D R . R . A . S I TA D A N I S WAT I U TA R I , S P. O G
K E PA N I T E R A A N I L MU O B S T E T R I D A N G I N E K O L O G I
PERIODE 1 FEBRUARI 2021 - 13 MARET 2021
FAKULTAS KEDO KT ERA N UNI VERSI TAS K RIST E N I NDO NESI A
JA KARTA
PAP SMEAR, IS KNOWN AS ONE OF THE EFFECTIVE
METHODS TO DETECT THE CERVICAL CANCER,
Pengambilan sel dari serviks (mulut rahim), diperiksa dengan mikroskop untuk
mengetahui adanya kelainan pada serviks
Nayar R, Wilbur DC. The Pap test and Bethesda 2014. Cancer Cytopathol. 2015 May;123(5):271-81. doi: 10.1002/cncy.21521. Epub
2015 May 1. PMID: 25931431.
● Evaluasi sitohormonal
● Mendiagnosis Peradangan
TUJUAN DAN ● Identifikasi organisme penyebab
Skrining antara usia 21–29 Skrining dengan sitologi saja setiap 3 tahun. * Pemeriksaan HPV
tidak harus dilakukan pada kelompok umur ini.
Skrining antara usia 30-65 Skrining dengan kombinasi sitologi dan pemeriksaan HPV setiap 5
tahun (dianjurkan) atau sitologi saja setiap 3 tahun. * Skrining
HPV saja secara umum tidak direkomendasikan..
Usia berhenti skrining Usia 65 tahun, jika wanita memiliki skrining awal negatif dan tidak
dinyatakan risiko tinggi kanker serviks.
Skrining setelah histerektomi tidak diindikasikan untuk wanita tanpa leher rahim dan tanpa
riwayat lesi prakanker grade tinggi (misalnya, CIN2 atau CIN3)
dalam 20 tahun terakhir atau kanker serviks.
Wanita yang vaksin HPV Skrining dengan rekomendasi yang sama dengan wanita tanpa
vaksin HPV.
Pedoman ini tidak ditujukan pada populasi spesial ( seperti, wanita dengan riwayat kanker serviks,
wanita yang rahimnya terpapar dietilstilbestrol, wanita yang immunocompromised) yang mungkin
membutuhkan skrining lebih intensif atau alternatif lain.
Summary of 2012 Screening Guidelines from the American Cancer Society, American Society for
Colposcopy and Cervical Pathology, and American Society for Clinical Pathology
JENIS PEMERIKSAAN PAP
SMEAR
• Metode Conventional Smear: Teknik konvensional menggunakan spatula dan brush untuk
mengambil sampel, memindahkan sampel ke kaca preparat, lalu difiksasi.
Lestari, A, I., & Hidayat, B. (2019). Deteksi Dini Conventional Smear dan Liquid Based Cytology dalam Upaya Pencegahan Kanker Serviks: Systematic
Review. Jurnal Kesehatan Reproduksi. 6(2). 71-78. https://jurnal.ugm.ac.id/jkr. DOI: 10.22146/jkr.42627
PROSEDUR
PEMERIKSAAN PAP
SMEAR
Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid, yaitu sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa
pramenstruasi
Apabila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan dicurigai penyebabnya kanker leher rahim, sediaan pap smear
harus dibuat saat itu walaupun ada perdarahan.
Klien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina (pembersihan vagina dengan zat lain), memasukkan obat melalui vagina atau
melakukan hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam, sebaiknya 48 jam.
Klien yang sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan saja.
Kelebihan Pap Smear :
• Bisa dilakukan di berbagai rumah sakit dan bahkan ada di tingkat Puskesmas
• Biaya pemeriksaan relatif murah dan terjangkau