SKIZOFRENIA
KATATONIK (F20.2)
KELUHAN UTAMA
Gelisah
Anamnesis
Riw. Penyakit dan Riw. Kehidupan
Riw. Penyakit sekarang
Pengobatan sebelumnya Pribadi
Anamnesis
Riw. Penyakit dan Riw. Kehidupan
Riw. Kehidupan
Riw. Penyakit sekarang
Pengobatan sebelumnya Pribadi
Pribadi
Anamnesis
Riw. Penyakit dan Riw. Kehidupan
Riw. Penyakit sekarang
Pengobatan sebelumnya Pribadi
Anamnesis
PEMERIKSAAN
Status Internus
FISIS
Keadaan umum : baik
Status gizi : baik
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 93x/mnt
Suhu : 36,50C
Status Neurologis
GCS : E4M6V5 Kompos Mentis)
Rangsangan meningeal : kaku kuduk (-), kernig’s
sign (-)
Fungsi motorik : dalam batas normal
Fungsi sensorik: dalam batas normal
PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL
Deskripsi Umum
Penampilan
Laki-laki wajah sesuai dengan umurnya (16 tahun), perawakan
tubuh sedang, berambut pendek, berwarna hitam, memakai
baju berwarna hitam bercorak dan menggunakan celana
pendek berwarna hitam, perawatan diri kurang
Kesadaran
Compos Mentis
Emosi
(Mood/Afek)
Mood : Eutimia
Afek : Tumpul
Tilikan
Norma Sosial : Terganggu
Uji daya nilai : Terganggu
Penilaian realitas : Terganggu
Tilikan : Pasien menyangkal dirinya
sakit (tilikan 1)
SKOR PANSS EC :
18
IKHTISAR PENEMUAN
Seorang laki-laki berusia 16 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan keadaan gelisah.
BERMAKNA
Berdasarkan pengakuan keluarga pasein gelisah sudah 4 hari yang lalu. Pasien tampak berbicara
sendiri, Sering mondar mandir dan sulit tidur, Pasien Pernah Mengamuk dan marah hingga melemparkan
barang-barang ada disekitar pasien. Awal perubahan perilaku pasien ±2 tahun yang lalu menurut
pengakuan keluarga pasien dan pasien meceritakan sebelumnya 1 bulan yang lalu saat pasien lulus SMP
pasien pernah dipukuli dibagian kepala oleh orang tua dari temannya, awalnya pasien melarang temannya
untuk tidak mengaruk sampah karena terganggu temannya melapor keorang tuanya dan memukul pasien
dengan tangan dikepal, setelah dipukul pasien sempat tidak sadarkan diri.
Pasien meyakini bahwa ada jin dalam dirinya dan berencana membunuhnya tapi tidak jadi
membunuhnya. Pasien mengatakan mendengar suara yang sangat membuat pasien terusik dan
membuat kepala pasien menjadi sakit. Persepsi suara yang didengar tidak jelas. Pasien juga sering
melihat sesosok kakek pasien yang sudah meninggal. Selepas kejadian itu pasien memiliki rasa
dendam kepada orang tua temannya yang memukul pasien, pasien meyakini bahwa orang tua temannya
memiliki ilmu gelap sehingga membuat pasien ingatannya seperti kosong.
Pada pemeriksaan status mental didapatkan Pasien tampak gelisah, kadang tiba-tiba melakukan
gerakan-gerakan tambahan (seperti menulis) saat dalam pembicaraan, dan menunjuk ke satu arah
dan mempertahankan posisinya. Membuang ludah dan mengores gores dinding. Berbicara lambat,
bergumam, artikulasi tidak jelas. Bentuk pikir : Tidak relevan Arus Pikir : Inkoheren, Isi Pikir : Belum
dieskport lebih lanjut karena pasien tidak kooperatif, kosentarasi dan perhatian distrakbilitas, tilikan 1,
EVALUASI
MULTIAKSIAL
AKSIS I : Skizofrenia Katatonik (F20.2) :
AKSIS II : (-)
AKSISI III : (-)
AKSIS IV : Stressor berkaitan dengan lingkungan
sosial
AKSIS V : GAF Scale 40-31 beberapa disabilitas
dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi
PENATALAKSANA
AN
Psikofarmakoter
Psikoterapi
api
Terapi Gaduh gelisah:
-Inj. Haloperidol 5mg/ 12 jam
(IM) Suportif
-Inj. Diazepam 10mg/ 12 jam
(IV)
-Risperidone 2 mg / 12 jam
/ oral
-Clozapine 25 mg / 24 jam / Sosioterapi
oral (malam)
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
DISKUSI
● Prevalensi skizofrenia:
1 banding 100 orang di
Terjadi
Beragam ketidakharmonisan dunia.
penyebab, dan ketidaksesuaian ● Kejadian pada laki-
perjalanan antara proses pikir, laki: 15-25 tahun
penyakit, dan perasaan, dan ● Kejadian pada
perbuatan serta hilang
respon terapi perempuan antara 25-
timbul.
35 tahun
Dampak
Suatu
biasanya berat
gambaran
dan bertahan
sindrom klinis Skizofrenia untuk jangka
yang beragam (schizein =
“pecah" dan panjang
phren- =
“jiwa"
Skizofrenia (PPDGJ-III dan DSM V)
Selain itu juga memiliki afinitas tinggi terhadap reseptor alfa 1, alfa 2
adrenergik, sementara terhadap reseptor kolinergik muskarinik
afinitasnya rendah.