Anda di halaman 1dari 10

Standar

Pelayanan
Antenatal di
PKK tingkat I
Kelompok 6

K E P E R A W A T A N M A T E R N
Anggota Kelompok:
■ DHEA IRMA PUTRI (1911311019)

■ SHINDY RAHMADESWITA (1911313030)

■ ARMILA ARPAN (1911313039)

■ NADA DWI RANITA (1911311043)


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2016 pelayanan yang dilakukan pada ibu
hamil memenuhi kriteria 10 T yaitu :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi(ukur lingkar lengan atas/LiLA)
4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
KEBIJAKAN (DJJ)
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi
PEMERINTA Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet
H selama kehamilan;
8. Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan
hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan golongan darah
(bila belum pernah dilakukan sebelumnya),
pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang
pemberian pelayanannya kehamilan;
9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan
10. Temu wicara (konseling) (Kementerian Kesehatan,
2016).disesuaikan dengan trimester.
Depkes (2007) juga menetapkan kerbijakan teknis dalam
memberikan pelayanan antenatal bagi bidan dan dokter
kepada ibu hamil yang terbagi atas beberapa tata laksana,
yaitu :
KEBIJAKAN 1. Mengupayakan kehamilan yang sehat
2. Melakukan deteksi dini penyulit atau komplikasi dan
PEMERINTA melakukan tata laksana awal serta melakukan rujukan
bila diperlukan
H 3. Mempersiapkan persalinan yang bersih dan aman
4. Melakukan perencanaan antisipatif dan persiapan dini
untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit atau
komplikasi.
Tempat pelayanan ANC di PKK tingkat 1
Untuk melakukan Antenatal Care (pelayanan
antenatal care) pada ibu hamil, hanya dapat dibantu atau
diberikan oleh tenaga kesehatan profesional,seperti: dokter
spesialis ginekologi, dokter, perawat, bidan dan tidak
diberika oleh dukun bayi (Prawiroharjo, 2002).Menurut
Depkes RI (2005) tempat pemberian pelayanan ANCdapat
status aktif meliputi :
• Puskesmas
• Puskesmas pembantu
• Pondok bersalin desa
• Posyandu
• Rumah penduduk (pada kunjungan kegiatan
puskesmas)
• Rumah sakit pemerintah atau swasta
• Rumah sakit bersalin
• Tempat praktek swasta (bidan, dokter)
Jenis Layanan Antenatal di PPK RUJUKAN PADA ANTENATAL
Tingkat 1 1. Sistem Rujukan
■ Pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai standar Adapun yang dimaksud dengan sistem rujukan di
pelayanan kesehatan ibu San anak (KIA) dengan Indonesia sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI
frekuensi 4 kali; No. 001 tahun 2012.
■ b. Deteksi dini faktor risiko, komplikasi kebidanan 2. MACAM-MACAM RUJUKAN
dan bayi baru lahir; ■ Rujukan Kesehatan  
■ c. Pertolongan persalinan norma; ■ Rujukan Medik  
■ d. Pertolongan persalinan dengan komplikasi Rujukan ini berupa upaya penyem-buhan
dan/atau penyulit pervaginam yang merupakan penyakit serta pemulihan. Jenis rujukan medik
kompetensi puskesmas PONED; antara lain:  
■ e. Pelayanan nifas (post natal care/PNC) bagi ibu a.Transfer of patient  
dan anak (KIA) dengan frekuensi 4 kali; b.Transfer of specimen  
■ f. Pelayanan keluarga berencana (KB) paska c.Transfer of knowledge/personal.  
persalinan serta komplikasinya; 3. TATA LAKSANA RUJUKAN
■ g. Pelayanan rujukan terencana sesuai indikasi 4. KEGIATAN RUJUKAN  
medis untuk ibu dan janin/bayinya. ■ Rujukan Pelayanan Kebidanan
■ Pelimpahan Pengetahuan dan Keterampilan
■ Rujukan Informasi Medis
Lanjutan... RUJUKAN PADA 7. Keuntungan Sistem Rujukan
ANTENATAL Menurut Syafrudin (2009), keuntungan sistem
rujukan adalah :
5. Sistem Informasi Rujukan   a. Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke
Informasi kegiatan rujukan pasien dibuat oleh tempat pasien.
petugas kesehatan pengirim dan di catat dalam b. Dengan adanya penataran yang teratur
surat rujukan pasien yang dikirimkan ke dokter diharapkan pengetahuan dan keterampilan
tujuan rujukan. petugas daerah makin meningkat.
6. Hirarki Pelayanan Kesehatan   c. Masyarakat desa dapat menikmati tenaga ahli
Pelayanan keperawatan dilakukan sesuai 8. Persiapan Rujukan
dengan hirarki pelayanan kesehatan yang ada Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan
mulai dari :   keluarganya.
■ Pelayanan kesehatan tingkat primer   9. ALUR RUJUKAN
■ Pelayanan kesehatan tingkat sekunder   Masyarakat dapat langsung memanfaatkan semua
■ Pelayanan kesehatan tingkat tersier di RS type fasilitas pelayanan kegawatdaruratan obstetric dan
B dan A neonatal
Lanjutan... RUJUKAN PADA Adapun rujukan sebaiknya tidak dilakukan bila:
ANTENATAL ■ Kondisi ibu tidak stabil untuk dipindahkan
■ Kondisi janin tidak stabil dan terancam untuk
10. LANGKAH-LANGKAH RUJUKAN terus memburuk
a) Menentukan kegawatdaruratan penderita ■ Persalinan sudah akan terjadi
b) Menentukan tempat rujukan. ■ Tidak ada tenaga kesehatan terampil yang dapat
c) Memberikan informasi kepada penderita dan menemani
keluarga ■ Kondisi cuaca atau modalitas transportasi
d) Mengirimkan informasi pada tempat rujukan membahayakan
yang dituju
e) Persiapan Pasien
f) Pengiriman penderita (ketersediaan sarana
kendaraan)
g) Tindak lanjut penderita

Berdasarkan sifatnya, rujukan ibu hamil


dibedakan menjadi:  
h) Rujukan kegawatdaruratan  
i) Rujukan berencana
Lanjutan... RUJUKAN PADA
ANTENATAL
11. PERENCANAAN RUJUKAN
a. Komunikasikan rencana merujuk dengan ibu g. Catat dengan jelas semua hasil pemeriksaan
dan keluarganya. berikut nama tenaga kesehatan dan jam
b. Hubungi pusat layanan kesehatan yang pemeriksaan terakhir.
menjadi tujuan rujukan dan sampaikan
kepada tenaga kesehatan yang akan menerima
pasien.
c. Hal yang perlu dicatat oleh pusat layanan
kesehatan yang akan menerima pasien
d. Lengkapi dan kirimlah berkas-berkas.
e. Pastikan ibu yang dirujuk telah mengenakan
gelang identifikasi.
f. Nilai kembali kondisi pasien sebelum
merujuk.
Thanks!

Terimakasih...
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai