Magnetic separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan campuran mineral
berdasarkan sifat magnetnya. Ada 3 klasifikasi material berdasarkan sifat kemagnetan, yaitu:
Diamagnetik
Paramagnetik
Ferromagnetik
Diamagnetik tidak dapat ditarik oleh magnet karena memiliki medan intensitas yang sangat
kecil. Contoh dari diamagnetik adalah silika. Paramagnetik dapat ditarik oleh magnet karena
mempunyai medan intensitas yang besar. Contoh dari material para magnetik adalah ilmenit dan
hematit. Ferromagnetik adalah material yang sangat mudah ditarik oleh magnet, contohnya
adalah magnetit.
Prinsip dari magnetic separator adalah pick up, yaitu mineral yang bersifat magnet akan
menempel pada magnetic roll sedangkan mineral lainnya akan terjatuh menuju tailing.
Drum separator
sumber: m.sonalmagnet.com
High gradient magnetic separator memiliki fluks magnet yang lebih besar sehingga untuk nilai
medan yang sama penggunaan high intensity lebih efektif dibanding high gradient. Namun
kekurangannya terletak pada jarak pemisahan yang lebih kecil sehingga hanya dapat digunakan
untuk partikel yang memiliki ukuran sangat halus. Oleh karena itu dikembangkanlah magnetic
separator menggunakan superkonduktor. Superkonduktor berfungsi sebagai magnet, namun alat
ini hanya dapat bekerja pada suhu rendah.
Magnetic separator dapat digunakan pada keadaan kering dan juga basah. Pada slurry, ada 3 tipe
aliran yang dipakai pada magnetic separator yaitu concurrent, self-leveling counter-rotation,
dan counter-rotation. Pemilihan untuk menggunakan aliran ditentukan berdasarkan ukuran
partikel dan %solid. Aliran yang concurrent akan menghasilkan konsentrat yang lebih bersih
karena memiliki aliran yang tidak tercampur dengan aliran tailing.
Efisiensi dari magnetic separator diatas dapat dinaikkan dengan mengubah variabel-variabel
berikut :
1. Ukuran partikel dapat diubah supaya tidak telalu halus.
2. Getaran conveyor belt diperkecil sehingga partikel bermagnet dapat sepenuhnya tertarik pada
magnet.
3. Kekuatan magnet dapat diatur agar sesuai dengan keperluan.
4. Kecepatan rotor yang dikondisikan agar mineral yang telah menempel tidak terlepas dari
magnetic roll.
Contoh mineral-mineral di Indonesia yang dapat diolah dengan
menggunakan magnetic separator adalah hematite (Fe2O3) di Belitung
Timur, ilmenite (FeTiO3) di Kalimantan Tengah, magnetite (Fe3O4) di pantai selatan
Jawa, siderite (FeCO3) dan pyrotite (FeS).