Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 3

ANTROPOLOGI SUKU JAWA


PENGERTIAN
Pengertian umum tentang sehat ialah keadaan yang
sempurna baik segi jasmani, rohani maupun sosial serta
tanpa penyakit, cacat ataupun kelemahan tertentu.
Tentang kesehatan menurut konsepsi orang jawa,
pendekatannya adalah bersifat filosofis, yaitu bagaimana
orang jawabeprilaku atas dasar alam pikirannya, yang
pada hakikatnya berusaha mencapai kesempurnaan
dalam kehidupannya. Untuk membahas lebih lanjut
tentang kesehatan itu sebelumnya perlu kita pahami
terlebih dahulu ruang lingkup kesehatan itu sendiri.
Segi Ruang Lingkup Kesehatan
1. Jasmani (fisik)
2. Rohani (mental)
3. Cacat (meliputi cacat jasmani, rohani dan sosial,
baik yang bersifat pembawaan sebelum lahir
maupun yang diperoleh sesudah lahir)
4. Sakit dan kelemahan (yang bersifat jasmani, rohani
dan sosial, yang diperoleh secara pembawaan
maupun sesudah lahir).
Kesehatan Jasmani
Jasmani yang sehat adalah menunjuk kepada wujud yang
sempurna disamping tidak sakit, catat maupun lemah.
 Pantangan yang bersifat jasmaniah (fisik)
a) Tidak boleh makan buah durian, sebab memiliki zat panas
(alkohol) yang bisa berpengaruh negative terhadap bayi.
b) Tidak boleh makan daging menjangan dan kambing berakibat
sama seperti diatas.
 Pantangan yang lebih bersifat non-fisik
a) Tidak boleh memikirkan hal yang buruk
b) Tidak boleh mentertawakan,mengolok-olok orang cacat jasmani
c) Sejauh mungkin menghindari kesusahan atau penderitaan batin
Kesehatan Mental (rohani)

Maka masyarakat jawa percaya bahwa sejak dalam


kandungan si bayi harus dihindarkan dari pengaruh
ketegangan yang dialami oleh ibunya dengan cara bahwa si
ibu harus diamankan dari ketegangan itu sendiri, misalnya
penderitaan batin. Dengan demikian maka ketahanan ddan
kekuatan mental sudah dibina sejak dari awal kehidupan.
itu dalam mewujudkan mental yang sempurna, masyarakat
jawa mengupayakan harmonisasi yang seimbang hubungan
antara manusia dengan tuhan atau sesuatu yang ditinggalkan.
Adanya ungkapan “manuggaling kawula lan gusti”
(bersekutunya aku dan tuhan) telah menyatakan hakikat
hubungan antara manusia dengan sang pencipta
Pengetahuan masyarakat jawa tentang kesehatan
Sistem religi dan system pengetahuan merupakan dua
unsur yang sangat penting yang merupakan bagian dari
system budaya penduduk Jawa Barat.Sistem religi dan
system pengetahuan ini nampak hampirsetiap aspek
kehidupan penduduk. Kedua bagian system budaya ini
erat sekali hubungannya satu sama lain dalam
kehidupan sehari-hari baik kehidupan sosial maupun
ekoni, dan mempengaruhi setiap tindakan anggota
masyarakat
Nilai-nilai dalam kepercayaan suku jawa
Nilai-nilai dalam kepercayaan suku jawa
1. Sistem kepercayaan
Lebih dari 90% penduduk daerah Jawa Barat beragama islam. Akan
tetapi di dalam kehidupan ini, seperti juga halnya di daerah lain, masih
terlihat adanya unsur-unsur yang bukan lslam.Penduduk di samping
patuh dan taat menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya seperti
sembahyang lima waktu, berpuasa dan berzakat serta hasratnya
menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, sering pula kita lihat, terutama
di daerah pedesaan, mereka mengunjungi tempat keramat, seperti
makam-makam keramat atau kuburan-kuburan dengan maksud untuk
menyampaikan permohonan dan doa yang ada hubungannya dengan
dunia usaha atau rezeki, menjalankan upacara berdasarkan kepercayaan
tentang roh-roh dan kekuatan-kekuatan gaib, kepercayaan kepada
ceritera mite dan sebagainya, yang sebenarnya bukan berasal dari Islam
Lanjutan……
b. Sistem pengetahuan
Masyarakat jawa juga telah lama mempunyai
pengetahuan dan keterlampiran dalam hubungan
dengan kesehatan tubuh.Mereka telah mengenal
berbagai macam jenis penyakit dan berbagai macam
obat dan pencegahannya.Penyakit penyakit yang belum
mereka ketahui berdasarkan empiris yang dipecahkan
dan diserahkan kepada atau dukun.Beberapa orang
dianggap mempunyai keterampilan dan kemampuan
menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Pengobatan Tradisional Suku Jawa
Pengobatan Tradisional Jawa adalah sesuatu (dalam hal ini
tumbuhan obat atau herbal) yang dimanfaatkan untuk
penyembuhan yang dilakukan secara turun-temurun oleh
masyarakat Jawa.
Lebih lanjut dituliskan bahwa tanaman obat atau herbal itu
didapatkan berdasarkan kandungan di dalam manuskrip Jawa,
antara lain dari serat primbon (jampi) Jawa (ditulis antara
abad ke-18 pada zaman kerajaan Mataram, masa Hamengku
Buwana II) sudah dituliskan berbagai macam herbal, yakni
daun, rimpang, akar, dan kulit kayu dari berbagai tumbuhan
diolah secara tradisional untuk mempertahankan kecantikan
dan kebugaran wanita bangsawan
Jenis penyakit dan bahan yang digunakan untuk
pengobatan
Penyakit abuh atau bengkak Di bawah ini adalah
deskripsi dan analisis pengobatan tradisional Jawa untuk
penyakit abuh atau bengkak. Penyakit abuh atau
bengkak dalam penelitian ini diderita oleh anak ataupun
orang tua. Hal itu dimungkinkan bahwa pada masa
penulisan manuskrip ini, penyakit abuh atau bengkak
adalah penyakit yang diderita oleh masyarakat yang
berhubungan dengan badan, kaki, wajah, belakang
telinga, mata, baik dideritaoleh anak-anak maupun
dideritaoleh orang tua dan juga bengkak pada payudara,
dan rahim
Lanjutan….
Bahan-bahan jamu untuk pengobatan itu adalah bahan-
bahan yang ada di lingkungan tempat tinggal penderita
dan relatif mudah didapatkan. Dalam
perkembangannya, bahanbahan jamu tersebut
digunakan sebagai bahan pengobatan alternatif untuk
mengobati penyakit abuh atau bengkak
Jenis Ramuan Suku Jawa
1. akar alang-alang adalah untuk peluruh air seni berkhasiat untuk mengobati
luka
2. badan panas (demam)
3. Cengkih berkhasiat mengobati rasa nyeri pada bengkak
4. Kayu manis berkhasiat untuk mengobati demam
5. Khasiat jeruk nipis salah satunya adalah obat penurun panas
6. Rimpang kencur berkhasiat untuk mengobati radang anak telinga dan mata
pegal
7. Selain itu, kencur juga untuk mengobati bengkak
8. Khasiat rimpang jahe untuk mengobati bengkak luka
9. Juga, untuk mengurangi nyeri dan peradangan
10. Umbi bawang merah berkhasiat untuk mengobati telinga untuk
penyembuhan luka
11. Daun sirih berkhasiat untuk mengobati sakit mata dan luka
Lanjutan……
Cara pengobatan tradisional Jawa yang ada dalam
manuskrip tersebut adalah semua bahan jamu dijadikan
satu lalu dihaluskan kemudian pengobatannya dengan
cara dibalurkan, diparamkan, digosokkan, dan di-tapel-
kan. Semua racikan/ramuan jamu direbus kemudian
diminum. Untuk bengkak di mata cara pengobatannya
dengan cara dirambang. Jika yang bengkak di belakang
telinga maka pengobatannya dengan cara dimasak
untuk ngepab
8 Metode pengobatan tradisional
1. Diminumkan
2. Dibalurkan
3. Diusapkan
4. di-tapel-kan
5. Digosokkan dan ditempelkan
6. Diparamkan
7. Diuapi.
8. Di-rambang
Hasil wawancara
Narasumber 1
Menurut Narasumber 1 hal-hal yang menyebabkan sakit kadang
disebut dengan kepuhunan.Kepuhunan adalah kejadian
sakit,musibah seperti jatuh atau kecelakaan yang di sebabkan oleh
orang kepuhunan tersebut tidak nyantap ( mencicipi makanan
sebelum bepergian atau keluar dari rumah ),bahkan selain sakit
atau kecelakaan orang yang kepuhunan bisa di tempeli ( diikuti )
makhluk-makhluk gaib.Menurut Narasumber sakit juga kadang
disebabkan oleh kiriman-kiriman dari seseorang yang tidak suka
atau tidak senang dengan kita.Jika sudah kepuhunan atau sakit
yang dirasa tidak wajar salah satu penanganan nya adalah minta
air yang sudah di bacakan doa-doa atau rapalan mantra dari orang
pintar.
Saat kelompok kami menanyai salah satu hal-hal yang biasa
dilakukan orang jawa untuk meningkatkan
kesehatan,Narasumber menjawab mereka minum jamu,sesuai
dengan kebutuhan,contohnya jamu beras kencur untuk
menghilangkan bau badan. Diantara banyak nya kepercayaan
suku jawa terkait kesehatan,salah satunya adalah tentang Ibu
hamil ujar Narasumber 1,bahwa Ibu hamil tidak diperbolehkan
duduk di muara pintu dikarenakan bisa menyebabkan ibu susah
untuk melahirkan,Ibu hamil juga dilarang untuk keluar rumah
saat maghrib.
Narasumber 1 mengatakan Masa sekarang ini masyarakat jawa
sebagian masih menggunkan pengobatan tradisional terlebih
dahulu. Setelah masyarakat menggunakan pengobatan
tradisional dan tidak dapat sembuh, masyarakat akan membawa
orang yang sakit ke pelayanan kesehtan terdekat untuk mendapat
pelayanan kesehatan.
Narasumber 2
Menurut narasumber 2, Sehat adalah keadaan dimana tubuh dalam kondisi baik dan

menjalani hidup dengan keselamatan juga keberuntungan. Menurut narasumber 2

kesehatan bisa dipengaruhi oleh diri sendiri maupun dari luar,maksud dari diri sendiri

adalah bagaimana seseorang tersebut mengendalikan nafsu contohnya tidak rakus saat

makan,makan secukupnya dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.Sedangkan dari

luar bagaimana orang tersebut menjaga lingkungan nya,contohnya membersihkan

rumah setiap hari,tidak membuang sampah sembarangan,sehingga terhindar dari

penyakit.Jikalau sakit,selain disebabkan oleh tidak menjaga pola hidup sehat,sakit bisa di

sebabkan oleh guna-guna dan takdir dari tuhan.Misalnya kita bisa saja sakit dikarena kan

di guna-gunai seseorang yang tidak suka dengan kita,dan tuhan membiarkan kita sakit

karena di guna-gunai karena tuhan ingin menguji kita,dan memberikan kita pelajaran

untuk selalu menjaga lisan agar tidak menyakiti hati orang lain,ujar Narasumber ke 2.
Lanjutan...

Serta untuk pencegahan sakit,Narasumber 2


menganjurkan agar kita bisa menjaga nafsu dengan
baik,tidak berlebihan dalam segala hal serta berperilaku
sewajarnya.Untuk pengobatan dengan cara perbanyak
ibadah, serta konsumsi obat herbal seperti jamu-jamu
yang berasal dari jahe,kunyit, temulawak,dll sebelum
mengonsumsi obat kimiawi,sehingga ginjal lebih sehat
karena mengkonsumsi obat dari alam.
Narasumber 3
menurut narasumber 3, Sakit bisa dikarenakan kurang nya
olahraga, jarang beraktivitas di rumah atau di luar rumah
sehingga penyakit mudah datang.Lalu secara
mistis,penyakit bisa diakibat sawan ( ditegur/diberi sakit
oleh makhluk halus karena melakukan hal-hal terlarang.
Untuk pengobatan sederhana,contohnya ada orang yang
masuk angin bisa dikerokin ( mengeluarkan angin
menggunakan uang koin yang di gosokkan pada
punggung ) biar lebih segar dan angin nya keluar
semua,ucap narasumber 3.Untuk mengobati orang yang
kena sawan bisa di suwuk,berobat ke orang pintar atau
dikenal dengan dukun,hal ini bermacam-macam cara
melakukannya tergantung cara dukun mengobati nya.
Beberapa kepercayaan yang masih melekat pada orang
jawa tentang kesehatan menurut narasumber 3 salah
satunya tidak boleh keluar saat maghrib atau petang
karena pada saat itu lah makhluk jahat atau barang jahat
( contoh guna-guna ) sedang keluar dan menyebabkan
sakit atau malapetaka pada seseorang.

Anda mungkin juga menyukai