SEMESTER GENAP
SMPN 26 BANDAR LAMPUNG
Burung Perkutut sedang terbang mencari makan. Dia terbang naik turun dari atas pohon hingga
ke tanah. Begitu menerima makanan beliau terbang lagi ke atas pohon. Dari kejauhan Bebek
berjalan mendekati pohon yang ada di tepi sungai.
Ketika berpapasan, Bebek berkata, “enak sekali hidupmu Perkutut, bisa terbang ke sana ke mari.
Sementara saya meski punya sayap tidak bisa terbang. Berjalan pun pelan.”
“Jangan berkata begitu, Bek.” Sahut si Perkutut, “Kamu memang tidak bisa terbang, tapi kau
bisa berenang. Sedangkan aku, jangankan berenang. Berjalan dengan kaki pun saya tidak bisa.”
“Kalian kenapa bertengkar? Sudah-sudah!” Jago berteriak dari kejauhan. Si Jago berlari menuju
ke arah Perkutut dan Bebek. “Jangan saling menyalahkan. Lakukan saja hidup kita, syukuri apa
yang kita punya.” Burung Perkutut dan Bebek bengong mendengarkan ucapan si Jago.
Si Jago melanjutkan ucapannya, “Bebek, kau tidak bisa terbang. Tapi bisa berenang dan bulumu
tidak bisa berair meski terkena air. Kamu hebat. Bisa cari makan di dalam air. Burung, kau
memang tidak bisa jalan. Tapi bisa terbang tinggi. Bikin sarang di pohon. Hebat juga.” Jago
berkata sambil mencakar-cakar tanah. “Aku tak bisa terbang, tak bisa berenang. Setidaknya saya
masih punya cakar yang bisa kugunakan mencari makan.”
Mendengar klarifikasi si Jago, Perkutut dan Bebek menunduk. Di dalam hati masing-masing
beliau bersyukur sebab punya kelebihan yang bisa dipakai untuk mencari makan dan
menghadapi hidup.
Jawaban: Latar daerah yaitu di pohon di tepi sungai. Jawaban tersebut terdapat pada paragraf
pertama.
Jawaban:
Awalnya Burung mencari makan. Dia bertemu dengan belibis yang merasa tidak bisa apa-apa
dibandingkan dengan buru.
Kemudian burung balik merasa lebih hina dibanding bebek. Burung iri kepada belibis sebab belibis
bisa mencari makan di dalam air.
Selanjutnya kedua unggas tersebut (bebek dan burung) saling menghina dan hampir bertengkar.
Akhirnya Ayam Jago yang mengetahui pertengkaran kedua sahabat itu bisa melerai dan
merukunkan kembali keduanya.
4. Amanat yang bisa kita ambil dari dongeng fabel di atas adalah……
Jawaban:
Amanat yang bisa diambil dari fabel Percakapan Para Unggas adalah kita harus mensyukuri
setiap keadaan yang ada dalam diri kita. Karena kita diciptakan berbeda dari yang lain
diikuti dengan kelebihan di saming punya kekurangan. Selain itu, jangan iri terhadap
kemampuan orang lain.
1. Nilai sosial. Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya nenek moyang dalam nilai
sosial adalah menyarankan tata cara dalam hidup bermasyarakat, seperti saling menghargai, saling
membantu
2. Nilai moral. Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya nenek moyang dalam nilai
moral adalah menyarankan sikap dan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan norma-norma
kemasyarakatan, seperti sopan santun dan tata krama.
1. Nilai pendidikan. Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya masa kini dalam nilai
pendidikan adalah menyarankan agar belajar dengan sungguh-sungguh agar cita-cita dapat
tercapai.
2. Nilai agama. Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya masa kini dalam nilai agama
adalah menyarankan agar selalu berdoa dalam setiap usaha yang dilakukan.
Latihan
a) Carilah makna kata sulit pada gurindam tersebut!
No Kata Sulit Makna
1. Jemu sudah tidak suka lagi (makan, melihat, dan sebagainya) karena terlalu
sering dan sebagainya; bosan:
2. Bertanah berurat, berakar
3. Mengumpat mengeluarkan perkataan yang keji (kotor dan sebagainya) yang
diucapkan karena marah (jengkel, kecewa, dan sebagainya); cercaan;
makian; sesalan; umpatan:
4. Tergelincir terpeleset:
5. Akal daya pikir (untuk memahami sesuatu dan sebagainya); pikiran;
ingatan:
6. Mulia tinggi (tentang kedudukan, pangkat, martabat), tertinggi, terhormat:
7. Dengki menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat
sangat kepada keberuntungan orang lain
8. Bekal sesuatu yang disediakan (seperti makanan, uang) untuk digunakan
dalam perjalanan