Fe + 2 S → FeS2
massa Fe + massa S = massa FeS2
14
Hukum perbandingan tetap
Hukum perbandingan tetap ditemukan oleh Joseph
Proust, seorang ahli kimia Perancis. Hukum
perbandingan tetap menyatakan, seperti namanya,
perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa adalah tertentu dan tetap. Jadi, senyawa
apapun dimanapun pasti terdiri dari perbandingan
massa yang pasti.
Hukum Perbandingan Tetap
(Joseph Proust)
Dalam senyawa FeS
massa Fe (g) massa S (g) Massa Fe : massa S
56 32 7:4
28 16 7:4
14 8 7:4
massa Fe : massa S = selalu tetap 7:4
Dalton Thompson
Rutherford
Bohr
Model atom Dalton
Atom merupakan bagian terkecil dari unsur yang sudah
tidak dapat dibagi lagi.
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil,
suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan
berbeda untuk unsur yang berbeda.
Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya
air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan
atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga
atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Kelemahan: tidak dapat menerangkan adanya proton,
neutron dan elektron
Model atom Thompson
Atom merupakan bola yang bermuatan positif dan
elektron yang bermuatan negatif tersebar di
permukaannya
Atom bersifat netral sehingga muatan (+) sama
dengan muatan (–)
Kelemahan: tidak dapat menerangkan peredaran
elektron di dalam atom
Model atom Rutherford
Atom merupakan bola berongga yang terdiri atas inti
atom yang bermuatan (+) dan merupakan pusat massa
atom
Elektron yang bermuatan (-) beredar mengelilingi inti
atom
Kelemahan: tidak dapat menerangkan mengapa
elektron yang bermuatan (-) tidak dapat jatuh ke
dalam inti atom yang bermuatan (+)
Model atom N. Bohr
Teori Bohr menyebutkan elektron hanya dapat berpindah
orbit/lintasan/kulit dengan melibatkan energi
Sehingga disempurnakan dalam teori atom mekanika
kuantum terdapat daerah kebolehjadian lintasan elektron
(kulit K,L,M…) di sekitar inti.
Kulit elektron ini masih memiliki subtingkat energi yang
berbeda yang disebut sebagai orbital (s,p,d,f).
orbital menentukan konfigurasi elektron setiap atom dan
menentukan elektron valensi tiap atom.
Nomor atom, nomor massa
A
X
Z
A = massa atom / nomor massa = p+n
Z = nomor atom (p=e)
X = lambang unsur
n = A-Z
Isotop, isobar, isoton
Isotop adalah atom dengan nomor atom sama tetapi
massanya berbeda
contoh: 12 6C , 13 6C
Isobar adalah atom dengan nomor atom berbeda
tetapi nomor massa sama
contoh: 24 11Na, 24 12Mg
Isoton adalah atom dengan jumlah neutron sama
contoh: 39 19K, 40 20Ca
Konfigurasi elektron
Elektron valensi adalah elektron yang terdapat pada kulit terluar. Elektron valensi
berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam membentuk senyawa.
Sehingga sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh elektron valensinya.
Unsur yang mempunyai elektron valensi sama, ternyata mempunyai sifat yang
mirip.
Susunan elektron yang stabil mempunyai 8 elektron pada kulit terluar
(konfigurasi oktet). (Kecuali Helium)
konfigurasi elektron suatu atom setiap orbital terisi elektron sesuai aturan aufbau
sehingga orbital dengan tingkat energi yg rendah akan terisi elektron terlebih
dahulu.
Aturan Hund tentang multiplisitas berlaku untuk orbital p,d dan f
Larangan Pauli menyatakan tidak ada 2 atau lebih elektron yang memiliki energi
sama. Sehingga satu orbital hanya dapat ditempati oleh dua elektron dengan spin
yang berlawanan
CONTOH
13Al = (10Ne)3s2 3p1
elektron valensi = 3
26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 ev = 8
26Fe2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 ev = 6