Anda di halaman 1dari 16

PRAKARYA DAN

KEWIRAUSAHAAN
BAB 2
“Wirausaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik”
Peta Konsep
Wirausaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
Meliputi
1. Karakteristik 2. Perencanaan Usaha 3. Penghitungan Biaya 4. Pemasaran Langsung
Kewirausahaan Produk Teknologi Produksi Produk Produk Teknologi
Transportasi dan Teknologi Transportasi Transportasi dan
Logistik dan Logistik Logistik

5. Perancangan dan Terdiri atas


Produksi Produk 1. Pengertian Harga
Teknologi Transportasi 2. Biaya Poduksi dan Biaya
dan Logistik nonproduksi
3. Analisis Biaya Produksi
1. Menemukan Masalah
4. Laporan Biaya Produksi
2. Mencari Solusi dari
Masalah Terdiri atas
3. Rasionalisasi
4. Prototyping atau Membuat
Studi Model
5. Penentuan Desain Akhir
Karakteristik Kewirausahaan
Wirausaha tidak lepas dari aktivitas produksi, pemasaran, dan transaksi. Kegiatan ini dapat berupa praktik perdagangan
ataupun jasa. Sektor kewirausahaan banyak berperan dalam memengaruhi perekonomian suatu negara. Tidak mengherankan
jika pemerintah terus memacu pertumbuhan kewirausahaan masyarakat lewat berbagai upaya. Di dalam kewirausahaan,
seorang pelaku usaha mengelola berbagai aspek terkait dengan usahanya. Aspek tersebut mencakup pembiayaan, SDM,
kepemilikan, organisasi, Kepemimpinan yang meliputi pengambilan resiko dan keputusan, pemasaran, serta melakukan
evaluasi.
Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. sifat dan watak yang baik,
berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seseorang wirausahawan agar
dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut.
No. Ciri-ciri Watak
1. Percaya diri Keyakinan, Kemandirian, Individualis, dan optimisme.
2. Berorientasikan Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki
tugas dan hasil tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
3. Pengambil resiko Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
4. Kepemimpinan Beringkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, suka terhadap kritik dan saran yang
membangun.
5. Keorisinalan Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas
6. Berorientasi ke Persepsi dan memiliki cara pandang/cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
masa depan
7. Jujur dan tekun Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja.
Faktor Keberhasilan Wirausahawan
Menjadi Seorang wirausahawan harus memiliki mental kuat serta ide yang banyak. Mental yang kuat dan ide kreatif
dapat membuat wirausahawan menuju jalan kesuksesan. Keberhasilan seorang Wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat
diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Keyakinan yang kuat dalam berusaha
2. Sikap mental yang positif dalam berusaha
3. Percaya diri dan yakin terhadap diri sendiri
4. Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan
5. Inovatif dan kreatif
6. Keunggulan dalam menjalankan usaha
7. Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha
8. Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien
9. Pengembangan diri
10. Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan
Faktor Kegagalan Wirausahawan
Dalam melakukan usaha ada dua kemungkinan, yaitu keberhasilan dan kegagalan. Setiap orang pada umumnya tidak mau
menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena
kegagalan merupakan awal dari keberhasilan.
Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha, yaitu:
1. Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha
2. Kurang berambisi
3. Tidak disiplin
4. Pendidikan yang tidak cukup
5. Sikap selalu menunda-nunda
6. Kesehatan terganggu
7. Kurang tekun
8. Kepribadian yang negatif
9. Tidak jujur
10. Tidak dapat bekerja sama dengan orang lain
Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi dan
Logistik
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membuat aktivitas pemasaran semakin dinamis. Hal ini tentu
berpengaruh pada perencanaan usaha produk teknologi transportasi dan logistik. Perkembangan sistem informasi dan
komunikasi modern mampu meniadakan hambatan atau batasan geografis sehingga memungkinkan penjual dan pembeli
bertransaksi tanpa bertemu langsung. Peran teknologi transportasi di era sekarang menjadi cukup vital di tengah zaman yang
serba praktis.
