Anda di halaman 1dari 16

Gagal GInjal Kronik

Tisa gusmiah,M.kep
Definisi
 Gagal ginjal kronik (GGK) adalah penurunan faal
ginjal yang menahun, yang umumnya tidak
reversibel dan cukup lanjut.
Predisposisi
 glomerulonefritis, infeksi kronis,
penyakitvaskular (nefrosklerosis), proses
obstruktif (kalkuli), penyakit kolagen (lupus
SIStemik), agen nefrotik (aminoglikosida),
penyakit endokrin (diabetes).
 Berlanjutnya sindrom ini melalui tahap dan
menghasilkan perubahan utama pada semua
sistem tubuh.
Penyebab

 Penyebab GGK meliputi, hipertensi yang lama dan


parah; diabetesi melitus; penyakit polikistik,
glomerulopati dan penyakit ginjal herediter
(penyebab umum pada anak-anak yang berusia 5-15
tahun); nefritis intefS-' tisiel; uropati obstruktif; dan
gangguan perkembangan atau kongenital (penyebab
umum pada anak-anak yang berusia kurang dari 5
tahun).
 Sejalan dengan penurunan fungsi ginjal, penyakit
ini berkembang melalui 4 tahap: 1) penurunan
reservasi ginjal 2) insufisiensi ginjal; 3) gagal
ginjal;
 dan 4) penyakit ginjal tahap akhir, yang
menyebabkan uremia.
Tahap gagal ginjal menahun

 Perjalanan gagal ginjal menahun meliputi tahap


yang dimulai dengan penurunan cadangan ginjal,
selanjutnya insufisiensi ginjal, gagal ginjal, dan
terakhir uremia (tahap akhir dari penyakit ginjal).
Gangguan sistem pada gagal ginjal kronik

Pada sistem gastrointestinal berupa :


 Anoreksia, nausea dan vomitus, yang . berhubungan dengan
gangguan metabolisme protein di dalam usus, terbentuknya
zatzat toksik akibat metabolisme bakteri usus seperti amonia
dan metil guanidin,serta sembabnya mukosa usus.
 Faktor uremik disebabkan oleh ureum yang berlebihan pada
air liur diubah oleh bakteri di mulut menjadi amonia sehingga
nafas berbau amonia. Akibat yang lain adalah timbulnya
stomatitis dan parotitis.
 Cegukan (hiccup), sebabnya yang pasti belum diketahui.
 Gastritis erosif, ulkus peptik dan kolitis uremik.
Kulit
 Kulit berwarna pucat akibat anemia dan
kekuning-kuningan akibat penimbunan urokrom.
 Gatal-gatal dengan ekskoriasi akibat toksin
uremik dan pengendapan kalsium di pori-pori
kulit.
 Ekimosis akibat gangguan hematologik.
 Urea frost: akibat kristalisasi urea yang ada pada
keringat, (jarang dijumpai).
 Bekas-bekas garukan karena gatal.
Sistem hematologik
a. Anemia normokrom, normositer.
 Dapat disebabkan berbagai faktor a.1.
› Berkurangnya produksi eritropoetin, sehingga rangsangan
eritropoesis pada sumsum tulang menurun.
› Hemolisis, akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam
suasana uremia toksik.
› Defisiensi besi, asam folat dll, akibat nafsu makan yang
berkurang.
› Perdarahan pad a saluran pencernaan dan kulit.
› Fibrosis sumsum tulang akibat hiperparatiroidisme
sekunder.
Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia.

 Masa perdarahan memanjang.


 Perdarahan akibat agregasi & adhesi trombosit
yang berkurang serta menurunnya faktor
trombosit III dan ADP ladenosin difosfat).
Gangguan fungsi leukosit.
 Hipersegmentasi leukosit.
 Fagositosis dan kemotaksis berkurang, hingga
memudahkan timbulnya infeksi.
 Fungsi limfosit menurun menimbulkan imunitas
yang menurun.
 Sistem saraf
› Restless leg syndrome Penderita merasa pegal di tungkai bawah dan
selalu menggerakkan kakinya.
› Burning feet syndrome.
› Rasa semutan dan seperti terbakar, terutama di telapak kaki.
› Ensefalopati metabolik.
 lemah, tak bisa tidur, gangguan konsentrasi.
 tremor, asteriksis, mioklonus 3. kejang-kejang.
 e. Miopati.
 Kelemahan dan hipotrofi otot-otot terutama otot-otot
ekstremitas proksimal.
Sistem kardiovaskular

 Hipertensi akibat penimbunan cairan dan garam atau


peningkatan aktivitas sistem renin-angiotensin-
aldosteron.
 Nyeri dada dan sesak nafas akibat perikarditis, efusi
perikardial, penyakit jantung koroner akibat
aterosklerosis yang timbul dini, dan gagal jantung
akibat penimbunan cairan dan hipertensi.
 Gangguan irama jantung akibat aterosklerosis dini,
gangguan elektrolit dan kalsifikasi metastatik.
 Edema akibat penimbunan cairan
 Sistem endokrin
› Gangguan seksual : libido, fertilitas dan ereksi menurun
pada laki-Iaki akibat produksi testoseron dan
spermatogenesis yang menurun, juga dihubungkan dengan
metabolik tertentu (zink, hormon paratiraid). Pad a wan ita
timbul gangguan menstruasi, gangguan ovulasi sampai
amenorea.
› Gangguan toleransi glukosa.
› Gangguan metabolisme lemak.
› Gangguan metabolisme vitamin D.
 Gangguan sistem lain
 Tulang: osteodistrofi renal, yaitu osteomalasia,
osteitis fibrosa, osteosklerosis, dan kalsifikasi
metastatik.
 Asam basa : asidosis metabolik akibat
penimbunan asam organik sebagai hasil
metabolisme.
 Elektrolit : hipokalsemia, hiperfosfatemia,
hiperkalemia.
Kasus Pemicu:

 Tn. G, 60 tahun, di rawat di RS dengan diagnosa


medis GGK. Keluhan klien adalah terasa mual,
muntah, dan kadang-kadang terasa pusing. Tubuh
klien edema. TD: 150/100 mmHg, Nadi 100
X/menit, suhu 37° C, Pernapasan : 30 X/menit.
 Pertanyaan:
› Konsep gagal ginjal kronik yang anda ketahui berdasarkan
kasus diatas adalah? (etiologi, MK, dan patofisiologi)
› Data apa saja yang perlu anda lengkapi !
› Buatlah asuhan keperawatan pada kasus di atas setelah
data anda lengkapi!.,

Anda mungkin juga menyukai