Anda di halaman 1dari 29

TEKNOLOGI TEPAT

GUNA PADA ALAT


PENGUKUR TINGGI
BADAN BAYI
Disusun Oleh Kelompok 3

Adila Ayu Anisa Putri ( 07200400001 )


Hanum Pramesti ( 07190100033 )
Miradin Padolah ( 07190400038 )
Etty Merli Siahaan ( 07200400002 )
Rima Rostiana ( 07190200089 )
Aprilia Besan ( 07190300029 )
Eva Syarifah ( 07200200025 )
Rety Hendryani ( 07200200010 )
Nisrina luayyan dania ( 07200200005)
Latar Belakang

Teknologi Tepat Guna adalah teknologi yang sederhana yang berbasis pada penggunanya,
artinya fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya sehingga lebih tepat guna (Rahayu,
2019).
Keterbatasan finansial menjadi hambatan masyarakat desa dalam mengakses sarana
kesehatan.
Oleh karena itu perlu adanya Teknologi Tepat Guna (TTG) kesehatan yang dapat membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya. Adanya Teknologi Tepat Guna
Kesehatan diharapkan dapat menjembatani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan
hidup sehat.
PEMBAHASAN

– Pengukuran Tinggi Badan  Pada usia 3-6 bulan, PB bayi normalnya mencapai
60,5 cm-65 cm. Kenaikan pada 3 bulan kedua ini
Pengukuran tinggi badan digunakan untuk cukup signifikan.
menilai status perbaikan gizi. Pengukuran ini dapat
 Pada usia 6-9 bulan, PB si kecil normalnya sekitar 65
dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai
cm-71 cm, dengan kenaikan yang sangat signifikan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
pada 3 bulan ketiga ini.
 Saat baru lahir, panjang badan normal bayi  Pada usia 9-12 bulan, PB si kecil normalnya sekitar
adalah sekitar 45 cm-55 cm, Pada usia 0-3 71 cm-75 cm.
bulan, panjang badan (PB) bayi normalnya
mencapai 55 cm-60 cm, dengan kenaikan tiap
bulannya yang tidak terlalu signifikan.
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang
bayi adalah infatometer dengan ketelitian 0,1
cm atau 1 mm. Bagian dari infatometer adalah
sebagai berikut :
 Bagian kepala atau head board tidak dapat
digerakkan atau fix.
 Bagian kaki atau foot board yang bisa
– Gambar infantometer
digerakkan.
 Alas yang rata.
 Bagian skala dengan ketelitian 0.1 cm atau 1
mm
Cara Mengukur panjang bayi
Pengukuran menggunakan Infantometer

 Sebelum mengukur panjang bayi letakkanlah alat pada


 Usahana dapat mempertahankan kepala bayi pada posisi.
permukaan yang rata dengan ketinggian yang nyaman untuk
mengukur dan cukup kuat.  Luruskan tubuh bayi sejajar dengan bidang infantometer.
 Beri alas yang tidak terlalu tebal, bersih, dan nyaman  Luruskan tungkai bayi bila perlu salah satu tangan pengukur
misalnya selembar selimut tipis atau kertas tisu yang lebar. menahan agar lutut bayi lurus.
 Sebelum megukur tinggi badan bayi lepaskan tutup kepala  Tangan pengukur menekan lutut bayi kebawah dengan
bayi misalnya topi, hiasan rambut, dan kaos kaki bayi.
lembut.
 Kemudian pengukur berdiri pada salah satu sisi. Sebaiknya
 Dengan tangan yang lain pengukur mendorong atau
sisi yang paling dekat dengan skala pengukur.
menggerakkan bagian kaki atau foot board sehingga
 Letakkan bayi dengan kepala menempel pada bagian kepala
menempel dengan tumit bayi.
atau head board.
 Posisikan kepala bayi sehingga sudut luar mata dan sudut  Posisi kaki bayi adalah jari kaki menunjuk ke atas.
atas liang telinga berada pada garis yang tegak lurus dengan  Baca ukuran panjang badan bayi sampai 0,1 cm terdekat.
bidang infantometer. Pengukuran dapat dilakuakan pada satu atau dua kaki bayi.
Gambar mengukur panjang bayi menggunakan infant ruler 
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pengukuran tinggi badan

 Usahakan agar ibu berada pada posisi yang terlihat oleh bayi agar bayi lebih tenang
bila tidak ada asisten pengukur ibu dapat diajari untuk menjadi asisten pengukur.
 Jangan menekan lutut terlalu keras terutama pada bayi kecil.
 Hal yang perlu diperhatikan untuk mengukur tinggi badan bayi adalah posisikan
kepala, luruskan badan dan tungkai, posisikan kaki, ukur panjang badan sampai 0,1 cm
terdekat.
 Jika bayi diukur telanjang, alasi papan pengukur dengan menggunakan kain kering
untuk menghindari cedera.
 Jika ruang tempat pengukuran dalam keadaan dingin maka selimuti anak agar tetap
hangat sambil menunggu pengukuran
Kelemahan Alat :

