Anda di halaman 1dari 30

Penilaian Awal Kegawatan

dan Tunjangan Hidup Dasar


pada Anak

Gema Nazri Yanni


Divisi ERIA FK USU/RSHAM/RSUSU
1
• Place/Date of Birth : Medan, 25 Juni 1979
• Address : Jl. Ir. Juanda no.25, Medan

EDUCATION
• FK Universitas Sumatera Utara Medan (1997–2003)
• PPDS I Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU
DR. dr. Gema Nazri
Yanni, MKed (Ped), (2005–2009)
SpA • Fellowhip Divisi Pediatri Gawat Darurat FK UI/RSCM
Pediatric Emergency and (Februari 2010–Agustus 2012)
• Program Pendidikan S3 Ilmu Kedokteran, Fakultas
Critical Care
Department of Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta (2010-
Paediatrics 2017)
Faculty of Medicine
Universitas Sumatera
Utara
3
4
5
Perbedaan anatomi jalan napas anak dengan dewasa
Dws Anak
Lidah Relati Relatif besar
f kecil
Laring C5-6 Bayi:C2-3
(Tinggi &
anterior)
Epiglott Besar, Bentuk tapal
is Elasti kuda
s
Bagian laring krikoid
tersemp
it
Panjang 10-13 Bayi : 4-5
trakhea cm cm 6
18 bln: 7 cm
Jalan napas anak berbentuk terowongan seperti corong
dengan ujung yang menyempit/ funnel shape (B),
berbeda dengan dewasa yang berbentuk silinder (A)

7
Penilaian Kegawatan pada Anak

“HANDS-ON”
ABCDE
“PEDIATRIC ASSESSMENT TRIANGLE”

8
PAT = Pediatric Assessment Triangle

9
10
Appearance = Penampilan
Karakteristik Hal yang dinilai

Tone Apakah anak bergerak aktif atau menolak pemeriksaan dengan kuat?
Apakah tonus ototnya baik atau lumpuh?
Interactability Bagaimana kesadarannya? Apakah suara mempengaruhinya? Apakah
dia mau bermain dengan mainan atau alat pemeriksaan? Apa anak
tidak bersemangat berinteraksi dengan pengasuh atau pemeriksa?
Consolability Apakah dia dapat ditenangkan oleh pengasuh atau pemeriksa? Atau
anak menangis terus atau terlihat agitasi sekalipun dilakukan
pendekatan yang lembut?
Look/gaze Apakah memfokuskan penglihatan pada muka? Atau pandangan
kosong
Speech/cry Apakah anak berbicara atau menangis dengan kuat atau lemah atau
parau?

11
Effort of breathing = usaha nafas
karakteristik Hal yang dinilai
Suara nafas yang tidak normal Mengorok, parau, stridor, merintih, mengi

Posisi tubuh yang tidak normal Sniffing, tripoding, menolak berbaring, head bobbing

Retraksi Supraklavikula, interkostal, substernal

Cuping hidung Nafas cuping hidung

12
13
Circulation to skin = sirkulasi kulit

14
15
Posisi nyaman di pangkuan ibu

16
Keuntungan PAT

• Mendapatkan informasi tentang status fisiologis anak


secara cepat, tanpa menyentuh

• Membantu menentukan prioritas pemeriksaan


pada primary survey

17
Pediatric
Basic Life
Support

18
Menilai respons dan pernapasan
• Tegur anak atau panggil  namanya. Dapat digunakan
skala AVPU (Alert, Verbal, Pain, Unresponsive)
• Lihat gerakan napas atau dengar dan rasakan angin
pernapasan
• Bila anak respons tempatkan dalam posisi recovery
• Bila tidak respons lakukan langkah-langkah
selanjutnya.

19
Open the airway

• If there is evidence of trauma that suggests spinal injury,


use a jaw thrust

Head tilt-chin lift


Jaw-thrust

20
21
Cek pols (untuk tenaga kesehatan)

•Tidak lebih dari 10 detik di arteri


brachial pada bayi atau di arteri
carotid/femoral pada anak
•Bila pols tidak ada/tidak teraba/<60
permenit, atau perfusi jelek (pucat,
sianosis)-henti jantung mengancam,
segera mulai kompresi dada
•Pols  60 permenit tetapi tidak
bernapas: beri bantuan napas 12 to 20
kali permenit tanpa kompresi sampai
ada napas spontan.
22
Kompresi dada

Lokasi kompresi :
•Bayi : pada sternum sedikit dibawah
garis intermammary.
•Anak : didaerah setengah bawah
sternum.

23
Cara kompresi : 
• Pada bayi dilakukan dengan dengan dua jari (jari tengah dan
telunjuk) di lokasi kompresi bila hanya ada satu penolong;
gunakan kedua jari jempol bila ada dua penolong

24
Teknik kompresi :
• Tekan kuat 1/3 – ½ diameter antero-
posterior rongga dada
• Tekan cepat ± 100 kompresi per
menit
• Setiap akhir kompresi, beri
kesempatan rongga dada reekspansi/
sternum kembali ke posisi normal
• Interupsi seminimal mungkin selama
melakukan kompresi.

25
Recovery position

26
27
Sumbatan Jalan Nafas Atas

28
29
Terima Kasih

30

Anda mungkin juga menyukai