Anda di halaman 1dari 30

PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN

DI PUSKESMAS (+WAHANA DOKTER LAYANAN


PRIMER)

DIREKTORAT FASILITAS PELAYANAN


KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN RI
2019
DASAR
HUKUM
 UU No.36 th 2009 tentang Kesehatan

 PERMENKES No.75 th 2014 tentang Puskesmas

 PERMENKES No.54 th 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat


Kesehatan

 PERMENKES No. 31 th 2018 tentang Aplikasi Sarana


Prasarana dan Alat Kesehatan

 Pedoman Pengelolaan Alat Kesehatan


UU NO. 36 THN 2009 TENTANG
KESEHATAN

Pasal 98
(1)Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman,
berkhasiat/bermanfaat, bermutu, dan terjangkau.

Pasal 104
(1) Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
diselenggarakan untuk melindungi masyarakat
bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan
dari
farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi
persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau
khasiat/kemanfaatan.
PEMENUHAN
STANDAR
Standar pelayanan  Jumlah, jenis, klasifikasi
fasyankes ( PMK 75 dan PMK
masing2 pelayanan)
Persyaratan mutu
 Keandalan dan fungsi ( PMK 54
dan 62 )
Keamanan  Legal ( PMK 1191 dan 62 )
Keselamatan  Keselamatan pasien ( PMK 11 )
Laik pakai  Kalibrasi ( PMK 54 )
PERMENKES NO. 75 THN 2014
TENTANG PUSKESMAS

Pasal 15
(1) Peralatan Kesehatan di puskesmas
harus memenuhi persyaratan:
a) Standar mutu, keamanan, keselamatan.
b) Memiliki izin edar sesuai ketentuan
peraturan per-UU.
c) Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh
institusi penguji dan pengkalibrasi
berwenang. yang
PERALATA
N
 Alat kesehatan
 Peralatan penunjang
 BMHP
 Perbekalan kesehatan
 Perlengkapan
KELENGKAPAN ALKES DI PUSKESMAS
7
NO NAMA RUANG ALKES
1. Ruangan pemeriksaan umum Set Pemeriksaan Umum

2. Ruangan gawat darurat Set Gawat Darurat

3. Ruangan kesehatan anak & imunisasi a. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak


b. Set Imunisasi
4. Ruangan kesehatan ibu & KB a. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
b. Set Pelayanan KB
5. Ruangan kesehatan gigi dan mulut Set Kesehatan Gigi & Mulut

6. Ruangan ASI Set ASI

7. Ruangan Promkes Set Promosi Kesehatan

8. Ruangan Farmasi Set Farmasi

9. Ruangan persalinan a. Set Obstetri dan Ginekologi


b. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
c. Set Resusitasi Bayi

10. Ruangan rawat pasca persalinan Set Perawatan Pasca Persalinan

11. Ruangan tindakan Set Tindakan Medis

12. Ruangan rawat inap Set Rawat Inap

13. Laboratorium Set Laboratorium

14. Ruangan sterilisasi Set Sterilisasi


ALKES
No Alkes No ESENSIAL Alkes No Alkes

1 Set Pemeriksaan Umum Sphygmomanometer 1 Set Perawatan Pasca Persalinan Stetoskop Dewasa 1 Kit UKGS Kit UKGS (2)
2 Stetoskop 2 Sphygmomanometer 1 Kit Bidan Stetoskop janin
3 Timbangan Dewasa 1 Set Kesehatan Gilut Sonde lengkung 2 Laennec Dopple
4 Timbangan Anak 2 Kaca mulut 3 Stetoskop Dewa
5 Senter 3 Tangkai kaca mulut 4 Sphygmomanom
6 Termometer 4 Pinset gigi 5 Termometer
1 Set Tindakan Medis/ Gadar Set bedah minor 5 Ekskavator 6 Palu reflex
2 Tabung dan Regulator O2 6 Set tang pencabutan gigi dewasa 1 Kit Posyandu Termometer
3 Masker O2 7 Set tang pencabutan gigi anak 2 Timbangan Dacin
4 Kanula O2 8 Bein lurus kecil 1 Kit Kesling
1 Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu Stetoskop janin 1 Set Promkes
2 Stetoskop Dewasa 1 Set ASI
3 Laennec Doppler 1 Set Laboratorium Mikroskop binokuler
4 Sphygmomanometer 2 Sentrifus
5 Termometer 1 Set Farmasi
6 Timbangan Dewasa 1 Set Sterilisasi Autoklaf
7 Palu reflex 2 Korentang
1 Set Pemeriksaan Kesehatan Ana Timbangan Anak 1 Set Pusling
2 Alat ukur panjang bayi 1 Kit Keperawatan Kesmas Kit pelayanan luar gedung (2)
3 Stetoskop janin 1 Kit Imunisasi Vaccine carrier (2)
4 Termometer 1 Kit UKS Kit UKS (2)
1 Set Pelayanan KB Implant kit
2 IUD
1 Set Pelayanan Imunisasi Vaccine carrier
1 Set Obsgyn Set obsgyn
I. SET ALAT TAMBAHAN UNTUK DOKTER LAYANAN PRIMER/PUSKESMAS SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DOKTER
LAYANAN PRIMER
a. Alat Kesehatan
1. Alat punch biopsi (R. Tindakan/ R. Laboratorium) 2 buah 2 buah
2. Alat cryotherapy (R. Tindakan) 1 unit 1 unit
3. Cervix Dilatator (R. Persalinan) 2 unit 2 unit
4. Cold Spesimen Transport Box (R. Laboratorium) 1 unit 1 unit
5. Colposcope/ Kolposkop (R. Tindakan/ R. KIA) 1 buah 1 buah
6. Dermoscopy (R. Tindakan) 1 unit 1 unit
7. Doppler Fetal Monitor (R. KIA/ R. Persalinan) 1 unit 1 unit
8. Electrodessiccation (R. Tindakan) 1 unit 1 unit
9. Laring Masker Airway/Laringeal Masker Airway (LMA) (R. Tindakan) 2 buah 2 buah
10. Pemanas inflamasi (R. Tindakan) 1 unit 1 unit
11. Pulse Oximeter (R. Tindakan) 1 unit 1 unit
12. Slit Lamp (R. Pemeriksaan Umum) 1 unit 1 unit
13. Spirometer/peak flow meter (R. Tindakan) 1 unit 1 unit
14. Tabung Thorakostomi/ Tabung WSD (R. Tindakan) 2 buah 2 buah
15. USG 2D (R. Persalinan) 1 unit 1 unit
16. X-ray viewing box (R. Pemeriksaan Umum/ R. Tindakan) 1 buah 1 buah
II. BAHAN HABIS PAKAI
1. Nitrogen cair Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
2. Reagen Fluoresen Kornea Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
3. Spatula Ayre Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
4. Specimen Transport Tube (EDTA) Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
ALAT KESEHATAN
UNTUK WAHANA DLP
 ALAT KESEHATAN :  INSTRUMEN :
• Alat Cryotherapy • Alat Punch Biopsi
• Tabung Thoraksotomi • Cervix Dilatator
• Dermoscopy
• Colposcope  ELEKTROMEDIK :
• Laring Masker Airway
• Doppler Fetal Monitor
• Pemanas Inflamasi
 ALAT PENUNJANG : • Pulse Oximeter
• X-ray viewing box • Slit Lamp
• Cold Spesimen Transport • Spirometer
Box • USG 2D

 BAHAN MEDIK HABIS PAKAI :


• Nitrogen cair • Spatula Ayre
• Reagen Fluoresen Kornea • Specimen Transport Tube (EDTA)
PEMENUHAN & PENGELOLAAN
SARANA, PRASARANA & PERALATAN KESEHATAN SESUAI
STANDAR
SARANA /
BANGUNAN Keselamatan
PENILAIA
Gedung

MANAJEMEN / PENGELOLAAN
N

BERKUALITAS
YANKES YANG
F TEKNOLO
Keandalan
PERENCANAAN
GI
PRASARANA
A Tata udara PENERIMAAN

PERSYARATAN
Kelistrikan Persyaratan
S Gas medis PELATIHA
Mutu

STANDAR
Sterilisasi N
PEMELIHARAA
Y dsb.. N
PENGUJIAN
ALKES &
Keamanan
A
Kelas I KALIBRASI
Kelas II PENGHAPUSAN
N Laik Pakai
Kelas
III
K
IZIN OPERASIONAL FASYANKES PEDOMA
REGISTRASI FASYANKES N
E PERSYARATAN PEMENUHAN YANKES
STANDAR
S
TUJUAN PENGELOLAAN
PERALATAN KESEHATAN

• Agar manajemen dan PJ /pengelola unit pelayanan, teknisi serta


operator di puskesmas mampu melakukan pengelolaan barang
dengan baik.
• Untuk memastikan tersedianya Alkes yang aman, bermutu,
laik pakai, efektif-efisien, serta utilisasi yang meningkat,
sehingga meminimalkan risiko yg terkait dengan penggunaan
peralatan kesehatan tersebut
UPAYA PENDUKUNG PENGELOLAAN
ALAT KESEHATAN

1. Peningkatan kompetensi SDM penanggung jawab barang /


alat
kesehatan.
2. Peningkatan kapabilitas Manajemen Puskesmas terkait pengelolaan
alkes
3. ASPAK (Aplikasi Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan)
untuk
dokumentasi dan pemetaan.
4. Penganggaran melalui DIPA DAK, BOK, Kapitasi, Dekonsentrasi dan
APBD
5. Penguatan Sistem Pemeliharaan SPA di Dinkes dan RS rujukan
(RMC = Regional Maintenance Center)
6. Peningkatan peran Institusi Pengujian Alat Kesehatan swasta dan
pemberdayaan unit kalibrasi di Dinkes melalui pengampuan BPFK
(sisterlab kalibrasi).
7. Penerapan indikator kinerja pengelolaan alat kesehatan ( Availability
= ketersediaan / kesiapan 100%, Zero accident, Kelaikan,
PENILAIAN
TEKNOLOGI

Kecanggihan /
modalitas
Safety &
Integrasi Cost effective
Material
PERENCANAAN DAN
 PENGADAAN
Need assessment
• peraturan / kebijakan yang berlaku
• Gap analysis terhadap pemenuhan persyaratan standar,
beban kerja, perkembangan teknologi dan umur teknis
alat
• RKBU ( inventory, riwayat alkes, KTD, SDM, pra
instalasi dan biaya )
 Perencanaan anggaran melalui PBE dan Krisna
 Penyusunan RKS dan HPS,
 Pengadaan  e-catalog, ijin edar dan IPAK
 INSTALASI DAN PENERIMAAN PERALATAN MEDIS
Penyiapan ruang dan prasarana, Uji fungsi, Uji coba,
Inventori dan dokumentasi ( ASPAK )
PENDISTRIBUSIAN DAN
INVENTORI
 Pendistribusian peralatan kesehatan ke unit-unit pelayanan sesuai
dengan peruntukannya ( untuk pelayanan di dalam maupun di luar
puskesmas ) disertai dengan tanda terima dan dicatat dalam Kartu
Stok Barang dan ASPAK.
 Peralatan kesehatan yang telah diterima di masing- masing
ruang pelayanan harus segera dicatat dan dibukukan dalam
Buku Catatan Peralatan Puskesmas (Kartu Inventaris
Ruangan/KIR).
 Pencatatan yang baik membuat keberadaan alat kesehatan dapat
ditelusuri jika terjadi kerusakan, kehilangan atau jika perlu
dipelihara, diperbaiki atau
penggantian.
PENGOPERASIAN &
PEMELIHARAAN
 PENGOPERASIAN
 pelatihan
 SOP
 Pengemasan /Penyimpanan
 DEKONTAMINASI
Cleaning, Sterilisasi
 PEMELIHARAAN
 Inspeksi dan pemeliharaan preventif (IPM),
 Perbaikan termasuk pihak ketiga Kartu
pemeliharaan
 Pengujian dan Kalibrasi,
PEMELIHARA
AN
 ALAT KESEHATAN :  INSTRUMEN :

Disposable Cleaning, sterilisasi


Reuse  cleaning,
 ELEKTROMEDIK :
sterilisasi

 ALAT PENUNJANG : Pemeliharaan,


kalibrasi
cleaning

 BAHAN MEDIK HABIS PAKAI :

Perhatikan MSDS
PEMBERSIHAN DAN
STERILISASI
 Pelaksanaan pembersihan dan sterilisasi bertujuan agar mencegah
terjadinya infeksi dan penularan suatu alat kesehatan kepada pasien
ataupun pengguna(user) serta memelihara alat agar tetap terjaga
kebersihannya dan siap pakai.
 Pembersihan dan sterilisasi adalah mutlak harus dilakukan
bila suatu peralatan kesehatan selesai dipergunakan, apakah
itu yang bersifat hanya pembersihan saja ataupun pensterilan
melalui alat tertentu.
 Untuk menjadi perhatian bagi tenaga pembersih peralatan
kesehatan harus pakai alat pelindung diri(APD) seperti sarung
tangan tebal, penutup mulut, pelindung mata, dll.
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
DEKONTAMINASI
PERALATAN KESEHATAN
Tingkat dekontaminasi tergantung pada jenis
peralatan medis dan prosedur tertentu. Tingkat
dekontaminasi adalah:
1. Pembersihan
2. Pembersihan diikuti dengan desinfeksi
3. Pembersihan diikuti dengan sterilisasi
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