 Alat pengukur panjang badan bayi aluminium ini mempunyai kelemahan pada
panel penggeser maupun panel untuk menempel di kepala, sebab tidak statis
(mudah digerak-gerakan ke kiri dan ke kanan).
 Batas pengukuran maksimal adalah 100 cm. Apabila ditemukan panjang bayi
lebih. Dari 100 cm, dapat digunakan meteran kain dengan menempelkan
meteran pada papan.
Pengukuran menggunakan Pita ( Meteran )

– Pengukuran panjang bayi dapat juga menggunakan alat yang paling sedarhana
yaitu pita (meteran).

Gambar pita meteran (metline)


Cara mengukur panjang bayi dengan menggunakan pita (meteran)
adalah sebagai berikut :

 Siapkan pita pengukur (meteran).


 Baringkan anak telentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampaimenempel pada meja
(posisi ekstensi).
 Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki lalu ukur sesuai dengan skala yang
tertera.
 Memberi tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik
pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda
tersebut dengan pita pengukur.
Tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus dari
Behram (1992)

Tinggi badan dapat juga diperkirakan. Berikut ini adalah cara memperkirakan tinggi badan
dengan menggunakan rumus Behram :
 Perkiraan panjang lahir : 50 cm
 Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x Panjang Badan Lahir
 Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir
 Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun
 Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir
 Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tahun
Atau dapat digunakan rumus Behrman (1992):

 Lahir : 50 cm
 Umur 1 tahun : 75 cm
 2 – 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77
 
Deteksi Dini Pertumbuhan Anak Dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)

Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan adalah dengan langkah


sebagai berikut:
 Timbang berat badan anak
 Ukur tinggi badan anak
 Lihat arah garis pertambahan berat badan dan tinggi badan pada
grafik KMS.
Kartu Menujuh Sehat (KMS) itu Kartu Menujuh Sehat (KMS) itu hanya
hanya difungsikan untuk difungsikan untuk Pemantauan
Pemantauan pertumbuhan pertumbuhan bayi/balita, bukan untuk
bayi/balita, bukan untuk penilaian status gizi. Pada KMS tidak
penilaian status gizi. dibedakan menurut jenis kelamin, balita
laki-laki dan perempuan sama saja. Pita
yang tercantum pada KMS hanya
menggambarkan pola pertumbuhan berat
badan bayi/balita bukan Berat Badan per
Umur.
 Berat Badan di Bawah Garis Merah Adapun fungsi/manfaat KMS yaitu (Permenkes, 2010) :
(BGM) bukan menunjukkan  Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak. Pada
keadaan gizi buruk tetapi KMS dicantumkan grafik pertumbuhan normal anak, yang
sebagai peringatan untuk dapat digunakan untuk menentukan seorang anak tumbuh
konfirmasi dan tindak lanjutnya normal atau mengalami gangguan pertumbuhan. Bila
tetapi perlu diingat tidak berlaku grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan
pada KMS, artinya anak tumbuh normal, kecil resiko anak
pada anak dengan berat badan
mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik
awalnya memang sudah dibawah berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak
garis merah. Naik turunya berat kemungkinan beresiko mengalami gangguan
badan bayi/balita selalu mengikuti pertumbuhan.
pita warna pada KMS.
 Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat  riwayat
pelayanan kesehatan dasar anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul
vitamin A, pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi.
 Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan
anak seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila diare.
 
Faktor dalam (internal)

 Faktor Genetik (Keturunan)


 Faktor ini merupakan faktor utama yang dimiliki oleh seorang manusia
 dalam awal pertumbuhannya. Faktor ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhannya dari bayi
sampai dewasa. Biasanya faktor genetik ini susah untuk diubah, karena sudah terbentuk dan melekat
pada si manusia sejak mereka lahir. Dan sekaipun bisa diubah itu memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mengubahnya. Contoh faktor-faktor genetik manusia :
 Postur tubuh
 Warna rambut
 Warna kulit
 Sifat
 Tempramen dan lain-lain.
Faktor Asupan Faktor Lingkungan

Faktor ini juga mempengaruhi dalam Faktor lingkungan merupakan cara


proses pertumbuhan manusia. Pemberian
pembelajaran para manusia dalam
asupan seperti makanan, vitamin, buah-
pembangunan karakter secaraalamiah,dengan
buahan, sayuran secara teratur dalam
kata lain proses belajarnya secara otomatis.
proses pertumbuhannya akan membentuk
Maka dengan itu lingkungan berpengaruh dalam
manusia yang sehat, baik sehat fisik dan
pembangunan sifat dan karakter mereka.
sehat psikis.
Apabila faktor gen dan asupan mereka telah
terpenuhi dengan baik tetapi ia bergaul dan
Asupan juga berpengaruh dengan cara
hidup di lingkungan yang salah (tidak baik) maka
berfikir, pertumbuhan badan dan lain-lain.
akan menghasilkan manusia yang tidak baik pula.
baik sehat fisik dan sehat psikis.
Faktor luar (eksternal) (Depkes R.I, 2005)

 Faktor Prenatal
 Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama trimester akhir
kehamilan.
 Mekanis , posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainan kongenital,
misalnya club foot.
 Toksin/zat kimia, radiasi.
 Kelainan endokrin,
 Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual.
 Kelainan imunologi.
 Psikologis ibu
Faktor Persalinan/kelahiran

– Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps


dapat menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga
berisiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
Faktor Pascanatal Lingkungan fisik dan kimia

 lingkungan yang kurang baik, kurangnya


 Gizi
sinar matahari paparan sinar radio aktif,
 Tumbuh kembang bayi memerlukanzat zat kimia (Pb, merkuri, Rokok dan lain-
makanan yang adekuat. Apabila lain)mempunyai dampak yang negatif
pemenuhan gizi tidak tercukupi, maka terhadap pertumbuhan anak.
akan mempengaruhi pertumbuhan.
Penyakit kronis/kelainan kongenital
Psikologis

Hubungan anak dengan orang  Tuberkolosis, anemia, kkelainan jantung


sekitarnya, seorang anak yang bawaan mengakibatkan retardasi
pertumbuhan jasmani.
tidak dikehendaki orang tuanya
 Endokrin.
atau anak yang selalu merasa
 Gangguan hormon misalnya pada penyakit
tertekan akan mengalami
hipoteroid akan menyebabkan anak akan
hambatan didalam mengalami hambatan pertumbuhan.
perkembangan maupun Defisiensi hormon pertumbuhan akan
menyebabkan anak menjadi kerdil.
pertumbuhan
Sosio-ekonomi

 Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan kesehatan lingkungan yang jelek
dan ketidak tahuan akan menghambat pertumbuhan anak.
 Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu dan anak sangat mempengaruhi tumbuh
kembang anak.
 Stimulasi.
 Perkembangan memerlukan rangsangan / stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya
penyediaan alat mainan, sosialisasianak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap
kegiatan anak.
Obat –obatan Pemberian ASI eksklusif

 Pemakaian kortikosteroid  Pemberian ASI saja pada bayi


jangka lama akan menghambat usia 0 – 6 bulan dapat
pertubuhan pertumbuhan
membantu pertambahan
demikian halnya dengan
berat badan bayi karena
pemakaian obat perangasang
komponen ASI sesuai dengan
terhadap rangsangan susunan
kebutuhan bayi.
saraf pusat yang menyebabkan
terhambatnya produksi
hormon perkembangan.
Genetik atau hereditas seperti ras dan seks

 Lingkungan meliputi kebudayaan, nutrisi, aktifitas fisiologi, urutan anak


dalam keluarga mampengaruhi sikap orang tua terhadap anak,
penyimpangan dari keadaan sehat seperti sakit, kecelakaan, hormon,
emosi, hubungan berarti dari orang tua dan intelegensi.
PENUTUP

Kesimpulan  Teknologi Tepat Guna (TTG) kesehatan yang dapat


 Teknologi Tepat Guna adalah teknologi yang membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatannya. Adanya Teknologi Tepat Guna
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat
Kesehatan diharapkan dapatmenjembatani
menjawab permasalahan masyarakat, tidak
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan
merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan
hidup sehat.
dipelihara oleh masyarakat secara mudah, serta
menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi  Pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai
dan aspek lingkungan. Teknologi Tepat Guna status perbaikan gizi. Pengukuran ini dapat dilakukan
adalah teknologi yang sederhana yang berbasis dengan sangat mudah dalam menilai gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Alat yang
pada penggunanya, artinya fungsinya
digunakan untuk mengukur panjang bayi adalah
disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya
infatometer dengan ketelitian 0,1 cm atau 1 mm.
sehingga lebih tepat guna.
Saran

 Teknologi akan selalu berubah dan berkembang, Dengan


mengetahui perkembangan teknologi terkini di bidang
kesehatan, diharapkan tenaga kesehatan dapat mengikuti
perkembangan terkini untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan
baik maka akan memeperoleh hasil yang bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
CUKUP SEKIAN MATERI YANG DAPAT KAMI SAMPAIKAN,

SEMOGA BERMANFAAT BAGI REKAN2 SEKALIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai