Spondilitis TB - ElfiraSutanto - 31.191.021

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 39

Spondilitis TB

(Pott’s Disease)
Disusun oleh:
Elfira Sutanto (31.191.021)
Kasus
Anamnesis
● Apakah disertai dengan nyeri punggung ?
○ VAS
○ Terus menerus atau tidak
● Apakah ada gejala penurunan dari fungsi motorik maupun sensorik?
○ Kalau ada :
○ Sejak kapan
○ Pelahan atau mendadak : jika perlahan bagaimana perkembangannya cepat atau lambat
○ Apakah simetris atau didahului oleh 1 ekstrimitas
● Apakah disertai dengan gejala keringat malam
● Nafsu makan
● Rriwayat keluarga:
○ Riwayat keganasan
○ Riwayat TB pada keluarga
● Kondisi lingkungan
● Kondisi rumah
Pemeriksaan Fisik
● Keadaan umum
● Tanda vital :
○ Demam
● Status generalis
○ KGB: adanya pembengkakan
○ Thoraks : suara nafas tambahan (ronkhi)
● Status Lokalis:
○ Punggung :
■ Look: deformitas, gibus, kyphus
■ Feel : nyeri tekan
■ Move : keterbatasan ROM sendi vertebrae
○ Ekstrimitas:
■ Sensoris
■ Motorik
Diagnosis Banding
● Pyogenic Spondylitis
● Infeksi karena jamur (Coccidioides immitis, Blastomyces dermatitidis,
Cryptococcus neoformans, Aspergillosis)
● Neoplasma/tumor
Pemeriksaan Penunjang (Laborartorium)

● Darah perifer Lengkap


● CRP
● Mantoux test, BTA
● TCM (kalau ada)
● Biopsi
Pemeriksaan Penunjang (Radiologi)

● Foto Thoraks Ap
● Foto thoracolumbal Ap-Lat
● MRI thoracolumbal
Penyebab

● M.tb via hematogen dari tb pulmo


Patogenesis
● Akibat penyebaran hematogen dari fokus infeksi primer
● Paradiscal vessels mensuplai tulang subchondral pada disc space sehingga yang paling
sering terkena adalah daerah paradsical
● Daerah lainnya: sentral (vertebral body), posterior, non osseous (adanya abses)
● Kerusakan verterbal yang progresif→ spinal kyphotic atau gibbus (tergantung jumlah
verrtebrae)
Tatalaksana
● Simtomatik : Analgetik
● 2 RHZE + 10 RH
● Jika resisten :
○ Kultur + uji resistensi
○ Pemberian obat sesuai dengan kepekaan
○ Lini 2:
■ Kanamycin, capreomycin, pyrazinamide, amikacin
Prognosis
● Usia <10 tahun : prognosis lebih buruk
● Tergantung dari hasil radiologi :
○ Derajat deformitas : Spine at risk
○ Durasi/onset
● Defisit neurologis:
○ Onset
○ Seberapa cepat progresifitasnya
Kapan merujuk
● Ketika terdapat defisit neurologis baik sensorik maupun motorik
● Kegagalan terapi OAT
● Adanya deformitas dan instabilitas vertebra
● Nyeri yang hebat
Peranan dokter umum
● Penegakan diagnosis
● Tatalaksana TB paru
● Merujuk TB ekstraparu kepada spesialis yang bersangkutan
Tinjauan
Pustaka
Anatomi
Definisi
Spondilitis TB atau Pott’s Disease
merupakan infeksi M.tuberculosis
ekstrapulmonal yang terjadi pada tulang
vertebrae
Epidemiologi
● TB ekstrapulmonal = 14% dari seluruh kasus TB (6,4 jt kasus)
● 1-2% kasus TB merupakan Pott’s Disease
● 46% kasus Pott Disease merupakan kasus yang berada pada derah asia tenggara
Etiologi
● Mycobacterium tuberculosis
Faktor Resiko
● HIV-Infection
● Malnutrisi
● Immunocompromised: anak-anak, Lansia
● Diabetes
● Tinggal pada lingkungan padat penduduk
● Immunosuppressive treatment
Patofisiologi
● Akibat penyebaran hematogen dari fokus infeksi primer
● Paradiscal vessels mensuplai tulang subchondral pada disc space
sehingga yang paling sering terkena adalah daerah paradsical
● Daerah lainnya: sentral (vertebral body), posterior, non osseous (adanya
abses)
● Kerusakan verterbal yang progresif→ spinal kyphotic atau gibbus
(tergantung jumlah verrtebrae)
Manifestasi Klinis
Manifestasi Sistemik:
1. Demam
2. Penurunan Berat badan
3. Batuk lama
4. Pembesaran KGb

Manifestasi Lokal:
5. Nyeri punggung (uncomplicated)
6. Complicated :
a. Cold Abscess : abses tanpa tanda-tanda inflamasi
b. Neurological deficit: biasa karena tekanan dari abses
c. Deformity
i. Gibus : biasanya melibatkan 2 vertebrae
ii. Kyphus: >3 vertebrae
Gibbus Rounded Kyphus
Staging based on Neurological deficits

Stage 1 : Stage 2 :
Defisit hanya didapatkan pada Sudah ada defisit motorik
saat pemeriksaan (Klonus, (60-100) dengan spastik dan
Refleks patologis) sedikit defisit sensoris

Stage 5 :
Stage 3 : Stage 4 :
bedridden , tidak ada kekuatan
bedridden , defisit motorik bedridden , defisit motorik (0-
motorik dan sensoris,
(50-80) dan defisit sensoris 50) dan defisit sensoris severe
sphincter involved
SPINES AT RISK
Diagnosis
Anamnesis
● Identitas: Usia, pekerjaan
● Keluhan awal: adanya nyeri punggung
● Keluhan tambahan:
○ Demam
○ Batuk lama
○ Penurunan berat badan
○ Penurunan fungsi neurologis (perlahan atau mendadak) : kelemahan otot
○ Adanya benjolan pada punggung
● Riwayat penyakit:
○ Adakah riwayat batuk lama atau TB pulmonal
○ Diabetes Mellitus
○ HIV
● Riwaya penyakit keluarga:
○ Apakah ada yang menderita TB di rumah
● Lingkungan : padat penduduk, ventilasi rumah
Pemeriksaan Fisik
● Keadaan umum
● Tanda vital :
○ Demam
● Status generalis
○ KGB: adanya pembengkakan
○ Thoraks : suara nafas tambahan (ronkhi)
● Status Lokalis:
○ Punggung :
■ Look: deformitas, gibus, kyphus
■ Feel : nyeri tekan
■ Move : keterbatasan ROM sendi vertebrae
○ Ekstrimitas:
■ Sensoris
■ Motorik
Pemeriksaan Penunjang (Laborartorium)

● Darah perifer Lengkap :


○ Leukositosis
○ LED : meningkat
● CRP : meningkat
● Pewarnaan BTA
● IGRA test
● TCM
● Kultur dan uji kepekaan AB (jikaa TCM menunjukkan Drug resistance)
Pemeriksaan Penunjang (imaging)
● X-ray Vertebrae Ap-Lat
○ Mineral boneloss
○ Deformitas allignment
○ Destruksi vertebrae: anterior
wedging
○ Celah antar vertebrae
menyempit : atrofi disc
○ Abses : bird nest appearance
Pemeriksaan Penunjang (imaging)
● MRI
○ Dapat lebih jelas melihat kontras
antara soft tissue dan bone
○ Destruksi tulang
○ Alignment jelas trelihat
○ Abses
Diagnosis Banding
● Pyogenic Spondylitis
● Infeksi karena jamur (Coccidioides immitis, Blastomyces dermatitidis,
Cryptococcus neoformans, Aspergillosis)
● Neoplasma (kalau tidak terlihat adanya abses)- gambaran destruksi
tulang
Tatalaksana
Tatalaksana Medikamentosa
● Anti-tubercular drug
Tatalaksana Operatif
● Indikasi : Anterior Approach
○ Tatalaksana medikamentosa tidak efektif
○ Recurrent disease
○ Adanya defisit neurologis Posterior Approach
○ Deformitas
○ Nyeri
○ Adanya abses Combination
Approach
○ Insatbility of the spine
● Tujuan tatalaksana operatif:
○ Drainase abses
○ Debridement Minimal Invasive
○ Stabilisasi spine
○ Memperbaiki deformitas
Prognosis
● Usia <10 tahun : prognosis lebih buruk
● Tergantung dari hasil radiologi :
○ Derajat deformitas: spine at risk
○ Durasi/onset
● Defisit neurologis:
○ Onset
○ Seberapa cepat progresifitasnya
Komplikasi
● Spine at risk→ Spinal cord injury
● Deformitas berat : kyphosis
● TB sistemik

Anda mungkin juga menyukai