Anda di halaman 1dari 14

DIAGNOSA KEPERAWATAN

(PERUMUSAN MASALAH)
OLEH: HERU WIRATMOKO, S.Kp.,M.Kep

1
PERBEDAAN DX KEP-DX MEDIS
 FOKUS PROSES  RESPON KLIEN THD
PENYAKIT PENYAKIT
 ORIENTASI KEADAAN  KEBUTUHAN
PATOLOGIS INDIVIDU
 KONSTAN  BERUBAH SESUAI
SEPANJANG SAKIT RESPON KLIEN
 MENGARAH  MENGARAH ASUHAN
PENETALAKSANAAN KEPERAWATAN
MEDIS : TX MANDIRI
 SISTEM KLASIFIKASI  SISTEM KLASIFIKASI
SUDAH BAIK BELUM ADA
STANDART
2
PERBEDAAN MASALAH KEP-
KOLABORASI-MEDIS
MASALAH KLIEN

SIAPA YG MENGATASI
MASALAH

KEPERAWATAN MEDIS

YA TIDAK YA TIDAK

DX KEP PERLU PERAWAT

TERATASI
YA TIDAK
(INDEPENDEN)

DOKTER YG
MASALAH KOLABORATIF
MENGATASI (DEPENDEN)

PERAWAT + DOTER
YG MENGATASI MASALAH

INTERDEPENDEN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Definisi
: Fungsi keperawatan yang mandiri, evaluasi dan respon
terhadap pengalaman hidupnya, perkembangan masa
sehat – sakit (Bircher, 1975)
: Masalah kesehatan aktual / potensial dimana perawat
berdasarkan pendidikan dan pengalaman mampu
mengatasi (Gordon, 1982)
: Penentuan kesimpulan setelah diperoleh pengkajian
keperawatan (Gebbie, 1982)
: Pernyataan yang menjelaskan status kesehatan baik
aktual maupun potensial (Carpenito, 1988)
: Diagnosis dan tindakan terhadap respon pada masalah
kesehatan yang aktual maupun potensial (ANA, 1980)
: Keputusan klinis mengenai individu sebagai akibat dari
masalah kesehatan baik aktual / potensial (Nanda,
1990) 4
B. Tujuan
Mengidentifikasi :
1. Masalah klien (merupakan
respon klien terhadap status
kesehatan / penyakit )
2. Faktor penyebab / penunjang
masalah kesehatan

5
C. Langkah – langkah menyusun
diagnosa keperawatan
1. Identifikasi masalah (Problem)
2. Menentukan penyebab (etiologi)
3. Menentukan tanda dan gejala
(sign and symtom)

6
D. Komponen diagnosa keperawatan
1. P (problem)
Pernyataan yang singkat tentang masalah
yang merupakan kesenjangan klien daripada
pola yang biasa (normal).
Perlu diperhatikan :
 Tidak boleh menyebutkan 2 atau lebih masalah
sekaligus
 Tidak boleh menyebutkan masalah medis /
diagnosa medis
 Specifik
 Ringkas tapi tidak mengurangi makna
 Problem dan etiologi tidak boleh memberi arti sama
 Hindari problem berdasarkan penilaian pribadi 7
2. E (etiologi)
Faktor penyebab timbulnya masalah
Perlu diperhatikan :
- Tidak boleh menyebutkan terminologi medis
- Tidak boleh menyebutkan 2 atau lebih etiologi,
apabila menyebutkan 2 etiologi harus dihubungkan
dengan DAMPAK atau SEKUNDER TERHADAP
- Hindari etiologi yang memancing legalitas
- Hindari etiologi berdasarkan penilaian pribadi
- Etiologi tidak boleh memberi arti sama dengan
problem

3. S / S (sign and symtom)


Sign : tanda – tanda berdasarkan data yang ada,
berupa data obyektif
Symtom : gejala berdasarkan data yang ada, berupa
8

data subyektif.
E. Tipe / kategori diagnosa keperawatan
1. Aktual
Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai
dengan data klien yang ditemukan.
Sudah ada Problem + Etiologi + Sign / symtom

2. Potensial / resiko / resiko tinggi


Masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak
dilakukan intervensi keperawatan, masalah belum ada
tetapi etiologi dan faktor resiko sudah ada.

9
Menurut Carpenito, 1998 : Diagnosa keperawatan
resiko adalah keputusan klinis bahwa individu
rentan untuk mengalami masalah.
a. Potensial (Sehat)
Mengarah pada keadaan yang lebih baik / perbaikan
Ketentuan klinis mengenai individu dalam transisi
dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat kesehatan
yang lebih baik (Carpenito, 1998)
b. Resiko
Mengarah pada keadaan yang lebih buruk
dan rentang mengalami masalah.
c. Resiko tinggi
Mengarah pada keadaan yang lebih buruk lagi dan
sangat rentang mengalami masalah / mengarah ke
aktual

Sudah ada ……… + Etiologi / faktor Resiko + 10…..


3. Kemungkinan
Menjelaskan bahwa perlu data tambahan untuk
memastikan masalah (Carpenito, 1998).
masalah dan etiologi / faktor resiko belum ada tetapi
sudah ada faktor yang dapat Menimbulkan masalah
(faktor pencetus)

Sudah ada …. + ….. + Faktor pencetus + …..

11
4. Sindrom
Diagnosa keperawatan yang terdiri dari
sekelompok diagnosa keperawatan aktual,
potensial, resiko atau eresiko tinggi yang
diduga akan tampak karena suatu kejadian
atau situasi tertentu (Carpenito, 1998).
Contoh: a). Sindrom trauma perkosaan akan
munsul sekelompok diagnosa keperawatan
(Cemas, Takut, nyeri, gangguan tidur dll)
b). Sindrom Disuse akan muncul
sekelompok diagnosa keperawatan (Resiko
konstipasi, Resiko infeksi, Resiko cedera,
Resiko gangguan aktifitas dll) 12
KESIMPULAN

 AKTUAL : P + E +S/S
 RES-RESTI-POT : .. + E / F RESIKO
 KEMUNGKINAN : .. + .. + F.PENCETUS

13
G. LANGKAH PERUMUSAN DX
KEPERAWATAN
1. KLASIFIKASI DAN ANALISA DATA
(DATA SESUAI MASALAH)
- PENGELOMPOKAN DATA BERDSR:
. POLA RESPON MANUSIA (NANDA)
. POLA FUNGSI (GORDON)
2. INTERPRETASI DATA
3. VALIDASI
4. DX KEPERAWATAN

14

Anda mungkin juga menyukai