Anda di halaman 1dari 17

HEMATOTHORAX

Elfira Sutanto
31.191.021
KASUS
ANALISIS KASUS
•Diagnosis sementara: hemathorax dextra
•Kegawat daruratanya: syok hemorrhagic, paru kolaps (gagal nafas)
•Kelainan traumatik: perdarahan pada hemithorax dextra
•Planning dokter jaga:
•Primary survey ABCDE (pastikan jalan nafas bebas, pasang oksigen dengan nasal
kanul 2-4lpm, pasang 2 akses IV dan guyur cairan kristaloid 20cc/kgBB/jam, pasang
kateter urin, nilai GCS dan luka2 luar, selimuti pasien untuk mencegah hipotermi)
•Foto thorax ap/lateral
•Rujuk dokter bedah  torakostomi+ pemasangan WSD
ANATOMI
ANATOMI
DEFINISI
•Adanya darah di ruang pleura (antara pleura parietal dan viscerlais)
•Disebabkan trauma tumpul atau penetrasi
•Dapat berasal dari dinding thorax, arteri internal mamaria, pembuluh darah besar,
mediastianum, myokardium, paru, dan diafragma
EPIDEMIOLOGI
•Kecelakaan traumatik adalah salah satu masalah kesehatan di US dan menyumbang
sekitar 140.000 kematian.
•Trauma thorax terjadi sekitar 60% dari kasus trauma dan menyebabkan mortalitas
sebanyak 20-25%
ETIOLOGI
•Trauma dinding thorxa: tumpul maupun tajam
•Non traumatic: jarang (iatrogenic, vaskular, neoplasi, koagulopati)
PATOFISIOLOGI
•Trauma dinding dada pecahnya pembuluh darah intercostal perdarahan di ruang
pleural
•Acute hypovolemia menurunnya preload, left ventricular dysfunction dan
penurunan CO, hipoventilasi, ventilasi mismatch
•Darah yang banyak meningkatkan tekanan hidrostatik tekanan pada vena cava
dan parenkim paru mengurangi preload dan meningkatkan resistensi vaskular paru
ANAMNESIS
•Nyeri dada, dispnea
•Mekanisme trauma
•Riwayat penggunaan obat (narkoba, antikoagulan, antiplatelet) dan alkohol
•Penyakit komorbid
•Riwayat operasi
PEMERIKSAAN FISIK
•Keadaan umum
•Tanda vital: takipnea
•Status generalis
•Paru:
•Dinding thorax asimeris, deviasi trakea, tanda trauma dinding thorax, pengunaan
accessory muscle, deformitas, JVP meningkat
•menurun/hilangnya suara nafas, krepitus
•Perkusi redup
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
•Lab: darah lengkap, coagulation profile, serum
troponin
•Focused Assessment with Sonography in Trauma
(FAST)
•Foto thorax AP/lateral
•USG
•EKG
DIAGNOSIS BANDING
•Pneumothorax
•tamponade jatung
•Ruptur diafragma
TATALAKSANA
•ABC
•Pembangan 2 akses IV
•12 lead EKG
•Monitor saturasi oksigen
•Darah <300 ml pada kavum pleural tidak membutuhkan tatalakasana. Jika pasien stabil dan
minim tanda respiratory distress maka tidak perlu intervensi operasi berikan analgesik dan
observasi imaging setiap 4-6 jam
•Indikasi thoracotomy:
• 1500 ml of blood drainage in 24 hours through the chest tube
• 300-500 ml/hour for 2 to 4 consecutive hours after chest tube insertion
• Great vessel or chest wall injury
• Pericardial tamponade
PROGNOSIS
•Morbiditas dan mortalitas hemothorax bergantung dari derajat keparahan trauma dan
komplikasinya.
•Pasien yang masih memiliki hemothorax menetap beresiko empiema prolonged
ICU
KOMPLIKASI
•Shock
•Hypoxia
•Kematian
•Inadequate dari chest tube drainase hemothorax <  empiema
•Fibrothorax

Anda mungkin juga menyukai