Anda di halaman 1dari 30

TEKNIK LITERATURE

REVIEW DAN ETIKA


PENULISAN ILMIAH
KULIAH KE-6
METODE PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


DEFINISI
Literature review/ tinjauan pustaka
Literature review adalah uraian tentang teori,
temuan, dan bahan penelitian lainnya yang
diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan
landasan kegiatan penelitian untuk menyusun
kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan
masalah yang ingin diteliti.

Literature Review is a critical and in


depth evaluation of previous
research (Shuttleworth, 2009).
Jenis Paper
Paper secara umum terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Technical paper, berisi hasil eksperimen dan penelitian kita yang biasanya
dituntut adanya temuan-temuan baru yang arahnya ke contribution to
knowledge di dalamnya.
2. Survey paper, berisi hasil literature review, dalam hal ini adalah berupa
rangkuman, analisis, dan sintesis dari ratusan atau bahkan ribuan paper
pada satu topik penelitian.
.
Jenis dan metode literature review
Terbagi menjadi 4, yaitu :

1. Traditional Review
2. Systematic Mapping Study (Scoping Study)
3. Systematic Literature Review atau Systematic Review
4. Tertiary Study
1. Traditional review

adalah metode tinjauan pustaka yang selama ini umum dilakukan oleh para
peneliti, dan hasilnya banyak ditemukan pada survey paper yang ada.
Paper-paper ilmiah yang direview dipilih sendiri oleh para peneliti pada satu to
pik penelitian, dan dipilih berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang di
miliki oleh seorang peneliti.

Kelemahan dari traditional review adalah tergantung kepada pengetahuan


dan pengalaman peneliti, sehingga memungkinkan terjadinya bias pada saat
memilih paper-paper yang direview, yang akhirnya berpengaruh pada
kualitas survey paper yang dihasilkan.
2. Systematic mapping study

adalah metode literature review yang sistematis dengan menggunakan


tahapan-tahapan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pemilihan paper tidak dilakukan secara subyektif oleh peneliti, akan tetapi
menggunakan protokol dan filter yang telah ditetapkan di depan.

Systematic mapping study biasanya dilakukan untuk topik penelitian yang


lebih luas daripada traditional review. Biasanya hasilnya berupa klaster dan
klasifikasi dari temuan-temuan yang didapatkan pada suatu topik penelitian.
Kadang dilakukan untuk mengidentifikasi tren penelitian ke depan dari suatu
topik penelitian.
3. Systematic literature review (SLR)
dalam bahasa indonesia disebut tinjauan pustaka sistematis adalah metode l
literature review yang mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasi seluruh
temuan-temuan pada suatu topik penelitian, untuk menjawab pertanyaan pen
elitian (research question) yang telah ditetapkan sebelumnya (Kitchenham & C
harters, 2007).
Metode SLR dilakukan secara sistematis dengan mengikuti tahapan dan
protokol yang memungkinkan proses literature review terhindar dari bias dan
pemahaman yang bersifat subyektif dari penelitinya.
SLR adalah metode literature review yang biasa dilakukan peneliti di bidang
farmasi dan kedokteran, meskipun boleh dikatakan baru mulai dibawa ke
dunia computing pada tahun 2007 oleh Barbara Kitchenham lewat papernya
berjudul Guidelines in performing Systematic Literature Reviews in Software
Engineering. Setelah itu mulai booming karena banyak journal terindeks
SCOPUS dan ISI mulai merekomendasikan para penulis survey paper untuk me
nggunakan metode SLR ini.
4. Tertiary Study

adalah SLR dari SLR. Menggunakan metode yang sama dengan SLR,
perbedaanya adalah apabila SLR membahas satu topik penelitian, tertiary
study lebih luas, karena membahas satu bidang penelitian.

Romi Satria Wahono, A Systematic Literature Review of Software Defect Predi


ction: Research Trends, Datasets, Methods and Frameworks, Journal of Softwa
re Engineering, Vol. 1, No. 1, April 2015
Langkah literature review
1. Memilih topik/tema penelitian yang akan diteliti
2. Mencari sumber referensi sesuai topik penelitian yang telah dipilih.
(utamakan paper jurnal ilmiah yang terindex Web of Science dan Scopus)
3. Kaitkan ide yang muncul dengan bahan bacaan (berhubungan dengan tema
penelitian kita)
4. Pelajari lebih mendalam, terutama terkait metode penelitian, uji laboratorium
dan informasi lainnya untuk memperkuat pemahaman tentang tema
penelitian.
5. Temukan pendapat dan pemikiran dari para peneliti sebelumnya, kemudian
rangkum dan analisis (termasuk kekurangan/kelemahan teori atau pendapat
peneliti)
6. Temukan gap analysis / celah yang belum diteliti oleh peneliti sebelumnya
yang bisa dijadikan sebagai bahan diskusi dengan orang lain yang
memahami hal tersebut (sebidang).
7. Rangkuman , analisis dan diskusi kemudian dibuat dalam bentuk paper.
ETIKA PENULISAN
ILMIAH
Apa itu Riset :
(Mikrajudin Abdullah, 2011)

a) Riset diukur dari telah berapa banyak publikasi makalah ilmiah atau paten yang dihasilkan.
Riset bukan sekedar melakukan percobaan di laboratorium. Sekarang para ilmuwan sepakat
bahwa banyaknya riset yang dilakukan orang tidak diukur dari berapa lama ia bekerja di
laboratorium dan berapa banyak topik riset yang telah ia kerjakan.
b) Riset adalah usaha untuk mencari pemecahan/jawaban terhadap permasalahan yang belum
terjawab.
c) Riset harus dilakukan berdasarkan metode ilmiah yang baku yang diakui oleh komunitas
ilmiah di bidang masing-masing.
d) Riset harus mengandung unsur baru (originalitas), yaitu topik yang dikerjakan belum pernah
dilakukan orang lain sebelumnya.
e) Karena belum pernah dilakukan orang maka riset sering kali sulit (masih gelap). Itulah
sebabnya mengapa hasil dari kegiatan riset tersebut baru bisa ditulis dalam makalah ilmiah
setelah melakukan riset selama beberapa bulan, bahkan bisa lebih dari setahun
ETIKA :

Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang
hak dan kewajiban moral (KBBI).
Konsep yang mengarah pada perilaku yg baik dan pantas
berdasarkan nilai-nilai:
- norma,
- moralitas,
- pranata,
baik kemanusiaan maupun agama (Setiawan, 2011).
KODE ETIK PENULIS
(Aris Sanyoto, 2013)

a) Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan.


b) Sebagai orang terpelajar, mestinya menjaga kebenaran dan manfaat
serta makna informasi yg disebarkan shg tidak menyesatkan.
c) Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.
d) Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.
e) Memberi manfaat kpd masyarakat pengguna.
f) Dalam kaitan dg berkala ilmiah, menjadi kewajiban bagi penulis untuk
mengikuti selingkung yg ditetapkan berkala yg dituju.
g) Menerima saran-saran perbaikan dari editor berkala yg dituju.
Lanjutan :

h) Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain.


i) Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah.

Pelanggaran tsb diantaranya:


 Fabrication (pemalsuan hasil penelitian)
 Falcification (pemalsuan data penelitian)
 Plagiarism (pencurian proses, objek dan/atau hasil)
 Exploitation (pemerasan tenaga Peneliti dan pembantu peneliti)
 Injustice (perbuatan tidak adil)
 Intended Careless (kecerobohan yang disengaja)
 Duplication (pemublikasian temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari 1 (satu)
saluran)
Bentuk prilaku tidak jujur/pelanggaran peneliti :
(Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2013)
1. Fabrication (pemalsuan hasil penelitian) : mengarang, mencatat dan/atau mengumumkan hasi
l penelitian tanpa pembuktian telah melakukan proses penelitian

2. Falcification (pemalsuan data penelitian) :


- memanipulasi bahan penelitian, peralatan atau proses,
- mengubah atau tidak mencantumkan data atau hasil sedemikian rupa, sehingga penelitian
itu tidak disajikan secara akurat dalam catatan penelitian.

3. Plagirism (pencurian proses, objek dan/atau hasil)


 dalam mengajukan usul penelitian, melaksanakannya, menilainya dan dalam melaporkan ha
sil-hasil suatu penelitian,
 seperti pencurian gagasan, pemikiran, proses, objek dan hasil penelitian, baik dalam bentuk d
ata atau kata-kata, termasuk bahan yang diperoleh melalui penelitian terbatas (bersifat r
ahasia), usulan rencana penelitian dan naskah orang lain tanpa menyatakan penghargaan;
lanjutan

4. exploitation (pemerasan tenaga Peneliti dan pembantu peneliti)


seperti Peneliti senior memeras tenaga Peneliti junior dan pembantu pene
litian untuk mencari keuntungan, kepentingan pribadi, mencari, dan/atau
memperoleh pengakuan atas hasil kerja pihak lain;
5. Injustice (perbuatan tidak adil)
 sesama Peneliti dalam pemberian hak kepengarangan dengan cara tidak
mencantumkan nama pengarang dan/atau salah mencantumkan urutan n
ama pengarang sesuai sumbangan intelektual seorang Peneliti.
 Peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil dengan mempublikasi data d
an/atau hasil penelitian tanpa izin lembaga penyandang dana penelitian at
au menyimpang dari konvensi yang disepakati dengan lembaga penyanda
ng dana tentang hak milik karya intelektual (HKI) hasil penelitian
lanjutan

6. Intended careless (kecerobohan yang disengaja)


 tidak menyimpan data penting selama jangka waktu sewajarnya,
 menggunakan data tanpa izin pemiliknya, atau
 tidak memublikasikan data penting atau penyembunyian data tanpa penyebab yang dapat diter
ima.
7. Duplication (pemublikasian temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari 1 (satu) saluran)
`tanpa ada penyempurnaan, pembaruan isi, data, dan/atau tidak merujuk publikasi sebelumnya.
 Pempublikasian pecahan-pecahan dari 1 (satu) temuan yang bukan merupakan hasil penelitian i
nkremental, multi-disiplin dan berbeda-perpektif adalah duplikasi atau salami publication.
PLAGIASI
(permendiknas no. 17 th 2010)

Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh
atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan
mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai;

Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang pelaku plagiat, masing
-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan;

Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh pimpinan


perguruan tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan
perguruan tingginya;

Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan oleh pimpinan


perguruan tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan
perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik
perguruan tinggi yang bersangkutan;
KLASIFIKASI PLAGIARISME
(ARIS SANYOTO, 2013)

Klasifikasi mengenai plagiarisme dapat dibuat tergantung


dari berbagai aspek pandang:
- dari segi substansi yang dicuri,
- dari segi kesengajaan,
- dari segi volume/proporsi
- dari pola pencurian, plagiasi dapat dilakukan kata demi
kata, maupun dapat diseling dari berbagai sumber dan
dengan kata-kata sendiri (mozaik).
- Berdasarkan individu sumber gagasan, ada pula yang
dikenal sebagai Auto-plagiarisme/self-plagiarism:
Self-Plagiarism

Apabila karya sendiri sudah pernah diterbitkan sebelum


nya, maka tatkala kita mengambil gagasan tersebut,
semestinya dicantumkan rujukan atau sitasinya.

Bila tidak, ini dapat dianggap sbg auto-plagiarisme atau


self-plagiarism. Jenis plagiarisme ini sebenarnya dapat
dianggap “ringan”, namun bila dimaksudkan atau di
kemudian hari dimanfaatkan untuk menambah kredit
akademik, maka dapat dianggap sebagai pelanggaran
berat dari etika akademik.
Mengapa Orang Melakukan Plagiarisme?

(Don’t know) Tidak tahu bahwa plagiarisme adalah tindak kejahatan


akademik.
(Don’t know how) Tahu bahwa plagiarisme adalah tindak ilegal, tapi tidak
tahu bagaimana cara menghindarinya.
(Don’t care) Tahu bahwa plagiarisme adalah tindak ilegal, tapi tidak peduli
(nikmat, cara gratis mendapat nilai, dan menjadi sarjana/peneliti )
• Managemen waktu yang buruk.
CARA MENGHINDARI PLAGIARISME
(ARIS SANYOTO, 2013)

Memakai, menganalisa, membahas, mengritik atau


merujuk hasil karya intelektual orang lain boleh dilakukan
selama kaidah pemakaiannya tetap ‘beradab’.

Rangkumlah hasil karya orang lain, atau melakukan


parafrase pd bagian khusus dlm teks dg cara penguraian
menggunakan kata-2 sendiri, dan nyatakanlah sumber
gagasan dan masukkan sumber-2 yg dipakai dalam daftar
rujukan.

Menggunakan kata-kata asli penulis juga diperkenankan


dg cara memberi tanda kutip pd kalimat-2 yg dipakai,
selain menyebutkan sumber gagasannya.
Bagaimana Menghindari Plagiarisme?

Kita akan terhindar dari plagiarisme jika menyatakan secara jelas dan secara
benar setiap saat kita menggunakan:
 Ide, pendapat dan teori orang lain.
 Setiap fakta, data statistik, grafik, gambar, informasi, yang bukan
merupakan common knowledge.
 Mengutip (memberi tanda “....”) pada tulisan atau perkataan orang lain
(kalimat langsung) dengan tetap menyebutkan sumber.
 Melakukan paraphrase (menuliskan/mengucapkan ide orang lain dengan
kalimat kita sendiri) dan tetap menyebutkan sumber.
 (Sumber: Princeton University)
Paraphrase Teknik melakukan paraphrase menurut
Knowles (2007):

1. Baca dan baca lagi bacaan asli hingga anda mengerti.


2. Ganti sebanyak mungkin kata dari bacaan asli dengan sinonim yang cocok.
3. Ganti bentuk tata bahasa (misal: kalimat pasif menjadi kalimat aktif).
4. Jangan pernah menggunakan kata-kata yang sama dengan kata-kata pada bacaan asli,
kecuali kata-kata yang tidak ada sinonim-nya (misal: unsur kimia, nama tempat, nama orang,
penyakit, dll).
5. Jangan buat urutan cerita yang sama dengan bacaan asli.
6. Kelompokkan/gabungkan/susun ulang ide-ide dari bacaan asli tanpa mengubah makna.
Kuotasi (kutipan langsung)
(Myrtati)

 Menggunakan—persis sama—katakata orang lain.


 Pergunakanlah tanda kutip atau penulisan paragraf
yang berbeda (masuk ke dalam/”indentasi”)
 Tuliskan sumber referensi sesuai dengan gaya
penulisan yang diterima
Strategi Menghindari Plagiat
(Sutopo, 2014)

1.Tuliskan referensi untuk setiap informasi yang BUKAN hasil riset anda atau pengetahuan yang
sudah umum. [NOR07]
–Opini
–Argumen
–Spekulasi
–Fakta
–Detail
–Gambar
–Data statistik
lanjutan

2. Gunakan tanda kutip (quotation marks ) setiap kali anda menggunakan kata-kata dari
penulis lain.
Untuk kutipan yang sangat panjang (beberapa kalimat), gunakan teks yang menjorok ke
dalam (indent).
3. Pada awal kalimat yang anda kutip, paraphrase, atau simpulkan, jelaskan bahwa hal ini
adalah ide seseorang:
–Haykin menyatakan bahwa ...
–Sesuai hasil riset yang dilakukan pada tahun 2006, Ngarajan membuktikan...
–Dalam bukunya yang berjudul Soft Computing, Tettamanzi menyatakan …
lanjutan

4. Pada akhir kalimat yang berisi materi kutipan, paraphrase, atau kesimpulan, tuliskan
referensi dalam tanda kurung untuk menunjukkan darimana materi tersebut berasal.
5. Gunakan kata-kata dan ide anda sendiri. Lakukan latihan terus menerus.
a) Bacalah banyak referensi
b) Pikirkan ide anda
c) Tutup semua referensi
d) Tuliskan ide anda dengan kata-kata sendiri
e) Hindari copy-paste kemudian sedikit editting !!!
Plagiarism checker

Online :
http://www.articlechecker.com/checker.php
http://www.plagscan.com/seesources/analyse.php
http://viper-plagiarism-scanner.software.informer.com/

Offline
http://www.plagiarism-detector.com/
http://antiplagiarist.en.softonic.com/download
http://plagiarism-checker-x.en.softonic.com/download

Anda mungkin juga menyukai