Anda di halaman 1dari 15

BENARKAH COVID-

19 MEMATIKAN?
dr. Meldy Muzada Elfa, Sp. PD
Biodata
Nama :
dr. Meldy Muzada Elfa, Sp. PD

TTL :
Banjarmasin, 1 Desember 1983

Pekerjaan : - Staf Klinis Ilmu Penyakit Dalam RSUD Ulin Banjarmasin


- Staf Pendidik Ilmu Penyakit Dalam FK ULM
Jabatan : - Sekretaris Komite Medik RSUD Ulin Banjarmasin
- Wakil Direktur Medik & Keperawatan RS Islam Banjarmasin
- Direktur MedLawFin Institute
Organisasi : - Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kal-Sel
- Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center Kal-Sel
- Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center
SARS-CoV2

Mikroskopik SARS-CoV-2
menggunakan transmission
electron microscopy
Sejarah Pandemi
Covid-19
Data Per 28 Juni 2020
Covid-19 Dibanding Pandemi Yang Lain
■ Durasi waktu
– Covid-19 dalam waktu sejak akhir Desember sampai Juni ini (6 bulan) sudah
memakan korban hampir 500.000 ribu jiwa. Jika dilihat grafik memang lebih rendah
dibandingkan cacar air, HIV/AIDS, pes bahkan tifoid. Tapi jika dilihat dari segi waktu
yang hanya 6 bulan bisa dilihat bagaimana hebatnya Covid-19 menulari manusia.
■ Kemajuan Teknologi Kedokteran
– Di era majunya teknologi kedokteran termasuk alat-alat sterilisasi, disinfektan, alat
pelindung diri, obat-obatan dan alat-alat kedokteran, secara logika harusnya covid-19
bisa dikendalikan. Tapi sampai sekarang belum terlihat pandemi ini mereda
■ Vaksin dan obat definitif
– Sampai sekarang belum ditemukan vaksin, berbeda dengan beberapa pandemi lainnya
yang sudah ditemukan vaksin bahkan sudah terjadi eradikasi penyakit. Dan beberapa
penyakit pandemi lainnya sudah ditemukan obat yang definitif
Kematian Covid-19 karena?
1. Usia

Kasus kematian meningkat seiring


dengan bertambahnya usia.

Penelitian dilakukan di Korea


Selatan, Spanyol, Cina dan Italia
dalam waktu yang berbeda untuk
menyesuaikan jumlah sesuai
dengan kaidah statistik.

https://ourworldindata.org/mortality-risk-covid
Kematian Covid-19 karena?
2. Komorbid

Tingkat fatalitas kasus tahap awal


terbanyak disebabkan karena
penyakit kardiovaskular,
dilanjutkan berturut-turut diabetes,
penyakit respirasi kronik, hipertensi
dan kanker. Juga terdapat kematian
tanpa penyakit penyerta.

https://ourworldindata.org/mortality-risk-covid
Case Fatality Rate COVID-19 dibanding penyakit lain

Case Fatality Rate Covid-19 masih dalam status


ongoing, jadi belum dapat disimpulkan secara
dini

https://ourworldindata.org/mortality-risk-covid
Prediktor kematian pada Covid-19 Pneumonia

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7144257/
Kematian Covid-19 Non Komorbid
Terdapat kematian Covid-19 walaupun tanpa komorbid

Review retrospektif dari 2 rumah sakit di Cina

• 191 pasien dengan COVID-19


• D-dimer > 1.0ug/mL memiliki mortalitas lebih tinggi
vs pasien dengan nilai D-dimer lebih rendah

Kesimpulan: Covid-19 menyebabkan thrombosis yang


mengakibatkan kematian walau tanpa komorbid pada
pasien

https://rebelem.com/covid-19-thrombosis-and-hemoglobin/
Kematian Covid-19 Non Komorbid
Kematian yang terjadi akibat thrombosis

1. Pulmonal Emboli Akut


2. Deep Vein Thrombosis
3. Stroke Iskemik
4. Infark Miokard
5. Emboli Arteri Sistemik 

https://rebelem.com/covid-19-thrombosis-and-hemoglobin/
Pekerjaan dengan risiko tinggi penularan
Jenis penelitian adalah observasional analitik

Penelitian adalah kasus yang dikonfirmasi dari laporan


investigasi pemerintah di Hong Kong, Jepang, Singapura,
Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Lima pekerjaan kasus terbanyak:


1. Petugas kesehatan (22%)
2. Sopir dan pekerja angkutan (18%)
3. Pekerja jasa dan penjualan (18%)
4. Petugas kebersihan & asisten rumah tangga (9%)
5. Pekerja keselamatan publik (7%).

https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0233588
Covid-19 di Indonesia
1. Kematian terjadi pada penyakit komorbid yaitu penyakit jantung pembuluh darah, diabetes mellitus, penyakit
pernafasan kronik, hipertensi kanker.
Fakta:
Laporan Riskesdas 2018 menyatakan terjadi kenaikan prevalensi antara 2013 dan tahun 2018 antara lain
• Kanker: 1,4 permil menjadi 1,8 permil
• Diabetes mellitus: 6,9% menjadi 8,5%
• Hipertensi: 25,% menjadi 34,1%
• Asma: 2,4% menjadi 4,5%

2. Kematian terjadi pada semakin meningkatnya usia


Fakta:
Menurut laporan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), jumlah penduduk Indonesia 2019
mencapai 267 juta jiwa, dengan kelompok umur 0-14 tahun 24,8%, 15-64 tahun 68,7%, di atas 65 tahun 6,51%.

Menilik data di atas maka Covid-19 dianggap hal yang sangat berbahaya di Indonesia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai