Anda di halaman 1dari 59

ETIKA AKADEMIK DAN PENCEGAHAN

PLAGIASI

DITJEN SUMBER DAYA Iptek dan Dikti


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

SEMILOKA, 26-28 Agustus 2018


Rangkuman
• Hakikat dan Tujuan Publikasi Ilmiah
• Kode etik ilmiah dan pelanggaran kode etik
ilmiah
• Hal-hal yang termasuk pelanggaran kode etik
dan definisi plagiat dan jenisnya
• Pencegahan plagiat dan penanggulangannya
Hakikat dan Tujuan Publikasi Ilmiah

Publikasi ilmiah bukan hanya langkah


untuk menyampaikan hasil penelitian,
ide, atau gagasan

Publikasi ilmiah juga bagian dari


kegiatan ilmiah yang sarat etika ilmiah
yang berlaku di masyarakat ilmiah

Tujuan publikasi ilmiah adalah


pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (IPTEKS)
Kode Etik Ilmiah
Seperangkat etika atau pedoman etis yang telah
disepakati secara umum dalam mengusulkan,
melaksanakan, melaporkan, dan mempublikasikan
penelitian

kejujuran, bertanggungjawab,
objektivitas, nondiskriminatif,
integritas, kompetensi,
kecermatan, legalitas,
keterbukaan, penanganan subjek hayati,
penghargaan karya orang, pengambilan keputusan etis
kerahasiaan
Academic’s Dishonesty/Ketidakjujuran Akademik:

The Department of Health and Human Services defines research misconduct as:
Fabrication, falsification, or plagiarism in proposing, performing, or reviewing
research results.
❶Fabrication : making up results and recording or reporting them
❷Falsification: manipulation of research materials, equipment, or
processes, or changing or omitting results such that the
research is not accurately represented in the record.
❸Plagiarism : the appropriation of another’s ideas, processes, results, or words
without giving proper credit.
❹Authorship (Hak Kepengarangan)
❺Simultaneous submission
❻Conflict of interest
Pelanggaran Etika
dalam Publikasi Ilmiah (1)
Fabrikasi (fabrication)
• mengarang, membuat atau “mempercantik” data atau hasil penelitian tanpa
adanya proses ilmiah untuk dilaporkan atau dipublikasikan

Falsifikasi/pemalsuan (falsification)
• memalsukan atau memanipulasi hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
dan/atau hasil penelitian
• menyampaikan bahan, peralatan, proses penelitian, atau hal lain yang
sebenarnya tidak digunakan
• menghilangkan atau menambahkan sebagian hasil penelitian tanpa adanya
justifikasi ilmiah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat atau
lebih lengkap

Plagiat (plagiarism)
• mengambil hak kekayaan intelektual (intelectual property rights) orang lain dan
menyatakan sebagai miliknya
Pelanggaran Etika
dalam Publikasi Ilmiah (2)
Kepenulisan (authorship)
• Penulis dari suatu artikel ilmiah merupakan orang-orang yang
terlibat dalam pelaksanaan riset dan penulisan artikel tersebut
• Jika keterlibatannya dirasakan tidak signifikan, maka seseorang
dapat ditempatkan juga pada bagian ucapan terima
kasih/penghargaan atau acknowledgement
• Kesalahan dalam penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan
kepenulisan adalah:
• memasukkan nama seseorang yang tidak mempunyai kontribusi
sebagai bagian dari penulis (honorary/gift author)
• menghilangkan nama seseorang yang mempunyai kontribusi
penelitian dan/atau penulisan karya ilmiah dari daftar penulis
(ghost author) atau dari acknowledgement
SISTEM SKOR HAK KEPENGARANGAN
SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH

 Masukan Intelektual (skor 20)


 Masukan Fisik pengumpulan Data (skor 20)
 Masukan Pengolahan Data (skor 20)
 Masukan kepakaran/Keahlian (skor 20)
 Masukan Kesastraan (skor 20)

Seseorang baru berhak ikut menjadi


pengarang kegiatan minimal berskor 30
8
SISTEM SKOR HAK KEPENGARANGAN SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH

A. Masukan Intelektual (skor 20)


(identifikasi masalah, gagasan pendekatan, perencanaan, dan perancangan )