Transportasi adalah kegiatan pemindahan penumpang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Transportasi timbul
karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. Perkembangan transportasi awalnya menggunakan teknologi sangat
sederhana yang didasarkan pada pengamatan pengamatan alamiah.
Transportasi merupakan aktivitas paling mudah dilihat sebagai kegiatan utama logistik. Pelanggan akan dengan mudah
melihat pergerakan barang dari suatu lokasi ke lokasi lain. Salah satu inti dari logistik adalah transportasi dan distribusi.
Kecepatan dan ketepatan menjadi tolak ukur utama di bagian ini, bagaiman supply bisa sampai ke tempat tujuan sesuai
dengan permintaan sehingga proses berikutnya tidak terhambat. Banyak hal yang berpengaruh, mulai dari kualitas armada
transportasi , kejelian dalam menentukan rute, dan juga efisiensi biaya transportasi dan distribusi. Semuanya akan
berpengaruh terhadap kinerja logistik.
Pengelolaan kegiatan transportasi yang efektif dan efisien akan memastikan pengiriman barang dari perusahaan ke
pelanggan dengan tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat penerima. Selain itu, biaya transportasi merupakan
komponen biaya terbesar dalam struktur biaya logistik.
Transportasi berhubungan dengan distribusi dan logistik. Dengan adanya alat transportasi, kegiatan tersebut dapat
berjalan dengan lancar. Alat transportasi yang digunakan berbeda-beda. Misalnya, untuk memindahkan barang seperti hasil
pertanian dengan jarak 100 meter diperlukan gerobak, alat pikul, atau dijinjing menggunakan keranjang. Untuk memindahkan
benda dari atas ke bawah atau sebaliknya dibutuhkan eskalator atau katrol. Untuk memindahkan barang dengan jarak jauh
dapat menggunakan mobil box, mobil pick up, dan truk.
Memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain melibatkan beberapa unsur, seperti objek yang akan
dipindah, alat transportasi, jalur yang dilalui, sumber penggerak, sistem, dan pengendali perpindahan benda tersebut.
Kegiatan memindahkan barang dari jarak sedang dan jauh berkaitan dengan logistik. Logistik merupakan seni dan ilmu,
barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan
tujuan mengoptimalkan penggunaan modal. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan,
reverse logistics, dan pemaketan. Berdasarkan pengertian di atas, misi logistik adalah mendapatkan barang yang tepat, pada
waktu yang tepat, jumlah yang tepat, kondisi yeng tepat, biaya terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi
penyedia jasa logistik.
Logistik di dalam bidang penanganan bencana juga menjadi satu hal yang berperan sangat penting. Biasanya peran
logistik disini adalah sebagai penyalur bantuan kepada para korban ataupun kebutuhan para tim SAR dalam proses evakuasi.
Logistik dalam hal ini harus mempunyai strategi yang matang untuk ketepatan waktu dalam penyampaian bantuan tersebut.
mereka harus bisa memperhitungkan agar proses tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Perancangan dan Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
Proses perancangan produk diawali dengan identifikasi masalah, pencarian ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan
gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk rekayasa yang akan dibuat, lalu dilanjutkan dengan
persiapan produksi dan proses produksi. Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual. Kegiatan produksi
diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik (gambar kerja) atau gambar
pola. Gambar kerja akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian bahan. Tahapan produksi secara umum terbagi atas
pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing.
Pengangkutan mempunyai peranan sangat vital dalam dunia perniagaan. Pengangkutan tidak hanya berpengaruh pada
sirkulasi barang, tetapi juga berpengaruh pada tinggi rendahnya harga barang tersebut. Karena itu, kebutuhan jasa alat angkut
menimbulkan suatu usaha bagi perusahaan pengangkutan untuk menyediakan sarana dan prasarana pengangkutan dengan
tujuan memperoleh pendapatan.
Membuka usaha dalam bidang transportasi dan logistik membutuhkan rancangan yang matang. Ada beberapa tahap harus
diperhatikan ketika merancang produk transportasi dan logistik:
1. Menemukan masalah
2. Mencari solusi dari masalah
3. Rasionalisasi
4. Prototyping atau membuat studi model
5. Penentuan desain akhir
Penghitungan Biaya Produksi Produk Teknologi Transportasi dan
Logistik

1. Pengertian Harga
Harga adalah salah satu bagian sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena termasuk pada satu dari empat
bauran pemasaran/marketing mix (4P = Product, Price, Place, Promotion). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang
maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu usaha karena
harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh usaha dari penjualan produknya.
2. Biaya Produksi dan Biaya Nonproduksi
a. Biaya Produksi
Biaya merupakan dasar penentuan harga sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan
mengakibatkan kerugian. Apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya operasi, maupun biaya
nonoperasi maka akan menghasilkan keuntungan.
Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang.
Biaya produksi memiliki definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Kalau biaya operasional adalah biaya untuk
mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh suatu usaha. Yang termasuk kedalam biaya operasional, yaitu biaya
perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, dan biaya
perawatan alat-alat kantor/perusahaan atau biaya perawatan mesin.
Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan sebuah proses yang panjang dan terencana dengan baik
untuk menciptakan suatu produk yang berkualitas. Salah satu proses tersebut adalah penghitungan biaya produksi.
Tujuan penghitungan biaya produksi, yaitu:
1. Untuk menentukan harga penjualan yang menguntungkan
2. Untuk mengetahui atau menilai efisiensi proses produksi
3. Memberikan kemungkinan kepada pimpinan perusahaan untuk memperoleh bahan-bahan yang mereka butuhkan
pada waktu harus mengambil keputusan.
4. Untuk memperoleh suatu dasar penilaian untuk neraca dari barang-barang hasil jadi yang dibuat sendiri yang masih
terdapat dalam persediaan pada tanggal penyusunan neraca.
b. Biaya Nonproduksi
Biaya nonproduksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran/distribusi,
layanan pelanggan, desain, maupun administrasi pada umumnya. Menurut ilmu ekonomi , biaya nonproduksi dapat
dibagi ke dalam dua kategori, yakni biaya penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran/distribusi, dan
pelayanan kepada pelanggan, serta biaya mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, administrasi
umum, dan penelitian.
Biaya penjualan dan administrasi disebut juga biaya yang tidak dapat diinventarisasi dibebankan dalam periode
waktu terjadinya. Jadi, biaya-biaya ini tidak ada satu pun yang dapat dibebankan pada produk atau muncul sebagai
bagian dari nilai persediaan yang dilaporkan pada neraca. Pada perusahaan manufaktur, biaya ini dapat mencapai
jumlah yang signifikan (biasanya lebih dari 25% dari pendapatan penjualan). Pada organisasi jasa, kepentingan relatif
dari biaya penjualan dan administrasi bergantung pada sifat jasa yang diproduksi.
Biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan, mendistribusikan, dan melayani produk atau jasa merupakan
biaya pemasaran (penjualan). Contoh biaya penjualan mencakup gaji dan komisi tenaga penjual, iklan, pergudangan,
pengiriman, dan layanan pelanggan. Seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan, dan administrasi
umum pada organisasi yang tidak dibebankan pada pemasaran atau produksi, dikelompokkan sebagai biaya
administrasi. Administrasi umum bertanggung jawab dalam memastikan bahwa berbagai aktivitas organisasi
terintegrasi secara tepat sehingga misi perusahaan secara keseluruhan dapat terealisasi. Biaya penelitian dan
pengembangan adalah biaya yang berkaitan dengan desain pengembangan produk baru.
3. Analisis Biaya Produksi
Untuk menghitung biaya tetap total/Total Fixed Cost (TFC) dilakukan dengan cara menambah biaya tetap/Fixed Cost (FC)
dengan biaya variabel/Variabel Cost (VC). Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksi. Total Fixed Cost dihitung
untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. Berikut adalah macam-macam biaya:
1. Biaya variabel total/total variable cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor
produksi variabel.
