Anda di halaman 1dari 56

KEBUTUHAN DASAR

DICINTAI DAN MENCINTAI


◦ Kebutuhan yang mendorong individu untuk mengadakan hubungan efeksi atau
ikatan emosional dengan orang lain yang diaktualisasikan dalam bentuk:
kebutuhan akan memiliki dan rasa memiliki, mecintai dan dicintai, kebutuhan
akan rasa diakui dan diikut sertakan sebagai anggota kelompok, merasa dirinya
penting, rasa setia kawan, kerja sama dan sebagainya.
◦ Kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan menerima
kasih saying, kehangatan, persahabatan, mendapat tempat dalam keluarga,
kelompok sosial dan sebagainya
Definisi Cinta
◦ Kamus Psikolog  merupakan perasaan khusus yang menyangkut kesenangan
menyangkut objek
◦ Ashley Montagu  perasaan memperhatikan, menyayangi dan menyukai yang
mendalam yang biasanya disertai dengan rasa rindu dan Hasrat terhadap objek
◦ Abraham Maslow  suatu proses aktualisasi diri yang bisa membuat orang melahirkan
tindakan-tindakan produktif dan kreatif.
◦ Elaine dan Wiilliam Waster  cinta sebagai suatu keterlibatan yang sangat dalam
yang diasosiasikan dengan timbulnya rangsangan fisiologis yang kuat dan diiringi
dengan perasaan untuk mendambakan pasangan dan keinginan untuk memuaskan
tersebut
◦ Erich Fromm  cinta sebagai sesuatu yang aktif yang dapat memecahkan tembok
yang memisahkan manusia dari teman-temannya, yang dapat menyatukannya
dengan yang lain. Empat unsur cinta yaitu care, responsibility, rescpect, knowledge.
◦ Sternberg  sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang, dimana kisah
tersersebut merefleksikan kepribadian, minat, dan perasaan seseorang terhadap suatu
hubungan.
◦ Wawan Kurn  upaya penyeimbangan antara pikiran dan perasaan, dan mampu
menyatukan berbagai dimensi yang berbeda
CIRI-CIRI CINTA
Menurut Abraham maslow
◦ Cinta tidak hanya sebagai perasaan yang diungkapkan tetapi merupakan
serangkaian Tindakan sebagai ungkapan terhadap orang lin
◦ Cinta tidak menuntut balasan dan tidak tawar menawar
◦ Cinta adalah pendorong dan selalu ada saat orang lain membutuhkan
KOMPONEN CINTA
◦ Keakraban atau keintiman (intimacy)
◦ Gairah (Passion)
◦ Keputusan atau Komitmen (decision/commitment)
KEAKRABAN ATAU KEINTIMAN
(INTIMACY)
◦ Perasaan dalam suatuhubungan yang meningkatkan kedekatan, keterikatan, dan
keterkaitan.
◦ Menurut Sternberg dan Grajeg, keakraban mencakup sekurang-kurangnya sepuluh
elemen:
- Keinginan meningkatkan kesejahteraan dari yang dicintai
- Mengalami kebahagiaan bersama yang dicintai
- Menghargai orang yang dicintainya setinggi-tingginya
- Dapat mengandalkan orang yang dicintai dalam waktu yangdibutuhkan
- Memiliki saling pengertian dengan orang yang dicintai
- Membagi dirinya dan miliknya dengan orang yang dicintai
- Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai
- Memberi dukungan emosional kepada orang yang dicintai
- Berkomunikasi secara akrab dengan orang yang dicintai
- Menganggap penting orang yang dicintai dalam hidupnya
GAIRAH (Passion)
◦ rasa kerinduan yang dalam untuk bersatu dengan orang yang dicintai yang
merupakan ekspresi hasrat dan kebutuhan seksual.
◦ Komponen passion juga mengacu pada dorongan yang mengarah pada romance,
ketertarikan fisik, konsumsi seksual dan perasaan suka dalam suatu hubungan
percintaan
◦ Passion bisa mendorong seseorang membina hubungan dengan orang lain, sedangkan
initmacylah yang mempertahankan kedekatan dengan orang tersebut.
KEPUTUSAN ATAU KOMITMEN
(DECISION/COMMITMENT)
◦ Dua aspek
- Aspek jangka pendek adalah keputusanuntuk mencintai seseorang
- Komitmen untuk menjaga cinta
JENIS CINTA ATAU TIPE CINTA
Menyukai (Liking)
◦ ciri persahabatan sejati, di mana seseorang merasakan keterikatan, kehangatan,
dan kedekatan dengan yang lain tetapi tidak intens dalam hal gairah atau
komitmen jangka panjang.
◦ Syarat adanya sifat menyukai adalah terpenuhinya intimacy.
Cinta Gila
◦ sering dirasakan sebagai “cinta pada pandangan pertama.”
◦ Tapi tanpa aspek keintiman dan komitmen pada cinta, cinta gila mungkin akan
menghilang tiba-tiba.
◦ Syarat adanya cinta gila adalah munculnya intimacy dan commitment.
Cinta kosong
◦ Cinta muncul tanpa ada perasaan keintiman dan gairah dan itu disebut dengan
cinta kosong
◦ Hanya ada perasaan untuk berkomitmen tanpa ada keintiman dan gairah
diatara mereka
◦ Contoh: perjodohan
Cinta romantis (romantic love)
◦ terikat secara emosional dan adanya gairah satu sama lain
◦ Syarat adanya cinta romantis adalah munculnya intimacy dan passion (gairah).
Pasangan cinta
◦ Gairah sudah tidak nampak lagi, tetapi kasih sayang yang mendalam dan
komitmen masih tetap ada
Cinta Bodoh
◦ Cinta masih ada komitmen dan gairah, tanpa ada pengaruh keintiman seperti
keterikatan, kehangatan, dan kedekatan.
Cinta yang sempurna (Consummate love)
◦ Bentuk lengkap dari sebuah cinta
CIRI-CIRI DAN MACAM-MACAM PERASAAN
CINTA
◦ Cinta sahabat atau persaudaraan
◦ Cinta orang tua kepada anak
◦ Cinta erotic (cinta antara jenis kelamin yang berbeda)
◦ Cinta diri sendiri
◦ Cinta Tuhan
CIRI RASA CINTA
◦ Cinta melibatkan rasa empati
◦ Orang yang mencintai sangat memperhatikan kebahagiaan, kesejahteraan dan perkembangan
dari orang yang dicintainya
◦ Orang yang mencintai menemukan rasa senang, dan hal ini menjadi sumber bagi peningkatan
kebahagiaan, kesejahteraan, dan perkembangan dirinya
◦ Orang yang mencintai melakukan berbagai upaya dan turut membantu orang yang dicintai
untuk mendapatkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemajuan.
Manfaat Cinta Bagi Kesehatan
◦ Lebih Bahagia
◦ Kekebalan tubuh jadi lebih baik
◦ Menghilangkan sakit dan nyeri
◦ Meningkatakan konsektrasi
◦ Siklus haid jadi teratur
◦ Terhindar dari stress
KONSEP KEBUTUHAN DICINTAI DAN MENCINTAI
DALAM KEPERAWATAN
◦ Ada dua jenis cinta menurut Maslow, yakni Deficiency Love (D-Love) dan
Being Love (B-Love).
◦ D-Love merupakan cinta yang lebih mementingkan diri sendiri.
◦ B-Love didasari oleh perasaan menerima orang lain apa adanya tanpa ada
keinginan untuk memanfaatkan orang yang dicintainya.
D-Love
◦ Kebutuhan cinta karena kekurangan
◦ Orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks
atau seseoerang yang membuat dirinya menjadi tidak senidiran.
◦ Contoh: hubungan pacaran, hidup Bersama atau perkawinan yang membuat
orang terpuaskan kenyamanan dan keamannya
B-Love
◦ Didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan
mengubah atau memanfaatkan orang itu.
◦ Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak mempengaruhi, dan terutama
bertujuan memberi orang lain gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan
dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang
KONSEP KEBUTUHAN MENCINTAI
DAN DICINTAI
◦ Cinta adalah dukungan
◦ Cinta adalah ketulusan
◦ Cinta adalah perhatian
CINTA ADALAH DUKUNGAN
◦ Klien yang dirawat membutuhkan adanya dukungan terhadap kesembuhan
◦ Bentuk dukungan perawat: memberikan motivasi untuk membangkitkan
semangat hidup klien
◦ Keluarga dalam pemberian dukungna mempunyai peranan sangat penting
◦ Perawat menjadi fasilitator untuk memfasilitasi klien dan keluarganya
CINTA ADALAH KETULUSAN
◦ Ketulusan adalah hati yang mau memberikan dan menerima segalasesuatu
tanpa ingin memiliki untuk kepuasan atau kepentingan pribadi.
◦ Ketulusan membuat seseorang mengerti lebih dalam mengenai arti darikasih
sayang, dan ketulusan membuat seseorang tegas menghadapi apapunmeskipun
keadaan mungkin sedang tidak berpihak.
◦ Dalam praktik keperawatan, ketulusan ini diwujudkan dengan sikapperawat
yang tidak membeda-bedakan dalam melayani klien
CINTA ADALAH PERHATIAN
◦ Bentuk perhatian dan kepedulian perawat terhadap klien diantaranya adalah
kehadiran perawat sebagai helper.
◦ Konsep ini selaras denganhakikat keperawatan yaitu care
◦ Caring atau care tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada tiga
makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan yaitu memberi perhatian,
bertanggung jawab dan ikhlas
KARAKTERISTIK “CARING”
◦ Mendengar dengan perhatian
◦ Memberi rasa nyaman
◦ Berkata jujur
◦ Memiliki kesabaran
◦ Bertanggung jawab
◦ Memberi informasi sehingga klien dapat mengambil keputusan
◦ Memberi sentuhan
◦ Memajukan sensitivitas
◦ Menunjukkan rasa hormat pada klien
KOMPONEN CARING
◦ Pengetahuan
◦ Kesabaran
◦ Kejujuran
◦ Kepercayaan
◦ Kerendahan hati
◦ Harapan
◦ Keberanian
MANFAAT CINTA BAGI KESEHATAN
◦ Mengurangi depresi dan stress
◦ Meurunkan tekanan darah
◦ Menghindari rasa cemas
◦ Mengatasi rasa sakit dan menyembuhkan luka
◦ Meningkatkan system imun
◦ Menurunkan berat badan
◦ Mencegah penuaan dini
FISIOLOGI CINTA
Fase Pertama
◦ Otak bekerja  mencari apa yang membuat pesona itu muncul  bau yang
ditimbulkanoleh lawan jenis pun boleh menjadi pemicu timbulnya rasa
romantik.
Fase Kedua
◦ Hormon phenylethylamine (PEA) (terkesan oleh seseorang, secara automatik
senyum pun dilontarkan). Pusat PEA aktif bekerja ketika “wisel” mula
diaktifkan.
◦ Hormon dopamine dan norepinephrine yang juga terdapat dalam saraf
manusia, turut mendampingi.
◦ Pemicu timbulnya gelora cinta. Setelah dua tiga tahun, efektiviti hormon-
hormon ini mula berkurang.
Fase ketiga
◦ Gelora cinta sudah reda.
◦ Hanyalah kasih sayang.
◦ Hormon endorphins , senyawa kimia yang identik dengan morfin, mengalir ke
otak.
◦ Sebagaimana efek yang ditimbulkan dadah dan sebagainya, saat inilah tubuh
merasa nyaman,damai, dan tenang.
GANGGUAN DICINTAI DAN MENCINTAI
◦ perubahan pervasive emosi individu, yang ditandai dengan depresi atau mania
(Sheila L. Videbeck. 2008 )
◦ Keadaan emosional yang memanjang yang mempengaruhi seluruh kepribadian
individu dan fungsi kehidupannya (Stuart Laraia dalam Psikiatric Nursing.
1998 )
◦ Kelainan psikologis yang ditandai meluasnya irama emosional seseorang,
mulai dari rentang depresi sampai gembira yang berlebihan (euforia), gerak
yang berlebihan (agitation). (Jhon W. Santrock dalam Psikologi the Scince of
Mind and Behaviour)
Kategori Gangguan Mood
◦ Gangguan unipolar,
Mencakup depresi mayor dan gangguan distimia, yang selama gangguan
tersebut individu memperlihatkan kesedihan, agitasi, dn kemarahan karena satu
perubahan mood yang ekstrem akibat depresi.
◦ Gangguan bipolar (sebelumnya dikenal sebagai gangguan manik-depresif),
Ketika siklus mood individu antara mania dan depresi yang ekstrem, yakni
antara depresi dan keadaan normal, atau mania dan keadaan normal.
FAKTOR PREDISPOSISI
◦ Faktor Genetik
◦ Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
◦ Teori Kehilangan
◦ Teori Kepribadian
◦ Teori Kognitif
◦ Model Belajar Ketidakberdayaan
◦ Model Perilaku
◦ Model Biologis
Faktor Presipitasi
◦ Faktor Biologis
◦ Faktor Psikologis
◦ Faktor Sosial Budaya
RENTANG EMOSI
◦ Responsif: Klien lebih terbuka, menyadari perasaannya, dapat berpartisipasi dengan dunia
internal (memahami harapan dirinya) dan dunia eksternal( memahami harapan orang lain)
◦ Reaksi kehilangan yang wajar: Klien merasa bersedih, kegiatan sehari-hari klien berhenti
(misalnya bekerja, sekolah), pikiran dan perasaan klien lebih berfokus pada diri sendiri
tetapi semua hal tersebut berlangsung hanya sementara
◦ Supresi : Merupakan tahap dimana koping individu termasuk maladaptive, klien
menyangkal perasaannya sendiri, klien berusaha menekan perhatiannya terhadap
lingkungan. Apabila fase ini berlangsung terus menerus atau memanjang, maka hakl
tersebut dapat mengganggu individu.
◦ Depresi: Gangguan kebutuhan mencintai dan dicintai ditandai dengan perasaan sedih
yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, perasaan tidak berharga, merasa
kosong, putus harapan, selalu merasa dirinya gagal, sampai ada ide bunuh diri.
◦ Mania: Mania adalah suatu gangguan kebutuhan mencintai dan dicintai yang
ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat, meluas atau keadaan
emosional yang mudah tersinggung dan terangsang.
ASUHAN KEPERAWATAN
◦ PENGKAJIAN
◦ DIAGNOSA KEPERAWATAN
◦ INTERVENSI KEPERAWATAN
◦ EVALUASI KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Data demografi
◦ Perawat mengkaji identitas klien dan melakukan perkenalan dan kontrak
dengan klien tentang nama perawat, nama klien, panggilan perawatn,
panggilan klien, tujuan, waktu, tempat pertemuan, topik yang akan
dibicarakan.
◦ Usia dan nomor rekam medik
◦ Mahasiswa menuliskan sumber data yang didapat
Alasan masuk
Tanyakan pada klien atau keluarga:
◦ Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang ke rumah sakit?
◦ Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ini?
◦ Bagaimana hasilnya?
Tinjau kembali riwayat klien untuk adanya stressor pencetus dan data signifikan
tentang:
◦ Kerentanan genetika-biologik (misal, riwayat keluarga)
◦ Peristiwa hidup yang menimbulkan stress dan kehilangan yang baru dialami
◦ Hasil dari alat pengkajian yang terstandardisasi untuk depresi (misal, Beck
Depression Inventory, Hamilton Rating Scale of Depression, Geriatric Depression
Scale, dan Self-Rating Depression Scale)
◦ Episode-episode gangguan mood atau perilaku bunuh diri di masa lalu
◦ Riwayat pengobatan
◦ Penyalahgunaan obat dan alkohol
◦ Riwayat pendidikan dan pekerjaan
Catat ciri-ciri respon fisiologik, kognitif, emosional dan perilaku dari individu
dengan gangguan mood

Kaji adanya faktor resiko bunuh diri dan lelalitas perilaku bunuh diri klien
◦ Tujuan klien (misal, agar terlepas dari stress solusi masalah yang sulit)
◦ Rencana bunuh diri, termasuk apakah klien memiliki rencana tersebut
◦ Keadaan jiwa klien (misal, adanya gangguan pikiran, tingkat kegelisahan, keparahan
gangguan mood)
◦ Sistem pendukung yang ada
◦ Stressor saat ini yang mempengaruhi klien, termasuk penyakit lain (baik psikiatrik
maupun medik), kehilangan yang baru dialami, dan riwayat penyalahgunaan zat.
Kaji sistem pendukung keluarga dan kaji pengetahuan dasar klien atau
keluarga tentang gejala, medikasi, dan rekomendasi pengobatan, gangguan
mood, tanda-tanda kekambuhan serta tindakan perawatan sendiri.
MASALAH KEPERAWATAN
◦ Gangguan konsep diri: harga diri rendah
◦ Isolasi sosial: menarik diri
◦ Defisit perawatan diri: mandi dan berhias
◦ Ketidakefektifan koping keluarga: ketidakmampuan keluarga merawat pasien
di rumah
◦ Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
◦ Gangguan kebutuhan mencintai dan dicintai: depresi
◦ Gangguan pola tidur dan istirahat
◦ Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
INTERVENSI
Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Tindakan :
◦ Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri, jelaskan
tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan / janji dengan
jelas tentang topik, tempat, waktu.
◦ Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal.
◦ Bicara dengan tegas, jelas, singkat dan bersahabat.
Klien dapat mengungkapkan perasaannya.
Tindakan :
◦ Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.
◦ Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik
focusing.
◦ Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien.
Klien dapat menggunakan koping adaptif.
Tindakan :
◦ Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal,
marah, dan tak menyenangkan.
◦ Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan.
◦ Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar.
◦ Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif.
◦ Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat
diterima.
◦ Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
◦ Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah.

Klien terlindung dari perilaku mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
Tindakan :
◦ Tempatkan klien di ruang yang tenang, tidak banyak rangsangan, tidak banyak
peralatan.
◦ Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai
dirinya,orang lain dan lingkungan, ditempat yang aman dan terkunci.
◦ Temani klien jika nampak tanda-tanda marah / agresif.
◦ Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya.

Klien dapat melakukan kegiatan terarah.


Tindakan :
◦ Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah, misal: menyapu, joging
dll.
◦ Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien.
◦ Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi.
◦ Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan.
◦ Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien.
Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya.
Tindakan :
◦ Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan.
◦ Ajak klien makan makanan yang telah disediakan, temani selama makan.
◦ Ingatkan klien untuk minum ½ jam sekali sebanyak 100 cc.
◦ Sediakan makanan TKTP, mudah dicerna.

Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya.


Tindakan :
◦ Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan.
◦ Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat.
◦ Sediakan lingkungan yang mendukung: tenang, lampu redup dll.
Klien terpenuhi kebersihan dirinya.
Tindakan :
◦ Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan.
◦ Bimbing dalam kebersihan diri (mandi, keramas, gosok gigi).
◦ Bimbing pasien berhias.
◦ Beri pujian bila klien berhias secara wajar.

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat.


Tindakan :
◦ Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat).
◦ Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat, dosis, cara,
waktu).
◦ Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan.
◦ Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.

Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.


Tindakan :
◦ Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien.
◦ Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
◦ Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
◦ Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
EVALUASI
◦ Klien dapat membina hubungan saling percaya.
◦ Klien dapat mengungkapkan perasaannya.
◦ Klien dapat menggunakan koping adaptif.
◦ Klien terlindung dari perilaku mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
◦ Klien dapat melakukan kegiatan terarah
◦ Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya.
◦ Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya.
◦ Klien terpenuhi kebersihan dirinya.
◦ Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat.
◦ Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai