TIM PENGUSUL
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
Pada beberapa kasus, mereka yang pernah terkena Covid-19 mengalami infeksi
Covid-19 lagi (reinfeksi). Pemeriksaan laboratorium yang sama tetap dilakukan pada
penderita reinfeksi tersebut.
1.2.2.2 Mengetahui keparahan klinis, nilai CT PCR, NLR, kadar D-Dimer pada
reinfeksi Covid- 19 RSUD Kab.Sidoarjo.
1.2.2.5 Mengetahui peningkatan NLR pada reinfeksi Covid-19 dibanding infeksi awal
Covid-19RSUD Kab.Sidoarjo.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2 Nilai CT PCR, NLR, Kadar D-dimer
2.2.1 CT PCR
Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah metode yang cepat membuat jutaan
hingga miliaran salinan sampel DNA Pada tes amplifikasi asam nukleat (NAAT)
dengan metode rRT-PCR, hasil deteksi gen tersebut berupa nilai CT (cycle threshold).
CT menunjukkan bahwa viral load tinggi, sehingga merupakan sumber infeksi bagi
orang sekitarnya.
Ada beberapa laporan nilai Ct dari tes RT PCR untuk COVID 19 dikaitkan
dengan keparahan penyakit dan infektivitas. Semua pasien dengan RT PCR yang
didiagnosis penyakit COVID 19 dirawat di lokasi penelitian dan untuk siapa nilai Ct
tersedia dimasukkan dalam penelitian. Pasien dengan penyakit ringan memiliki nilai
Ct yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan pasien dengan penyakit berat,
tetapi juga telah diuji secara signifikan lebih awal pada penyakit tersebut dibandingkan
pasien dengan penyakit berat. Pasien yang meninggal memiliki nilai Ct yang secara
signifikan lebih rendah daripada pasien yang bertahan, tetapi di sini lagi-lagi mereka
memiliki durasi gejala yang lebih pendek secara signifikan sebelum pengujian. Oleh
karena itu kami merekomendasikan bahwa waktu pengujian sejak permulaan gejala
harus dikontrol sambil menghubungkan nilai Ct dengan tingkat keparahan penyakit
(Nobuhiro Asai,2020)
2.2.2 NLR
5
imunoglobulin yang penting dalam respon imun seluler tubuh. Limfosit memiliki peran
untuk melawan infeksi yang disebabkan virus ataupun bakteri. Limfopenia absolut
terjadi pada kasus berat.Nilai NLR diperoleh dengan cara membagi diff neutrofil dibagi
dengan diff limfosit. Untuk mendiagnosis Covid-19 nilai NLR mempunyai batas cut
off yaitu 3,13 (Prof. Dr. Aryati,dkk, 2020, Forget,etall,2017). Peningkatan kadar NLR
secara independen terkait dengan prognosis klinis yang tidak menguntungkan pada
pasien dengan sepsis (Liu,ett all, 2016)
2.2.3 D-Dimer
6
untuk PE 99,5%. Secara keseluruhan spesifisitas diagnostik D-dimer adalah 41%,
tetapi lebih rendah di antara pasien yang lebih tua. Dari 198 pasien dengan konsentrasi
D-dimer di bawah nilai batas, 196 bebas PE, satu memiliki PE, dan satu memiliki
informasi yang tidak lengkap karena mangkir. Dengan demikian, nilai prediksi negatif
konsentrasi D-dimer turun antara 197 dari 198 dan 196 dari 198 kasus PE (99% [95%
CI: 96,4 hingga 99,9]). Menggunakan nilai batas 4.000 mikrogram / L, spesifisitas
keseluruhan konsentrasi D-dimer untuk PE adalah 93,1%. Kesimpulannya, konsentrasi
D-dimer plasma di bawah 500 mikrogram / L memungkinkan pengecualian PE pada
29% pasien rawat jalan yang diduga menderita PE ( A Perrier 1, 2020)
7
Nilai CT PCR dijadikan parameter berat-ringannya infeksi Covid-19. Nilai CT
PCR >30-40 infeksi ringan, nilai CT PCR > 20-30 infeksi sedang, nilai CT PCR 10-20
infeksi berat. Baru-baru ini beberapa studi melaporkan, NLR bisa berbeda antara
kelompok ringan/ sedang dan berat/ kritis dan probabilitas kematian pasien akibat
infeksi Covid-19. Sebagai tambahan, suatu serial studi menyebutkan NLR merupakan
predictor yang terpercaya dari progresivitas Covid-19 dan peningkatan NLR
dihubungkan dengan tingginya kematian.
Dari beberapa penelitian yang telah dipublikasikan, kadar D‐dimer, suatu faktor
prognosis, ditemukan lebih tinggi pada pasien SARS‐CoV‐2 bergejala klinis berat
dibandingkan dengan yang ringan (Mattiuzzi & Lippi, 2020). Pemahaman yang lebih
baik dari faktor prognosis D-dimer ini dapat membantu tenaga medis, dalam hal ini
dokter, memprediksi keparahan Covid-19 dan kebutuhan akan perawatan intensive
care unit (ICU) bagi pasien tersebut (Nugroho, et al., 2020).
8
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
Tidak Diteliti
Diteliti
DIBANDIN
GKAN
9
3.3 Hipotesis Penelitian
H0: Tidak terjadi peningkatan keparahan klinis, nilai CT PCR, NLR, kadar D-dimer
pada reinfeksi Covid-19 dibanding infeksi awal Covid-19 RSUD Kab.Sidoarjo.
H1: Terjadi peningkatan keparahan klinis, nilai CT PCR, NLR, kadar D-dimer pada
reinfeksi Covid-19 dibanding infeksi awal Covid-19 RSUD Kab.Sidoarjo
10
BAB 4
METODE PENELITIAN
Alat
No Variabel Definisi Operasional Kategori & Kriteria Skala
Ukur
1 Nilai CT PCR Polymerase Chain Nilai CT PCR >30-40 RME Ordinal
Reaction C(PCR) infeksi RINGAN
adalah metode
o yang
cepat membuat
v Nilai CT PCR > 20-30
jutaan hingga
i infeksi SEDANG
miliaran salinan
d
Nilai CT PCR 10-20
sampel DNA1 Pada
infeksi BERAT
tes amplifikasi
9 asam
nukleat (NAAT)
dengan metode rRT-
PCR, hasil deteksi
11
gen tersebut berupa
nilai CT (cycle
threshold). CT
menunjukkan bahwa
viral load tinggi,
sehingga merupakan
sumber infeksi bagi
orang sekitarnya.
Nilai CT PCR
parameter berat-
ringannya infeksi.
12
menyebabkan
penyumbatan
pembuluh darah di
tempat lain
(emboli). Kadar D-
dimer merupakan
parameter risiko
emboli
13
4.5 Variabel Penelitian
Variabel Independen :
Nilai Ct Val PCR
Ratio NLR
Kadar D-Dimer
Variabel Dependen:
Keparahan Klinis pada Infeksi Awal Covid 19
Keparahan Klinis pada Reinfeksi Covid 19
4.6 Uji Statistik
Analisis data memakai Kruskall Wallis
14
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Aryati,Prof. dr, MS, Sp. PK (K). (2020). Strategi Pemeriksaan Lab Covid-19. PDS
PatKLin.
HUI GAO1,2, HU LIU3 and YANJING LI2 1,2018. Value Of D-Dimer Levels For
The Diagnosis Of Pulmonary Embolism: An Analysis Of 32 Cases With
Computed Tomography Pulmonary Angiography.Department of Radiology, The
First Affiliated Hospital of Xi'an Jiaotong University, Xi'an, Shaanxi 710061; 2
Department of Radiology, The Affiliated Hospital of Yan'an University; 3
Cardiovascular Medicine Center, The Affiliated Hospital of Yan'an University,
Yan'an, Shaanxi 716000, P.R. China Received January 16, 2018; Accepted June
6, 2018 DOI: 10.3892/etm.2018.6314.Experimental And Therapeutic Medicine
16: 1554-1560, 2018
Jose Bordon1,2*, MD, PhD; Donghoon Chung3 , PhD; Priya Krishnan4 , MD; Ruth
Carrico1 , PhD; and Julio A. Ramirez1 , MD,2021. The Importance of Cycle
Threshold Values in the Evaluation of Patients with Persistent Positive PCR for
SARS-CoV-2: Case Study and Brief Review. ULJRI
https://doi.org/10.18297/jri/vol4/iss1/54
Kemenkes RI , 2020. Data Tim Covid, tim tugas Covid kemenkes.
Mattiuzzi, C. and Lippi, G., 2020. Which lessons shall we learn from the 2019 novel
coronavirus outbreak? Annals of translational medicine, 8(3).
https://dx.doi.org/10.21037%2Fatm.2020.02.06
15
Liu, Xuan. Shen, Yong. Dkk. (2016). Prognostic Significance of Neutrophil to
Lymphocyte Ratio in Patients with Sepsis: A Prospective Observational Study.
Research article: Hindawi.
Li, X., Liu, C., Mao, Z. et al, 2020. Predictive values of neutrophil-to-lymphocyte ratio
on disease severity and mortality in COVID-19 patients: a systematic review and
meta-analysis. Crit Care 24, 647. https://doi.org/10.1186/s13054-020-03374-8.
Nugroho, et al., 2020. Relationship of D‐dimer with severity and mortality in SARS‐
CoV‐2 patients : A meta‐analysis, International Journal of Laboratory
Hematology - Wiley Online Library. https://doi.org/10.1111/ijlh.13336
Nobuhiro Asai a, b , Daisuke Sakanashi b , Wataru Ohashi c , Akiko Nakamura b ,
Atsuko Yamada b , Yuzuka Kawamoto b , Narimi Miyazaki b , Tomoko Ohno b
, Isao Koita b , Hiroyuki Suematsu b , Takaaki Kishino a, d , Hideo Kato a, e ,
Mao Hagihara a, f , Arufumi Shiota a, b , Yusuke Koizumi a, b , Yuka Yamagishi
a, b , Hiroshige Mikamo a, b, 2020. Could threshold cycle value correctly reflect
the severity of novel coronavirus disease 2019 (COVID-19)?Journal of Infection
and Chemotherapy Home.https://doi.org/10.1016/j.jiac..09.010 1341-321X/©
2020 Japanese Society of Chemotherapy and The Japanese Association for
Infectious Diseases. Published by Elsevier Ltd. All rights reserved.J Infect
Chemother 27 (2021) 117e119
Sweta Shah b , Tanu Singhal a,* , Namita Davar c , Pooja Thakkar d.No correlation
between Ct values and severity of disease or mortality in patients with COVID 19
disease. Contents lists available at ScienceDirect Indian Journal of Medical
Microbiology journal homepage: www.journals.elsevier.com/indian-journal-of-
medical-microbiology.https://doi.org/10.1016/j.ijmmb.2020.10.021 Available
online 3 November 2020 0255-0857/© 2020 Indian Association of Medical
Microbiologists. Published by Elsevier B.V. All rights reserved.Indian Journal of
Medical Microbiology Volume 39, Issue 1, January 2021, Pages 116-117
T Schutte 1, A Thijs, Y M Smulders, 2016. Never ignore extremely elevated D-dimer
levels: they are specific for serious illness. Neth J Med , 2016 Dec;74(10):443-
448.Affiliations expand PMID: 27966438 (3)
16
PROPOSAL PENELITIAN
KOLABORASI RSUD KAB. SIDOARJO-FK UWKS
TIM PENGUSUL
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Reinfeksi adalah keadaan terinfeksinya kembali seseorang dengan penyakit
yang sama. reinfeksi covid-19 ecause masih relatif jarang, mereka tidak dapat
disalahkan atas lonjakan yang sedang berlangsung. bagi veteran coronavirus berharap
pengalaman mereka telah memberi mereka suatu kekebalan. pulih dari virus corona
sars-cov2 bukanlah alasan untuk tidak melakukan prokes (protokol kesehatan) 3 m
(mencuci tangan , memakai masker dan menjaga jarak aman ). pada bulan oktober,
seorang wanita belanda berusia 89 tahun adalah kematian pertama yang
didokumentasikan seseorang yang telah terjangkit virus corona untuk kedua kalinya
(sarah elizabethrichards andnsikan akpa, 2020)
Penyakit infeksi corona virus juga memiliki tiga mekanisme penularan yakni
sesuai keadaan host, virulensi, dan environmental. Host diartikan sebagai kemampuan
sistem imun yang terjadi pada tubuh setiap individu, semakin lemah dan termasuk
dalam kelompok rentan maka penularan di komunitas akan tinggi.( Gambaran
Karakteristik Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Risiko Covid-19 Dalam Kerangka
Desa Adat di Desa Gulingan, Mengwi, Bali Agus Indra Yudhistira Diva Putra1 ,
Made Sindy Astri Pratiwi1 , Made Violin Weda Yani1 , Gufran Rizaldy Danang
Gunawan2 , Ghaniy Muhammad Ganesha3 , Agnes Maria Aprilia Evelyn
Aminawati4 , I Putu Gede Dharma Wibhawa Aryana5 , I Gusti Agung Alit
Suryawati6. Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9(3)
Oleh karena perlu pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, perlu dilakukan
pemberian informasi secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
seluruh lapisan masyarakat untuk menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu penyakit komorbid sebagai faktor risiko kematian akibat COVID-19 di RS
Bhakti Dharma Husada Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan 358 pasien terinfeksi
COVID-19 dan dikonfirmasi dengan usapan hidung dan tenggorokan. Enam puluh
enam pasien (18%) meninggal karena COVID-19. 60,6% adalah laki-laki (OR 1,87, P
2
0,041), 22,7% berusia> 64 tahun (OR 2,097, P 0,041), dan 83,3% di antaranya
merupakan faktor risiko bersama. Diabetes melitus (30,3%) (OR 4,348, P 0,000), dan
penyakit kardiovaskular (10,6%) (OR 4,319, P 0,016) merupakan faktor risiko
kematian tertinggi pada COVID-19. Kesimpulannya, pria, usia lanjut, diabetes, dan
hipertensi merupakan faktor risiko kematian pada COVID-19
Tim pakar satgas penanganan covid-19 telah melakukan analisis kematian
pasien covid-19 berdasarkan usia dan riwayat komorbid atau penyakit penyerta. hasil
analisis tim pakar selama 5 bulan terakhir, berdasarkan aspek usia, pasien yang
berada di usia 31 - 45 tahun berisiko masing-masing sebesar 2,4 kali lipat pada
kematian. dan yang berada di rentan usia 46 - 59 tahun, berisiko 8,5 kali lipat pada
kematian. "risiko ini akan semakin meningkat pada usia lanjut, diatas 60 tahun yaitu
sebesar 19,5 kali lipat," Bagaimana kasus reinfeksi pada usia tua ? (Tim Komunikasi
Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019)
Kematian positif Covid-19 di DIY didominasi oleh kasus dengan komorbid (penyakit
penyerta). Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan,
komorbid paling banyak dialami pasien Covid-19 yang meninggal dunia di DIY yaitu
hipertensi dan diabetes mellitus (DM). bagaimana dengan reinfeksi pada Komorbid ? (Rep:
Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih.,2020)
Permasalahan diatas itu yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui Profil
Penderita yang mengalamai Reinfeksi Covid 19 berdasar danya Faktor-faktor Komorbid,
Pola Hidup Penderita dan Perilaku Prokes Penderita setelah sembuh dari Infeksi awal
Covid 19
1.2 Permasalahan
Bagaimana profil dan melihat peran faktor Komorbid , usia, jenis kelamin Penderita
Reinfeksi dan non reinfeksi Covid 19
1.3 Tujuan
Mengetahui Profil dan melihat peran faktor Komorbid , usia, jenis kelamin Penderita
Reinfeksi dan non reinfeksi Covid 19
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengetahui Profil Komorbid penderita Reinfeksi dan non reinfeksi Covid 19
3
2) Mengetahui Profil usia penderita Reinfeksi dan non reinfeksi Covid 19
3) Mengetahui Profil jenis kelamin penderita Reinfeksi dan non reinfeksi Covid19
4) Mengetahu hubungan komorbid dengan reinfeksi dan non reinfeksi Covid19
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Reinfeksi
Pada tgl 21 September 2020, CDC Eropa melaporkan adanya kasus atas
reinfeksi SARS-CoV-2. Definisi Reinfeksi adalah infeksi ulang, infeksi yang kambuh
dan rekurensi yang di deteksi asam nukleat positif (kembali positif) dan mungkin
memiliki gejala klinis dan implikasi epidemiologis (D. Yahav et al, 2021). Beberapa
penelitian telah melaporkan kasus PCR SARS CoV-2 yang positif kembali setelah
tes negatif dan pemulihan klinis, atau gejala berulang, yang cocok dengan gejala
COVID-19, dalam jangka waktu hingga 90 hari sejak terdeteksi penyakit Covid -19 .
Di Inggris kasus reinfeksi pada April 2020, Pasien A berusia 25 tahun memiliki
gejala klasik COVID-19 setelah mendapat perawatan di rumah sakit. Pasien tidak
memiliki gejala s gangguan imunodefisiensi. Gejala pada saat itu demam tinggi dan
sakit kepala selama 3 hari, dan lemas, setelah 3 minggu. Asam nukleat nasofaring uji
amplifikasi (NAAT) pada saat itu kembali negatif. Namun, pada Mei 2020
melakukan test antibodi,yang membuktikan terinfeksi COVID-19. Pada Oktober
2020 Pasien A menunjukkan gejala Covid 19 baru, setelah 72 jam kontak dengan
pasien Covid 19. Ada beberapa penjelasan para ahli terjadinya reinfeksi Covid 19,
pertama, hasil negatif palsu tes swab karena pengambilan spesimen sampel lendir
yang kurang cukup ataupun spesimen mengandung virus tidak aktif . Kedua, virus
yang aktif kembali pada tubuh pasien yang telah dinyatakan sembuh.karena sistem
imun yang masih terlalu lemah sehingga virus Covid 19 bisa mereplikasi diri
kembali. Ketiga, pasien terinfeksi dengan tipe virus yang berbeda karena Sars-CoV-2
tergolong sebagai virus RNA yang mempunyai kemampuan bermutasinya jauh lebih
cepat dibandingkan virus DNA ( J West A et al, 2021)
5
2.2 Komorbid
Definisi secara umum komorbid adalah penyakit penyerta yaitu penyakit
atau kondisi yang muncul bersamaan pada satu pasien. Komorbid ini biasanya
dianggap sebagai diagnosis sekunder dan telah di kenal selama atau setelah
pengobatan untuk diagnosis utama.
2.2.1. Diabetes
Pada Penderita yang memiliki komorbid diabetes melitus dengan gula darah yang
tidak terkontrol yang ditandai dengan HbA1C yang tinggi (8,2) serta gula darah tinggi sampai
pemakaian insulin kontinu intravena. Diabetes melitus diketahui meningkatkan resiko infeksi.
Prevalensi Diabetes yang menderita COVID-19 di Cina adalah 8,2% dan nilai tersebut tidak
jauh berbeda dengan prevalensi penderita diabetes di Cina. Namun, prevalensi diabetes
meningkat menjadi 34,6% pada penderita COVID-19 yang berat. Penderita diabetes
mengalami disregulasi sistem imun sehingga cenderung mengalami badai sitokin ketika
terinfeksi COVID-19. Selain disregulasi sistem imun, diabetes melitus tipe 2 juga
memperberat kondisi hiperkoagulasi pada pasien dengan disseminated intravascular
coagulation (DIC) menjadi kejadian terminal pada penderita COVID-19 berat. Padahal terapi
antikoagulan dan antiplatelet sudah diberikan sejak awal admisi pasien ke ruang rawat ICU.
Hal ini menunjukkan kembali bahwa penderita COVID-19 tidak hanya mengalami masalah
berat pada sistem pernapasan, melainkan pada sistem imunitas sampai koagulasi pada pasien.
( Apicella A, et al, 2021, Xie J, Tong Z et al , 2020, Wilkerson RG et al, 2020 )
2.2.2. Obesitas
Proses inflamasi kronis dapat diamati pada individu dengan obesitas, hal ini
terbukti bahwa keadaan obesitas merupakan faktor risiko peningkatan infeksi
(Falagas dan Kompoti 2006). Beberapa hipotesis untuk mengetahui mekanisme
kekebalan yang terlibat pada pasien obesitas adalah disfungsi limfosit B. Limfosit B.
berkontribusi pada peradangan dan peningkatan sekresi autoantibodi,yang berkaitan
dengan respon yang buruk dari pasien obesitas pada keadaan seperti influenza,
hepatitis B, dan tetanus (Frasca dan Blomberg 2020).
6
Meski data BMI pasien rawat inap COVID-19 bukan fokus untuk
karakterisasi awal kelompok risiko, beberapa studi terbaru menunjukkan relevansi
komorbiditas ini di pandemi virus corona. Sebuah studi terbaru di Prancis dievaluasi
BMI dari 124 pasien yang dirawat di unit perawatan intensif untuk infeksi SARS-
CoV-2 dan korelasinya dengan kebutuhan untuk penggunaan ventilasi mekanis
invasif, pembuktian tingginya frekuensi pasien rawat inap dengan obesitas dan
obesitas parah dan memburuknya kondisi penyakit. Dalam laporan lain, di New York
City, Obesitas EUA merupakan faktor prediktif untuk kebutuhan rawat inap pada
pasien COVID-19 dan pada Shenzhen, Cina, individu obesitas dengan COVID-19
menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam risiko pneumonia berat, terutama
pada pria (Simonnet dkk. 2020, Petrilli et al. 2020, Qingxian et al. 2020).
2.2.3. Autoimun
Jalur sitokin dan gangguan pensinyalan dapat menjadi penyebab onset dan
patogenesis banyak penyakit seperti penyakit autoimun. dan infeksi COVID-19. Pasien
autoimun mungkin berisiko lebih tinggi terkena infeksi karena gangguan kekebalan,
penggunaan obat imunosupresif, dan kerusakan berbagai organ. Peningkatan sekresi sitokin
inflamasi dan intoleransi sistem kekebalan pasien autoimun inilah yang menyebabkan pasien
rentan terinfeksi COVID-19. (Varga Z et al, 2020)
Pada pasien COVID-19, selain terjadi peningkatan sitokin inflamasi, terjadi
peningkatan fibrinogen Dalam sebuah penelitian, kadar fibrinogen pasien COVID-19 yang
sembuh tidak menurun; Namun, dalam penelitian lain, kadar fibrinogen serum dan IL6 lebih
tinggi pada pasien autoimun dibandingkan pada subjek sehat. IL-6 adalah pengatur utama
sintesis fibrinogen dan peningkatan kadar fibrinogen dalam serum. Intinya, peradangan dan
koagulasi terkait abnormal pada pasien COVID-19 dengan autoimun. Enzim pengubah
Angiotensin 2 (ACE2) adalah reseptor COVID-19 di permukaan sel endotel, yang juga
diekspresikan di banyak organ seperti ginjal dan paru-paru. Infeksi virus dengan reseptor ini
menginfeksi jaringan dan meningkatkan kematian sel di area tersebut (Ferrario CM et al,
2015, Channappanavar et al, 2016, Perl A et al, 2004)
7
2.2.4. HIV/AIDS
Data yang tersedia sampai saat ini menunjukkan bahwa ODHA bisa terinfeksi
COVID-19 dan mempunyai gejala yang sama seperti pasien yang tidak terinfeksi HIV.
Pada Penelitian Hossein Mirzaei, Willi McFarland, Mohammad Karamouzian, Hamid Sharif,
terdapat 252 pasien HIV dan Covid, 80,9% adalah laki-laki, usia rata-rata adalah 52,7 tahun,
dan 98% menggunakan antiretroviral. pengobatan (ART). Komorbiditas selain HIV dan
COVID-19 (multimorbiditas) antara lain hipertensi (39,3%), obesitas atau hiperlipidemia
(19,3%), penyakit paru obstruktif kronik (18,0%), dan diabetes (17,2%). Dua pertiga (66,5%)
memiliki gejala ringan sampai sedang, yang paling banyak adalah demam (74,0%) dan batuk
(58,3%). Di antara pasien yang meninggal, itu mayoritas (90,5%) berusia di atas 50 tahun,
laki-laki (85,7%), dan multimorbiditas (64,3%).
Adanya multimorbiditas dan factor usia menjadi faktor penting untuk morbiditas
dan kematian dengan infeksi COVID-19-HIV. ODHA sebagai populasi yang membutuhkan
kewaspadaan dini untuk mencegah COVID-19. Mengingat jumlah ODHA di seluruh dunia,
kemungkinan besar masih banyak lagi pasien dengan koinfeksi COVID-19-HIV dari yang di
laporkan. Dokter dan peneliti bisa membantu mengatasi kesenjangan data dengan waspada
terhadap pasien yang mungkin menjadi koinfeksi dengan SARS-CoV-2 dan HIV.
(Hossein Mirzaei et al, 2020, Livingston E et al, 2020, Chen N et al, 2020, Guan W-J et al,
2020, Richardson S et al, 2020)
2.2.5. Keganasan
Mekanisme apoptosis yang tidak tepat, merupakan faktor yang terkait dengan
patogenesis seperti infeksi dan toksin, hal ini dapat menyebabkan peningkatan apoptosis sel
yang terinfeksi. Selama apoptosis, antigen merupakan sistem kekebalan dan menyebabkan
peningkatan produksi antibodi dan sitokin. Penyebab sitokin ini kematian sel dengan
terakumulasi di dalam sel [40-44]. Satu studi menemukan bahwa limfopenia pada pasien
COVID-19 bisa disebabkan untuk induksi apoptosis dan jalur pensinyalan P53.
Menariknya, dalam penelitian lain, gen P53 menjadi faktor penting apoptosis, meningkat
pada pasien dengan COVID-19 [45]. COVID-19 dapat mencegah apoptosis dengan
mengurangi pensinyalan TGF-β, yang memainkan peran kunci dalam apoptosis dan
diferensiasi sel, menyebabkan diferensiasi fibroblas dan kerusakan paru-paru [46, 47]. Badai
sitokin melalui apoptosis sel T yang dimediasi oleh IFN-I (interferon tipe I) meredam sistem
8
kekebalan dan menyebabkan limfopenia (mengurangi CD8 dan CD4 T sel) [48]. Stimulasi
IFN-γ juga mengurangi ATP dalam sel T. dan menginduksi apoptosis sel T [49].Timbulnya
badai sitokin dikaitkan dengan peningkatan apoptosis di paru-paru dan ginjal pada orang
dengan COVID-19. ( Bruce-Chwatt LJ,et al, 1986, Devaux CA, et al, 2020, Zadeh FJ et al,
2017, Saxena V et al, 2008, Yu X et al, 2017)
2.3 Usia
Data laporan UN Women (2020) kasus COVID 19 bedasarkan usia dan jenis
kelamin, pria dengan rentang usia 30-39 tahun merupakan kasus tertinggi dengan total lebih
dari 180.000 kasus yang dilaporkan. Berdasarkan usia dari pelaporan 116 negara. Kasus laki-
laki pada kelompok usia 30-34 tahun terdapat 193.995 kasus, kelompok usia 35-34 tahun
terdapat 183.133 kasus. kelompok usia 40-54 tahun terdapat jumlah sekitar 170.000 kasus.
Melihat data yang ditampilkan UN Women rentang usia tersebut menunjukan usia angkatan
kerja produktif bagi kaum pria.
Diketahui bahwsanya rentang usia perempuan yang positif COVID 19 berada pada umur 25-
54 tahun, dengan total sekitar 140.000 kasus, namun pada kelompok usia perempuan umur
40-44 terdapat sekitar 130.000 kasus. Sedangkan berbanding terbalik pada perempuan di usia
lebih dari 85 tahun tercatat lebih tinggi dari pada laki-laki, yakni sebesar 121.220 kasus
terkonfirmasi berdasar 116 negara (UN Women 2020)
9
Indonesia tercatat 47% konfirmasi pasien perempuan dari konfirmasi total kasus 47.896.
Sedangkkan di Austaralia pasien positif perempuan COVID 19 terdapat 48% dari konfirmasi
kasus 7.613. (UN Women 2020)
10
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
Mengetahui Profil dan melihat peran faktor Komorbid , usia, jenis kelamin Penderita
Reinfeksi dan non reinfeksi Covid 19
11
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang mempergunakan data sekunder yang terdapat
pada rekam medik.
4.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian : RSUD Kab Sidoarjo
Waktu penelitian : Penelitian dan pengumpulan data dilakukan selama periode Maret –
Juni 2020.
4.3.4.Definisi Operasional:
Alat
Definisi Kategori &
No Variabel Ukur/sumber Skala
Operasional Kriteria
data
1 Profil Keadaan atau 1: RME Ordinal
potensi yang Tergambar
sangat 2: Tidak
menentukan Tergambar
dapat
digambarkan
akibat suatu
proses
2 Reinfeksi Infeksi ulang 1: Tidak RME Nominal
Covid 19 yang dialami
penderita dan (Tidak ada
12
dibuktikan secara infeksi
laboratorium ulang)
sebagai akibat
Coronavirus 2 2: Ya (Ada
(SARS-2) Covid infeksi
19 ulang)
13
Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui
insidensi dan prevalensi penyakit Covid-19, kemudian melakukan
pembuatan proposal penelitian yang sesuai dengan judul. Kemudian
dilanjutkan dengan sidang proposal dan pengurusan surat izin.
b. Tahap perizinan
c. Pengambilan data
d. Pengumpulan data
e. Pengolahan data
14
DAFTAR PUSTAKA
Agus Indra Yudhistira Diva Putra1 , Made Sindy Astri Pratiwi1 , Made Violin Weda Yani1 ,
Gufran Rizaldy Danang Gunawan2 , Ghaniy Muhammad Ganesha3 , Agnes Maria
Aprilia Evelyn Aminawati4 , I Putu Gede Dharma Wibhawa Aryana5 , I Gusti Agung
Alit Suryawati6. 2020. Gambaran Karakteristik Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Risiko Covid-19 Dalam Kerangka Desa Adat di Desa Gulingan, Mengwi, Bali Jurnal
Kesehatan Andalas.; 9(3)
Apicella A, et al. COVID-19 in people with diabetes: understanding the reasons for worse outcomes.
The Lancet 2020;1–11
Bruce-Chwatt LJ, Black RH, Canfield CJ, Clyde DF (1986) Peters W. World Health Organization.
Chemotherapy of malaria. World Health Organization,
Channappanavar R, Fehr AR, Vijay R, Mack M, Zhao J, Meyerholz DK, Perlman S (2016)
Dysregulated type I interferon and inflammatory monocyte-macrophage responses cause
lethal pneumonia in SARS-CoV-infected mice. Cell Host Microbe 19(2):181–193 49.
Chen N, Zhou M, Dong X, Qu J, Gong F, Han Y, et al. Epidemiological and clinical characteristics of
99 cases of 2019 novel coronavirus pneumonia in Wuhan, China: a descriptive study. Lancet.
2020;395(10223):507–13.
Dafna Yahav, Dana Yalin , Isabella Eckerle, Christiane S. Eberhardt , Jianwei Wang, Bin
Cao, Laurent Kaiser Definitions for coronavirus disease 2019 reinfection, relapse and
PCR re-positivity Clinical Microbiology and Infection 27 (2021) 315e318
https://doi.org/10.1016/j.cmi.2020.11.028 1198-743X/© 2020 European Society of
Clinical Microbiology and Infectious Diseases. Published by Elsevier Ltd. All rights
reserved.
Falagas, M. E., and M. Kompoti. 2006. Obesity and infection. The Lancet Infectious Diseases 6
(7):438–46. doi: 10.1016/S1473- 3099(06)70523-0
Ferrario CM, Jessup J, Chappell MC, Averill DB, Brosnihan KB, Tallant EA, Diz DI, Gallagher PE
(2005) Effect of angiotensin-converting enzyme inhibition and angiotensin II receptor
blockers on cardiac angiotensin-converting enzyme 2. Circulation. 111(20):2605–2610
Frasca, D., and B. B. Blomberg. 2020. The impact of obesity and meta bolic syndrome on
vaccination success. Interdisciplinary Topics in Gerontology and Geriatrics 43:86–97. doi:
10.1159/000504440
Guan W-J, Ni Z-Y, Hu Y, Liang W-H, Ou C-Q, He J-X, et al. Clinical characteristics of coronavirus
disease 2019 in China. N Engl J Med. 2020;382(18):1708–20.
Hossein Mirzaei, · Willi McFarland, · Mohammad Karamouzian, Hamid Sharif, 2020 COVID-19
Among People Living with HIV: A Systematic Review Published online: 30 July 2020 ©
Springer Science+Business Media, LLC, part of Springer Nature 2020
15
Jack West,A Serenydd EverdenB and Nikitas Nikitas A case of COVID-19 reinfection in the UK
COVID-19 RAPID REPORT Clinical Medicine 2021 Vol 21, No 1: e52–3
Petrilli, C. M., S. A. Jones, J. Yang, H. Rajagopalan, et al. 2020. Factors associated with
hospitalization and critical illness among 4,103 patients with COVID-19 disease in New
York City. medRxiv 2020.04.08.20057794.
Qingxian, C., C. Fengjuan, L. Fang, L. Xiaohui, et al. 2020. Obesity and COVID-19 severity in a
Designated Hospital in Shenzhen, China (3/ 13/2020). SSRN.
Raden Muhammad Ali Satria.Resty Varia Tutupoho.Djazuly Chalidyanto..Analisis Faktor
Risiko Kematian dengan Penyakit Komorbid Covid-19. Jurnal Keperawatan
Silampari. Volume 4.(1) DOI: https://doi.org/10.31539/jks.v4i1.1587)
Richardson S, Hirsch JS, Narasimhan M, Crawford JM, McGinn T, Davidson KW, et al. Presenting
characteristics, comorbidities, and outcomes among 5700 patients hospitalized with COVID-
19 in the New York city area. JAMA. 2020;323(20):2052–9.
Sarah elizabeth richards andnsikan kpan.already had the coronavirus? you could get it again.
reinfection reports are still rare but steadily growing around the world, and they’re likely
underreported.published december 2, 2020
Saxena V, Lienesch DW, Zhou M, Bommireddy R, Azhar M, Doetschman T et al (2008) Dual roles
of immunoregulatory cytokine TGF-beta in the pathogenesis of autoimmunity-mediated
organ damage. J Immunol (Baltimore, Md : 1950) 180(3):1903–1912
Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih. 2020. Komorbid Hipertensi dan DM Dominasi
Kematian Covid-19 di DIY. Nusantara,
Simonnet, A., M. Chetboun, J. Poissy, V. Raverdy, et al. 2020. High prevalence of obesity in severe
acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) requiring invasive mechanical
ventilation. Obesity. doi: 10.1002/oby.22831.
Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan
Ekonomi Nasional. Risiko Kematian COVID-19 Dipengaruhi Usia Dan Riwayat
Komorbid. Jakarta, 15 Desember 2020
UN Women, 2020. COVID-19: Emerging Gender Data and Why It Matters. [daring]. Tersedia dalam
https://data.unwomen. org/resources/covid-19-emerging-gender-data-and-why-it ? matters.
16
Wenham, C., J. Smith dan R. Morgan, 2020. COVID-19: the Gendered Impacts of the Outbreak.
Lancet Publishing Group. [daring]. Tersedia dalam http://dx.doi.org/10.1016 /
S01406736(20)30526-2..
Wernsdorfer WH Devaux CA, Rolain JM, Colson P, Raoult D (2020) New insights on the antiviral
effects of chloroquine against coronavirus: what to expect for COVID-19? Int J Antimicrob
Agents 55(5):105938
WHO, 2020. Dasbor WHO Coronavirus Disease (COVID-19). [daring]. Tersedia dalam
https://covid19.who.int/.
