Anda di halaman 1dari 12

Kolaborasi Penanganan Covid-19

di Rumah Sakit Islam banjarmasin


dr. Meldy Muzada Elfa, Sp. PD
Biodata
Nama :
dr. Meldy Muzada Elfa, Sp. PD

TTL :
Banjarmasin, 1 Desember 1983

Pekerjaan : - Staf Klinis Ilmu Penyakit Dalam RSUD Ulin Banjarmasin


- Staf Pendidik Ilmu Penyakit Dalam FK ULM
Jabatan : - Sekretaris Komite Medik RSUD Ulin Banjarmasin
- Wakil Direktur Medik & Keperawatan RS Islam Banjarmasin
- Direktur MedLawFin Institute
Organisasi : Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kal-Sel
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center Kal-Sel
Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center
Rumah Sakit Islam Banjarmasin

Kelas : Tipe C

Akreditasi : KARS-SERT/384/IV/2017
(Perdana)/Program Khusus Paripurna 2020

Bed : 115 Tempat Tidur

Pemilik : Pimpinan Wilayah


Muhammadiyah Kalimantan Selatan

Alamat : Jl. Letjend S. Parman No, 88


Banjarmasin 70115
Dasar Hukum RS Islam Melayani Pasien Covid-19

SK Kepala Dinas Kesehatan Kota


Banjarmasin No. 370 tahun 2020 tertanggal 11
April 2020 tentang Penetapan RS Islam
Banjarmasin Sebagai Rumah Sakit Yang
Dapat Melayani Pasien Corona Virus Disease
2019 (COVID-19)
Surat Ketetapan Direktur RS Islam terkait DPJP Ruang
Isolasi Covid 19
Data Pasien Covid Per 8 Juli 2020

• Total pasien dirawat : 89 orang


• Pasien meninggal : 21 orang
• Terkonfirmasi Positif : 20 orang (dari total 27 orang yang sudah keluar hasil swab,
sisa masih menunggu hasil swab dari BBTKL dan PP)
Diagnosa Pasien Covid-19 (Data Sementara)
Diagnosa komorbid
Jumlah kasus
Murni Covid-19/PDP/ODP Dengan komorbid Diabetes Mellitus Hipertensi CHF Stroke Syok Septik Lain-lain

19%

33%
40%

60% 22%
4%
7%
15%
Mekanisme masuk pasien dan penunjukkan DPJP

• Pasien baru di IGD dengan ODP/PDP  DPJP Sp. P, jika terdapat komorbid akan rawat
bersama sesuai jenis komorbid tersebut
• Pasien baru di IGD rujukan Sp. PD (dari poli atau praktik mandiri)  DPJP Sp. PD
sesuai yang merujuk dengan raber Sp. P
• Pasien terdiagnosa ODP/PDP di ruang perawatan  Jika DPJP awal Sp. PD, maka tetap
dipegang Sp. PD dengan raber Paru. Jika DPJP awal non Sp. PD dan Sp. P, maka akan
alih DPJP ke Sp. P dengan raber DPJP awal sesuai komorbid penyakit awalnya.
Tatalaksana Pasien

• Tidak ada perlakuan khusus, semua DPJP berhak


memberikan terapi sesuai dengan pedoman yang
sudah ada.
• Sp. PD menggunakan Protokol Tatalaksana
Covid-19
Tatalaksana Pasien

Terapi standar yang diberikan


1. Klorokuin atau Aluvia (bantuan Dinas
Kesehatan Provinsi Kalsel)
2. Antibiotik: Azithromisin dengan alternate
yaitu Levofloxacin
3. Vitamin C (oral atau drip sesuai derajat berat)
Kelemahan
• Tidak ada Ventilator dan High Flow Nasal Cannula (HFNC) pada kasus hipoksia,
sehingga kasus berat seharusnya dirujuk ke RS Rujukan.
• Tindakan swab harus meminta VTM ke Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, sehingga
pasien masuk belum bisa langsung di swab (namun tetap di swab beberapa hari kemudian
ketika VTM sudah didapatkan) karena kendala keterbatasan VTM yang diberikan Dinas
Kesehatan.
• Pemeriksaan swab dibawa ke BBTKL dan PP di Banjarbaru dengan hasil 7-10 hari
(karena loading pemeriksaan yang banyak sehingga terjadi daftar tunggu hasil
pemeriksaan)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai