Anda di halaman 1dari 12

SUMMARY

PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


AGENDA PEMBELAJARAN : KEPEMIMPINAN PELAYANAN

MATA PELATIHAN : BERPIKIR KREATIF DALAM PELAYANAN


KOMPONEN DESKRIPSI / URAIAN
DESKRIPSI MATA PELATIHAN : Mata pelatihan ini membekali peserta untuk memiliki kemampuan berpikir kreatif dan
menerapkannya dalam melakukan inovasi pelayanan publik sesuai dengan lingkup bidang jabatan
pejabat pengawas pada unit organisasi instansinya, Hal-hal yang dibahas meliputi konsep berpikir
kreatif, teknik berpikir kreatif dan inovasi, praktik berpikir kreatif dan inovasi dalam pelayanan
publik sesuai dengan bidang tugas dan fungsi jabatannya.
TUJUAN/HASIL BELAJAR : Tujuan pembelajarannya adalah meningkatkan kemampuan peserta untuk berpikir kreatif dalam
pelayanan, Sedangkan hasil pembelajarannya adalah peserta diharapkan mampu berpikir kreatif dan
menghasilakan strategi inovasi pelayanan public pada unit organisasi instansinya.
INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Menjelaskan kembali substansi ceramah berpikir kreatif dan inovasi dalam pelayanan,
b. Mempraktikan teknik-teknik berpikir kreatif dalam menghasilkan gagasan inovasi,
c. Menjelaskan konsep dasar inovasi dan strategi inovasi dalam pelayanan public yang berprektif
Gesi
d. Merancang implementasi strategi berpikir kreatif dan inovasi dalam pelayanan publik sesuai
dengan tugas dan fungsi jabatannya.

MATERI POKOK 1 : SUBSTANSI BERPIKIR KREATIF DAN INOVASI PELAYANAN

1
Materi Substansi berpikir kreatif dan inovasi pelayanan meliputi :
a. Pengertian dan pentingnya berpikir kreatif dalam melakukan inovasi pelayanan yaitu :
 Pengertian berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba
menemukan hubungan – hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru terhadap suatu
masalah. dan pentingnya berpikir kreatif dan inovasi pelayanan karena orang-orang kreatif
termotivasi oleh keinginan untuk maju, bukan oleh keinginan untuk mengalahkan orang lain
menurut Rand, Novelis.
b. Tahapan-tahapan proses kreatif, faktor mempengaruhi berpikir kreatif meliputi :
 Tahapan-tahapan proses kreatif menurut pendapat Steven L. MC.Shane dan Mary Ann Von
Glinow yaitu Preparation, Inkubatio Insigh dan Verficatioan.
 Tahap Preparation (Persiapan) adalah memepersiapkan diri untuk memecahkan
masalah dengan mengumpulkan data/informasi,mempelajari pola berpikir dari orang
bertanya kepada orang lain. Dalam tahapan ini mencoba untuk mendapatkan ide-ide
dalam menemukan kreativitas.
 Tahapan Inkubasi adalah pemikiran mengalihkan perhatian dari persoalan yang sedang
dihadapinya Dimana tahap ini ide-ide yang mencampuri dan mengganggu cenderung
menghilang, sementara pengalaman baru dapat menambah kunci bagi pemecahan
masalah.
 Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya Insight atau gagasan baru.
Pemikir mengalami insight atau tiba-tiba muncul pemecahan masalah muncul dengan
sendirinya. Insight-Insight tersebut perlu diverifikasi agar ide tersebut dapat
diimplementasikan dan bermanfaat.

2
 Tahap Verifikasi, tahap Verivikasi merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru
tersebut terhadap realitas. Tahap ini memerlukan pemikiran kritis dan konfergen, Proses
divergensi (Pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran
kritis).Setelah ,engalami tahap ini akan muncul pemikiran kreatif dan kritis yang akan
mendorong munculnya ide-ide inovatif, dan dilakukan evaluasi dan revisi setelah adanya
pemecahan maslah untuk menilai sudah tepat atau belum, apabila belum maka kembali ke
tahap awal.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas
 Faktor Internal :
- Penggunaan Otak (belahan otak kiri atau otak kanan)
Melatih penggunaan otak kanan melalui latihan-latihan kreatif dapat membantu
mempercepat berkembangnya pola piker kreatif,
- Rasa percaya diri(berpikir positif)
Rasa percaya diri dan berpikir positif akan memberikan motivasi dan keberanian bagi
seseorang untuk terus mencoba dan mencoba serta melahirkan jiwa optimistis untuk
mencoba sesuatu yang berbeda.
- Kebiasaan (Statis-dinamis)
Kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat seringkali berdampak terhadap kebiasaan hidup
seseorang.Individu yang hidup dilingkungan serba kaku,adat kuat akan berbeda
dengan mereka yang hidup dilingkungan dinamis, yang selalu memberi ruang untuk
perkembangannya.Kebiasaan yang telah terpola akan sulit untuk dilakukan perubahan
atau proses yang lebih lama.