Wilkerson RG, Adler JD, Shah NG, Brown R. Silent hypoxia: a harbringer of clinical deterioration in
patients with COVID-19. American Journal of Emergency Medicine 2020;
https://doi.org/10.1016/j.ajem.2020.05.044
Xie J, Tong Z, Guan X, Du B, Qiu H. Clinical characteristics of patients who died of coronavirus
disease 2019 in China. JAMA 2020;1–4
Yu X, Buttgereit A, Lelios I, Utz SG, Cansever D, Becher B et al (2017) The cytokine TGF-β
promotes the development and homeostasis of alveolar macrophages. Immunity 47(5):903–
12.e4
Zadeh FJ, Moadeli M, Soltanzadeh M, Janatmakan F (2017 Aug) Effect of remote ischemic
preconditioning on troponin I in CABG. Anesth Pain Med. 7(4)
17
PROPOSAL PENELITIAN
KOLABORASI RSUD SIDOARJO-FK UWKS
DOSEN PENGUSUL
Modalitas pencitraan utama yang menjadi pilihan pada pasien Covid 19 adalah
foto toraks dan Computed Tomography Scan (CTscan) toraks. Sebanyak 58 pasien
tanpa gejala yang dites positif Covid 19 pada saat masuk RS, seluruhnya memiliki
gambaran CT-Scan toraks abnormal (Meng, 2020). Pada foto toraks didapatkan
gambaran seperti opasifikasi ground-glass, infiltrat, penebalan peribronkial,
konsolidasi fokal, efusi pleura, dan atelectasis. Sebenarnya foto toraks kurang sensitif
daripada CT scan, karena sekitar 40% kasus Covid 19 tidak didapatkan kelainan pada
foto toraks (Guann, 2020). Studi dengan USG toraks menunjukkan pola B yang difus
sebagai temuan utama. Konsolidasi subpleural posterior juga ditemukan walaupun
jarang (Poggiali, 2020). Temuan utama pada CT scan toraks adalah opasifikasi ground-
glass (88%), dengan atau tanpa konsolidasi, sesuai dengan pneumonia viral. Paru yang
terkena biasanya bilateral (87,5%), multilobular (78,8%), lebih sering pada lobus
inferior dengan distribusi lebih perifer (76%). Penebalan septum, penebalan pleura,
bronkiektasis, dan keterlibatan pada subpleural tidak banyak ditemukan (Salehi,2020).
Gambaran CT scan yang lebih jarang ditemukan yaitu efusi pleura, efusi perikardium,
limfadenopati, kavitas, CT halo sign, dan pneumotoraks. Walaupun gambaran CT Scan
Thoraks tersebut jarang didapat, namun bisa saja ditemui seiring dengan progresivitas
penyakit. Pasien Covid 19 di atas usia 50 tahun lebih sering didapatkan gambaran
konsolidasi.
Hasil laboratorium yang berhubungan dengan tingkat keparahan COVID-19
adalah peningkatan LDH, CRP, D-dimer, dan IL-6 serta penurunan trombosit dan
jumlah limfosit. Angka mortalitas COVID-19 bervariasi antara 3,1%–15% (Ding X,
2020). Faktor yang berhubungan dengan mortalitas antara lain peningkatan bilirubin,
ureum, d-dimer, dan feritin. Indeks laboratorium yang ditemukan paling bermakna
untuk prediksi keparahan adalah NLR (NeutrophilLymphocyte-Ratio)(Ling Z, 2020).
Di Korea Selatan dilaporkan terdapat 91 kasus positif baru yang berasal pada
pasien yang telah dinyatakan negatif dan keluar dari rumah sakit Beberapa
kemungkinan terjadinya reinfeksi Covid 19 menurut para ahli ada 3 kemungkinan.
Kemungkinan pertama, hasil negatif palsu tes swab yang berasal dari pengambilan
spesimen sampel lendir yang kurang cukup ataupun hasil positif palsu yang berasal
dari spesimen yang mengandung virus tidak aktif . Kemungkinan kedua, virus yang
masih sedikit tersisa pada tubuh pasien yang telah dinyatakan sembuh kembali aktif.
Hal ini bisa terjadi karena sistem imun orang tersebut masih terlalu lemah sehingga
virus Covid 19 bisa memperbanyak diri kembali. Kemungkinan ketiga, pasien
terinfeksi kembali oleh virus SARS-CoV-2 dengan tipe yang berbeda. Sars-CoV-2
tergolong sebagai virus RNA dimana kemampuan bermutasinya jauh lebih cepat
dibandingkan virus DNA. Berdasarkan penelitian baru-baru ini, setidaknya ditemukan
tiga tipe virus Sars-CoV-2 yang berbeda .
Untuk mengetahui hubungan antara gambaran radiologis dengan D-Dimer, NLR, CRP,
durasi rawat inap penderita reinfeksi dan infeksi pertama Covid 19 di RSUD Sidoarjo
2.1.2. Trombosit
Trombosit adalah merupakan sebuah sel dengan ukuran besar yang disebut
megakaryocyte. Thrombosit juga disebut platelet yang dapat ditemukan dalam darah.
Secara umum, fungsi utama trobosit adalah untuk membantu pembekuan darah bila
perlukan seperti ketika terjadi luka di kulit. Jumlah hitung trombosit yang rendah
ditemukan juga pada penderita COVID-19 yang parah dan merupakan faktor protektif
independen untuk COVID-19 (Shang et al., 2020). Sebuah studi retrospektif
multisenter juga menunjukkan bahwa trombositopenia yang berat adalah prediktor
independen terhadap kematian yang disebabkan community-acquired-pneumonia yang
parah (Terpos et al., 2020). Penelitian yang telah dilakukan oleh Elmaraghy dkk.
menunjukkan bahwa baik keadaan trombositopenia maupun trombositosis keduanya
memiliki hubungan yang bermakna dengan kematian pada pasien dengan community-
acquired-pneumonia (ElMaraghy, AbdelFattah, & Ahmed, 2016). Akan tetapi meta
analisis terkini menunjukkan bahwa trombositopenia memiliki hubungan dengan
dengan meningkatnya keparahan penyakit COVID-19 (Giuseppe Lippi, Plebani, &
Henry, 2020). Ini menunjukkan bila hitung platelet dapat digunakan sebagai salah satu
indikator yang dapat memprediksi tingkat keparahan penderita COVID-19.
2.1.3 D-dimer
D-dimer adalah fragmen protein yang dibuat saat gumpalan darah larut di dalam
tubuh Anda. Tes D-dimer adalah tes yang digunakan untuk melihat indikasi terjadi
kelainan gangguan pembekuan darah. Data literatur terbaru menunjukkan bahwa nilai
D-dimer seringkali terlihat meningkat pada pasien dengan COVID-19, dengan proporsi
angka yang bervariasi antara 36 hingga 43% kasus (G. Lippi & Plebani, 2020).
Penelitian yang dilakukan Tang dkk. juga menyoroti tentang sebagian besar pasien
COVID-19 yang meninggal selama rumah sakit memenuhi kriteria diagnosis
Disseminated Intravascular Coagulation dengan perbandingan 71,6 vs. 0,6%
dibanding pada penderita yang sembuh (Tang, Li, Wang, & Sun, 2020). Pada penelitian
tersebut ditemukan bahwa pada penderita dengan COVID-19 yang parah terjadi
peningkatan kadar D-dimer hingga 3,5 kali lipat. Peningkatan ini selaras dengan hasil
penelitian Huang dkk yang menemukan terjadinya peningkatan kadar D-dimer hingga
5 kali lipat pada 41 penderita rawat inap dengan COVID-19 yang parah (C. Huang et
al., 2020). Pada penelitian dengan skala yang lebih besar yang dilakukan oleh Guan
dkk. (Guan et al., 2020) dengan melibatkan subyek penelitian sebanyak 1.099 penderita
COVID-19 yang berasal dari 522 rumah sakit dari 30 daerah yang berbeda di Cina juga
menyatakan bahwa terjadinya peningkatan kadar D-dimer lebih banyak terjadi pada
penderita COVID-19 yang parah dibandingkan dengan penderita yang tidak parah
(59,6 vs. 43,2%; p=0,002). Walaupun etiologi peningkatan kadar D-dimer dapat
merupakan multifaktorial, tetapi peningkatan kadar D-dimer dan koagulopati sering
terjadi pada penderita COVID-19 yang parah dan juga pada penyakit virus lain seperti
misalnya pada penderita dengan human immunodeficiency virus (Borges et al., 2014),
Zika and Chikungunya (Ramacciotti et al., 2019), serta Ebola (Smither et al., 2019).
Infeksi
SARS-CoV2
Dengan
gejala
Kemati
Tanpa Ring Seda Bera an
gejala an ng t
Sembuh
BAB 4. METODE PENELITIAN
c. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan mengambil
kasus pada periode 2020 dan pengambilan data dilakukan dalam waktu
kurang lebih selama tiga bulan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
d. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan melihat rekam medis pada
pasien Covid 19 periode 2020. Beberapa hal yang akan dilihat pada rekam
medis berupa identitas pasien, jenis pemeriksaan untuk diagnosis seperti .
pemeriksaan radiologis, D-dimer, NLR, CRP dan durasi rawat inap
e. Pengolahan data
Setelah semua data terkumpul maka akan dilakukan analisis dengan
melihat catatan medis pasien dan ditelaah sesuai dengan literatur yang
kemudian akan dibandingkan. Selanjutnya data tersebut akan disajikan
dalam bentuk tabel
DAFTAR PUSTAKA
Bao, X., Zhou, G., Xu, W., Liu, X., Ye, Z., & Jiang, F. (2020). Neutrophil-to-
lymphocyte ratio and platelet-to-lymphocyte ratio: novel markers for the
diagnosis and prognosis in patients with restenosis following CAS. Biomarkers
in medicine, 14(4), 271-282.
Borges, A. H., O'Connor, J. L., Phillips, A. N., Baker, J. V., Vjecha, M. J., Losso, M.
H., . . . Lundgren, J. D. (2014). Factors associated with D-dimer levels in HIV-
infected individuals. PLoS One, 9(3), e90978.
doi:10.1371/journal.pone.0090978
Chen, N., Zhou, M., Dong, X., Qu, J., Gong, F., Han, Y., . . . Wei, Y. (2020).
Epidemiological and clinical characteristics of 99 cases of 2019 novel
coronavirus pneumonia in Wuhan, China: a descriptive study. The Lancet,
395(10223), 507-513.
Ding X, Yu Y, Lu B, Huo J, Chen M, Kang Y, et al. Dynamic profile and clinical
implications of hematological parameters in hospitalized patients with
coronavirus disease 2019. Clinical Chemistry and Laboratory Medicine
(CCLM) [Internet]. 2020 [ c i t e d 2 0 2 0 J u n 2 ] ; 0 . A v a i l a b l e f r o m :
https://www.degruyter.com/view/journals/cclm/aheadof-print/article-10.1515-
cclm-2020-0411/article-10.1515-cclm2020-0411.xml
ElMaraghy, A. A., AbdelFattah, E. B., & Ahmed, M. S. (2016). Platelet count: Is it a
possible marker for severity and outcome of community acquired pneumonia?
Egyptian Journal of Chest Diseases and Tuberculosis, 65(2), 499-504.
Guan, W.-j., Ni, Z.-y., Hu, Y., Liang, W.-h., Ou, C.-q., He, J.-x., . . . Hui, D. S. (2020).
Clinical characteristics of coronavirus disease 2019 in China. New England
journal of medicine, 382(18), 1708-1720.
Han, Q., Wen, X., Wang, L., Han, X., Shen, Y., Cao, J., . . . He, J. (2020). Role of
hematological parameters in the diagnosis of influenza virus infection in
patients with respiratory tract infection symptoms. Journal of clinical
laboratory analysis, 34(5), e23191.
Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Hu, Y., . . . Cao, B. (2020). Clinical
features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China.
Lancet, 395(10223), 497-506. doi:10.1016/s0140-6736(20)30183-5
Ji, J. S., Liu, Y., Liu, R., Zha, Y., Chang, X., Zhang, L., . . . Xu, X. (2020). Survival
analysis of hospital length of stay of novel coronavirus (COVID-19) pneumonia
patients in Sichuan, China. medRxiv.
Katal S., Myers L., Gholamrezaneshad A. SARS-CoV-2 reinfection: "New
baseline"imaging concept in the era of COVID-19. Clinical Imaging. 2021 Mar
26;78:142-145.
Kanne JP, Bai H, Bernheim A. COVID-19 Imaging: What We Know Now and What
Remains Unknown. Radiology. 2021:204522.
https://doi.org/10.1148/radiol.2021204522
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Info Infeksi Emerging Kementerian
Kesehatan RI [Internet]. 2020 [updated 2020 March 30; cited 2020 March 31].
Available from: https:// infeksiemerging.kemkes.go.id/.
Ko, J.-H., Park, G. E., Lee, J. Y., Lee, J. Y., Cho, S. Y., Ha, Y. E., . . . Huh, H. J. (2016).
Predictive factors for pneumonia development and progression to respiratory
failure in MERS-CoV infected patients. Journal of Infection, 73(5), 468-475.
Kumar, C. V. S., Mukherjee, S., Harne, P. S., Subedi, A., Ganapathy, M. K., Patthipati,
V. S., & Sapkota, B. (2020). Novelty in the Gut : A Systematic Review Analysis
of the Gastrointestinal Manifestations of COVID-19. BMJ Open
Gastroenterology, 7(e000417), 1– 9. https://doi.org/10.1136/bmjgast2020-
000417
Lapostolle, F., Schneider, E., Vianu, I., Dollet, G., Roche, B., Berdah, J., … Adnet, F.
(2020). Clinical Features of 1487 COVID - 19 Patients with Outpatient
Management in the Greater Paris : the COVID - Call Study. Internal and
Emergency Medicine, (0123456789). https://doi.org/10.1007/s11739- 020-
02379-z5
Lescure, F. X., Bouadma, L., Nguyen, D., Parisey, M., Wicky, P. H., Behillil, S., . . .
Yazdanpanah, Y. (2020). Clinical and virological data of the first cases of
COVID-19 in Europe: a case series. Lancet Infect Dis, 20(6), 697-706.
doi:10.1016/s1473-3099(20)30200-0
Lin Z, long F, Yang Y, Chen X, Xu L, Yang M. Serum ferritin as an independent risk
factor for severity in COVID-19 patients. Journal of Infection.
2020;S0163445320304345
Lippi, G., & Plebani, M. (2020). Laboratory abnormalities in patients with COVID-
2019 infection. Clin Chem Lab Med, 58(7), 1131-1134. doi:10.1515/cclm-
2020-0198
Lippi, G., Plebani, M., & Henry, B. M. (2020). Thrombocytopenia is associated with
severe coronavirus disease 2019 (COVID-19) infections: A meta-analysis.
Clinica Chimica Acta, 506, 145-148.
doi:https://doi.org/10.1016/j.cca.2020.03.022
Liu, K., Fang, Y.-Y., Deng, Y., Liu, W., Wang, M.-F., Ma, J.-P., . . . Li, C.-H. (2020).
Clinical characteristics of novel coronavirus cases in tertiary hospitals in Hubei
Province. Chinese medical journal.
Liu, Y., Yang, Y., Zhang, C., Huang, F., Wang, F., Yuan, J., . . . Feng, C. (2020).
Clinical and biochemical indexes from 2019-nCoV infected patients linked to
viral loads and lung injury. Science China Life Sciences, 63(3), 364-374.
Meng, H., Xiong, R., He, R., Lin, W., Hao, B., Zhang, L., & Lu, Z. (2020). CT Imaging
and Clinical Course of Asymptomatic Cases with Covid-19 Pneumonia at
Admission in Wuhan, China. Journal of Infection, 81(2020), e33–e39. Retrieved
from https://doi.org/10.1016/j.jinf.202 0.04.004
Poggiali E, Dacrema A, Bastoni D, Tinelli V, Demichele E, Mateo Ramos P, et al. Can
Lung US Help Critical Care Clinicians in the Early Diagnosis of Novel
Coronavirus (COVID-19) Pneumonia? Radiology. 2020; published online March
13. DOI: 10.1148/ radiol.2020200847.
Ramacciotti, E., Agati, L. B., Aguiar, V. C. R., Wolosker, N., Guerra, J. C., de Almeida,
R. P., . . . Fareed, J. (2019). Zika and Chikungunya Virus and Risk for Venous
Thromboembolism. Clin Appl Thromb Hemost, 25, 1076029618821184.
doi:10.1177/1076029618821184
Rangel, F. L. (2020). Neutrophil-to-lymphocyte ratio and lymphocyte-to-C reactive
protein in patients with severe coronavirus disease 2019 (COVID-19): A meta-
analysis. J Med Virol.
Salehi S, Abedi A, Balakrishnan S, Gholamrezanezhad A. Coronavirus Disease 2019
(COVID-19): A Systematic Review of Imaging Findings in 919 Patients. AJR
Am J Roentgenol. 2020:1-7.
Shi H, Han X, Jiang N, Cao Y, Alwalid O, Gu J, et al. Radiological findings from 81
patients with COVID-19 pneumonia in Wuhan, China: a descriptive study.
Lancet Infect Dis. 2020; published online February 24. DOI: 10.1016/S1473-
3099(20)30086-4.
Shang, W., Dong, J., Ren, Y., Tian, M., Li, W., Hu, J., & Li, Y. (2020). The value of
clinical parameters in predicting the severity of COVID-19. J Med Virol,
92(10), 2188-2192. doi:https://doi.org/10.1002/jmv.26031
Shi, N., Ma, Y., Fan, Y., Wang, J., Zhao, C., Li, G., . . . Wang, J. (2020). Predictive
value of the neutrophil-to-lymphocyte ratio (NLR) for diagnosis and worse
clinical course of the COVID-19: findings from ten provinces in China.
Smither, S. J., O'Brien, L. M., Eastaugh, L., Woolley, T., Lever, S., Fletcher, T., . . .
Kirkman, E. (2019). Haemostatic Changes in Five Patients Infected with Ebola
Virus. Viruses, 11(7). doi:10.3390/v11070647
Tang, N., Li, D., Wang, X., & Sun, Z. (2020). Abnormal coagulation parameters are
associated with poor prognosis in patients with novel coronavirus pneumonia.
J Thromb Haemost, 18(4), 844-847. doi:10.1111/jth.14768
Tanrıverdi, H., Örnek, T., Erboy, F., Altınsoy, B., Uygur, F., Atalay, F., & Tor, M. M.
(2015). Comparison of diagnostic values of procalcitonin, C-reactive protein
and blood neutrophil/lymphocyte ratio levels in predicting bacterial infection
in hospitalized patients with acute exacerbations of COPD. Wiener klinische
Wochenschrift, 127(19), 756-763.
Terpos, E., Ntanasis‐Stathopoulos, I., Elalamy, I., Kastritis, E., Sergentanis, T. N.,
Politou, M., . . . Dimopoulos, M. A. (2020). Hematological findings and
complications of COVID‐19. American journal of hematology, 95(7), 834-847.
Thai, P. Q., Toan, D. T. T., Son, D. T., Van, H. T. H., Minh, L. N., Hung, L. X., . . .
Huong, L. T. (2020). Factors associated with the duration of hospitalisation
among COVID-19 patients in Vietnam: A survival analysis. Epidemiology and
Infection, 148, e114. doi:10.1017/S0950268820001259
Wang, D., Hu, B., Hu, C., Zhu, F., Liu, X., Zhang, J., . . . Xiong, Y. (2020). Clinical
characteristics of 138 hospitalized patients with 2019 novel coronavirus–
infected pneumonia in Wuhan, China. Jama, 323(11), 1061-1069.
World Health Organization. Situation Report – 42 [Internet]. 2020 [updated 2020
March 02; cited 2020 March 15]. Available from:
https://www.who.int/docs/default-source/ coronaviruse/situation-
reports/20200302-sitrep-42-covid-19. pdf?sfvrsn=224c1add_2.
World Health Organization. Novel Coronavirus (2019-nCoV) Situation Report - 54
[Internet]. WHO; 2020 [updated 2020 March 15; cited 2020 March 30].
Available from: https://www.who.int/ docs/default-
source/coronaviruse/situation-reports/20200314- sitrep-54-covid-
19.pdf?sfvrsn=dcd46351_2.
Wise, J. (2020). A third of covid-19 patients admitted to UK hospitals die: British
Medical Journal Publishing Group.
Wong HYF, Lam HYS, Fong AH, Leung ST, Chin TW, Lo CSY et al. Frequency and
Distribution of Chest Radiographic Findings in Patients Positive for COVID-19.
Radiology. 2020;296(2):E72-e8.
Wu, Y., Potempa, L. A., El Kebir, D., & Filep, J. G. (2015). C-reactive protein and
inflammation: conformational changes affect function. Biological chemistry,
396(11), 1181-1197.
Yang, A.-P., Liu, J.-p., Tao, W.-q., & Li, H.-m. (2020). The diagnostic and predictive
role of NLR, d-NLR and PLR in COVID-19 patients. International
Immunopharmacology, 84, 106504.
doi:https://doi.org/10.1016/j.intimp.2020.106504
Zhang, Y., Zou, P., Gao, H., Yang, M., Yi, P., Gan, J., . . . Li, J. (2019). Neutrophil–
lymphocyte ratio as an early new marker in AIV-H7N9-infected patients: a
retrospective study. Therapeutics and clinical risk management, 15, 911.