• Distributor
• Organisasi nirlaba dan sektor publik yang menjadi mitra perusahaan
• Masyarakat secara umum
 Kesejahteraan yang dimaksud adalah
• Kesehatan
• Keselamatan
• Pemenuhan akan kebutuhan psikologi
 Socially Responsible Business Practise, mencakup hal-hal berikut:
1. Designing Facilities, membuat fasilitas yang sesuai dengan standar keamanan yang
direkomendasikan. Seperti Program Konservasi Energi dan Air yang dilaksanakan di
lingkungan PT TASPEN di seluruh Indonesia. Agar program ini berjalan lancar, direksi
meminta kantor pusat dan kantor cabang menunjuk petugas untuk mengawasi dan
membuat laporan. Hasil laporan itu nantinya disampaikan ke divisi umum.
2. Developing Process Improvements, mengembangkan kegiatan pengurangan sampah
dan mengolahnya kembali. PT Freeport Indonesia menjalankan program 3-R (Reuse,
Reduce, dan Recycle) di seluruh wilayah operasi perusahaan, dengan mewajibkan
pendauran ulang sejumlah bahan plastik, peranca kayu, drum, dan kertas yang
ditemukan di wilayah operasi. Salah satu kegiatannya adalah dengan mengubah
kertas bekas menjadi kartu ucapan Natal yang dibagikan kepada Direksi dan Mitra.
3. Discontinuing Product Offerings, dengan menghentikan penawaran produk yang
membahayakan kesehatan manusia. Levi’s dan H&M menghentikan produksi jeans
dengan efek pudar (sandblasting) dikarenakan sejak tahun 2005-2009, 40 pekerja
garmen di Turki mati karena penyakit paru-paru, akibat paparan crystalline silica,
bahan kimia yang digunakan untuk menciptakan efek pudar tersebut.
4. Choosing Manufactring and Packaging Materials, memilih pemasok yang
menggunakan material ramah lingkungan.
5. Developing Programs to Support Employee Well Being, yaitu mengembangkan
berbagai program untuk menunjang terciptanya kesejahteraan karyawan seperti
mengadakan Employee Assistance Programs (EAP) IBM Indonesia dalam membantu
karyawannya meningkatkan kesejahteraan dengan program konsultasi bagi para
karyawan IBM dan keluarganya.
B. Klasifikasi CSR Menurut Motif Perusahaan

 Terdapat tiga kategori perusahaan dalam menerapkan program CSR,


sebagaimana dikemukakan Wibisono (2007), diantaranya:

1. Sekedar basa basi dan keterpaksaan, artinya pemenuhan tanggung jawab


sosial lebih karena keterpaksaan akibat tuntutan daripada kesukarelaan
2. Sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance). CSR
diimplementasikan karena memang ada regulasi, hukum dan aturan yang
memaksanya, misalnya karena adanya market driven.
3. Beyond compliance atau compliance plus, karena terdapat dorongan yang
tulus dari dalam (internal driven). Perusahaan menyadari bahwa tanggung
jawabnya bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit
demi kelangsungan bisnis, melainkan juga tanggung jawab sosial dan
lingkungan. Dasar pemikirannya, menggantungkan semata-mata pada
kesehatan finansial tidak akan menjamin perusahaan bisa tumbuh secara
berkelanjutan.
C. Klasifikasi CSR Menurut Bidang Pembangunan

 Menurut bidang pembangunan yang disasar, perusahaan dapat menentukan


program CSR mengacu pada tujuan pembangunan di level global, nasional,
maupun lokal.

 Dalam skala global misalnya terdapat 8 (delapan) agenda Millennium Development


Goals (MDG’s) yang bisa diadaptasikan ke dalam program CSR, yaitu:
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem
2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi HIV dan AIDS, malaria, serta penyakit lainnya
7. Memastikan kelestarian lingkungan
8. Mengembangkan kemitraan global
 Salah satu contoh program CSR yang bertujuan mendukung pencapaian beberapa
point tujuan MDG’s secara terpadu yaitu program SAGITA (Sadar Gizi Ibu dan
Balita) PT Sari Husada.
• Program ini mendorong capaian MDG’s poin 1, 3, 4, dan 5 yakni memberantas
kemiskinan, mendorong pemberdayaan perempuan, menurunkan angka
kematian anak serta meningkatkan kesehatan ibu.
• Program ini menggunakan model pemberdayaan secara bertahap, dimana tahap
pertama adalah peningkatan gizi balita, pengetahuan, dan kesehatan ibu serta
kapasitas kader posyandu. Tahap selanjutnya adalah program ketahanan pangan
dan peningkatan pendapatan perempuan dengan amal usaha SAGITA.

 Dalam skala nasional, program CSR dapat merujuk Prioritas Nasional yang akan
direncanakan dan dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Nasional, contohnya
adalah sektor yang menjadi prioritas di RPJMN 2010-2014, yaitu:
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
• Contoh program: PT Aneka Tambang Tbk memilik tanggung jawab moral
kepada semua aparat desa/kecamatan untuk mengenal dan mengetahui
pengoperasian komputer. Khususnya masyarakat yang berada di sekitar
operasi tambang Antam di Kabupaten Konawe
2. Pendidikan
• Contoh program: Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) yang merupakan
salah satu program di bawah payung program Indonesia Belajar, yaitu
program CSR Indosat yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia. Indosat sebagai pelopor program kompetisi inovasi berupaya
membangun generasi cerdas melalui kompetisi pengembangan teknologi
nirkabel (wireless) untuk mendukung berbagai aspek kehidupan masyarakat,
baik dari segi komersial, sosial, dan juga hiburan (entertainment)

3. Kesehatan
• Contoh program: PT Adaro Indonesia berperan aktif dalam menangani
penyakit katarak yang berpotensi menimbulkan kebutaan. Operasi katarak
gratis dilakukan di mobil klinik mata oleh dokter ahli mata

4. Penanggulangan Kemiskinan, secara umum sudah dilakukan perusahaan


dengan program bantuan usaha ekonomi produktif

5. Ketahanan Pangan
• Contoh program: PT Semen Padang melalui program CSR Semen Padang
Peduli Petani, mendukung peningkatan ketahanan pangan nasional
6. Infrastruktur
• Contoh program: Sarana air bersih Water Well pada beberapa wilayah yang
mengalami kesulitan air bersih, yang dilakukan oleh PT Pegadaian

7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha


• Contoh program: Wirausaha Muda Mandiri PKBL PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
dan Cake House untuk Perempuan kerjasama P3B PT PLN (Persero) dan
Rumah Zakat

8. Energi
• Contoh program: Pemberian bantuan sel surya kepada Kepala Keluarga (KK)
yang berada di sekitar operasional PT Arutmin Indonesia, di Kabupaten Tanah
Bumbu, Kalimantan Selatan

9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana


• Contoh program: pembuatan taman 10 ribu Mangrove berbasis pemberdayaan
masyarakat untuk rehabilitasi hutan Mangrove oleh PT Pertamina (Persero)

10.Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pascakonflik


• Contoh program: pengiriman guru-guru ke wilayah pelosok, perbatasan, dan
pasca konflik, melalui Program Indonesia Mengajar, yang disponsori oleh PT
Indika Energy, PT Petrosea, dan PT Tripatra

11.Kebudayaan, Kreatifitas, dan Inovasi Teknologi


• Contoh program: Dukungan PT Garuda Indonesia terhadap pengrajin batik
nusantara, melalui publikasi, promosi, dan bantuan usaha
SELESAI...

Anda mungkin juga menyukai