2. Cara menghitung biaya tetap rata-rata/average fixed cost (AFC) adalah dengan biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
3. Cara menghitung biaya variabel rata-rata/average variabel cost (AVC) adalah dengan membagi (TVC) dengan jumlah
produksi.
4. Cara menghitung biaya total rata-rata/average total cost (ATC) adalah dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah
produksi.
5. Biaya marginal/marginal cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan biaya produksi yang digunakan untuk menambah
produksi satu unit barang/produk.
4. Laporan Biaya Produksi
Laporan biaya produksi disebut pula sebagai laporan harga pokok produksi. Perhitungan laporan biaya produksi
mengutamakan tiga hal berikut.
a. Data produksi
b. Biaya yang dibebankan
c. Perhitungan harga pokok
Penentuan biaya produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi.
Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produksi, yakni full costing dan variable costing. Metode full costing
merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam cost produksi,
yang terdiri atas biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang tetap maupun
variabel. Metode variable costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya
produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
secara umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup: taksiran biaya bahan mentah
+ taksiran biaya tenaga kerja langsung + taksiran biaya overhead pabrik = taksiran biaya produksi
Harga/biaya produksi dari barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut.
1. Volume produksi masing-masing barang
2. Biaya bahan mentah untuk masing-masing
3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang
4. Biaya overhead pabrik untuk masing-masing departemen produksi dan departemen jasa
5. Satuan kegiatan masing-masing departemen produksi dan departemen jasa
6. Angka-angka standar pada masing-masing departemen
Informasi tentang harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk
hal-hal berikut.
7. Menentukan harga jual produk
8. Memantau realisasi biaya produksi
9. Menghitung laba rugi perusahaan
10. Menentukan harga pokok persediaan
Pemasaran Langsung Produk Teknologi Transportasi dan Logistik

Pemasaran langsung mengandung arti promosi dan penjualan dilakukan secara langsung kepada konsumen tanpa
melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan penjual terhadap pembeli. Berkaitan
dengan aktivitas pemasaran, terdapat dua sistem penjualan langsung yang biasa diterapkan, yaitu penjualan satu tingkat dan
multitingkat. Pemasaran langsung dapat diterapkan di banyak bidang usaha, seperti bidang teknologi transportasi dan
logistik.
Pemasaran langsung disebut juga direct marketing. Direct marketing adalah jenis kegiatan yang ditujukan untuk
memperoleh tanggapan dari calon konsumen, baik melalui komunikasi telepon, surat, email, atau faks. Pemasaran langsung
dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Pemasaran tatap muka
2. Pemasaran jarak jauh
3. Pemasaran melalui surat langsung
4. Pemasaran melalui katalog
5. Pemasaran melalui televisi yang menghasilkan tanggapan langsung.
di dalam pemasaran langsung terdapat saluran-saluran yang digunakan untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan
jasa yang dijual oleh pemasar kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Saluran-saluran ini mencakup
surat langsung, katalog, telemarketing, kios, serta situs internet.
Pemasaran langsung bisa dinamakan pengiriman pos langsung, pengiriman pesanan melalui pos, dan tanggapan
langsung. Tujuannya adalah untuk mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih
untuk mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos, atau kunjungan pribadi dari calon pelanggan.
Ada beberapa bentuk pemasaran langsung, seperti surat, pemasaran jarak jauh, dan pemasaran elektronik. Semuanya
memiliki empat sifat atau karakteristik sebagai berikut.
1. Nonpublik : pesan ditujukan kepada orang tertentu
2. Disesuaikan : pesan dikirim kepada orang yang bersangkutan
3. Terbaru : pesan disiapkan dengan cepat sesuai kondisi terkini
4. Interaktif : pesan diubah sesuai tanggapan orang yang berkaitan sehingga menimbulkan komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai