Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

SKIZOFRENIA
KATATONIK (F20.2)

Farra Y. Pattipawae Pembimbing:


2013-83-057 dr. Sherly Yakobus, Sp.KJ
IDENTITAS
● Nama : An. LOH
● No. RM : 00-29-26
● Umur : 16 tahun
● Jenis Kelamin : Laki-laki
● Agama : Islam
● Pendidikan : SMA
● Alamat : Desa Gale-gale, Kec. Seram Utara Barat,
Kab. Maluku Tengah
● Pekerjaan : -
● Status Perkawinan : Belum Menikah
● Masuk RS Tanggal : 22 Februari 2021 Jam 16.30 WIT
Pasien Rujukan RS waisala, sebab utama masuk RS pasien
gelisah, mengamuk dan pasien pernah dipukul dibagian
kepalanya
RiWAYAT
RIWAYAT
PSIKIATRI
PSIKIATRI

Diperoleh dari autoanamnesis dan alloanamnesis dari


pasien, ayah dan kakak kandung pasien secara
langsung.

KELUHAN UTAMA
Gelisah

Anamnesis
Riw. Penyakit dan Riw. Kehidupan
Riw. Penyakit sekarang
Pengobatan sebelumnya Pribadi

Seorang laki-laki berusia 16 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya


dengan keadaan gelisah. Berdasarkan pengakuan keluarga pasein gelisah sudah
4 hari yang lalu. Pasien tampak berbicara sendiri, Sering mondar mandir dan
sulit tidur, pernah diberikan CTM untuk pasiennya dapat tidur tapi tetap pasien
tidak bisa tidur. Pasien Pernah Mengamuk dan marah hingga melemparkan
barang-barang ada disekitar pasien.
Awal perubahan perilaku pasien ±2 tahun yang lalu menurut pengakuan
keluarga pasien dan pasien meceritakan sebelumnya 1 bulan yang lalu saat
pasien lulus SMP pasien pernah dipukuli dibagian kepala oleh orang tua dari
temannya, awalnya pasien melarang temannya untuk tidak mengaruk sampah
karena terganggu temannya melapor keorang tuanya dan memukul pasien
dengan tangan dikepal, setelah dipukul pasien sempat tidak sadarkan diri.
Akibat kejadian itu pasien mengatakan kepalanya sering sakit dan tidak bisa
berfikir. Berjalannya waktu setelah dipukul pasien tidak memberitahukan
keadaan pasien kepada orang tuanya dikarenakan pasien takut orang tuanya
mengambil tindakan yang diluar batas Pasien meyakini bahwa ada jin dalam
dirinya dan berencana membunuhnya tapi tidak jadi membunuhnya. Pasien
mengatakan mendengar suara yang sangat membuat pasien terusik dan
membuat kepala pasien menjadi sakit. Persepsi suara yang didengar tidak jelas.
Pasien juga sering melihat sesosok kakek pasien yang sudah meninggal.
Anamnesis
Riw. Penyakit
Riw. Penyakit dan
dan Riw. Kehidupan
Riw. Penyakit sekarang
pengobatan sebelumnya
Pengobatan pribadi

Riwayat Gangguan Psikiatrik Sebelumnya


Saat ini merupakan kunjungan pasien yang pertama kalinya ke
rumah sakit. Pasien sudah mengalami kejadian ini berulang-
ulang dan hanya dibawah untuk dilakukan pengobatan ruqiah
sebanyak 3 kali tetapi tidak ada perubahan.

Riwayat Penyakit Dahulu


Ditemukan adanya riwayat trauma kepala akibat dipukuli oleh
orang tua temannya sekitar ± 2 Tahun lalu.

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


Tidak ditemukan adanya riwayat penggunaan narkotika,
psikotropika, dan zat psikoaktif lainnya.

Anamnesis
Riw. Penyakit dan Riw. Kehidupan
Riw. Kehidupan
Riw. Penyakit sekarang
Pengobatan sebelumnya Pribadi
Pribadi

Riwayat Prenatal dan Perinatal


Pasien lahir normal dibantu oleh bidan di puskesmas desa tempat
tinggalnya pada tanggal 10 Agustus 2004. Berat badan lahir tidak
diketahui, Orang tua pasien menginginkan kelahiran pasien.
Kondisi fisik maupun mental ibu pasien ketika mengandung baik.

Riwayat Masa Kanak Awal (usia 1-3 tahun)


Menurut ayah kandung pasien, selama tumbuh kembang, pasien
tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya dan tidak
ditemukan adanya masalah perilaku yang menonjol. Pasien
tinggal bersama orang tua dan saudara kandung yang lainnya.

Anamnesis
Riw. Penyakit dan Riw. Kehidupan
Riw. Penyakit sekarang
Pengobatan sebelumnya Pribadi

Riwayat Masa Kanak Pertengahan (usia 4-11 tahun)


Pasien usia 6 tahun pasien mulai bersekolah pada Sekolah Dasar. Pasien
dapat baca, tulis, menghitung. Menurut ayahnya, pasien mempunyai
prestasi yang cukup baik disekolahnya, nilai-nilai juga baik, pasien tidak
pernah tinggal kelas serta taat aturan. Pasien juga mempunyai hubungan
baik dengan guru dan teman-teman di sekolahnya.

Riwayat Masa Kanak Akhir (usia 12-14 tahun)


Pada usia 11 tahun pasien lulus SD kemudain melanjutkan ke jenjang
SMP. Pasien merupakan pribadi yang pendiam. Pasien mengaku teman-
teman disekolahnya tidak mau berteman dengan pasien mereka
menanggap pasien gila sehingga mereka mengolok-ngolok pasien,
akhirnya mereka berkelahi dan kepala pasien sempat terbentur di meja.
Setelah Lulus SMP Pasien pernah dipukuli di bagian kepala oleh orang
tua teman pasien, dikarenakan pasien menegur anaknya.

Riwayat Masa Remaja (15-18 tahun)


Dari kejadian trauma dipukuli oleh orang tua temannya, membuat
perubahan terhadap perilaku pasien (berbicara sendiri, melihat orang-
orang yang tidak terlihat, sering mengamuk).
Anamnesis
Riw. Penyakit dan Riw. Kehidupan
Riw. Penyakit sekarang
Pengobatan sebelumnya Pribadi

Riwayat Masa Dewasa


Riwayat Pekerjan
Riwayat Pernikahan
Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Islam, dan menjalankan agama dengan cukup
baik. Pasien diajarkan membaca kitab suci saat masa anak oleh orang
tuanya.
Riwayat Militer
Riwayat Psikoseksual
Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah memiliki riwayat pelanggaran hukum.
Riwayat Aktivitas Sosial
Berdasarkan pengakuan keluarga, sebelumnya pasien merupakan pribadi
pribadi pendiam. Pasien memiliki hubungan sosial dengan teman-teman
serta tetangga sekitar cukup baik.
Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ke-4 dari 4 bersaudara kandung (♀,♀,♂,♂). Hubungan
pasien dengan keluarga biasa saja. Tidak ada riwayat keluarga yang
mengalami keluhan yang sama.
Anamnesis
Situasi Kehidupan Persepsi
Persepsi Pasien
pasien Tentang diri
tentang diri
Sekarang dan
danKEhidupannYya
kehidupannya

Semasa sekolah pasien tinggal dengan mama


piara di waisala, pasien sering berjualan
sepulang sekolah untuk membantu kebutuhan
keluarga disana.

Secara umum, pasien merasa dirinya sakit


akibat dipukuli oleh orang tua temannya,
sehingga ada rasa dendam dari pasien untuk
dapat membalasnya.

Anamnesis
PEMERIKSAAN
Status Internus
FISIS
Keadaan umum : baik
Status gizi : baik
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 93x/mnt
Suhu : 36,50C

Status Neurologis
GCS : E4M6V5 Kompos Mentis)
Rangsangan meningeal : kaku kuduk (-), kernig’s
sign (-)
Fungsi motorik : dalam batas normal
Fungsi sensorik: dalam batas normal
 
PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL
Deskripsi Umum
Penampilan
Laki-laki wajah sesuai dengan umurnya (16 tahun), perawakan
tubuh sedang, berambut pendek, berwarna hitam, memakai
baju berwarna hitam bercorak dan menggunakan celana
pendek berwarna hitam, perawatan diri kurang

Kesadaran
Compos Mentis

Aktivitas dan Perilaku Psikomotor


Pasien tampak gelisah, kadang tiba-tiba melakukan gerakan-
gerakan tambahan (seperti menulis) saat dalam pembicaraan,
dan menunjuk ke satu arah dan mempertahankan posisinya.
Membuang ludah dan mengores gores dinding.

Sikap Terhadap Pemeriksa


Bicara
Berbicara lambat, bergumam, artikulasi
tidak jelas.

Emosi
(Mood/Afek)
Mood : Eutimia
Afek : Tumpul

Gangguan Pikir dan


Presepsi
Bentuk pikir : Tidak relevan
Bentuk pikir : Tidak relevan
Arus Pikir : Inkoheren
Isi Pikir : Belum dieskport lebih lanjut
karena pasien tidak kooperatif
Fungsi Kognitif
Orientasi
Waktu : (-)
Tempat : (-)
Orang : (-)
Daya Ingat
Jangka panjang : cukup baik
Jangka sedang : Cukup baik
Jangka pendek : Cukup baik
Jangka segera : Cukup baik
Konsentrasi dan Perhatian :
Distrakbilitas
Pengendalian Impuls
Selama wawancara pengendalian impuls pasien
cukup baik.

Tilikan
Norma Sosial : Terganggu
Uji daya nilai : Terganggu
Penilaian realitas : Terganggu
Tilikan : Pasien menyangkal dirinya
sakit (tilikan 1)

SKOR PANSS EC :
18
IKHTISAR PENEMUAN
Seorang laki-laki berusia 16 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan keadaan gelisah.
BERMAKNA
Berdasarkan pengakuan keluarga pasein gelisah sudah 4 hari yang lalu. Pasien tampak berbicara
sendiri, Sering mondar mandir dan sulit tidur, Pasien Pernah Mengamuk dan marah hingga melemparkan
barang-barang ada disekitar pasien. Awal perubahan perilaku pasien ±2 tahun yang lalu menurut
pengakuan keluarga pasien dan pasien meceritakan sebelumnya 1 bulan yang lalu saat pasien lulus SMP
pasien pernah dipukuli dibagian kepala oleh orang tua dari temannya, awalnya pasien melarang temannya
untuk tidak mengaruk sampah karena terganggu temannya melapor keorang tuanya dan memukul pasien
dengan tangan dikepal, setelah dipukul pasien sempat tidak sadarkan diri.
Pasien meyakini bahwa ada jin dalam dirinya dan berencana membunuhnya tapi tidak jadi
membunuhnya. Pasien mengatakan mendengar suara yang sangat membuat pasien terusik dan
membuat kepala pasien menjadi sakit. Persepsi suara yang didengar tidak jelas. Pasien juga sering
melihat sesosok kakek pasien yang sudah meninggal. Selepas kejadian itu pasien memiliki rasa
dendam kepada orang tua temannya yang memukul pasien, pasien meyakini bahwa orang tua temannya
memiliki ilmu gelap sehingga membuat pasien ingatannya seperti kosong.
Pada pemeriksaan status mental didapatkan Pasien tampak gelisah, kadang tiba-tiba melakukan
gerakan-gerakan tambahan (seperti menulis) saat dalam pembicaraan, dan menunjuk ke satu arah
dan mempertahankan posisinya. Membuang ludah dan mengores gores dinding. Berbicara lambat,
bergumam, artikulasi tidak jelas. Bentuk pikir : Tidak relevan Arus Pikir : Inkoheren, Isi Pikir : Belum
dieskport lebih lanjut karena pasien tidak kooperatif, kosentarasi dan perhatian distrakbilitas, tilikan 1,
EVALUASI
MULTIAKSIAL
AKSIS I : Skizofrenia Katatonik (F20.2) :
AKSIS II : (-)
AKSISI III : (-)
AKSIS IV : Stressor berkaitan dengan lingkungan
sosial
AKSIS V : GAF Scale 40-31 beberapa disabilitas
dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi
PENATALAKSANA
AN
Psikofarmakoter
Psikoterapi
api
Terapi Gaduh gelisah:
-Inj. Haloperidol 5mg/ 12 jam
(IM) Suportif
-Inj. Diazepam 10mg/ 12 jam
(IV)

