TUJUAN
Dapat memahami tentang strategi dan mampu
memiliki strategi menghadapi kesulitan dan
tantangan
ICE BREAKING
MULTIMEDIA
TEBAK GAMBAR
-- PERSEPSI --
Senam 3
Tangan kanan memegang hidung,
Tangan kiri memegang telingan kanan
Lakukan berulangan dan secara bergantian
Senam 4
Tangan kanan mengepal
lalu putarkan tangan kanan ke depan
Tangan kiri mengepal l
alu putarkan tangan kiri ke belakang
Lakukan secara bersamaan dan secara bergantian
T A Y A N G A N
VIDEO / FILM
KISAH SEEKORA KUCING MENGHADAPI RINTANGAN
DAYA JUANG
KEMAMPUAN SESEORANG
UNTUK TETAP BERTAHAN
DALAM MENGHADAPI
KESULITAN DAN DAPAT
MENGATASINYA.
TIGA HAL YANG
MEMPEGARUHI INDIVIDU
KETIKA DIHADAPKAN PADA
KESULITAN/TANTANGAN
KARAKTERISTIK HIDUP QUITTER, CAMPER DAN CLIMBER:
1. Tahan banting
2. Keuletan
3. Efektivitas
4. Keyakinan
MANFAAT
ADVERSITY QOUTIENT
Konon pada jaman dahulu, Elang dan Kalkun adalah burung yang berteman dengan baik. Di manapun mereka berada, kedua teman itu selalu
pergi bersama-sama.
Satu hari ketika mereka terbang, Kalkun berbicara pada Elang, “Mari kita turun dan mencari makanan.
Perut saya sudah keroncongan nih !”. Elang membalas, “Baiklah, akupun demikian”. Kebetulan mereka terbang diatas lahan peternakan yang
luas. Maka mereka memutuskan untuk turun mendarat di peternakan tersebut.
Mereka mendarat dekat dengan seekor Sapi yang sedang makan jagung. Sapi berkata, “Selamat datang, silakan cicipi jagung manis ini”.Ajakan
itu membuat kedua burung ini terkejut. Mereka tidak biasa melihat binatang lain berbagi makanan Elang bertanya, “Mengapa kamu ber-sedia
membagikan jagung milikmu kepada kami?”. Sapi menjawab, “Oh, kami punya banyak makanan disini. Tuan Petani memberikan bagi kami
apapun yang kami ingin kan”.
Kemudian Kalkun menanyakan lebih jauh tentang Tuan Petani. Sapi menjawab, “Yah, dia menumbuhkan sendiri semua makanan kami. Kami
sama sekali tidak perlu bekerja untuk makanan”. Kalkun tambah bingung, “Maksud kamu, Tuan Petani itu memberikan padamu semua yang
ingin kamu makan?”. Sapi menjawab, “Tepat sekali!. Tidak hanya itu, dia juga memberikan pada kami tempat untuk tinggal.” Elang dan Kalkun
menjadi syok berat!. Mereka belum pernah mendengar hal seperti ini. Mereka selalu harus mencari makanan dan bekerja untuk mencari
naungan.
Kini, tibalah saatnya mereka meninggalkan tempat tersebut. Kalkun dan Elang mulai berdiskusi lagi tentang tempat tersebut. Kalkun berkata
pada Elang, “Mungkin kita harus tinggal di sini. Kita bisa mendapatkan semua makanan yang kita inginkan tanpa perlu bekerja. Dan gudang yang
disana cocok dijadikan sarang seperti yang pernah kita bangun dulu.
Namun Si Elang mempunyai pendapat berbeda, dia lebih suka kebebasan dan ingin terbang tinggi mengarungi langit yang luas dan bebas
mencari makanan. Setelah terjadi kesepakatan, Elangpun segera terbang meninggalkan Kalkun.
Memang benar, setiap hari Kalkun dapat menikmati makanan yang dia inginkan. Kalkun tidak pernah bekerja dan dia dapat hidup senang.
Beberapa hari berlalu, Kalkun tumbuh dengan badang yang gemuk dan menjadi hewan yang malas bekerja.
Suatu hari Kalkun mendengar istri petani ingin merayakan Hari Raya Thanks Giving yang akan datang beberapa hari lagi. Istri petani
menginginkan hidangan Kalkun panggang sebagai santapan makan malamnya. Mendengar hal itu, Kalkun ingin segera terbang meninggalkan
tempat tersebut.
Namun ketika Kalkun berusaha untuk terbang, dia hanya dapat mengepak-kepakan sayapnya karena bentuk tubuhnya yang sudah gemuk.
Akhirnya di Hari Thanks Giving keluarga tuan petani duduk bersama menghadapi panggang daging Kalkun besar yang sedap.