3
 Faktor Eksternal :
- Peluang/kesempatan (di rumah, kantor,lokasi lain)
Peluang/kesempatan sangat menentukan perkembangan pola piker kreatif seseorang.
Kondisi yang memberikan peluang bagi kreativitas akan mendorong motivasi
seseorang untuk terus berkarya dan terus mencoba sesuatu yang baru dan berguna bagi
kehidupannya.
- Tantangan (situasi sulit, budaya kerja, kondisi lingkungan)
Tantangan yang sulit dan berat senantiasa akan membatasi kreativitas seseorang,
apabila orang tersebut tidak memiliki faktor pendukung internal.Salah satu tantangan
adalah era industri 4.0.Era 4.0 adalah industry yang menggabungkan teknologi
otomatisasi dengan teknologi Cyber,Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran
data dan informasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur.
- Pendidikan (Formal/informal)
Pendidikan menjadi penting, karena berhubungan dengan wawasan yang dimiliki
seseorang. Tingkat pengetahuan, pengalaman akan menumbuhkan perbedaan
motivasi.Semakin tinggi pendidikan semakin besar peluang kreativitas untuk tumbuh
dan berkembang.
c. Pengertian dan alasan berinovasi
Pengertian Inovasi adalah proses pemikiran, pengimplementasian ide-ide baru yang bermanfaat
dan diakui.Dan alasan berinovasi intinya untuk menyempurnakan fungsi dari manfaat sebuah
produk/sumber daya/pelayanan agar bisa dipakai lebih baik lagi serta dapat di peroleh manfaat
yang lebih bermanfaat.

4
d. Best Praktice Inovasi Pelayanan Public
 Best Practises Desa Inovatif
Salah satu contoh : Desa Mlatiharjo terobosan yang dilakukan adalah desa ini memulai
mengembangkan diri sebagai desa mandiri yang bertumpuh pada pertanian dan peternakan
dan juga Desa Wahana wisata edukasi pertanian dan pengembangan inovasi pertanian telah
menghasilkan padi varietas unggul yang diberi nama Melati dan Sulthan. Sedangkan bidang
peternakan menghasilkan kambing unggul untuk pedaging dan penghasil susu,
 Best Practises Inovasi Pengolaan Arsip
Salah satu contoh : Dinas Kearsipan Kota Yogyakarta merealisasikan tiga inovasi sejak awal
tahun 2019 sehingga warga telah memanfaatkan layanan tersebut yaitu :
 Rosita (Restorasi arsip kita) adalah merestorasi atau memperbaiki arsip penting yang
mengalami kerusakan dan layanan diberikan tanpa dipungut biaya.
 Arsita ( Archeve Recovery Strategy Team ) adalah layanan untuk meberikan
pembelajaran mengenai cara menyelamatkan arsip jika terjadi bencana dan layanan ini
tidak dipungut biaya.
 Amarta ( Arsip Terjaga Milik Keluarga Kita ) adalah layanan arsip untuk
memberikan wawasan kepada masyarakat bagaimana cara melindungi arsip penting
milik keluarga.
MATERI POKOK 2 : TEKNIK-TEKNIK BERPIKIR KREATIF DALAM MENGHASILKAN GAGASAN INIVASI
Materi teknik-teknik berpikir kreatif dalam menghasilkan gagasan inovasi meliputi :
a. Pengertian dan pentingnya Teknik-teknik berpikir kreatif dalam menghasilkan ide kreatif adalah
Upaya untuk merangsang, mengguga, dan memancing kreativitas agar dapat berkembang lebih

5
optimal.Oleh karena itu teknik-teknik untuk menghasilkan ide kreatif sangatlah diperlukan.
b. Teknik-teknik berpikir kreatif.
 Pemanasan (Warning up session)
Dalam pemecahan masalah kreatif perlu melakukan pemanasan sebagai langkah
pendahuluan (presession) sebagai persiapan pada penetrasi lanjutan.
 Teknik Innovation Shopping
Teknik Innovation Shoping yaitu teknik yang digunakan agar peserta tidak bosan dan
peserta yang kurang memiliki pemikiran kreatif, dapat memunculkan kreatifitas yang
berbeda dari orang lain dan tidak menoton dengan saling berkunjung ke tempat peserta lain
ibaratnya berbelanja ke Supermarket untuk membeli keperluan sehari-hari..
 Model Pertanyaan Osborn
Model penerapan osbon merupakan cara merekonstruksi suatu pemikiran agar dapat
digunakan untuk mengemukakan ide atau gagasan dengan tepat. Penerapan model osbon
dapat mengembangkan gagasan dalam pemecahan masalah dan peserta lebih menjadi
kreatif.

 Teknik Sumbang Saran (brainstorming)


Teknik ini merupakan teknik pemecahan masalah yang menghasilkan gagasan yang
mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik, yang mendorong timbulnya banyak gagasan
termasuk gasasan yang menyimpang dengan harapan gagasan tersebut dapat menghasilkan
gagasan yang baik dan kreatif,

6
 Mind Mapping
Mind mapping adalah sebuah metode untuk mengelola informasi secara keseluruhan melalui
pemetaan peta pikiran berbentuk percabangan yang dituangkan langsung ke dalam media
tulis ( baik kertas maupun digital).Metode ini sering disebut peta pikiran dibuat berdasarkan
cara kerja otak manusia dalam menyimpan informasi.
 Berangan-angan secara kreatif
Berangan-angan secara kreatif adalah ide terbaik yang akan muncul saat berangan-angan.
 Buku Catatan kolektif
Masing-masing peserta diberi buku catatan untuk mencatan ide-ide kreatif yang berkaitan
dengan ruang lingkup pekerjaanya, juga ide-ide lain yang tidak berhubungan secara terpisah,
dalam rangka pemecahan masalah dan buku ini berbentuk buku saku.
 Pemecahan masalah secara kreatif.
Menurut Parnes(CPS) proses ini mencakup lima tahapan yaitu menemukan fakta,
menemukan masalah, menemukan gagasan, menemukan solusi dan menemukan
penerimaan,

 Teknik Scamper
Scamper adalah sembilan prinsip berpikir kreatif yang diusulkan oleh Alex Osborn lalu
disusun oleh Bob Eberle sebagai berikut : Substitute(Mengganti), Combine (Mengombinasi)
Adapt (Menyesuaikan), Mmagnify/Monify(memodifikasi), Put to otner use(diubah
kegunaannya), Eliminate (menghapus), Rearrange(Menyusun kembali).

7
Scamper didasarkan pada dugaan bahwa segala sesuatu yang baru itu adalah beberapa
tambahan baru atau monifikasi dari sesuatu yang ada.
MATERI POKOK 3 : KONSEP DASAR INOVASI DAN STRATEGI INOVASI DALAM PELAYANAN PUBLIK YANG
BERPRESPEKTIF GESI
Materi konsep dasar inovasi dan strategi inovasi dalam pelayanan public yang berprespektif gesi
meliputi :
a. Review konsep inovasi, tipe, jenis dan karakteristik inovasi
Review konsep untuk mengingatkan kembali rekaman informasi dalam memori bawah sadar
peserta terkait dengan inovasi dan peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Dan
ada 3 tipe inovasi menurut Davila dan Shelton yaitu : Tipe incremental, tipe semi radikal dan
tipe radikal.
b. Prinsip dan faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi :
 Prinsip-prinsip inovatif
Menurut Steve Jobs ada tujuh prinsip untuk menggerakkan inovasi :
- Lakukan apa yang dicintai (Karier) akan memberikan energy positif dalam pelaksanaan
pekerjaan;
- Meninggalkan jejak di alam semesta (visi);
- Nyalakan otak terkait ide-ide;
- Jual mimpi bukan produk (para pelanggan);
- Katakan tidak terhadap 1.000 benda (desain)
- Ciptakan pengalaman yang sangat hebat (pengalaman);
- Kuasai pesan (cerita).

8
 Faktor- faktor yang mempengaruhi Inovasi
Menurut Jhon Bessant faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi adalah Proses sistimatis dan
terorganisasi, keahlian, kreativitas, Pemahaman yang mendalam dari proses, perencanaan
yang bagus, kerjasama yang efektif dan kepemimpinan yang memiliki visi dan mampu
membagikannya.
c. Peranan pimpinan dalam berinovasi :
- Menjadi teladan(role model) untuk perubahan
- Memberi dukungan, otorisasi, dan bimbingan kepada staf untuk melakukan inovasi.
- Menciptakan iklim yang kondusif untuk berkembangnya inovasi dalam organisasi.
- Bersama-sama mengembangkan kapasitas diri dan pegawai untuk berinovasi,
- Pemimpin perlu memperhatikan minimal 15 kunci sukses berinovasi.
d. Strategi inovasi dalam pelayanan berbasis Gesi:

MATERI POKOK 4 : IMPLEMENTASI STRATEGI BERPIKIR KREATIF DAN INOVASI DALAM PELAYANAN PUBLIK
Kegiatan Materi implementasi strategi berpikir kreatif dan inovasi dalam pelayanan public meliputi:
a. Konsep strategi inovasi 6 D
Konsep 6 D adalah Strategi inovasi dengan pendekatan 6D yang akan dibahas secara garis
besar sebagai berikut :
 Drump-up Inovasi merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh satu
orang atau lebih guna mendorong dan menginprirasi pihak-pihak tertentu agar
memiliki semangat dan kemauan yang kuat untuk menumbuhkan inovasi
dilingkungan kerjanya.

9
 Diangnose merupakan kegiatan mendiagnosa kondisi organisasi saat ini untuk
mengetahui kebutuhan perubahan / inovasi untuk lingkup organisasi / unit kerja dan
menetapkan ide inovasi sesuai kebutuhan perkembangan unit oraganisasi masing-
masing.
 Design Inovasi merupakan tahapan lebih lanjut setela melakukan diagnosis
organisasi. Dan Design inovasi dirancang untuk memudahkan pelaku dan pengguna
inovasi lain untuk memahami inovasi yang telah dilakukan diligkungan kerja atau
unit kerja.
 Delivery dimaksudkan untuk membekali para pejabat pengawas dengan strategi
pengelolaan kegiatan festival dan promosi inovasi sekaligus melakukan survey
display inovasi sebagai berikut :
Lauching Inovasi, Defusi desain inovasi, Monitoring dan evaluasi inovasi, Co/co
advocacy-asistensi inivasi dan Replikasi dan followup inovasi.
 Display dimaksudkan untuk membekali pejabat pengawas dengan strategi
pengelolaan kegiatan Festival dan promosi sekaligus melakukan survey display
kemanfaatan inovasi dan mengelola tindak lanjut display inovasi.
 Dokumentasi Inovasi dimaksudkan untuk membekali pejabat pengawas tentang
pentingnya pentingnya dokumentasi yang dilaksanakan, dan strategi pengelolaan
pendokumentasian inovasi dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak
lanjut inovasi.
b. Merancang inovasi menggunakan kanvas model inovasi :

10
Kanvas model merupakan salah satu instrument atau alat bantu bagi peserta untuk
mengidentivikasi, mendiskripsikan, menganalisis dan merancang tugas dan fungsi, program
kegiatan dalam rencana inovasi organisasi.

KETERKAITAN MATA : Mata pelatihan berpikir kreatif dalam pelayanan membekali peserta untuk mempunyai kemampuan
PELATIHAN DALAM AGENDA berpikir kreatif dan menerapkannya dalam melakukan inovasi pelayanan publik sesuai dengan
lingkup bidang jabatan pengawas pada unit organisasinya, dengan menghasilkan produk baru,
metode baru, konsep-konsep baru, penemuan baru dan karya seni baru, dan semuanya itu
dilaksanakan dimulai dari mendiagnosa organisasi, dengan berpikir kreatif dan berinovasi
menemukan solusi permasalahan hingga pelaksanaan rencana aksi hendaknya dilandasi dan
didukung oleh kepemimpinan yang melayani agar mencapai hasil yang benar-benar membawa
perubahan positif bagi organisasi dan meningkatkan kinerja organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa
mata pelatihan berpikir kreatif terkait erat dengan mata pelatihan lain baik dalam agenda
Kepemimpinan Pelayanan dalam Pengendalian Pekerjaan sehingga dapat menciptakan peluang-
peluang yang menghantarkan lita melakukan inovasi-inovasi baru didukung dengan wawasan
kebangsaan yang memberikan kontribusi bagi bangsa dan Negara, ini menunjukkan bahwa mata
pelatihan ini juga berkaitan dengan agenda Kepemimpinan Pancasila dan Bela Negara.Jadi sudah
jelas bahwa berpikir kreatif dalam pelayanan tidak terpisahkan dari agenda dan mata pelatihan
lainnya.

11
Jayapura, 24 April 2020
Disusun Oleh:

JOHANNA NAP, S.Sos, M.Si

12

Anda mungkin juga menyukai