Lapkas - Abortus Inkomplit
Lapkas - Abortus Inkomplit
ABORTUS INKOMPLIT
2015730002
3
ANAMNESIS
ANAMNESIS
5
ANAMNESIS
ANAMNESIS
6
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Pasien tinggal di rumah bersama dengan suami dan 1
RIWAYAT PasienPasien
anak. tinggalmengaku
di rumahakhir-akhir
bersama dengan
ini sering
suami
kelelahan
dan 1
RIWAYAT
PSIKOSOSIAL anak. Pasien
karena pekerjaan
mengaku
rumah.
akhir-akhir
Pasien makan
ini sering
3x sehari
kelelahan
PSIKOSOSIAL karena pekerjaan
dengan nafsu makanrumah.
yangPasien
baik. makan 3x sehari
dengan nafsu
Merokok dan konsumsi
makan yang
alkohol
baik. disangkal.
Merokok dan konsumsi alkohol disangkal.
RIWAYAT
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat,
RIWAYAT
ALERGI Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat,
ALERGI makanan, ataupun cuaca.
makanan, ataupun cuaca.
RIWAYAT
Merupakan pernikahan pertama, sudah 10 tahun
RIWAYAT
PERNIKAHAN Merupakan pernikahan pertama, sudah 10 tahun
PERNIKAHAN menikah.
menikah.
Keguguran
RIWAYAT
RIWAYAT
PERSALINAN
PERSALINAN RSUD Bidan 2013 Aterm Spontan Tidak L 2800 sehat
pervaginam ada
Hamil saat
ini
9
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA VITAL
o Keadaan umum : Tampak sakit sedang
o Kesadaran : Composmentis, GCS: 15 (E 4, V 5, M 6)
o Tekanan darah : 120/80 mmHg
o Nadi : 80 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
o Pernapasan : 20 kali/menit
o Suhu : 36,6oC
STATUS ANTOPOMETRI
o Berat badan : 48 kg
o Tinggi badan : 150 cm
o Status gizi : Baik
10
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
o Kepala : Normocephal
o Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), Paru
Pupil Isokor 3mm/3mm, Refleks cahaya (+/+). o Inspeksi : thorax mengembang baik simetris
o Mulut : Mukosa bibir lembab statis maupun dinamis, nafas tertinggal (-),
o Leher : KGB tidak teraba membesar, massa (-) bekas luka (-), hiper atau hipopigmentasi (-)
Thorax o Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-),
Jantung o Perkusi : sonor di kedua lapang paru.
o Inspeksi : iktus kordis (-) o Auskultasi : suara napas vesikuler, rhonki
o Palpasi : iktus kordis tidak teraba, nyeri tekan (-) (-/-), wheezing (-/-)
o Perkusi : Batas jantung normal (batas jantung atas ics 2 o Abdomen : Supel, nyeri tekan perut
para sternal kiri, batas jantung kanan ics 4 parasternal bagian bawah (-)
kanan, batas jantung kiri ics 4 midclavicula kiri) o Extremitas : Akral hangat (+), edema (-),
o Auskultasi : S1- S2 reguller, murmur (-), S3-S4 (-) CRT < 2 detik.
o
11
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri dan Ginekologis
Pemeriksaan Luar :
o Inspeksi : Tidak tampak adanya tanda tanda
peradangan, linea nigra (-), striae gravidarum (-),
bekas operasi pada abdomen (-).
Pemeriksaan dalam :
o Palpasi :
o Leopold Vulva vagina tidak ada kelainan, Dinding
o Leopold I : tidak dilakukan
vagina teraba licin, Portio tebal lunak, nyeri
o Leopold II : tidak dilakukan
o Leopold III : tidak dilakukan goyang (-), OUE terbuka pembukan 2cm,
o Leopold IV : tidak dilakukan
massa adnexia (-), darah (+), terdapat sisa
o TFU : belum teraba jelas
o DJJ : tidak ada jaringan (+).
o HIS : tidak ada
o HPHT : 18 Desember 2019
o Taksiran Persalinan : 15 September 2020
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap
Haemoglobin 14.4 12-16 g/dl
Hematokrit 42 37-47 %
Eritrosit 4.57 4.2-5.4 10^6/µl
Leukosit 20.6 4.8-10.8 10^3/µl
Trombosit 319 150-450 10^3/µl
MCV 92.1 80-94 fL
MCH 31.5 27-31 pg
MCHC 34.2 33-37 %
CHCM 34.6 33-37 g/dL
CH 32 pg
RDW-CV 14.7 10-15 %
HDW 2.8 2.2-3.2 %
MPV 8.5 8-12 fL
Differential
Limfosit % 10.9 26-36 %
Monosit % 2.7 3.4-9 %
Neutrofil % 84.8 40-70 %
Eosinofil % 0.6 0-7 %
Basofil % 0.30 0-0.2 %
LUC % 0.7 0-4 %
Absolut
Limfosit 2.23 1.00-1.43 10^3/µl
Monosit 0.56 0.16-1.0 10^3/µl
Neutrofil 17.45 1.8-7.6 10^3/µl
Eosinofil 0.1 0.02-0.50 10^3/µl
Basofil 0.06 0-0.1 10^3/µl
LUC 0.14 0-0.4 10^3/µl
13
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan USG (9 Maret 2020)
14
RESUME
RESUME
Ny. SM usia 31 tahun G3P1A1 datang ke IGD dengan keluhan keluarnya darah dari jalan
lahir disertai nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari SMRS dan memberat dalam 6 jam SMRS.
Awalnya pasien mengaku keluar darah merah gelap sedikit-sedikit dari jalan lahir disertai
disertai mulas-mulas, nyeri pinggang dan nyeri perut bagian bawah tetapi semakin lama
keluhan nyeri perut bagian bawah semakin bertambah dan keluarnya darah dari jalan lahir
semakin banyak, keluarnya darah bergumpal-gumpal seperti daging ati. Frekuensi 1-2 kali ganti
pembalut per hari dengan penuh.
Sebelum ke RS pasien sudah 4 kali mengganti pembalut. Pasien merupakan ibu rumah
tangga sekaligus membuka warung di rumah yang dimana warung tersebut berada di lantai
satu dan untuk tempat tinggal berada di lantai dua sehingga ia harus naik turun tangga.
Sebelum keluhan muncul, pasien melakukan hubungan dengan suami 6 hari SMRS.
o Pemeriksaan ginekologi: didapatkan dinding vagina teraba licin, portio tebal lunak,
pembukaan 2 cm, OUE terbuka, darah (+), terdapat sisa jaringan (+).
o Pemeriksaan laboratorium didapat: Leukosit ↑ (20.600/µl), Neutrofil ↑ 84.8
o Hasil USG menunjukan terdapat sisa konsepsi
• G3P1A1 gravida 11-12 minggu dengan Abortus
DIAGNOSIS inkomplit
MASUK
16
Laporan Operasi
o Diagnosa Pra OP: Abortus Inkomplit
o Diagnosa Post OP: Post Kuretase atas
indikasi Abortus Inkomplit
o Jenis OP : Curetase
o Tanggal OP: 10 Maret 2020
o Jam mulai Operasi: 13.05 WIB
o Jam selesai pembedahan: 13.20 WIB
o Lama pembedahan: 15 menit
17
Tatalaksana Post Kuret
o Infus RL 20 tpm
o Cefadroxil 2 x 500 mg tab P.O
o Asam mefenamat 500 mg tab 3x1
P.O
o Methergine 125 mcg tab 3 X 1 P.O
Diagnosis Akhir
P1A2, Post Kuretase atas indikasi Abortus
inkomplit
18
FOLLOW UP
Tanggal/ Jam S O A P
10 Mar 2020
13.05 - 13.00 WIB KURETASE
10 Mar 2020 Perdarahan sedikit (+) - KU : Baik P1A2 Post Kuretase atas - Cefadroxil 2x1 tab P.O
15.30 WIB Nyeri luka op (+) indikasi Abortus Inkomplit - Asam Mefenamat 3x1 tab
Lemas (-) - Kes : CM P.O
Pusing (-) - Methergine 3x1 tab P.O
- TD : 120/80 BLPL
- HR : 89x/menit
- RR : 20x/menit
- T : 36,4°
ANALISA KASUS
TEORI KASUS
1. Dasar Diagnosis Pada perdarahan hamil muda diagnosis yang mungkin dapat Pada kasus pasien sudah pernah melakukan test
G3P1A1 gravida 11- terjadi diantaranya: pack dan dinyatakan hamil 3 bulan (11-12 minggu) ,
12 minggu dengan Abortus, Mola Hidatidosa, dan Kehamilan Ektopik Terganggu. disertai dengan keluhan perdarahan jalan lahir
abortus inkomplit Abortus inkomplet (uncomplete abortion/ miscarriage) terjadi disertai gumpalan –gumpalan darah 6 jam SMRS.
