KEPERAWATAN MATERNITAS
(Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas)
DISUSUN OLEH :
ANUGRAH PRATAMA
NIM. 22223008
B. Etiologi
C. Manifestasi Klinis
D. Patofisiologi
Adanya faktor penyebab seperti hipermotalitas rahim, selaput
ketuban yang terlalu tipis, infeksi dan faktor predisposisi, multi para,
malposisi, servik, inkompeten, gamelli, hidramnion dan persalinan. Jarak
antara pecahnya ketuban dan permulaan dari persalinan tersebut disebut
periode laten atau large periode. Makin muda umur kehamilan makin
memanjang large periode sedangkan lamanya persalinan lebih pendek dari
biasanya yaitu pada premi 10 jam dan pada multi 20 jam. Pengaruh
ketuban pecah dini terhadap janin yaitu walaupun ibu belum menunjukan
gejala-gejala infeksi tetapi janin sudah terkena infeksi, karena infeksi
intra uteri lebih dulu terjadi (amnionitis). sebelum gejala dirasakan
pengaruh terhadap ibu yaitu karena jalan yang telah terbuka, maka dapat
terjadi infeksi apalagi terlalu sering jalan yang terbuka, maka dapat
terjadinya infeksi saat pemeriksaan dalam. Selain itu juga dapat dijumpai
peritonitis dan septikemia ibu merasa lelah karena berbaring di tempat
tidur partus akan menjadi lama keluar dan terjadi peningkatan suhu tubuh
lebih dari 37,5 C nadi cepat dan nampaklah gejala infeksi yang akan
meningkatkan angka kematian ibu (Novitasari et al., 2021).
E. Komplikasi
Menurut (Fatimah et al., 2023), komplikasi yang biasa terjadi pada
KPD meliputi :
1. Mudah terjadinya infeksi intra uterin
2. Partus prematur
3. Prolaps bagian janin terutama tali pusat
4. Peningkatan morbiditas neonatal oleh karena prematuritas
5. Resiko infeksi baik pada ibu maupun janin, dimana resiko infeksi karena
ketuban yang utuh merupakan barrier atau penghalang terhadap
masuknya penyebab infeksi
F. Penatalaksanaan Medis
1. Pencegahan
a. Obati infeksi gonokokus, klamidi, dan vaginosis bacterial.
b. Diskusikan pengaruh merokok selama kehamilan dan dukung untuk
mengurangi atau berhenti.
c. Motivasi untuk menambah berat badan yang cukup selama hamil.
d. Anjurkan pasangan agar menghentikan koitus pada trisemester akhir
bila ada faktor predisposisi.
2. Panduan mengantisipasi : jelaskan pasien yang memiliki riwayat berikut
ini saat prenatal bahwa mereka harus segera melapor bila ketuban pecah.
Kondisi yang menyebabkan ketuban pecah dapat mengakibatkan prolaps
tali pusat
3. Bila ketuban telah pecah
a. Anjurkan pengkajian secara saksama. Upayakan mengetahui waktu
terjadinya pecahnya ketuban. Bila robekan ketuban tampak kasar :
Saat pasien berbaring terlentang , tekan fundus untuk melihat adanya
semburan cairan dari vagina. Basahai kapas asupan dengan cairan dan
lakukan pulasan pada slide untuk mengkaji ferning dibawah
mikroskop. Sebagian cairan diusapkan kekertas Nitrazene. Bila
positif, pertimbangkan uji diagnostik bila pasien sebelumnya tidak
melakukan hubungan seksual tidak ada perdarahan dan tidak
dilakukan pemeriksaan pervagina menggunakan jeli K-Y.