-Risperidone 2 mg / 12 jam
/ oral
-Clozapine 25 mg / 24 jam / Sosioterapi
oral (malam)
PROGNOSIS

Bonam Dubia ad bonam

Ad vitam Ad functionam Ad sanationam

Dubia ad bonam
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
DISKUSI
● Prevalensi skizofrenia:
1 banding 100 orang di
Terjadi
Beragam ketidakharmonisan dunia.
penyebab, dan ketidaksesuaian ● Kejadian pada laki-
perjalanan antara proses pikir, laki: 15-25 tahun
penyakit, dan perasaan, dan ● Kejadian pada
perbuatan serta hilang
respon terapi perempuan antara 25-
timbul.
35 tahun
Dampak
Suatu
biasanya berat
gambaran
dan bertahan
sindrom klinis Skizofrenia untuk jangka
yang beragam (schizein =
“pecah" dan panjang
phren- =
“jiwa"
Skizofrenia (PPDGJ-III dan DSM V)

• Halusinasi yang menetap


• Thought echo, thought dari pancaindra apa saja,
insertion or withdrawal, waham yang mengambang
thought broadcasting tanpa kandungan afektif,
• Delusion of control , atau ide-ide berlebihan yang
delusion of influence, menetap, atau selama
1 gejala delusion of passivity, 2 gejala berminggu-minggu terus-
delusion of perception. menerus.
• Halusinasi auditorik • Arus pikiran yang terputus
• Waham-waham menetap (break) atau mengalami
yang tidak wajar dan sisipan (interpolation)
mustahil. • Perilaku katatonik
• Gejala-gejala “negatif”
Berdasarkan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III)
dan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders V (DSM V),
skizofrenia katatonik dapat ditegakkan apabila memenuhi kriteria
• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
• Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi
gambaran klinisnya:
• Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan
dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak
berbicara);
• Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motoric yang tak
bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)
• Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil
dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar
atau aneh)
• Negativism (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap
semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan
kearah yang berlawanan)
• Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan
upaya menggerakkan dirinya)
• Fleksibilitas cerea /”waxy flexibility” (mempertahankan anggota
gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar);
TERAPI

Haloperidol 5mg • Tujuan terapi: mengontrol gejala psikotik yang berat


(IM)/ 12 jam yaitu halusinasi, waham, dan perilaku gaduh gelisah.
• Kadar puncak plasma obat injeksi dicapai setelah 30
Diazepam 10mg (IV)/ menit dan efek klinis terlihat setelah 15 menit dan 30
12 jam menit pemberian. Kadar puncak plasma dengan obat
oral didapat setelah 1-4 jam pemberian.
Terapi
ANTIPSIKOTIK ATIPIKAL

Reseptor dopamin D2 dan reseptor 5-HT2A,

Selain itu juga memiliki afinitas tinggi terhadap reseptor alfa 1, alfa 2
adrenergik, sementara terhadap reseptor kolinergik muskarinik
afinitasnya rendah.

RISPERIDONE & CLOZAPIN


TERIMA
KASIH
GBU 

Anda mungkin juga menyukai