Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

E
DENGAN KPD (KETUBAN PECAH DINI)
DI RUANG VK BERSALIN
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

OLEH :
KELOMPOK I
 
Dewi Murni, S. Kep (18.31.1326)
Mustawanti, S. Kep (18.31.1315)
Mussaadah,S. Kep(18.31.1310)
Rini Afriany, S. Kep (18.31.1304)
Ristati Ningsih, S. Kep (18.31.1312)
Norhayah,S. Kep (18.31.1320)
Yunita Hayati,S. Kep (18.31.1316)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
2019-2020
KPD
(KETUBAN PECAH DINI)
 DEFINISI
pecahnya/rupturnya selaput amnion sebelum dimulainya persalinan
yang sebenarnya atau pecahnya selaput amnion sebelum usia
kehamilannya mencapai 37 minggu dengan atau tanpa kontraksi.
(Mitayani,2011).

 ETIOLOGI
Ketuban pecah dini disebabkan oleh kurangnya kekuatan membrane
atau meningkatnya tekanan intra uterin atau oleh kedua faktor tersebut.
Berkurangnya kekuatan membrane disebabkan oleh adanya infeksi yang
dapat berasal dari vagina dan serviks.
 Tanda dan Gejala
Demam ,bercak vagina yang banyak ,nyeri perut
,denyut jantung janin bertambah cepat
merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi
(Sujiyatini,2009).

 Komplikasi
Demam ,bercak vagina yang banyak ,nyeri perut
,denyut jantung janin bertambah cepat
merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi
(Sujiyatini,2009).
2.2.1 Pathway
KALA I PERSALINAN

Gangguan pada kala I persalinan

His yang berulang

Kanalis servikalis Kelainan letak Infeksi Serviks Gemelli,


selalu terbuka janin (sungsang) genetalia inkompeten hidroamnion
Peningkatan akibatnya kelainan
kontraksi dan serviks uteri
Tidak ada bagian Proses Dilatasi Ketegangan
pembukaan serviks (abortus dan
terendah yang biomekanik berlebihan uterus yang
uteri riwayat kuretase
menutupi pintu bakteri serviks berlebihan
atau panggul yang mengeluarkan Dilatasi
menghalangi enzyme berlebihan
Mudahnya tekanan terhadap proteolitik
serviks
Mengiritasi nervus pengeluaran air membrane bagian Selaput Serviks
pudendalis ketuban ketuban tidak isa
bawah
menonjol menahan
Selaput dan mudah tekanan
ketuban pecah intra uteri
mudah pecah
Stimulus nyeri

KETUBAN PECAH DINI

Nyeri Akut

Air ketuban Pasien tidak Tidak adanya


terlalu banyak mengetahui penyebab pelindung dari dunia
Rasa mulas dan dan akibat KPD) luar dengan daerah
ingin mengejan rahim
Distosia
(partus kering)
Defisit Pengetahuan
Mudahnya
Gangguan rasa
Laserasi pada mikroorganisme masuk
nyaman
jalan lahir secara asendens

Kecemasan ibu Resiko Infeksi


terhadap keselamatan
janin dan dirinya

Ansietas

( Sumber : Geri Morgan , 2009)


Asuhan Keperawatan

Identitas pasien:

 Nama Klien : Ny. E Nama Suami: Tn. A


 Umur : 31 tahunUmur : 32 tahun
 Status marital: 0
 Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
 Pekerjaan: IRT Pekerjaan: Wiraswasta
 Agama : Islam Agama : Islam
 Suku : Banjar Suku :Banjar
 Alamat : Jl. Karya Mufakat Rt.31 Rw.02
Riwayat Kehamilan
 Riwayat prenatal
 Sebelum hamil BB = 52 Kg, setelah hamil = 62 Kg,
 Klien mengatakan selama hamil selalu memeriksakan
kehamilannya ke bidan,
 Klien mengatakan mendapatkan imunisasi TT 2X,
 HPHT : 19 Oktober 2018. TP : 26 Juli 2019,
 Menarche usia 14 tahun, siklus haid 28 hari, lama haid 4-7
hari.

 Riwayat persalinan yang lalu


Klien mengatakan sekarang merupakan kehamilan yang pertama
Observasi Perawatan Intranatal

Jam His BJA T N R Ket

07.00 - (+) 100/80 98 24 Ketuban


130 mmHg x/mnt x/mnt (-)
x/mnt

10.00 + (+) 90/70 90 22 -


140 mmHg x/mnt x/mnt
x/mnt

13.00 + (+) 100/90 92 22 -


136 mmHg x/mnt x/mnt
x/mnt
Lamanya Persalinan

 Mulai His :
Tanggal 18 Juli 2019, jam 10.00 WiTa
 Ketuban Pecah :
Tanggal 17 Juli 2019, Jam 21.00 WiTa
 Pembukaan Lengkap :
Tanggal 18 Juli 2019 Jam 14.10 WiTa
 Anak Lahir :
Tanggal 18 Juli 2019, Jam 14.35 WiTa,
BB : 2500 Gram, PB :49 cm, Laki-laki, hidup.
 Presentasi : Kepala
 Posisi : Normal
 Plasenta lahir :
Tanggal 18 Juli 2019, Jam 14.40 WiTa, plasenta lahir spontan, lengkap
Kala Jam Hasil observasi
Kala I Jam Data Subjektif :
08.30 Klien mengatakan keluar air-air dari jalan lahir, nyeri pada daerah
simpisis.
P : dilatasi servik
Q : Seperti disayat sayat
R : Perut menjalar ke pinggang
S : Skala nyeri 4 (0-10)
T : Hilang timbul 2-3 kali dalam 10 menit
 
Data objektif
Wajah tampak meringis menahan sakit
Ketuban merembes
P : dilatasi servik
 
VT Ø : 1 cm (Kala I fase laten)
Portio teraba tebal, lunak, kepala H1, ketuban (-), keluar lendir
bercampur darah.
Leopold I :
TFU 3 jari bawah PRX (26 cm)
Leopold II :
Punggung kiri, bagian terkecil (tangan dan kaki) janin teraba
sebelah kanan, DJJ (+) 130 x/menit
Leopold III :
Bagian terendah janin teraba bulat, keras, dan tidak dapat
digerakkan (kepala)
Leopold IV :
Bagian terendah janin sudah masuk PAP.
Kala Jam Hasil observasi
Kala I Jam VT Ø : 2 cm (Kala I fase laten),
13.00 DJJ (+) 140 x/mnt
TD : 90/70mmHg
Nadi : 90 x/m
Suhu : 36,5°C
RR : 22 x/m
 
Keadaan psikososial :
Klien tampak gelisah dan cemas dengan keadaan
dirinya dan janin yang dikandungnya, sering
bertanya tentang proses persalinannya
Kala Jam Hasil observasi
Kala II 14.20 Klien mengatakan kontraksi semakin kuat dan
sering terjadi, nyeri bertambah kuat
P : Agen injuri Biologis (ekspulsi fetal)
Q : Seperti disayat sayat
R : Perut menjalar ke pinggang sampai vagina
S : Skala nyeri 8 (0-10)
T : Hilang timbul setiap ± 2 – 3 menit
Pembukaan lengkap, kepala turun di bidang H III-
IV, presentasi kepala, Ibu tampak ingin mengejan,
anus membuka, perineum menonjol, His (+),
frekuensinya 2–3 menit, lamanya >40 detik,
kekuatan kuat.
Tanda-tanda vital
TD : 110/90 MmHg
N : 92 x/m
R : 22 x/m
T : 36,3 ◦c
Kala Jam Hasil observasi

Kala II 14.25 Ibu dipimpin mengejan


14.30 Dilakukan episiotomi, ± 3 cm
14.35 Bayi lahir spontan belakang kepala, jenis kelamin
laki-laki, tidak segera menangis, Perdarahan ± 150
cc

Kala III 14.40 Kontraksi uterus (+), kuat, TFU 1 jari di bawah
pusat, diberikan injeksi oxytoxin 10 iu (IM)
Plasenta lahir spontan lengkap (bentuk oval,
placenta utuh)
Jumlah darah yang keluar ± 150 cc

Kala IV 14.45 Penilaian jalan lahir, dilakukan heacting luka


episiotomi perineum panjang ± 3 cm, kontraksi
uterus baik.
Dilakukan perawatan luka dengan bethadine, lalu
dipasang pembalut, ibu dibersihkan.
Perdarahan ± 150 cc.
Analisa Data
No Data (symptom) Penyebab Masalah
(etiologi) (problem)
Kala I
1 DS : Dilatasi Nyeri
Klien mengatakan keluar air-air dari Servik Persalinan
jalan lahir, nyeri pada daerah simpisis.
P : dilatasi servik
Q: Seperti disayat sayat
R : Perut menjalar ke pinggang sampai
vagina
S : Skala nyeri 4 (0-10)
T : Hilang timbul setiap ± 10 menit
 
DO :
Wajah tampak meringis menahan sakit
Ketuban merembes
No Data (symptom) Penyebab Masalah
(etiologi) (problem)
Kala I
2 DS : Krisis Situasional Ansietas
Klien tampak gelisah dan (Proses
cemas dengan keadaan Persalinan)
dirinya dan janin yang
dikandungnya, sering
bertanya tentang proses
persalinannya
 
DO :
Klien tampak gelisah dan
cemas
Klien sering bertanya-tanya
tentang proses persalinannya
No Data (symptom) Penyebab Masalah
(etiologi) (problem)
Kala II
1 DS : Ekspulsi Nyeri
Klien mengatakan kontraksi semakin fetal persali
kuat dan sering terjadi, nyeri bertambah
kuat   nan
P : Agen injuri Biologis (ekspulsi fetal)  
Q : Seperti disayat sayat  
R : Perut menjalar ke pinggang sampai
vagina  
S : Skala nyeri 8 (0-10)  
T : Hilang timbul setiap ± 2 – 3 menit
 
DO :
Pembukaan lengkap, kepala turun di
bidang H III-IV, presentasi kepala, Ibu
tampak ingin mengejan, anus
membuka, perineum menonjol, His (+),
frekuensinya 2–3 menit, lamanya >40
detik, kekuatan kuat.
No Data (symptom) Penyebab Masalah
(etiologi) (problem)
Kala III
1
Faktor resiko Komplikasi Resiko
- Klien tampak lemah, pascapartum Perdarahan
tampak pengeluaran darah (mis, atonia
melalui jalan lahir, Jumlah uteri,
darah yang keluar ±150 cc retensio
placenta )

Kala IV
1 Faktor resiko : Luka/ ruftur Resiko infeksi
- Terdapat luka episiotomi perineum  
- Terdapat jahitan luka    
sepanjang ± 3 cm    
- Persalinan spontan belakang    
kepala  
implementasi keperawatan
Kala I
 Nyeri persalinan berhubungan dengan dilatasi serviks
Manajemen nyeri
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Observasi TTV
Anjurkan Teknik relaksasi dan distraksi
Berikan posisi yang nyaman
 Ansietas berhubungan dengan krisis situasional (Proses persalinan)
Pengurangan Kecemasan
Tenangkan pasien
Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada pasien dan perasaan yang
mungkin muncul pada saat melakukan tindakan
Dampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan
kenyamanan
Ciptakan hubungan saling percaya
Bantu pasien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan kecemasan
Bantu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas
Ajarkan pasien teknik relaksasi
Kala II
 Nyeri persalinan berhubungan dengan
ekspulsi fetal
Manajemen nyeri
 Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan, jenis
melahirkan, sifat kejadian intrapartal, lama persalinan,
dan pemberian anastesia atau analgesia
 Berikan tentang perawatan rutin selama periode
intrapartum
 Anjurkan penggunaan teknik pernafasan / relaksasi
 Berikan lingkungan yang tenang, anjurkan pasien
istirahat
Kala III
 Resiko Perdarahan berhubungan dengan Komplikasi pasca
partum (mis, atonia uteri, retensio placenta )
Pengurangan perdarahan : uterus post partum
 Evaluasi adanya distensi kandung kemih
 Observasi kateristik lokhia (warna, bekuan dan jumlah)
 Berikan oksitoksin sesuai protokol atau order
 Monitor TTV
Kala IV
 Resiko infeksi berhubungan dengan luka/ruftur perineum
Perawatan Post Partum
 Pantau tanda-tanda vital
 Monitor lokhia terkait warna, jumlah, bau dan adanya gumpalan
 Pantau perineum dan jaringan dekitarnya ( kemerahan, edema,
ekimosis, cairan/nanah dan perkiraan tepi luka)
 Ajarkan pasien perawatan perineum untuk mencegah infeksi dan
ketidaknyamanan
TERIMA KASIH

Mohon Maaf Jika Ada Kekurangan dan Kesalahan Dalam


Penyajian Seminar Ini

Wassalamualaikum.wr.wb

Anda mungkin juga menyukai