Anda di halaman 1dari 34

Teks

Negosiasi
Oleh :
 Feyza Hasna Shabrina
 Nadiva Tiara Anugraheni P
Kelas : X MIPA 1
Merumuskan ciri teks negosiasi
Menjelaskan cara menyampaikan pengajuan penawaran

Mengevaluasi Pengajuan, Penawaran, Menjelaskan syarat tercapainya kesepakatan

Peta
Persetujuan, dan Penutup dalam Teks Negosiasi

Konsep Menjelaskan Pengajuan, Penawaran,


Persetujuan, dan Penutup dalam Teks Negosiasi
Me nganal isi s faktor penentu ke be r hasi lan ne gosi asi

Me nggunakan alasan yang te pat untuk mel akukan pe ngajuan dan pe nawar an dalam negosiasi li san

Me nje laskan pola-pol a pe nyajian te ks ne gosi asi

Menentukan bagian-bagian (struktur) teks negosiasi

Menganalisis Teks Negosiasi Menyebutkan unsur surat penawaran & pemesanan barang

Menyampai-
Mengidentifikasi pasangan tuturan dalam teks negosiasi

Mengidentifikasi kalimat persuasif dalam teks negosiasi

kan Negosiasi Menyusun teks negosiasi lisan dalam bentuk dialog

Mengkonstruksikan Teks Negosiasi


Menyusun teks negosiasi lisan dalam bentuk naratif
Pengertian
Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi
sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan
diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan
yang berbeda.

Pada dasarnya, negosiasi dilakukan untuk mencapai


tujuan yang sepadan di antara kepentingan yang
berbeda tersebut.
1. Menghasilkan kesepakatan
2. Menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan
3. Mencari penyelesaian
4. Memprioritaskan kepentingan bersama
5. Mengarah pada hal yang praktis, mudah digunakan

TUJUAN
Mengevaluasi Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan
Penutup dalam Teks Negosiasi

1. 2.
Merumuskan ciri teks negosiasi Menjelaskan cara menyampaikan
pengajuan penawaran

3.
Menjelaskan syarat tercapainya
persetujuan (kesepakatan)
1. Merumuskan Ciri

● Memiliki partisipan. Contohnya: pihak yang menyampaikan pengajuan dan pihak yang
menawar. Pada beberapa teks negosiasi untuk memecahkan konflik bisa terdapat partisipan
ketiga yang berperan sebagai penengah, pemandu, atau perantara.
● Terdapat kepentingan yang berbeda dari pihak yang terlibat.
● Berisi pengajuan dan penawaran dari pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
● Adanya kesepakatan yang dapat disetujui oleh semua pihak sebagai hasil negosiasi.
● Terdapat ungkapan yang bersifat persuasif atau membujuk/mengajak.
● Negosiasi menghasilkan kesepakatan.
● Menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan.
● Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.
● Mengarah kepada tujuan praktis.
● Memprioritaskan kepentingan Bersama.
Contoh : Membeli Novel Bekas
● Memiliki partisipan :
Anak (siswa) dan penjaga toko
● Terdapat kepentingan yang berbeda dari pihak yang terlibat :
Anak ingin membeli buku novel Siti Nurbaya di toko buku bekas, sedangkan penjual toko menjual buku yang
dibutuhkan anak tersebut
Suatu hari ada seorang siswa sekolah menengah pertama pergi ke toko buku bekas. Dia datang ke sebuah toko buku
bekas untuk mencari buku dengan tahun yang lama. Setelah beberapa menit mencari, dia tidak juga menemukan buku
yang ia cari.  Karena bingung, tidak menemukan di rak buku, dia mendatangi seorang penjaga yang sedang menata
buku di sudut ruangan.
● Berisi pengajuan dan penawaran dari pihak yang memiliki kepentingan berbeda :
Pengajuan :
Penjaga : Rp58.000 saja, Nak.
Penawaran :
Anak : Bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja, Pak?
Pengajuan :
Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
Penawaran :
● Adanya kesepakatan yang dapat disetujui oleh semua pihak sebagai hasil negosiasi.
Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp50.000. Bagaimana?  
Anak  : Baiklah, Pak! Saya beli bukunya.
Penjaga : Ini bukunya.
Anak  : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.
Penjaga : Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.
● Terdapat ungkapan yang bersifat persuasif atau membujuk/mengajak.
Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau membantu. Ini untuk tugas
sekolah saya.
Penjaga : Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di
toko buku lain tidak akan ada lagi
● Negosiasi menghasilkan kesepakatan.
Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp50.000. Bagaimana?  
Anak  : Baiklah, Pak! Saya beli bukunya
● Menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan.
Anak  : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.
Penjaga : Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya
● Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.
Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau membantu. Ini untuk tugas
Penjaga : Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di
toko buku lain tidak akan ada lagi.
Anak : Tapi uang saya hanya Rp50.000.
Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp50.000. Bagaimana?  
Anak  : Baiklah, Pak! Saya beli bukunya.
● Mengarah kepada tujuan praktis.
Anak : Bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja, Pak?
Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau membantu. Ini untuk tugas
sekolah saya.
Penjaga : Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di
toko buku lain tidak akan ada lagi.
Anak : Tapi uang saya hanya Rp50.000.
Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp50.000. Bagaimana?  
Anak  : Baiklah, Pak! Saya beli bukunya.
● Memprioritaskan kepentingan Bersama.
Anak : Bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja, Pak?
Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau membantu. Ini untuk tugas
sekolah saya.
2. Menjelaskan Cara Menyampaikan Pengajuan Penawaran

Penawaran artinya menawarkan sesuatu kepada pihak yang bersangkutan


agar pihak tersebut mau menerima tawaran kita.

Oleh karena itu, bahasa yang digunakan haruslah baik dan sopan dan disertai pula
dengan alasan yang persuasif.

Dalam pengajuannya pun jangan terkesan menekan atau memaksa pihak yang lain
agar tidak menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Contoh : Membeli Novel Bekas
Anak: Bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja, Pak?
Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
Anak: Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau
membantu. Ini untuk tugas sekolah saya.
Penjaga : Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp55.000 saja? Itu sudah termasuk murah.
Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi.
Anak: Tapi uang saya hanya Rp50.000.
3. Menjelaskan Syarat Tercapainya Kesepakatan

Dalam teks Negosiasi kedua belah pihak yang bersangkutan memiliki hak yang sama
dalam menentukan kesepakatan. Hasil akhir atau penyelesaian negosiasi memerlukan adanya
sebuah persetujuan antara kedua belah pihak, sehingga proses untuk menerima dan memberi
dalam hal ini sangat berlaku untuk mencapai suatu kesepakatan bersama.

Syarat tercapainya persetujuan, antara lain sebagai berikut :


● Perlu adanya sebuah kesepakatan.
● Melakukan persetujuan harus didasari dengan tidak adanya tekanan atau paksaan.
● Kesepakatan harus saling menguntungkan.
● Sifat persetujuannya harus praktis dan dapat diterapkan dalam melakukan sebuah
perjanjian.
Contoh : Membeli Novel Bekas
Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp50.000. Bagaimana?  
Anak  : Baiklah, Pak! Saya beli bukunya.
Penjaga : Ini bukunya.
Anak  : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.
Penjaga : Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.
Anak: Selamat siang, Pak.
Penjaga : Selamat siang.
Menjelaskan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan
Penutup

1. 2.
Menggunakan alasan yang tepat untuk
Menganalisis faktor penentu
melakukan pengajuan dan
keberhasilan negosiasi
penawaran dalam negosiasi lisan

3.
Menjelaskan pola-pola penyajian
teks negosiasi
1. Faktor Penentu Keberhasilan Negosiasi

Kesediaan semua untuk berkompromi dengan pihak lain

Tidak ada pihak yang dirugikan

Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain

Kesepakatan bersifat praktis dan dapat dilakukan (diterapkan)


Contoh : Membeli Novel Bekas
● Kesediaan semua untuk berkompromi dengan pihak lain
Anak : Permisi, selamat siang.
Penjaga : Iya, selamat siang juga. Ada yang bisa saya bantu, Nak?
● Tidak ada pihak yang dirugikan
Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp50.000. Bagaimana?  
Anak  : Baiklah, Pak! Saya beli bukunya.
● Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain
Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau membantu. Ini untuk tugas
sekolah saya.
Penjaga : Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di
toko buku lain tidak akan ada lagi.
Anak : Tapi uang saya hanya Rp50.000.
● Kesepakatan bersifat praktis dan dapat dilakukan (diterapkan)
Anak  : Baiklah, Pak! Saya beli bukunya.
Penjaga : Ini bukunya.
Anak  : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.
2. Menggunakan Alasan yang Tepat Untuk Melakukan Pengajuan dan
Penawaran dalam Negosiasi Lisan

Negoisasi bisa terjadi ketika adanya kesepakatan. Untuk mencapai kesepakatan


tersebut, partisipan harus membuat alasan yang mendukung pengajuan atau
penawarannya. Setiap pihak harus bisa meyakinkan pihak lainnya agar
pengajuan atau penawaran yang diajukan dapat diterima.
Contoh : Membeli Novel Bekas
Anak : Berapa harga buku ini, Pak?
Penjaga : Rp58.000 saja, Nak.
Anak : Bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja, Pak?
Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau membantu. Ini
untuk tugas sekolah saya.
Penjaga : Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin
kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi.
Anak : Tapi uang saya hanya Rp50.000.
Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp50.000. Bagaimana?  
Anak  : Baiklah, Pak! Saya beli bukunya.
Penjaga : Ini bukunya.
Anak  : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.
Penjaga : Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.
3. Pola Penyajian

Berbentuk Dialog
Teks negoisasi disajikan dalam bentuk dialog dengan menggunakan kalimat
langsung.

Berbentuk Naratif
Teks negoisasi disajikan dengan pola penyajian gabungan antara narasi dan dialog.
Menganalisis Teks Negosiasi

1. 2.
Menentukan bagian-bagian (struktur) teks Menyebutkan unsur-unsur surat penawaran
negosiasi dan pemesanan barang

3. 4.
Mengidentifikasi pasangan tuturan dalam Mengidentifikasi kalimat persuasif dalam
teks negosiasi teks negosiasi
1. Menentukan Struktur

Orientasi Pengajuan
1 2
Pembukaan, awalan negosiasi, salam, sapa, dan Permintaan dari salah satu pihak mengenai
sebagainya. permasalahan yang dihadapi dan ingin
diselesaikan.

Penawaran Persetujuan
Proses tawar menawar antara pihak yang satu 3 4 Kesepakatan hasil penawaran dari kedua
dengan yang lainnya untuk mendapat belah pihak. Bagian ini merupakan titik
kesepakatan yang saling menguntungkan. temu dari penawaran dan pengajuan
yang telah dilakukan.
CONTOH TEKS : Membeli Novel Bekas
Suatu hari ada seorang siswa sekolah menengah pertama pergi ke toko buku bekas. Dia datang ke sebuah toko buku
bekas untuk mencari buku dengan tahun yang lama. Setelah beberapa menit mencari, dia tidak juga menemukan buku
yang ia cari.  Karena bingung, tidak menemukan di rak buku, dia mendatangi seorang penjaga yang sedang menata buku
di sudut ruangan.

Orientasi :
Anak : Permisi, selamat siang.
Penjaga : Iya, selamat siang juga. Ada yang bisa saya bantu, Nak?

Pengajuan :
Anak : Iya, saya mencari buku novel Siti Nurbaya, ada?
Penjaga : Sudah mencari di rak novel?
Anak : Sudah Pak, tapi tidak ada.
Penjaga : Baiklah, saya coba carikan di gudang silakan tunggu di ruang tunggu ya.
Anak : Baik Pak, terima kasih.
Penjaga : Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya.

Penawaran :
Anak : Berapa harga buku ini, Pak?
https://www.gurupendidikan.co.id/contoh-teks-negosiasi/
Pengajuan :
Penjaga : Rp58.000 saja, Nak.
Penawaran :
Anak : Bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja, Pak?
Pengajuan :
Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
Penawaran :
Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau membantu. Ini untuk tugas
sekolah saya.
Pengajuan :
Penjaga : Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di
toko buku lain tidak akan ada lagi.
Penawaran :
Anak : Tapi uang saya hanya Rp50.000.
Persetujuan :
Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp50.000. Bagaimana?  
Anak  : Baiklah, Pak! Saya beli bukunya.
Penjaga : Ini bukunya.
Anak  : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.
Penjaga : Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.
Anak : Selamat siang, Pak.
Penjaga : Selamat siang.
2. Menyebutkan Unsur-Unsur Surat Penawaran dan Pemesanan
Barang

Surat penawaran dan pemesanan barang dilihat dari tujuannya termasuk surat niaga.
Struktur surat niaga hampir mirip dengan surat resmi, yang mencakup unsur-unsur berikut ini :

1. Kop Surat :
- Nama lembaga/instansi/organisasi. Penulisannya menggunakan huruf besar/kapital.
- Alamat dan kontak telepon serta website/email jika ada, penulisannya menggunakan huruf besar dan kecil.
2. Logo lembaga/instansi/organisasi
3. Nomor surat
4. Hal (inti atau prihal surat tersebut). Ditulis seperti judul karangan.
5. Lampiran
6. Tanggal surat. Posisi di kanan sejajar dengan nomor surat.
7. Alamat penerima surat. Hindari penggunaan kata “kepada”.
8. Salam pembuka surat. Akhiri dengan penggunaan tanda baca “koma.”
9. Tubuh surat. Yang terdiri dari bagian pembuka, isi atau maksud surat, dan penutup.
10. Salam penutup surat. Diikuti nama, jabatan, dan tanda tangan penanggung jawab surat.
CONTOH :

PT. MANDALA COKELAT


Jl. Sukasenang No. 123, Tasikmalaya
Telp : 0265-123456
Website : www.acalacalan.com
Email : 123abc@gmail.com

Nomor : 123/MC/01/2020 1 Januari 2020


Hal : Penawaran Produk
Lampiran : Satu lembar brosur

Yth. Toko Roti Mekar Sekali


Jl. Jendral Sudirman No. 456
Tasikmalaya

Dengan hormat,
Berdasarkan pengamatan kami, Toko Roti Mekar Sekali merupakan salah satu toko roti di Tasikmalaya yang
berkembang dengan sangat pesat dan maju, dan tentu saja Toko Roti Mekar Sekali membutuhkan supplier untuk
memasok kue yang penuh cita rasa untuk dijual di toko Saudara.
Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami ingin menawarkan produk makanan berupa kue cokelat dan lainnya
kepada Saudara. Adapun brosur mengenai kue kue yang kami produksi, sudah kami lampirkan bersama dengan surat
ini.

Kami berharap bisa menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan Saudara dan bisa menjadi salah satu
supplier produk makanan kue untuk toko Saudara. Jika Saudara berminat, maka bisa menghubungi kami pada nomor
telepon yang tertera pada kop surat ataupun memberikan surat balasan kepada kami.

Demikian surat penawaran ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Pimpinan PT. Mandala Cokelat,

Nafeza Divasha

https://www.toploker.my.id/2020/01/contoh-surat-penawaran-negoisasi-harga.html
3. Mengidentifikasi Pasangan Tuturan

● Mengucapkan salam > membalas salam :


Anak : Permisi, selamat siang.
Penjaga : Iya, selamat siang juga.

● Bertanya > menjawab atau tidak menjawab :


Anak : Berapa harga buku ini, Pak?
Penjaga : Rp58.000 saja, Nak.

● Meminta tolong > memenuhi atau menolak permintan :


Anak : Iya, saya mencari buku novel Siti Nurbaya, ada?
Penjaga : Sudah mencari di rak novel?
Anak : Sudah Pak, tapi tidak ada.
Penjaga : Baiklah, saya coba carikan di gudang silakan tunggu di ruang tunggu ya.
● Meminta > memenuhi atau menolak permintaan :
Anak : Harga itu terlalu mahal untukku Pak, bolehkan saya menawar?
Penjaga : Boleh, silakan saja.

● Menawarkan > menerima atau menolak tawaran :


Penjaga : Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di
toko buku lain tidak akan ada lagi.
Anak : Tapi uang saya hanya Rp 50.000.

● Mengusulkan > menerima atau menolak usulan :


Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000. Bagaimana?  
Anak : Baiklah Pak! Saya beli bukunya.
4. Mengidentifikasi Kalimat Persuasif

● Anak : Sudah Pak, tapi tidak ada


Makna tersirat : Anak tidak menemukan buku novel Siti Nurbaya
● Anak : Harga itu terlalu mahal untukku Pak, bolehkan saya menawar?
Makna tersirat : Uang yang dimiliki Anak tidak cukup
● Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap bapak mau membantu. Ini
untuk tugas sekolah saya.
Makna tersirat : Anak membutuhkan buku tersebut untuk tugas sekolahnya, namun uangnya tidak cukup
● Anak : Tapi uang saya hanya Rp 50.000
Makna tersirat : Anak tidak memiliki uang sejumlah harga yang diberikan penjaga toko
Mengkonstruksikan Teks Negosiasi

1. 2.
Menyusun teks negosiasi lisan Menyusun teks negosiasi lisan
dalam bentuk dialog dalam bentuk naratif
1. Menyusun Teks Negoisasi Berbentuk Dialog

Guru : “Baik, minggu depan kita laksanakan ujian untuk BAB teks eksplanasi ini ya, Nak? Bagaimana?”
Siswa : “Jangan dong, Bu. Tugas kan juga sudah banyak, kami belum selesain semua. Belum lagi tugas-tugas dari mata
pelajaran lainnya, Bu.”
Guru : “Jadi kalian keberatan kalau ujiannya minggu depan?”
Siswa : “Iya, Bu. Apalagi tadi kan Ibu juga udah ngasih tugas baru lagi.”
Guru : “Kalau begitu, kalian siapnya kapan?”
Siswa : “Dua minggu lagi, Bu.”
Guru : “Begitu, yah... baiklah. Tapi karena materi BAB teks eksplanasi ini kan kita sudah selesai, ada yang punya ide
tidak terkait apa yang akan kita lakukan untuk minggu depan?”
Siswa : “Bagaimana kalau kita bahas saja tugas-tugas yang sekarang dan juga materi untuk ujiannya itu, Bu?”
Guru : “Ide bagus. Kalau begitu minggu depan kita akan membahas tugas dan juga materi untuk ujian ya. Ibu juga
tidak mau kalau kalian terlalu tertekan akibat tugas dan ujian-ujian sekolah.”
Siswa : “Yeay, terima kasih banyak, Ibu.”
2. Menyusun Teks Negoisasi Berbentuk Naratif

Pada siang hari ada seorang anak remaja yang bernama Lea yang ingin membeli sepatu sekolah yang saat ini
sedang nge-trend di kalangan anak sekolah dan bagus kualitasnya. Karena sepatu yang Lea miliki sudah rusak, maka dari
itu Lea mendatangi salah satu toko yang terkenal dengan kualitas sepatu yang ada di daerahnya. Sesampainya di toko
tersebut, Lea pun bertanya-tanya kepada penjual tentang sepatu yang Lea inginkan.

“Kak, kalau sepatu yang sedang nge-trend dan bagus kualitasnya itu merknya apa ya, Kak?”
“Merk Aidos, Dek.”
‘’Oh, boleh lihat warna dan model sepatunya, Kak?’’
“Boleh Dek, di sebelah sini. Ikut Kakak saja.”

Lea mengikuti penjual ke tempat sepatu itu berada. Sampai di sana, Lea melihat-lihat sepatu yang Lea inginkan dari
warna sampai modelnya. Sesudah mendapatkan yang diinginkan yaitu warna abu-abu, Lea pun menanyakan harga sepatu
tersebut kepada penjual.

“Kalau boleh tahu harganya berapa ya, Kak?’’


“Kalau yang ini harganya Rp300.000, Dek.”
Lea merasa harga tersebut sangatlah mahal karena kualitasnya sangat bagus.

“Kok, mahal banget ya Kak. Ada diskon gak, Kak?”


“Iya Dek, karena kualitas dari sepatu itu sangatlah bagus. Tapi, sepatu bermerk ini masing-masing mendapat diskon 5%.
Jadi harga sepatu ini Rp285.000”
“Diskonnya cuma 5% ya Kak, boleh turun sedikit lagi Kak?”
“Memangnya kamu maunya berapa, Dek?”
“Gimana kalau Rp260.000?”
“Aduh, Dek. Kalau harga segitu belum bisa.”
“Saya tambah Rp5.000 jadi Rp265.000, bagaimana Kak?”
“Maaf, Dek. Kakak turunkan menjadi Rp275.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah.”
“Ya sudah, Kak. Kalau begitu saya beli sepatu yang ini, warna abu-abu! Harganya Rp275.000 kan, Kak?”
“Iya. Ayo ke kasir, Dek. Biar dibuatkan notanya!”

Setelah Lea memilih sepatu yang dia inginkan, Lea dan penjual pun beranjak dari tempat sepatu dan menuju ke kasir
untuk membayar sepatu yang Lea beli dengan uang pasnya.
TERIMA
KASIH

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai