19 MEMATIKAN?
dr. Meldy Muzada Elfa, Sp. PD
Biodata
Nama :
dr. Meldy Muzada Elfa, Sp. PD
TTL :
Banjarmasin, 1 Desember 1983
Mikroskopik SARS-CoV-2
menggunakan transmission
electron microscopy
Sejarah Pandemi
Covid-19
Data Per 28 Juni 2020
Covid-19 Dibanding Pandemi Yang Lain
■ Durasi waktu
– Covid-19 dalam waktu sejak akhir Desember sampai Juni ini (6 bulan) sudah
memakan korban hampir 500.000 ribu jiwa. Jika dilihat grafik memang lebih rendah
dibandingkan cacar air, HIV/AIDS, pes bahkan tifoid. Tapi jika dilihat dari segi waktu
yang hanya 6 bulan bisa dilihat bagaimana hebatnya Covid-19 menulari manusia.
■ Kemajuan Teknologi Kedokteran
– Di era majunya teknologi kedokteran termasuk alat-alat sterilisasi, disinfektan, alat
pelindung diri, obat-obatan dan alat-alat kedokteran, secara logika harusnya covid-19
bisa dikendalikan. Tapi sampai sekarang belum terlihat pandemi ini mereda
■ Vaksin dan obat definitif
– Sampai sekarang belum ditemukan vaksin, berbeda dengan beberapa pandemi lainnya
yang sudah ditemukan vaksin bahkan sudah terjadi eradikasi penyakit. Dan beberapa
penyakit pandemi lainnya sudah ditemukan obat yang definitif
Kematian Covid-19 karena?
1. Usia
https://ourworldindata.org/mortality-risk-covid
Kematian Covid-19 karena?
2. Komorbid
https://ourworldindata.org/mortality-risk-covid
Case Fatality Rate COVID-19 dibanding penyakit lain
https://ourworldindata.org/mortality-risk-covid
Prediktor kematian pada Covid-19 Pneumonia
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7144257/
Kematian Covid-19 Non Komorbid
Terdapat kematian Covid-19 walaupun tanpa komorbid
https://rebelem.com/covid-19-thrombosis-and-hemoglobin/
Kematian Covid-19 Non Komorbid
Kematian yang terjadi akibat thrombosis
https://rebelem.com/covid-19-thrombosis-and-hemoglobin/
Pekerjaan dengan risiko tinggi penularan
Jenis penelitian adalah observasional analitik
https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0233588
Covid-19 di Indonesia
1. Kematian terjadi pada penyakit komorbid yaitu penyakit jantung pembuluh darah, diabetes mellitus, penyakit
pernafasan kronik, hipertensi kanker.
Fakta:
Laporan Riskesdas 2018 menyatakan terjadi kenaikan prevalensi antara 2013 dan tahun 2018 antara lain
• Kanker: 1,4 permil menjadi 1,8 permil
• Diabetes mellitus: 6,9% menjadi 8,5%
• Hipertensi: 25,% menjadi 34,1%
• Asma: 2,4% menjadi 4,5%
Menilik data di atas maka Covid-19 dianggap hal yang sangat berbahaya di Indonesia.
Terima Kasih