1. Tidak ada sumbangan berarti 00


2. Dua tiga kali diskusi 05
3. Beberapa kali diskusi terinci 10
4. Pertemuan dan pembicaraan tak terhitung 15
5. Pembahasan mendalam dan terus menerus 20

9
SISTEM SKOR HAK KEPENGARANGAN SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH

B. Masukan Fisik dalam Pengumpulan Data (skor 20)


(penataan peranti, pengamatan, pengumpulan, perekaman dan penyarian
data )

1. Tidak pernah terlibat secara berarti 00


2. Terlibat tidak langsung, hanya dua tiga kali 05
3. Keterlibatan langsung, beberapa kali 10
4. Keterlibatan berkali-kali, tak terhitung 15
5. Terlibat secara penuh dan mendalam 20

10
SISTEM SKOR HAK KEPENGARANGAN SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH

C. Masukan Pengolahan Data (skor 20)


(pengorganisasian, pemrosesan, analisis dan sintesis )

1. Tidak ada sumbangan secara berarti 00


2. Keterlibatan pendek, dua-tiga kali 05
3. Beberapa kali terlibat 10
4. Ikut cukup lama 15
5. Ikut terus menerus dari awal sampai akhir 20
11
SISTEM SKOR HAK KEPENGARANGAN SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH

D. Masukan Kepakaran/Keahlian (skor 20)


(konsultasi, nasehat, pandangan, pemikiran dan pendapat ;
penyimpulan, pengihtisaran, perampatan, serta pencetusan teori )

1. Tidak ada sumbangan berarti 00


2. Nasehat pendek, penyimpulan sebagian 05
3. Pandangan cukup bermakna, pengihtisaran sebagian besar 10
4. Bantuan pemikiran dan perampatan menyeluruh 15
5. Pendapat yang mendasari penyimpulan dan pencetusan teori umum 20

12
SISTEM SKOR HAK KEPENGARANGAN SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH

E. Masukan Kesastraan (skor 20)


(sumbangan terhadap buram naskah lengkap pertama )

1. Tidak ada sumbangan berarti 00


2. Membaca+menyunting bagian tertentu naskah 05
3. Membaca+menulis beberapa bagian naskah 10
4. Ikut menulis sebagian besar naskah 15
5. Menulis buram hampir keseluruhan naskah 20

13
SISTEM SKOR HAK KEPENGARANGAN
SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH

Masukan Intelektual (skor 20)


 Masukan Fisik Menangkap Data (skor 20)
 Masukan Pengolahan Data (skor 20)
 Masukan kepakaran/Keahlian (skor 20)
 Masukan Kesastraan (skor 20)

Seseorang baru berhak ikut menjadi


pengarang kegiatan minimal berskor 30
14
Pelanggaran Etika
dalam Publikasi Ilmiah (3)
Konflik kepentingan (conflict of interest)
• Contoh tindakan yang termasuk dalam konflik
kepentingan adalah
• menyampaikan hasil penelitian sesuai dengan keinginan
fihak pemberi dana (sponsor) tanpa dilakukan penelitian
dengan baik dan benar
• publikasi pada jurnal tanpa dilakukan proses review
sesuai dengan aturan yang berlaku
• publikasi yang dilakukan oleh penulis pada jurnal
dimana penulis bertindak sebagai pengelola, pimpinan
unit pengelola jurnal atau jabatan lain, tanpa melalui
proses review yang benar
Pelanggaran Etika
dalam Publikasi Ilmiah (4)
Pengiriman ganda (multiple submission)
• Penyampaian proposal penelitian (yang sama) kepada lebih dari
satu pihak penyandang dana atau pengajuan manuskrip (yang
sama) kepada lebih dari satu jurnal tanpa adanya perbedaan yang
signifikan

Retaliation (Perlawanan kode etik)


• Tindakan perlawanan atau pembalasan terhadap kode etik ilmiah
dan seseorang yang melaporkan atau memberikan informasi
dugaan pelanggaran kode etik ilmiah dimasukkan sebagai
tindakan yang melanggar kode etik.
• Selain itu termasuk dalam kategori ini adalah tindakan melawan
atau tidak menerima untuk diperiksa atas sangkaan pelanggaran
kode etik ilmiah
Yang Bukan Pelanggaran Etika
dalam Publikasi Ilmiah

• Kesalahan yang tidak disengaja yang


disampaikan dengan jujur (honest error) dan
perbedaan opini atau hasil dengan publikasi
terdahulu bukan merupakan kegiatan
pelanggaran kode etik
Definisi & Tujuan Plagiat (1)

Definisi Umum Plagiat


• pengambilan atau penyampaian hak kekayaan
intelektual yang berupa ide, karya ilmiah/ tulisan/
teknologi/ seni atau karya lainnya milik orang/
institusi secara keseluruhan atau sebagian oleh
seseorang/institusi tanpa melakukan sitasi atau
rujukan dengan baik dan benar
Tujuan Plagiat
• biasanya adalah memberikan persepsi kepada
pembaca bahwa ide atau karya
ilmiah/tulis/teknologi/seni yang diambil adalah
seolah-olah milik penulis
Definisi & Tujuan Plagiat (2)

Definisi & Tujuan Plagiat menurut


Permendiknas No. 17/2010
• perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau
nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah
pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai
Jenis Plagiat
Pengelompokan umum
• Plagiat terhadap naskah (teks, kalimat, kata-kata)
• Plagiat terhadap data (angka, tabel, grafik)
• Untuk mengaburkan tindakan plagiat, penulis memodifikasi
data yang diambil untuk memberikan kredibilitas seolah-olah
data tersebut milik penulis
• Tindakan plagiat dapat dilakukan sengaja atau tidak sengaja.
• Ketidaksengajaan dalam melakukan plagiat disebabkan oleh
• ketidakmampuan penulis dalam memberikan sumbangan ilmiah
dalam karya yang dibuat
• ketidaktahuan/ ketidaktepatan dalam melakukan rujukan/sitasi
Tipe Plagiat (1): Clone

#1. Clone:
Menyampaikan
karya orang lain,
kata demi kata,
sebagai miliknya
sendiri

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
Tipe Plagiat (2): Ctrl C

#2. Ctrl+C: Menjiplak


sebagian besar karya
orang lain dari satu
sumber tanpa ada
perubahan

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
Tipe Plagiat (3): Find-Replace

#3. Find-Replace:
Mengubah kata kunci
dan kalimat tetapi
tetap tidak
mengubah substansi
utama suatu sumber

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
Tipe Plagiat (4): Find-Replace

#4. Remix: Menyusun kalimat


kembali dari berbagai sumber
menjadi suatu karya tulis
Tipe Plagiat (5): Recycle

#5. Recycle: Menyalin bagian


dari karya orang lain (buku,
artikel atau sumber-sumber
elektronik) tanpa memberikan
suatu kutipan

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
Tipe Plagiat (6): Hybrid

#6. Hybrid: Mengabung-


gabungkan karya orang lain
dari banyak sumber menjadi
suatu karya ilmiah tanpa
adanya kontribusi penulis
secara signifikan

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
Tipe Plagiat (7): Mash Up

#7. Mash Up:


Mendasarkan pada kerja
orang lain yang terlalu
banyak sehingga
kontribusi penulis tidak
terlihat secara signifikan

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
Tipe Plagiat (8): Error

#8. Error: Memberikan informasi dan


data yang tidak benar dengan sengaja.
Hal ini bertolak belakang dengan esensi
tujuan publikasi untuk pengembangan
ipteks. Memberikan rujukan atau sitasi
yang tidak benar juga termasuk kriteria
plagiat jenis ini

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
Tipe Plagiat (9): Agregator

#9. Agregator: Penulis melakukan sitasi


dengan benar dari sumber-sumber
informasi, tetapi isi makalah hampir
tidak mengandung orisinilitas karya
penulis

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
Tipe Plagiat (10): Re-tweet

#10. Re-tweet: Mencantumkan sumber


sitasi, tetapi penulis mensitasi struktur
kalimat atau kata-kata yang sangat mirip
dengan aslinya

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
Tipe Plagiat Lain: Persekongkolan