G. Pathways
KALA 1 PERSALINAN
peningkatan kontraksi dan Kanalis Kelainan letak Infeksi genitalia Serviks inkompeten Gemeli, hidramnion
pembukaan seviks uteri servikalisselalu janin
terbuka akibat (sungsang) Ketegangan uterus
Mengiritasi nervus Proses biomekanik Dilatasi
kelainan serviks
pudendalis bakteri berlebih berlebih
uteri (abosrtus
Tidak ada bagian mengeluarkan
dan riwayat serviks
Stimulus nyeri terendah yang enzim proteolitik Serviks tidak bisa
kuretase)
menutupi pintu menahan tekanan
Selaput ketuban
atas panggul yang Selaput ketuban intrauterus
Nyeri akut menonjol dan
Mudahnya menghalangi mudah pecah mudah pecah
pengeluaran air tekanan terhadap
ketuban membrane bagian
bawah
Klien melaporkan
tidaknyaman Air ketuban terlalu banyak keluar Klien tidak mengetahui Tidak adanya pelindung dunia luar
penyebab dan akibat KPD dengan daerah rahim
Distoksia (partus kering)
Gangguan Rasa Defisit Pengetahuan Mudahnya mikroorganisme masuk
Nyaman Laserasi pada jalan lahir secara asendens
2. Diagnosis Keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (D.0077).
b. Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan (D.0074).
c. Kesiapan persalinan b.d status kesehatan ibu dan janin sehat
(D.0070).
d. Ansietas b.d kondisi kehamilan perinatal (D.0080).
e. Risiko infeksi d.d Ketuban pecah sebelum waktunya (D.0142).
3. Intervensi
SLKI-SIKI
DIAGNOSA
No KEPERAWATAN
(SDKI) SLKI SIKI
Edukasi
1. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium
3. D.0070 Setelah dilakukan tindakan Observasi
Kesiapan persalinan b.d status keperawatan selama ... jam 1. Identivikasi tingkat
kesehatan ibu dan janin sehat. diharapkan status pengetahuan pasien
Ditandaidengan : antepartum pasien membaik
− Menyatakan keinginan (L.07059) Teraupetik
untuk menerapkan gaya Dengan kriteriahasil : 2. Sediakan materi dan
hidup yang tepat untuk 1. Mual menurun media penkes
persalinan 2. Muntah menurun 3. Jadwalkan penkes sesuai
− Meyatakan rasa percaya 3. Tekanan darah kesepakatan
diri menjalani persalinan membaik 4. Berikan kesempatan untuk
− Menunjukan perilaku bertanya
proaktif selama persiapan
persalinan Edukasi
1. Jelaskan metode persalinan yang
ibu inginkan
2. Anjurkan ibu cukup nutrisi
3. Anjurkan ibu mengenali bahaya
persalinan
Edukasi
6. Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien, jika perlu
7. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat anti
ansietas, jika perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian imunisasi,
jika perlu
4. Implementasi
Implementasi Keperawatan adalah pelaksanaan rencana
keperawatan yang dilakukan secara mandiri maupun dengan
kolaborasi dengan multidisiplin yang lain. Perawat bertanggung
jawab terhadap asuhan keperawatan yang berfokus pada pasien dan
berorientasi pada tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
keperawatan dimana tindakan dilakukan dan diselesaikan,
sebagaimana di gambarkan dalam rencana yang sudah dibuat
(Patrisia et al., 2020)
5. Evaluasi
Merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara
membandingkan tindakan proses keperawatan yang dilakukan terhadap
hasil yang diharapkan (Patrisia et al., 2020)
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, S., Stianto, M., Fitriana, A., & Damayanti, M. (2023). FAKTOR
RESIKO KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA KEHAMILAN:
LITERATURE REVIEW. Jurnal Insan Cendekia, 10(1).
Patrisia, I., Juhdeliena, J., Kartika, L., Pakpahan, M., Siregar, D., Biantoro, B.,
Hutapea, A. D.,Khusniyah, Z., & Sihombing, R. M. (2020). ASUHAN
KEPERAWATAN DASAR PADA KEBUTUHAN MANUSIA (Edisi 1).
Yayasan Kita Menulis.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Edisis I. PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Edisis I. PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Edisis I. PPNI