Pengukuran
Mekanisme
Skala
Kerusakan
Gempa
Prediksi Penyebab
Gempa Gempa
Bumi Bumi
SEISMICITY OF THE WORLD
- Pelat Lempeng Yang Ada Didunia
- Istilah – Istilah Dasar Pada Gempa
CHAPTER 1 - THE NATURE OF EARTHQUAKE GROUND MOTION
Distribusi gempa yang terjadi di dunia dapat dilihat pada gambar dibawah ini,
distribusi tersebut diambil dari beberapa pembacaan seismograf yang ditempatkan
diseluruh dunia sehingga letak gempa bumi dapat di kalkulasi.
CHAPTER 1 - THE NATURE OF EARTHQUAKE GROUND MOTION
Saat terjadi gempa bumi, gelombang gempa akan menjalar dari suatu pusat dibawah
permukaan bumi dan menyebar melalui medium batuan untuk mengurangi energi
tekanan pada batuan. Titik ini disebut sebagai fokus gempa, sedangkan titik pada
permukaan tanah yang tegak lurus diatas fokus gempa disebut epicentrum gempa.
Epicentrum
Permukaan Tanah
Fokus Gempa
(foci)/Hipocentrum
CHAPTER 1 - THE NATURE OF EARTHQUAKE GROUND MOTION
Hiposenter adalah pusat gempa, yaitu tempat dari mana getaran – getaran gempa
berasal. Letak fokus ditentukan dari pengamatan gerakan tanah oleh gempa pada titik –
titk observasi, dari hasil pengamatan didapatkan Jarak dari stasiun ke pusat gempa, dan
besar (magnitudo) gempa.
CHAPTER 1 - THE NATURE OF EARTHQUAKE GROUND MOTION
Pada umumnya frekuensi terjadinya gempa pada kedalaman lebih dari 200 km
diabaikan, tetapi beberapa foci terjadi hingga kedalaman 680 km. gempa bumi dengan
dalam foci 70 – 300 km dikategorikan sebagai fokus intermediate, lebih dari 300 km
dikategorikan sebagai fokus dalam dan kurang dari 70 km dikategorikan sebagai fokus
dangkal.
70 km (Shallow-Focus)
70-300 km (Intermediate-Focus)
>300 km (Depth-Focus)
CHAPTER 1 - THE NATURE OF EARTHQUAKE GROUND MOTION
Kebanyakan gempa dengan skala menengah hingga besar dengan fokus gempa
dangkal biasanya diikuti oleh beberapa gempa susulan yang cukup banyak tetapi
besarnya tidak terlalu besar hanya saja intensitasnya lebih banyak. Gempa ini disebut
aftershocks (gempa susulan setelah terjadi gempa utama).
Beberapa gempa utama juga biasanya diawali dengan gempa – gempa kecil yang
terjadi sebelumnya dari asal daerahnya, biasanya gempa – gempa ini distudi sehingga
dapat diprediksi kira – kira berapa besar gempa yang akan muncul dan asalnya dapat
diprediksi juga.
Main After
Fore Shock
Earthquake Shock
PENYEBAB TERJADINYA
GEMPA DAN TIPE - TIPE GEMPA
- Gempa Tektonik
- Gempa Vulkanik
- Dilatancy In The Crustal Rocks
- Explosion
- Gempa Akibat Keruntuhan (Collapse Earthquake)
- Gempa Akibat Induksi Bendungan Yang Besar
CHAPTER 1 - THE NATURE OF EARTHQUAKE GROUND MOTION
Gempa Tektonik
Ketebalan kerak bumi pada benua kurang lebih mencapai 30 km tapi pada daerah
pegunungan bisa mencapai hingga 50 km, pada daerah lautan ketebalannya hanya 5 km.
Pada kedalaman 5 km tekanan pada litosphere (Akibat berat dari batuan diatasnya)
sudah sama dengan kapasitas kekuatan batuan yang tidak retak pada temperatur 500
derajat celcius. Selama tidak ada faktor luar yang menganggu, gaya geser yang
diperlukan hingga terjadinya kegagalan yang tiba – tiba maupun kegagalan friksi (slip)
sepanjang retak tidak akan pernah tercapai.
Permasalahan yang terjadi dalam hal ini disebabkan oleh adanya air yang
menyebabkan terjadinya kegagalan secara tiba – tiba yang diakibatkan terjadinya
pengurangan panjang bidang geser pada daerah retak. Pada saat batuan tertekan maka
retak lokal akan terjadi dan volume dari batu tersebut akan meningkat dan membesar.
Retak yang terjadi mengakibatkan air akan masuk kedalam pori – pori batuan. Pada saat
terjadi retak tekanan pori batuan akan menurun sehingga kecepatan P-Wave akan
berkurang sedangkan pada saat pori terisi air tekanan pori akan meningkat sehingga
kecepatan P-Wave akan mengalami kenaikan.
CHAPTER 1 - THE NATURE OF EARTHQUAKE GROUND MOTION
Explosion
Getaran pada tanah bisa disebabkan oleh terjadinya detonasi kimia atau peralatan nuklir.
Pada saat peralatan nuklir diaktifkan pada sebuah lubang bor dibawah tanah, energi yang
sangat besar dari nuklir dilepaskan. Beberapa percobaan nuklir yang dilakukan pada
beberapa dekade ini menyebabkan terjadinya gempa hingga skala 6.0 Richter.
CHAPTER 1 - THE NATURE OF EARTHQUAKE GROUND MOTION
Gempa Vulkanik
Gunung meletus dan gempa yang terjadi biasanya terjadi secara bersamaan
terutama pada margin pertemuan lempeng di bumi. Seperti gempa bumi pada umumnya
gunung berapi juga memiliki daerah intra plate seperti Hawai.
Dari semua hubungannya dengan tektonik tidak ada bukti bahwa gempa menengah
hingga besar semuanya berasal dari gempa tektonik, gempa tersebut yang berhubungan
dengan gunung merapi dapat dibagi kedalam tiga kategori yaitu :
1.Letusan gunung merapi
2.Gempa dangkal yang terjadi akibat pergerakan magma.
3.Sympatetic Tectonic Earthquake
Dari ketiga kategori tersebut yang paling jarang terjadi adalah kateogri ketiga
dimana setelah terjadi gempa akibat pergeseran lempeng diikuti oleh terjadinya letusan
gunung merapi. Kategori ketiga ini terjadi pada saat gempa besar pada tahun 1960 di
Chilean sebuah gunung merapi (Puyehue di Andes) meletus 48 jam kemudian.
Gempa jenis ini terjadi pada saat keruntuhan pada gua – gua ataupun pada
penggalian tambang, hal ini biasa terjadi pada saat tegangan pada batuan yang
menunjang gua ataupun tambang sudah tidak kuat lagi menahan beban yang ada akan
menyebabkan batuan tersebut meledak dan jatuh sambil mengeluarkan gelombang
getaran. Gempa ini mencapai 4.5 skala Richter diikuti longsor pada tahun 1974 di sungai
Montaru pada 25 April 1974.
CHAPTER 1 - THE NATURE OF EARTHQUAKE GROUND MOTION
Gempa Induksi Akibat Bendungan Yang Besar
Air yang dibendung oleh bendungan akan memberikan tekanan tambahan kepada
batuan dibawahnya, hal ini dapat menyebabkan gempa yang dikarenakan hancurnya
batuan yang berada dibawahnya. Walaupun secara teoritis tekanan yang diberikan oleh
air tersebut relatif kecil untuk menghancurkan batuan dibawahnya, sehingga salah satu
teori yang menyebabkan terjadinya gempa ini adalah sebelumnya batuan dibawah air
yang dibendung tersebut sudah tertekan terlebih dahulu oleh lempeng yang ada sehingga
penambahan sedikit tekanan tersebut akan menyebabkan kehancuran pada batuan
tersebut. Hal tersebut ditambah lagi dengan terisinya pori – pori batuan yang
menyebabkan naiknya tekanan air pori dan menurunkan kekuatan dari patahan. Perilaku
ini dapat dilihat pada bendungan Koyna dimana di catat gempa yang terjadi dan
dihubungkan dengan ketinggian muka air pada bendungan.
CHAPTER 1 - THE NATURE OF EARTHQUAKE GROUND MOTION
Gempa Induksi Akibat Bendungan Yang Besar
Hubungan antara ketinggian muka air dengan gempa lokal yang terjadi.