Anda di halaman 1dari 10

MAGNETIC SEPARATOR

Pengertian Pemisahan Cara Magentic


Magnetic separation merupakan operasi konsentrasi atau pemisahan satu
mineral atau lebih dengan mineral lainnya yang memanfaatkan perbedaan sifat
kemagnetan dari mineral-mineral yang dipisahnya. Mineral-meneral yang
terdapat dalam bijih akan memberikan respon terhadap medan magnet sesuai
dengan sifat kemagnetan yang dimilikinya.
Prinsip Kerja Pemisahan Cara Magnet
Mineral-mineral yang memiliki sfat kemagnetan tinggi akan merespon
atau terpengaruh oleh medan magnet. Mineral-mineral ini akan tertarik oleh
medan magnet dan dikelompokan sebagai mineral magnetic.
Sedangkan Mineral-mineral yang tidak memiliki sifat kemagnetan, tidak
akan merespon atau terpengaruh ketika dilewatkan pada medan magnet.
Mineral-mineral ini tidak akan tertarik oleh medan magnet dan dikelompokkan
sebagai mineral non–magnetic.
Akibat perbedaan sifat magnet yang dimiliki oleh tiap tiap mineral, maka
mineral mineral tersebut dapat dipisah dengan menggunakan medan magnet
menjadi dua kelompok yaitu  kelompok mineral magnet dan kelompok mineral
non magnet.
Contoh Mineral Magnetic Non Magnetic
Mineral-meineral yang masuk dalam kelompok mineral magnetic
misalnya: magnetite, hematite, ilmenit, siderite, monazite.
Sedangkan mineral-mineral yang dikelompokan dalam mineral non-
magnetic misalnya: kuarsa, mika, corundum, gypsum, zircon, feldspar.
Kemampuan mineral dalam merespon medan magnet disebut magnetic
susceptibility.

Bimo Naradhipa / 112.190.148


Jenis Mineral Magnetic
Berdasarkan pada magnetic susceptibility mineral dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu Paramagnetic mineral, Diamegnetic mineral, dan
Ferromagnetic.
Mineral Paramagnetic
Mineral-mineral paramagnetic memiliki sifat kemagnetan yang rendah.
Artinya mineral-mineral ini hanya  memberikan respon terhadap medan magnet
yang besar.
Contoh Mineral Paramagnetic diantaranya adalah mineral hematite,
ilmenit, dan pyrhotite.
Mineral Diamegnetic
Mineral-mineral diamagnetic merupakan kelompok mineral yang tidak
memiliki sifat kemagnetan. Kelompok mineral ini tidak memberikan respon
terhadap medan magnet.
Contoh Mineral Diamagnetic diantaranya adalah kuarsa feldspar.
Mineral Ferromagnetic
Mineral magnetite merupakan mineral yang memiliki sifat kemagnetan
yang tinggi. Magnetite akan tertarik oleh medan magnet yang relatif rendah
sekalipun. Karena sifatnya ini, maka mineral magnetite dikelompokan dengan
besi sebagai ferromagnetic.
Contoh Mineral Forromagnetic diantaranya adalah besi, magnetite.

Bimo Naradhipa / 112.190.148


Diagram Alir Pengolahan Cara Magnetic Separation

Rangkaian Operasi pengolahan atau pemisahan mineral dengan metoda


magnetic separation meliputi pengecilan ukuran bijih atau kominusi, dan
pemisahan cara magnetic. Contoh diagram alir proses pemisahan mineral bijih
menjadi magnetic dan non magnetic dapat dilihat pada gambar berikut:

Diagram Alir Pengolahan Cara Magnetic Separation

Tahap kominusi bertujuan untuk mengecilkan ukuran bijih dari tambang


menjadi ukuran yang cocok untuk proses pemisahan cara magnetic..
Tahapan kominusi terdiri dari dua tahap yaitu crushing dan grinding.
Crushing dilakukan dengan menggunakan jaw crusher untuk mengecilkan bijih
dari tambang menjadi ukuran kurang dari 20 mm.
Tahap grinding umumnya dilakukan dengan dengan ball mill yang akan
mengecilkan produk keluaran crushing berukuran 20 mm menjadi berukuran
kurang dari 100 mikron.
Tahap berikutnya adalah pemisahan cara magnetic dengan menggunakan
drum magnetic separator cara basah.

