Anda di halaman 1dari 18

PERTANGGUNGJAWABAN

PIDANA/ KESALAHAN
(criminal responsibility/criminal
liability)
Perumusan asas kesalahan
• GEEN STRAF ZONDER SCHULD” Tidak
dipidana tanpa kesalahan”
Untuk adanya kesalahan

Di samping melakukan perbuatan pidana,


juga harus ada dua hal:
1. Keadaan psikis/batin tertentu
2. Ada hubungan kausal antara keadaan
batin dan perbuatan , shgg timbul akibat
yg dilarang, baik berupa kesengajaan
ataupun kealpaan
• Syarat adanya kesalahan:

1. Melakukan perbuatan pidana


2. Di atas umur tertentu dan
mampu bertanggung jawab
3. Mempunyai bentuk kesalahan
(kesengajaan/ kealpaan)
4. Tidak adanya alasan pemaaf.
Untuk adanya Kemampuan
bertanggung jawab
1. kemampuan membeda-bedakan antara
perbuatan baik dan buruk. Merupakan faktor
akal yaitu dapat membedaakan baik buruk
2. kemampuan untuk menentukan kehendak
menurut keinsyafan tentang baik dan buruknya
perbuatan. Merupakan faktor
perasaan/kehendak, yi penyesuaian tingkah
laku dg keinsyafan
• Kemampuan bertanggungjawab
merupakan unsur kesalahan yang
harus dibuktikan.
• Pasal 44 KUHP
• Bagaimana dg tidak mampu karena
umurnya masih muda, Pasal 44 tidak
dapat digunakan
Jonkers, umur sangat muda dan
berbuat di bawah hipnotis biasanya
dikatakan tidak ada kesengajaan
karena apa yang dilakukan tidak
diinsyafi.
• Pasal 44 ayat (2)
wewenang hakim untuk
memerintahkan terdakwa di
tempatkan di rumah sakit jiwa
selama waktu percobaan 1
tahun, dan hanya dapat keluar
apabila dianggap sudah sembuh
oleh pimpinan RSJ
kesengajaan
• Pengertian kesengajaan tidak ada dalam KUHP.
• Dalam Pasal 18 KUHP Swiss “barangsiapa
melakukan perbuatan dengan mengetahui dan
menghen-dakinya, maka melakukan perbuatan
dengan sengaja”
• MvT SwB: “Pidana pada umumnya hendaknya
dijatuhkan hanya pada barangsiapa melakukan
perbuatan yg dilarang dgn dikehendaki dan
diketahui
Arti dikehendaki dan diketahui dalam teori
ada dua aliran, yaitu:
1. teori kehendak (wilstheorie)
kesengajaan adl kehendak yang diarahkan pd
terwujudnya perbuatan seperti yg dirumuskan
dalam wet
2. teori pengetahuan.
kesengajaan adl kehendak utk berbuat dg
mengetahui unsur-unsur yg diperlukan menurut
rumusan wet
Ada 3 corak kesengajaan
1. Kesengajaan sbg maksud
2. Kesengajaan sbg kepastian
3. Kesengajaan sbg kemungkinan

Moeljatno:
1.Kesengajaan sbg kepastian
2.Kesengajaan sbg kemungkinan
• Kesengajaan sbg maksud mrp bentuk
kesengajaan yg biasa dan sederhana. Mis:
A menempeleng B. A menghendaki
sakitnya B agar tdk berbohong.
• Catatan: harus dibedakan antara motif dan
tujuan. Motif mrp alasan utk melakukan
perb. Mis. Cemburu, jengkel
• Kesengajaan sbg kepastian, dlm hal ini
perb mempunyai dua akibat. 1. akibat yg
memang dituju si pembuat; 2. akibat yg tdk
diinginkan ttp mrp keharusan utk
mencapai tujuan.
• Mis. A hendak membunuh B dg pistol. B
duduk di balik jendela restoran.
Penembakan thd B pasti akan
memecahkan kaca , thd pecahnya kaca
mrp kesengajaan dg sadar sbg keharusan
• Kesengajaan sbg kemungkinan.
(dolus eventualis). Terdapat teori in
kauf nehmen, oleh Moeljatno
disebut sbg “teori apa boleh buat “.
Mis. Kasus Kue tart dari kota
Hoorn.
• Dalam teori ini keadaan batin si
pembuat thd perbuatan adalah:
a. Akibat itu sebenarnya tdk
dikehendaki, takut kemungkinan
timbul akibat
b. Meski ia tdk menghendaki , apbl
akibat timbul, apa boleh buat,
berarti ia berani ambil resiko.
Kesengajaan berwarna (gekleurld) dan tidak
berwarna (kleurloos)
• Persoalan: Apakah ut adanya kesengajaan,
pembuat hrs menyadari bhw perbuatannya
dilarang (bersifat melawan hukum)
• Kesengajaan berwarna. Apbl si pembuat sadar
bhw perbuatannya dilarang dan dpt dipidana. Yg
mencakup pengetahuan bhw perb melawan hk
dan hrs ada hub batin dgn sifat melawan hknya
perb. Dolus malus – sengaja berbuat jahat
• Kesengajaan tdk berwarna. Utk adanya
kesengajaan, cukup bhw si pembuat
menghendaki perb yg dilarang itu. Ia tdk
perlu tahu bhw perb itu dilarang dan dpt
dipidana
• Delik putatif
• Merupakan kebalikan dari kesesatan. Jika
seseorang mengira bhw ia telah
melakukan perb yg dilarang dan dpt
dipidana. Ini disebut delik putatif. Si
pembuat sebenarnya berada dalam
kesesatan ttg hukumnya. Mis. Mengira
mencuri barang milik orang lain, padahal
baramng itu miliknya sendiri (367 ayat (1)
Voorbedachte raad (dg
direncanakan lebih dahulu)
• Merupakan unsur memperberat ancaman pidana,
• contoh Ps.340- pembunuhan berencana; Ps 353 –
penganiayaan dg rencana
• MvT saat menimbang dg tenang/suasana tenang yg
memungkinkan tumbuhnya kehendak dan sekaligus
pelaksanaannya.
• Jonkers, unsur “voorbedachteraa” biasanya dirumuskan
dlm tuduhan melakukan perb sbg direncanakan dg
pertimbangan tenang.
• Moeljatno: melakukan perb dg
hati tenang sangat sulit ut
dibuktikan

• Van Bemmelen dan van Hattum


Kr tdk mudak membuktikan unsur
rencana, Beliau setuju utk
merubah unsur tsbseperti KUHP
Swiss
Delik aduan (Klachtmisdrijven)
• Tujuan: dalam keadaan ttt keuntungan korban lebih
besar ut tdk menuntut suatu perkara drp kepentingan
negara. Peran korban sangat menentukan utk
penuntutan.
• Persoalan: Apakah sbl ada aduan boleh diadakan
penyedikian/penyidikan?
• Yg dilarang adl penuntutan, jadi penyelidikan dan
penyidikan tidak. Ada maanfaat mengadakan tindakan-
tindakan itu ut menghindari hilangnya barang bukti
Dalam KUHP Delik aduan dibedakan dalam:

• Delik aduan absolut,delik dalam segala keadaan


merupakan delik aduan.Mis. Kejahatan
penghinaan (310-321), zinah (284); 287; 293;
332; 322.
• Delik aduan relatif, delik yg dalam keadaan
tertentu merupakan delik aduan tp pada
umumnya tidak . (367); 368 jo.370, 369 jo. 370;
372 jo.376; 378 jo.394.

Anda mungkin juga menyukai