apabila hasil konsepsi telah lahir atau teraba divagina tetapi o Pada pemeriksaan dalam ditemukan: V/V t.a.k,
sebagian masih tertinggal, biasanya jaringan plasenta. porsio tebal, ᴓ 2 cm, Perdarahan (+), Jaringan
Perdarahan biasanya terus berlangsung, dapat banyak dan (+), Nyeri goyang porsio (-).
membahayakan ibu. o Pada anamnesis tidak terdapat keluhan mual
o Anamnesis : Perdarahan dari jalan lahir, biasanya banyak, yang hebat sehingga diagnosis mola dapat
disertai nyeri atau kontraksi rahim, bila perdarahan banyak disingkirkan
ibu dapat mengalami syok. o Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan nyeri
o Pemeriksaan dalam : ostium uteri terbuka dan sisa jaringan goyang porsio sehingga diagnosis KET dapat
hasil konsepsi dapat teraba disingkarkan
o USG : Sisa hasil konsepsi
2. Insidensi o Abortus di Amerika Serikat 10-20%, Berdasarkan hitungan HPHT (18 Desember 2019)
o Penelitian Valasta (2015), didapatkan bahwa kejadian abortus usia gestasi pasien 11-12 minggu.
spontan di Rumah Sakit Pindad Bandung periode Januari Pasien berusia 31 tahun.
2013-Desember 2014 adalah 130 kasus.
o Angka kejadian terbanyak ditemukan pada kasus abortus
inkomplit (79,23%), dan untuk pada rentang usia 30-34 tahun
(25%) dan 35-39 tahun (38%), pada usia kehamilan di bawah
12 minggu (72,3%), dengan frekuensi paritas di bawah 4 kali
(95,4%)
o Kebanyakan abortus terjadi ketika usia kehamilan <12
minggu.
ANALISA KASUS
TEORI KASUS
3. Faktor Risiko Abortus 1. Faktor Janin (Kelainan telur, Trauma embrio, Pada anamnesis tidak ditemukan pada riwayat keputihan, penyakit
Kelainan pembentukan plasenta) endokrin, imunologi ataupun vascular, pembedahan ovarium ataupun
2. Faktor Maternal (Infeksi, Kelainan endokrinologi, kelainan pada rahim sehingga faktor maternal dapat disingkirkan
imunologi, Penyakit Vakular, Trauma, Kelainan Pada anamnesis tidak ditemukan adanya riwayat kontak radiasi atau obat-
uterus) obatan yang dapat mempengaruhi terjadinya aborsi sehingga faktor
3. Faktor Eksternal (Radiasi, obat-obat, kimiawi, eksternal dapat singkirkan.
sosioekonomi)
4. Faktor Paternal (Usia)
4. Manifestasi Klinis Anamnesis : Pada anamnesis didapatkan :
o Perdarahan o Keluarnya darah dari jalan lahir kematian janin yang diikuti
o Dapat disertai kontraksi rahim oleh perdarahan kedalam desidua basalis, perubahan nekrotik di
o Keluarnya sebagian jaringan daerah implantasi, infasi sel radang akut dan berakhir dengan
Pemeriksaan Fisik: perdarahan pervaginam.
o Perdarahan o Nyeri perut pelepasan hasil konsepsi baik sebagian ataupun
o Ostium dapat terbuka seluruhnya diinterpretasikan sebagai benda asing dalam rahim
o Terdapat sisa jaringan sehingga rahim mulai berkontraksi untuk mendorong benda
Pemeriksaan Penunjang : asing keluar dari rongga rahim (Ekspulsi)
o USG : Uterus lebih kecil dari umur kehamilan o Keluarnya gumpalan darah seperti daging ekspulsi sebagian
dan kantong gestasi sudah sulit dikenali, sisa konsepsi
kavum uterus tampak masa hiperechoic o Pada pemeriksaan dalam dapat didapatkan :
yang bentuknya tidak beraturan V/V t.a.k, porsio tebal, ᴓ 2 cm, Perdarahan (+), Jaringan (+),
OUE terbuka dan terba jaringan Ekspulsi sebagian hasil konsepsi
USG : Kantong gestasi sulit dikenali, masa hiperechoic pada ireguller
(+)
ANALISA KASUS
KASUS
TEORI
5. Tatalaksana kasus Pada kasus dilakukan tatalaksana :
Pengelolaan abortus inkomplit adalah
dengan: 1. Kuretase untuk melakukan evakuasi hasil sisa konsepsi
1. Perbaikan KU : bila Hb < 8 gr% diberikan 2. Pemberian Cefadroxil 3x1 P.O, cefadroxil merupakan
transfusi darah golongan antibiotic sefalosporin
2.Evakuasi hasil konsepsi
3. Pemberian Methergine 3 x1 P.O berisikan
3.Pemberian uterotonika pascaevakuasi
methylergometrin, methylergometrin yang termasuk
4. Pemberian antibiotik selama 3 hari
kedalam golongan uterotonika.
4. Tidak dilakukan transfusi darah karena KU pasien baik dan
Hb 14,4 gr%
DEFINISI
DEFINISI
Keguguran atau abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di
dunia luar, tanpa mempersoalkan sebabnya.
Menurut WHO, aborsi berarti keluarnya janin dengan berat janin < 500 gram atau usia
kehamilan < 22 minggu.
Di negara maju, oleh karena teknologi ilmu kedokteran yang canggih, keguguran saat ini
diartikan sebagai keluarnya hasil konsepsi ketika usia kehamilan <20 minggu atau berat
janin <400 gram.
Abortus inkomplit terjadi dimana sebagian hasil konsepsi telah keluar uteri, dan
sebagian jaringan konsepsi masih tertinggal didalam uterus. Pada pemeriksaan vagina,
kanalis servikaslis masih terbuka dan terba jaringan dalam kavum uteri atu menonjol
pada ostium uteri eksternum.
ETIOLOGI
ETIOLOGI
• Kelainan telur : telur kosong (blighted ovum).
kelainan kromosom sekitar 50% penyebab
Faktor Janin abortus
• Trauma embrio
• Kelainan pembentukan plasenta
• Radiasi
• Obat-obatan
Faktor Eksternal • Zat kimiawi
• Sosioekonomi
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Merangsang
Ekspulsi buah
kontraksi
kehamilan
rahim
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
ABORTUS
SPONTAN PROVOKATUS
Anamnesis USG
Perdarahan dari uterus sudah lebih
Pemeriksaan dalam kecil dari umur
jalan lahir, biasanya
ostium uteri kehamilan
banyak
terbuka dan sisa kantong gestasi sudah
disertai nyeri atau
jaringan hasil sulit dikenali
kontraksi rahim di kavum uteri tampak
konsepsi dapat
bila perdarahan masa hiperekoik yang
teraba
banyak ibu dapat bentuk tidak
mengalami syok. berukuran.
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Perbaikan keadaan umum, syok harus diatasi bila muncul ; bila Hb <8 gr% transfusi
darah segera diberikan
Pemberian uterotonika