Bimo Naradhipa / 112.190.148


Produk Hasil magnetic separation yang mengandung sebagian besar
Mineral yang terpengaruh oleh medan magnet, selanjutnya disebut sebagai
magnetic. Sedangkan keluaran yang sebagian besar tidak terpengaruh medan
magnet disebut non magnetic.
Karakteristik Mineral Dalam Medan Magnet
Respon atau perilaku mineral paramagnetic, diamagnetic dan
ferromagnetic terhadap medan magnet dapat dilihat pada gambar berikut:

Karakteristik Mineral Dalam Medan Magnet

Dari gambar dapat dilihat bahwa bagaimana respon dari ketiga mineral
yang memiliki susceptibility berbeda. Ketiga Mineral berada dalam medan
magnet dengan kuat medan dalam satuan A/m.
Mineral magnetite memberikan respon yang sangat kuat. Intensitas
magnetisasinya meningkat secara eksponesial hingga mencapai nilai
saturasinya. Setelah jenuh, berapapun kuat medan yang diberikan tidak lagi
mempengaruhi perubahan intensitas kemagnetannya.
Intensitas magnetisasi mineral Hematite meningkat secara linear dengan
meningkatnya kuat medan. Peningkatan ini jauh lebih lambat dibanding dengan
magnetite.
Sedangkan kuarsa tidak menunjukkan respon terhadap medan magnet
yang diberikan.Berapun kuat medan yang diberikan, kuarsa cenderung tidak

Bimo Naradhipa / 112.190.148


terpengaruh. Bahkan kuarsa relative memberikan respon negative, yang
ditunjukkan dengan sedikit turunnya  intensitas magnetisasinya.
Mekanisme Pemisahan Secara Magnetik
Pemisahan secara megnetik yang diaplikasikan untuk mineral bijih
tergantung pada kompetisi dari gaya gaya yang dimiliki oleh tiap-tiap partikel
mineral. Gaya yang bekerja pada setiap partikel mineral tergantung separator
yang dipakai.
Pemisahan mineral bijih yang menggunakan drum separator dengan cara
basah, maka partikel akan mengalami atau memiliki empat  gaya.
Keempat gaya tersebut adalah gaya magnet yang dinotasikan dengan Fm,
gaya gravitasi dinotasikan dengan Fg, gaya drag dinotasikan dengan Fd, dan gaya
sentrifugal yang dinotasikan dengan Fc.
Gaya-gaya ini akan menentukan posisi dan perilaku partikel mineral
dalam alat separator. Gambar berikut menunjukkan gaya- gaya pada partikel
mineral yang berada dalam pengaruh medan magnet di permukaan drum yang
berputar.

Gambar Gaya- Gaya Yang Bekerja Pada Partikel Mineral Pemisahan Cara
Magnetik

Partikel mineral akan tertarik atau terlempar dari permukaan drum


tergantung pada nilai entrapment ratio-nya. Entrapment ratio adalah rasio Gaya
magnet terhadap penjumlahan gaya sentrifugal,  gaya gravitasi dan gaya drag.

Bimo Naradhipa / 112.190.148


Rumus Entrapment Ratio
Besarnya Entrapment ratio yang dimiliki oleh sebuah partikel dapat
dinyatakan dengan menggunakan  persamaan berikut:
ER = Fm /(Fc + Fg  + Fd)
ER = Entrapment ratio,
Fm  = gaya magnet
Fc = gaya sentrifugal
Fg  = gaya gravitasi
Fd = gaya gesek drag
Jika partikel mineral memiliki nilai entrapment rasio lebih daripada satu,
ER > 1, maka partikel tersebut akan tertarik dan tetap nempel dipermukaan
drum separator. Pada kondisi ER > 1, artinya medan magnet  memberikan
pengaruhnya jauh lebih besar dibanding dengan total dari tiga gaya lainya.
Ketika partikel mineral memiliki entrapment rasio kurang daripada satu
ER < 1, maka partikel tersebut akan terlempar atau tertolak dari permukaan
drum separator. Pada kondisi ER < 1, medan magnet kurang berpengaruh
dibanding dengan total tiga gaya lainnya.
Pengaruh Ukuran Partikel Pada Entrapment Ratio
Jika operasi pemisahan dilakukan pada bijih yang memiliki rentang
ukuran yang sempit,  maka gaya drag dapat diabaikan. Sehingga Entrapment
ratio berubah menjadi rasio gaya magnet terhadap gaya sentrifugal dan gaya
gravitasi.
ER = Fm / (Fc + Fg)
Partikel mineral akan memiliki tiga gaya yaitu gaya magnet, gaya
sentrifugal dan gaya gravitasi. Posisi dan perilaku partikel selama pemisahan
tergantung pada resultan ketiga gaya ini.
Alat Pemisah Magnetik, Magnetic Separator
Ditinjau dari kekuatan atau intensitas medan magnetnya, magnetic
separator dibagi dalam dua jenis separator yaitu Low Intensity Magnetic
Separator atau LIM separator dan High Intensity Magnetic Separator atau HIM

Bimo Naradhipa / 112.190.148


separator. Baik LIM separator maupun HIM separator dapat digunakan secara
basah atau kering

Contoh Gambar Alat Pemisah Magnetik, Magnetic Separator


Pemisahan cara basah umumnya menggunakan LIM separator, dan
digunakan untuk mineral yang memiliki suscepibilty tinggi. LIM separator
mampu memisahkan bijih dalam jumlah yang besar. Sedangkan HIM separator
mempunyai kapasitas rendah dan umumnya digunakan untuk mineral yang
memiliki susceptibility rendah.

Mekanisme Pemisahan Bijih Mineral Dengan Magnetic Separator

Bimo Naradhipa / 112.190.148


Pengaruh Variabel Operasi Pada Magnetic Separation
Beberapa factor yang berpengaruh terhadap pemisahan terdapat pada
peralatan yang tidak bisa lagi dirubah. Sehingga factor-faktor tersebut menjadi
konstan pengaruhnya terhadap partikel mineral. Untuk separator dengan magnet
permanen, maka medan magnet tidak dapat dirubah, artinya gaya magnet akan
konstan selama pemisahan.
Diameter drum merupakan salah satu variable yang juga konstan.
Sehingga pengaruhnya juga akan tetap pada saat dipakai untuk pemisahan.
Beberapa variable dapat diubah-ubah selama atau saat pemisahan
dilakukan. Gambar menunjukkan pengaruh beberapa variable operasi untuk
pemisahan secara magnetic.

Pengaruh Variabel Operasi Dan Alat Pada Magnetic Separation.


Dari gambar tersebut diketahui bahwa perolehan mineral magnetic
dipengaruhi diantaranya oleh: medan magnet, ukuran mineral, kecepatan fluida
dan radius drum. Perolehan mineral magnetik akan meningkat ketika medan
magnet yang digunakan lebih besar.
Sebagian magnetik akan masuk jalur tailing pada kecepatan fluida yang
besar. Pemisahan yang dilakukan pada ukuran mineral yang besar dapat
meningkatkan perolehan mineral magnetik.

Bimo Naradhipa / 112.190.148


Parameter Perhitungan
1. Derajat Kemagnetan

K
k= ×100 %
F
Semakin besar derajat kemagnetan maka pemisahan semakin baik.
Sedangkan jika derajat kemagnetan rendah maka dapat
menghambatbmineral untuk tertarik magnet karena masih bercampur
dengan mineral pengotor dimana dapat meningkatkan berat material non
magnetic pada sampel.
2. Metallurgical Balance
F . f =K . k +T . t
Jumlah logam/mineral yang masuk dalam proses = jumlah logam yang
keluar sebagai produk dari proses.
3. Material Balance
F=C+ T
Jumlah material yang masuk dalam proses = jumlah material yang keluar
sebagai produk dari proses.
4. Recovery

C.c
R= × 100 %
F .f
Adalah hasil bagi antara berat logam yang dapat diperoleh didalam
konsentrat (berat konsentrat x kadar) dengan berat logam yang
sesungguhnya ada di dalam feed yang diperoleh (berat feed x kadar),
dinyatakan dalam persen (%)
5. Ratio Of Concentration
F
K=
C

Hasil bagi antara berat feed yang diolah dengan berat konsentrat yang
dihasilkan dalam suatu proses pengolahan, atau dengan kata lain jumlah
ton feed yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu ton konsentrat.

Bimo Naradhipa / 112.190.148


Apabila sulit untuk mendapatkan berat feed dan berat konsentrat, maka
dapat menggunakan rumus : k −t
K=
f −t

6. Persen Kehilangan
F−K−T
% kehilangan= ×100 %
F
Persen kehilangan adalah hasil bagi antara selisih berat feed, berat
konsentrat, berat tailing dengan berat feed dinyatakan dalam persen (%)
7. Kadar feed
massa pasir besi
f= ×100 %
F

Kadar feed diperoleh dari hasil bagi antara massa pasir pesir dengan
berat feed dinyatakan dalam persen (%)
8. Kadar Tailing
( F . f )−( K . k )
t= ×100 %
T
Kadar tailing didapatkan dari hasil antara (berat feed x kadar feed)
dikurangi (berat konsentrat x kadar konsentrat) dibagi berat tailing dan
dinyatakan dalam persen (%)

Bimo Naradhipa / 112.190.148

Anda mungkin juga menyukai