RISIKO DAN METODE


DEKONTAMINASI

Risiko Penerapan pada Rekomendasi


Tinggi Alat yang digunakan dekat dengan Sterilisasi
kulit yang luka atau selaput lendir.
Alat yang masuk ke tubuh bagian!
steril
Menengah Alat yang kontak dengan selaput Sterilisasi atau
lendir Terkontaminasi dengan desinfeksi
organisme berbahaya atau mudah
menular sebelum digunakan pada
pasien immunocompromised

Rendah Alat yang kontak dengan kulit yang Pembersihan


sehat Alat yang tidak kontak
dengan Pasien
PENYIMPANA
N
 Cara menyimpan (menutup, melipat, menggulung, dll)
 Tempat penyimpanan (untuk alat – alat tertentu
memerlukan tempat khusus)
 Melindungi alat – alat tertentu, seperti gunting ujung tajam,
pisau/scalpel sisi tajamnya, punch, dll
PERBAIKA
N
 Alat yang masih dapat diperbaiki
Alat dapat diperbaiki oleh puskesmas.
( Kerusakan ringan untuk alat – alat tertentu dapat
diperbaiki oleh puskesmas. )
Alat tidak dapat diperbaiki oleh puskesmas.
 Alat rusak berat yang tidak bisa diperbaiki
Apabila ada alat yang rusak dan tidak dapat diperbaiki(pernyataan
dari teknisi) maka puskesmas melakukan pencatatan kedalam
buku bantu alat yang rusak
PERALATAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
YANG WAJIB DIKALIBRASI

1. Electro Cardiography 7. Tensimeter


2. Baby Incubator 8. Syringe Pump
3. Infant Warmer 9. Suction Pump
4. Timbangan Bayi 10. Centrifuge
5. Fetal Dopler 11. Dental Unit
6. Photo Therapy 12. peralatan elektromedikl
KRITERIA PERALATAN
YANG WAJIB
DIKALIBRASI
 Pengujian, dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan dilakukan
secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
 Mengikuti petunjuk pemakaian Alat Kesehatan;
 Diketahui penunjukan atau keluarannya atau kinerjanya atau
keamanannya tidak sesuai lagi;
 Telah mengalami perbaikan;
 Telah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi:
 Telah dilakukan reinstalasi; dan/atau
 Belum memiliki Sertifikat Pengujian dan/atau Kalibrasi.
PMS, PENGHAPUSAN &
RECALLS
 POST- MARKET SURVEILLANCE DAN VIGILANCE
Upaya menjamin kualitas alkes terhadap perlakuan ;
 Manajemen logistik alkes BMHP,
 Kalibrasi,
 Quality Control dan
 Pelaporan KTD
PENGHAPUSA
N
a. Pertimbangan teknis, antara lain:
 Rusak berat tidak dapat diperbaiki.
 Ketinggalan teknologi/Obsolete
 Suku cadang/bahan habis pakai diskontinu
 Setelah dikalibrasi tidak dapat dipulihkan fungsi alat
 Secara teknis tidak dapat digunakan karena mengalami perubahan
akibat terkikis/aus, retak, pecah, dan lain lain
 Mengandung bahan berbahaya
b. Pertimbangan ekonomis, antara lain :
 Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi negara apabila dihapus, karena
biaya operasional dan pemeliharaannya lebih besar daripada manfaat yang
diperoleh.
PENARIKAN
(RECALL)
 Pelaporan kerusakan / insiden
Keputusan
 Investigasi KTD, pihak
berwenang
 Kajian penggunaan (Utilization review),
 Kajian vendor

Atau

• Pihak berwenang mencabut ijin edar


• principal sengaja menarik alkes dari
peredaran
KPI PENGUATAN PELAYANAN
TEKNOLOGI KESEHATAN DI
NO
PUSKESMAS
SASARAN STRATEGIS KPI TARGET

1 Mutu pelayanan kesehatan Keselamatan penggunaan S, P, A Zero KTD


2 Aksesibilitas pelayanan kesehatan Service readiness (Availability) 100%
3 Kualitas Pemantapan mutu Alkes terkalibrasi
4 Pemantapan mutu laboratorium ikut PME
5 Peningkatan jejaring rujukan Regional Maintenance Center ada di Provinsi / kab / kota
6 Peningkatan kompetensi SDM Penanggungjawab barang PKM bersertifikat bersertifikat
7 Sistem informasi fasilitas Validasi ASPAK 100%
8 Pemenuhan S,P,A Pemenuhan standard fasilitas sesuai Permenkes 75 >80%
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai