Anda di halaman 1dari 30

1.

Masalah pelayanan public


2. Dasar Regulasi
3. Inovasi Pelayanan Publik
4. Design Thingking dalam Inovasi Pelayanan Publik
“SATU PINTU BANYAK MEJA” ” (masuk dalam 1
1 kantor, tetapi banyak dinas yang harus ditemui)

2 “SATU PINTU BANYAK JENDELA” (satu kantor tetapi berkas dan


dokumen harus dibawa ke dinas terkait di luar)

3 “SATU PINTU BANYAK KUNCI” (satu kantor perizinan tetapi


tanda tangan persetujuan perlu kewenangan instansi lain)
PerMENPAN RB 30/2014
BENTUK INOVASI DAERAH MENURUT KEMENDAGRI
• Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Daerah merupakan inovasi dalam pelaksanaan
manajemen pemerintahan daerah yang meliputi penataan tata laksana internal
dalam pelaksanaan fungsi manajemen dan pengelolaan unsur manajemen, seperti:
e-kinerja, e-evaluasi, e-monitoring, e-kepegawaian, e-arsip dan lain sebagainya;
• Inovasi Pelayanan Publik merupakan inovasi dalam penyediaan layanan kepada
masyarakat atau pihak lainnya yang meliputi proses pemberian layanan barang/jasa
publik, serta inovasi jenis dan bentuk barang/jasa publik, yang memberi pelayanan
langsung kepada masyarakat atau pihak lainnya seperti inovasi dalam pelayanan
perijinan, inovasi dalam pelayanan kesehatan, inovasi dalam pelayanan pendidikan
dan lain sebagainya; dan
• Inovasi bentuk lainnya sesuai bidang urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah adalah segala bentuk inovasi daerah dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, seperti inovasi
pemberdayaan usaha ekonomi, sosial budaya, adat-istiadat dan lain sebagainya
Design Thinking: Metode Menelurkan Inovasi
• Design Thinking adalah metodologi yang berusaha mencari solusi
inovatif untuk masalah dan tantangan yang kompleks.

• Design Thinking adalah pendekatan yang berpusat pada manusia


terhadap inovasi, toolkit (peralatan) perancang untuk mengintegrasikan
kebutuhan orang-orang, kemungkinan teknologi, dan persyaratan untuk
bisnis yang sukses
Kembali mendefinisikan
masalah
Design tidak pernah
berakhir

Mencari kebutuhan & sintesis


Test
memahami pengguna dan
Mempelajari (learn)
desain ruang

Prototype membentuk pengertian


membangun bertukar pikiran (brainstorm)
Mempraktikkan Inovasi Pelayanan Publik
Langkah 1: Identifikasi Masalah dan
Mengumpulkan Data
• Memulai menemukan masalah, bisa berawal dari
1 keluhan, laporan riset, berita media

• Pengumpulan data merupakan langkah yang


2 membantu memahami seluruh gambaran masalah

• Mempraktikkan ‘empati’
3
Teknik-Teknik Mengumpulkan Data
1. Observasi (Belajar dari mengamati apa yang terjadi)
2. Mengambil gambar
3. Wawancara
4. Membuat peta
5. Menghitung
6. Survey
OBSERVASI dan GAMBAR
Proses Empati Menggali Masalah
HASIL
Langkah 2: Mengartikan Data
• Membuah Kluster data wawancara dan
observasi
• Temukan Tema
• Temukan gagasan
• Tema dan gagasan disampaikan oleh
partisipan yang diwawancarai, dengan
berbagai latar belakang dan kepentingan
• Menentukkan satu tantangan spesifik, bukan
solusi
Langkah 3: Mendiskusikan Solusi
• Lontarkan berbagai gagasan,
• eksplorasi berbagai kemungkinan jalan
keluar
• Saling mendukung, mempertajam
gagasan, bukan menghakimi gagasan
orang lain
• Bisa berupa gambar, judul
• Pilih ide solutif yang “paling digemari,
paling berhasil, solusi jangka panjang”
Langkah 4: Membuat Prototype
• bisa berupa sketsa kasar, laman web, aplikasi,
gambar, dan lainnya

• KRITERIA
1. Sesuai Keinginan Pengguna
2. Bisa dilaksanakan (secara teknis dan
organisasi)
3. Bisa dibiayai (kemampuan finansial)
Langkah 5: Menguji Prototype
• Merupakan kesempatan untuk
memperbaiki prototype
• Mempelajari lebih jauh pengguna
pelayanan
• Menguji dan memperbaiki ide-ide
solutif
Langkah 6: Memperbaiki
• Mengoreksi
• Mendapat masukan dari
pengguna
• Refleksi
• Memperbaiki kekurangan
Langkah 7: Implementasi Prototype
Langkah 8: Belajar dari Umpan Balik
• Evaluasi internal
• Evaluasi eksternal
• Audit, survei.
• Iterasi (pengembangan)
wawancara, observasi
HASIL IMA Tahun 2022
•Pendaftar SKPD ada 22 Inovasi
•Pendaftar Sekolah ada 32 Inovasi

Anda mungkin juga menyukai