Persekongkolan: memberikan atau


mengambil hak kepenulisan
(authorship) kepada/dari orang lain
walaupun dengan sukarela.
Termasuk dalam kategori ini adalah
pembelian, peminjaman hasil
pekerjaan dan mengirimkan sebagai
karya sendiri

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
Tipe Plagiat Lain: Duplikasi

Duplikasi: penerbitan karya ilmiah secara utuh atau


sebagian yang telah dipublikasikan sebelumnya
tanpa memberikan sitasi dan tanpa adanya hasil
tambahan yang signifikan yang berguna dalam
pengembangan ipteks dalam bidang tersebut.
Publikasi dari dokumen yang belum dipublikasikan
(unpublished document) oleh penulis yang sama
tidak memerlukan sitasi. Sitasi terhadap karya
sendiri diharuskan jika karya tersebut telah
dipublikasikan (telah dimuat dalam media yang
mempunyai ISSN dan/atau ISBN) namun sitasi
terhadap karya orang lain harus dilakukan meskipun
karya tersebut belum dipublikasikan

http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/plag.html; http://www.plagiarism.org/
MENGHINDARI PLAGIAT
 Summarizing
- Mengambil poin-poin penting dari suatu teks atau naskah orang lain bukan
pada keterangan-keterangan pendukung
- Harus komprehensif dan ringkas (5 halan menjadi satu paragraf)
- Memberikan preview kepada pembaca tentang topik yang ditulis
 Paraphrasing
• Menampilkan poin-poin utama dan keterangan pendukung. Tidak
melakukan peringkasan, oleh karena itu harus memilih paragraf-paragraf
penting (tidak semua).
• Mengkonversi kalimat orang lain menjadi kalimat sendiri tanpa merubah isi
(pilihan kata, struktur kalimat, dll.)
• Penulis memahami tentang apa yang dikutip

P.R. Mason, J. Infect Developing Countries 2009, (1) 1-4


Fain, M. at: http://www.coastal.edu/library/mills2.htm
MENGHINDARI PLAGIAT

 Quoting,
 Menggunakan kata-kata orang lain untuk mendukung ide penulis atau menjaga
bahasa khusus
 Jangan mengutip (dengan tanda kutip) berturut-turut.
Example (don’t do this…)
John Smith said, “children can be very obstinate if you don’t give them what they
want,” but then stated that “adults can be equally obstinate and act like
children.” Rosy Campo refutes this, “Both children and adults have a tendency to
be obstinate regardless of the situation.”
Better…
John Smith and Rosy Campo are on differing sides of the argument that children
and adults can be stubborn whether you appease them or not.
 Gunakan tanda kutip untuk hal-hal yang perlu disampaikan persis sama dengan
sumber, seperti pernyataan hukum, kebijakan, jargon, dll.

P.R. Mason, J. Infect Developing Countries 2009, (1) 1-4


Fain, M. at: http://www.coastal.edu/library/mills2.htm
PENCEGAHAN PLAGIAT

 Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat,


masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk
dan atas nama suatu badan.
 Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh
Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat di
lingkungan perguruan tinggi
 Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan oleh
Pimpinan Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di
lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas
akademik perguruan tinggi yang bersangkutan

(Permendiknas No 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan penanggulangan


plagiat di perguruan tinggi)
Pencegahan Secara Institusi (1)

Ditjen Dikti: sebagai institusi pembina pendidik dan tenaga


kependidikan di lingkungan perguruan tinggi membentuk Tim
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat yang bertugas
• (i) menyusun pedoman operasional pencegahan dan penanggulangan plagiat,
• (ii) melakukan sosialisasi ke perguruan tinggi tentang kode etik ilmiah dengan fokus
pada pencegahan dan penanggulangan plagiat,
• (iii) merumuskan definisi pelanggaran kode etik ilmiah,
• (iv) menyusun standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan pencegahan dan
penanggulangan plagiat di PT,
• (v) menyusun bahan sosialisasi tentang pencegahan dan penanggulangn plagiat di PT,
• (vi) melaksanakan kajian dan penelaahan terhadap temuan dugaan plagiat di PT,
• (vii) memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan keputusan sebagai tindak
lanjut temuan plagiat di PT,
• (viii) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pencegahan dan
penanggulangan plagiat di PT, dan
• (ix) menyusun laporan pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan plagiat di PT.
Pencegahan Secara Institusi (2)
Perguruan Tinggi (amanat: Permendiknas Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2010)
• Membentuk Komisi Etik Ilmiah yang beranggotakan para dosen yang
berintegritas dan memiliki reputasi publikasi ilmiah dan bertugas
menyusun pedoman pencegahan dan penanggulangan plagiat dan
melakukan sosialisasi
• Memberikan pelatihan kepada mahasiswa, dosen, peneliti, dan tenaga
kependidikan tentang kode etik ilmiah dan pelanggaran-
pelanggarannya
• Mendorong mahasiswa, dosen, peneliti dan tenaga kependidikan agar
dapat menghargai karya ilmiah sendiri ataupun orang lain.
• Memberi sanksi tegas kepada mahasiswa, dosen, peneliti dan tenaga
kependidikan yang melakukan tindakan plagiat
• Memasukkan pengetahuan tentang kode etik ilmiah dalam kurikulum
pendidikan
• Mendorong dosen agar melakukan proses pembimbingan tugas akhir
dengan baik dan benar
Pencegahan melalui tindakan aktif penulis (1)

Cara Terbaik Menghindari Plagiat


• (i) mempunyai data sendiri yang layak dan
diperoleh dari penelitian atau kajian,
• (ii) mempunyai kepercayaan pada kemampuan
diri dalam meyampaikan atau
mengkomunikasikan hasil penelitian atau
gagasan, dan
• (iii) menghargai hak kekayaan intelektual
orang lain dan diri sendiri
Pencegahan melalui tindakan aktif penulis (2)

Cara-cara Tambahan (1)


• Memahami hakikat penelitian dan publikasi ilmiah sebagai
bagian dalam pengembangan ipteks
• Memahami hakikat plagiat
• Melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah di bidang
keahliannya
• Membuat pernyataan ulang terhadap subjek dengan kalimat
sendiri dengan tetap memberikan rujukan dengan merangkum,
memparafrase dan mengutip
• Memberikan tanda kutip dan sumber jika pengutipan secara
penuh tidak bisa dihindari seperti pernyataan hukum, jargon,
dll.
• Memberikan kutipan kepada hal-hal yang dianggap meragukan
apakah perlu diberi sitasi atau tidak
Pencegahan melalui tindakan aktif penulis (3)

Cara-cara Tambahan (2)


• Memahami hakikat hak cipta
• Memahami berbagai teknik dan cara penulisan karya ilmiah
• Berpedoman pada teknik atau cara penulisan karya ilmiah yang
ditentukan
• Memberikan informasi referensi yang digunakan dengan benar
dan lengkap
• Tidak menuliskan referensi yang tidak dirujuk dalam batang
tubuh naskah
• Melakukan koreksi artikel yang telah disusun kepada kolega
yang berpengalaman dalam bidang yang sama dengan bidang
artikel (peer-review)
• Melakukan koreksi dengan menggunakan bantuan perangkat
lunak
Penanggulangan Plagiat (1)

Plagiat yang dilakukan Mahasiswa (1)

• Dalam hal diduga terjadi plagiat oleh mahasiswa maka Ketua


Jurusan/Departemen/Bagian melakukan persandingan antara
karya yang diduga plagiat dengan karya yang diduga menjadi
sumber
• Ketua Jurusan/Departemen/Bagian menugaskan seorang dosen
dengan bidang ilmu yang sesuai untuk memberikan kesaksian
tertulis tentang kebenaran dugaan plagiat oleh mahasiswa
• Mahasiswa yang diduga menjadi plagiat diberi kesempatan
melakukan pembelaan di hadapan Ketua
Jurusan/Departemen/Bagian
Penanggulangan Plagiat (2)

Plagiat yang dilakukan Mahasiswa (2)


• Apabila mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak terbukti
melakukan plagiat maka Ketua Jurusan/Departemen/Bagian
memberikan pernyataan tertulis bahwa yang bersangkutan tidak
terbukti melakukan plagiat dan dipulihkan nama baiknya
• Apabila ditemukan bukti bahwa mahasiswa yang bersangkutan
melakukan plagiat maka Ketua Jurusan/Departemen/Bagian
membuat Surat Rekomendasi Sanksi ke Pemimpin PT
• Proses butir (a) sampai dengan (e) harus diselesaikan paling
lama 3 (tiga) bulan
Pemimpin PT Ketua Jurusan/ Saksi/Dosen Terduga
Departemen/ Sejawat Plagiator
Penanggulangan plagiat yang dilakukan Bagian Sebidang

Dugaan Plagiat

Menugaskan
Telaah Bukti
Saksi

Persandingan Bukti
dan Hasil Telaah
mahasiswa

Saksi
Pembelaan
Telaah
Terduga
Pembelaan
Plagiator

Tidak Terbukti
Rehabilitasi
Plagiat?

Ya
Selesai

Rekomendasi
Penindakan
sanksi ke
Plagiat
Pemimpin PT
Penanggulangan Plagiat (3)

Plagiat yang dilakukan Dosen/Peneliti/Tenaga


Kependidikan (1)
• Dalam hal diduga terjadi plagiat oleh Dosen/Peneliti/Tenaga
Kependidikan maka Pemimpin PT melakukan persandingan
bukti-bukti
• Pemimpin PT meminta Senat Akademik atau organ sejenis untuk
memberikan pertimbangan tertulis tentang kebenaran plagiat
• Senat Akademik menugaskan Komisi Etik untuk melakukan
telaah atas kebenaran dugaan plagiat dengan persandingan
antara karya yang diduga plagiat dengan karya yang diduga
menjadi sumber
Penanggulangan Plagiat (4)

Plagiat yang dilakukan Dosen/Peneliti/Tenaga


Kependidikan (2)

• Komisi Etik memberikan hasil telaah kepada Senat Akademik


• Dalam melaksanakan tugasnya Komisi Etik harus berdasarkan
pada Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di PT
yang bersangkutan
• Senat Akademik menyelenggarakan sidang dengan agenda
membahas hasil telaah Komisi Etik dan memberi kesempatan
kepada terduga pelaku plagiat untuk melakukan pembelaan
• Senat Akademik memberikan pertimbangan dan rekomendasi
tertulis kepada Pemimpin PT
Penanggulangan Plagiat (5)
Plagiat yang dilakukan Dosen/Peneliti/Tenaga
Kependidikan (3)
• Apabila Dosen/Peneliti/Tenaga Kependidikan yang bersangkutan
dinyatakan tidak terbukti melakukan plagiat maka Pemimpin PT
memulihkan nama baik terduga pelaku plagiat, dan membuat
laporan ke Ditjen Dikti
• Apabila ditemukan bukti bahwa Dosen/Peneliti/Tenaga
Kependidikan yang bersangkutan melakukan plagiat maka
Pemimpin PT memberikan sanksi kepada pelaku plagiat dan
membuat laporan ke Ditjen Dikti
• Proses butir (a) sampai dengan (i) harus diselesaikan paling lama
6 (enam) bulan
• Dalam hal butir (a) sampai (j) tidak dilakukan, Dirjen Dikti
memanggil Pemimpin PT untuk menjelaskan tindak lanjut atas
dugaan plagiat dan dapat melakukan pembinaan
Penanggulangan plagiat yang dilakukan
Dosen/Peneliti/Tenaga Kependidikan
Ditjen Dikti Tim P3 Pimpinan PT Komisi Etik Senat Akademik Terduga Plagiator

Dugaan Dugaan
plagiat plagiat

Menugaskan Persandingan Pembahasan hasil


Telaah bukti Telaah bukti
Tim P3 bukti telaah Komisi Etik

Telaah
Ya Telaah pembelaan
Rehabilitasi Ada bukti pembelaan
cukup?
Rehabilitasi
Telaah tidak
klarifiaksi/ tidak Terbukti
laporan plagiat?
Laporan ke Ditjen
Dikti

Pemanggilan Ya
Ya
pimpinan PT
u/ klarifikasi Penindakan Rekomendasi
plagiat ? sanksi

Pembinaan: tidak
Ditjen Dikti
6 bulan sejak
ada dugaan
Selesai tidak plagiat ?
Ya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai